Pecah Berantakan (mimpi 10)

Selasa, 9 Oktober 2012

 

Ketika saya bercakap-cakap dengan teman-teman, saya melihat di alam raya terjadi kekacauan besar. Benda-benda angkasa memasuki bumi. 

 

Sebuah pesawat terkena hantaman pesawat terbang. Dia tehempas terbawa benda angkasa ke bumi. Pesawat boeng 737 tersebut jatuh ditanah. Pesawat berantakan. Semua penumpang tidak ada yang selamat. 

 

Sementara kami menyaksikan secara langsung jatuhnya pesawat yg merenggut banyak jiwa, terlihat banyak benda angkasa bergerak memasuki bumi. Kami meniarap supaya kami tidak tersentuh benda-benda angkasa yg melayang+/- 160 cm dari tanah. 

 

Situasi begitu mencekam. Perasaan takut muncul,”apa jadinya jika benda angkasa itu mengenai kita atau pesawat yang jatuh tersebut menghantar kita.”

 

Ketika kami dilanda rasa takut yang luarbiasa, mereka mengetahui keberadaan kami yang meniarap di tanah. Di antara mereka ada yang memerintahkan anak buahnya untuk membunuh kami. “Bunuhlah mereka agar mereka mati seperti kita! Jangan sampai mereka menjadi saksi atas tragedi pesawat jatuh berantakan.”

 

Ketika mereka hendak mendekati, romo menshoot semua kejadian itu memakai blackberry. “Siapapun orang yang beragama muslim, hindu, budha, kepercayaan, kong hucu, tao, segera bunuh! Tetapi biarkanlah pengikut Yesus. Karena mereka semua berbuat kasih terhadap sesama dan negara.”

 

Mendengar komando pemimpin pencabut nyawa tersebut, perasaan plong. “Aman deh, gue. Bos besar pencabut nyawa berbelaskasih kepada saya, karena saya mengimani Yesus.” 

 

“Semua yang meniarap bersama romo, dibantai. Mereka mati” sedangkan pengikut Yesus selamat. Beriman kepada Yesus membawa kedamaian dan kebahagiaan lahir dan batin, di dunia dan di akhirat. 

 

Saking gembira hati dan bahagia romo bangkit. Wah ternyata saya bermimpi. 

Bertindak dalam Nama Dia (mimpi-9)

senin, 8 oktober 2012

Saya berada bersama rekan imam di kapela. Saya mau memimpin ekaristi di komunitas, namun hal tersebut urung. padahal saya sudah berdoa, “pertolongan kita dalam nama Tuhan. Yang menjadikan langit dan bumi.”

Dalam dialog pembukaan misa, selalu romo selalu mengawali dengan tanda salib,” dalam nama Bapa dan putera dan Roh Kudus. Amin.” imam barulah menyapa, “Tuhan bersamamu.” Sedangkan umat menjawab,”dan bersamamu juga.” Ketika memulai semua itu, ada kuasa dahsyat hadir. Kehadirannya terasa walau tak terlihat jelas dengan mata telanjang. Daya dan kuasa itu pelan-pelan merasuki/mempengaruhi keseluruhan diri. Kuasa-Nya mempengaruhi seluruh gerak gerik tubuh, emosi, pikiran, hati, seluruh totalitas diri.

Sekalipun kuasa itu merasuki / mempengaruhi sangat kuat, namun kita menyadari seluruh detail doa dan tata gerak misa. Kesadaran kita tetap penuh 100% walaupun secara penuh juga kuasa-Nya menguasai kita. Ketika kuasa Allah bekerja di dalam diri kita, kita tidak mampu berkuasa untuk menggerakkan-Nya / memerintahkan-Nya. Roh Allah lah yang memerintah/menguasai/menggerakkan setiap gerak tubuh, gerak pikiran, gerak emosi, gerak hati atau keseluruhan diri kita. Sekalipun kita hendak mengenyamping tindakan Allah di dalam diri kita, tetap saja Roh Allah bertindak selama ekaristi/berdoa.

“bertindak dalam nama Tuhan” selama ekaristi. Dalam ekaristi tersebut Tuhan hadir nyata konkrit mempersembahkan diri-Nya untuk kita dan bersabda kepada kita. 

saya melepas jubah putih itu. Rekan imam sekomunitas mengambil jubah itu untuk dikenakannya. saya duduk bersama umat dan beliau mengenakan jubah untuk memimpin ekaristi. ekaristi sudah dimulai, saya terbangun dari tidur. Jam menunjuk pukul 0250wib. Oh ternyata romo mimpi.

Belas Kasih (mimpi-8)

Jumaat, 6 oktober 2012

Jumaat, 5 oktober 2012 romo menulis renungan dengan menyitir syair dari buku seorang pertapa. Berikut syair tersebut, “jika saya telah melakukan kesalahan pada siapapun melalui, pikiran, ucapan, emosi, perbuatan semoga saya dimaafkan agar saya dapat hidup Damai dan bahagia”

 

“Saya juga memaafkan siapapun yang telah berbuat salah kepada saya melalui pikiran, ucapan dan perbuatan agar mereka dapat hidup damai dan bahagia.”

 

Di penghujung syair tersebut romo memberi catatan singkat bahwa kasih adalah sumber kebahagiaan lahir dan batin. 

 

Jika dicermati syair ini serupa/mirip dengan “saya mengaku kepada Allah yang Maha Kuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, Saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada santa Maria, kepada para Malaikat, dan kepada semua orang kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.” 

 

Ketika doa tersebut lahir dari kedalaman hati-jiwa maka dia memiliki dampak yang luar biasa. Orang-orang yang pernah melukai perasaan kita puluhan tahun silam bisa muncul seketika ketika kita berada dalam istirahat. Ketika orang-orang di masa lampau tersebut muncul, disinilah proses rekonsiliasi terjadi secara mendalam dan menyentuh akar. 

 

Dalam mimpi romo, dia mendatangi romo. Romo menyampaikan syair itu kepada beliau. Beliau dengan wajah gembira bersikap ramah dan penuh canda ria. Di relung pikiran tersembunyi kita masih menyimpan perasaan luka, namun dia menunjukkan bahwa dia sudah melupakan/melewatkan semua itu. Ketika menyadari semua telah berdamai kembali, maka yang muncul adalah kedamaian lahir dan batin. 

 

Percaya atau tidak percaya anda dengan kuasa doa di atas: maafkan semua orang dan memintalah maaf kepada semua orang. percayalah maka anda melihat buktinya.

 

Salam bahagia bagi anda yang penuh maaf dan memaafkan. 

Kematian (mimpi-7)

Kamis, 4 Oktober 2012

 

saya melihat seorang lelaki. Romo mendekatinya dan berjalan bersama dengannya. dia hendak pergi berbelanja untuk keperl uang sembahyang nenek moyangnya. Dalam percakapan itu dia mau membeli 1) nama arwah yg ditulis dg bahasa mandarin di kertas. 2) gaharu/dupa, 3) aneka buah-buahan, 4) daging babi, 5) daging ayam, 6) uang-uangan 7) rumah-rumahan, 8) mobil-mobilan, 9) kertas kuning berlumur darah ayam, 10), dst.

 

Menurut Romo, orang yang sudah meninggal tidak akan makan makanan seperti layaknya kita, tidak memerlukan sandang dan rumah, tidak memerlukan barang-barang material, dst. Jika kita membawa sesajian, bukankah nanti yang memakan justru iblis/setan? Bukankah lebih cukup kita berdoa kepada Tuhan, karena semua berasal dari Dia dan kembali kepada-Nya.

 

Lelaki itu menjelaskan secara singkat, nenek moyangku melakukan seperti ini. Saya memelihara tradisi nenek moyang. Kakek nenek kami menjadi orang besar karena memelihara tradisi, bukan menghancurkan tradisi. Ikutlah bersama-sama denganku. Lihatlah sendiri, apakah aku menyembah setan atau Tuhan?

 

Dia mengajak romo pergi untuk ikut mempersiapkan keperluan sembahyang di kubur nenek moyangnya. Dia menemui seorang anak kecil. Anak kecil itu bersih sekali seperti bersinar. Dia menulis nama kakek neneknya dg huruf cina di secarik keras merah. Dia menunduk hormat kepada anak kecil itu, kemudian dia membeli perlengkapan sembahyang. 

 

Setelah selesai mengumpulkan semua itu, dia mengajak romo pergi ke kubur nenek-moyangnya. Dia letakkan buah, roti, daging babi, daging ayam, tea, uang-uangan dari kertas, benda-benda materi, dst di altar makam. Dia mengambil hio sembari menggerak-gerakkan tangannya. Dia memandang ke langit dan mulutnya komat-kami. Kayaknya dia berbicara dengan yang diatas (Tuhan).

 

“Apakah engkau melihat iblis dan setan datang kemari untuk memakan semuanya ini? Tanya lelaki itu kepada romo. 

 

Pemandangan di sekitar hanya hamparan pekuburan yang mewah-mewah. Tidak terlihat maklhuk mengerikan atau yang lain di tempat ini. “Tidak!”

 

Lelaki itu berujar, bukankah sudah kukatakan bahwa “siapa yang percaya kepada-Ku akan kubangkitkan pada akhir jaman.” Jadi “mengapa engkau mencari orang hidup di antara orang mati” dan “mengapa engkau melihat apa yang dilihat , bukan melihat dengan hati”

 

Dia pergi meninggalkan romo berdiri sendiri. Ketika semua pergi, tinggalkan keheningan dan kebeningan. “Semua orang pasti akan mati. Hidup di dunia hanya sekejap/sementara. Kita akan bersama-sama dengan Tuhan selama-lamanya, karena Dia akan membangkitkan kita oleh karena iman kita kepada-Nya dan rahmat-Nya kepada kita.

Takjub

Rabu, 3 oktober 2012

Berikut romo kutipkan chat dari Batam, yang baru saja melahirkan. Bagi romo proses kelahiran bayi adalah wajar dan alami. Menjadi aneh di pandangan kita ketika seorang ibu yang baru melahirkan memandang sebagai hal menakjubkan dan Tuhan merajut semua itu. Rasa-rasanya ada benernya juga lho, kita takjub. Berikut ini penuturannya: 

 

“Luar biasa,tuhan mengatur sistem tubuh manusia romo bsa ampe gtu..hebat. Anakku beratnya 3,4 kg, panjang 52 cm pas lahir. Ya itu td…proses kehamilan sampai persalinan itu…luar biasa sistem nya. dr pertemuan itu sperma dg ovum..ampe jd embrio,Dr sbongkah darah, jd janin. ,menjadi daging..mjd manusia ..klo bukan kuasa tuhan yg mengatur sistem nya. Wah…gk nyangka romo.btl2 kuasa tuhan. Keluar 1 manusia kcl dr dlm perut ku. Bener gak bisa diselami, kuasa tuhan menciptakan manusia.”

 

Hebat sekali! Persitiwa biasa menjadi luarbiasa. Menjadikan orang lebih takjub kepada Tuhan dan mengimani Tuhan. Melalui peristiwa sehari-hari anda pun tentu pernah mengalami untuk sampai pada Tuhan.

 

Salam bahagia bagi anda yg pernah mengalami campurtangan Tuhan dalam hidup anda.

Kematian (mimpi-6)

Melahirkan caecar itu sakit lama sedang melahirkan normal hanya 1x sakit ketika melahirkan. Niat semula melahirkan adalah dengan operasi caecar berubah menjadi secara normal. Berada dalam keadaan takut, karena dibayang-bayangi oleh cerita bahwa RS Timah banyak hantu, dibayang-bayangi oleh rasa sakit melahirkan caecar, dibayang-bayangi oleh tekanan psikis dia melahirkan anaknya dengan selamat. Beberapa jam setelahnya ia sadar dan berujar, “melahirkan normal sangat sakit, tahu!” setelah itu ia mengalami pendarahan hebat dan meninggal dunia.

Meneladani Yudas dalam Makabe bagus kiranya hal itu dibuat. 2 makabe 12: 43-46. ” Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas panglima Israel menyuruh mengumpulkan uang di tengah pasukan dua ribu dirham perak. Uang itu dikirim ke yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang orang mati. Lagipula Yudas. Ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.”

Kasih ibu terhadap anak yang sangat besar sehingga ia rela mengorbankan nyawanya demi anaknya, agar anaknya memiliki kesempatan untuk hidup di dunia. Mempersembahkan ekaristi untuk para arwah yang telah berkorban nyawa demi keselamatan anak yang Tuhan berikan. Beristirahatlah dalam damai di kemah abadi yang Tuhan telah sediakan untuk kalian. Tuhan memberkati kalian dan anak kalian.

Kematian (mimpi-5)

sabtu 29 oktober 2012

Romo melihat banyak sekali orang berkumpul di suatu tempat. Melihat mereka hati romo tergerak oleh belas kasihan karena mereka seperti domba yang tidak bergembala. R romo mengenakan jubah putih dan mengambil kitab suci. romo memilih yakobus 4: 1-18 dan matius 6: 9-13. 

 

“Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.

 

Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para panatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minya dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaknya kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.” 

 

Setelah membaca firman itu romo mengajak semua orang bergandengan tangan untuk berdoa bapa kami. mereka membentuk banyak lingkaran. Doa bapa kami dikutip dari injil matius,

 

“Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami kedalam pendobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat (karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama lamanya. Amin).

 

Sebelum berkat penutup mereka bertanya, bagaimanakah jiwa anaknya dan mereka. Romo melihat Yesus bersama-sama dengan jiwa-jiwa orang yang percaya kepada-Nya. Yesus berada di belakang jiwa-jiwa orang yang telah meninggal untuk menuntun mereka ke jalan kehidupan. 

 

Mendengar hal itu bersukacitalah banyak orang. Makanya “Bertobatlah dan percayalah kepada injil” supaya kita diselamatkan.

“Pra Eksekusi”

Jumaat, 28 september 2012

Romo melihat bahwa orang yang menyampaikan pewartaan injil/sabda Tuhan kepada orang lain dengan keliru, maka dia akan dikeluarkan dari komunitas / mendapat hukuman. Keluar dari komunitas dan hidup dalam kegelapan. Kita bukan berada pada siang atau malam seperti siklus mata hari terbit atau terbenam, namun kita berada dalam suasana berjalan sendiri seperti berada di dalam hutan lebat. Ketika kita berjalan di dalam hutan lebat, kita sulit menentukan arah mata angin. Kita berjalan yakin ke utara berjam-jam, namun kita hanya berputar-putar di areal yang sempit.

Pada saat romo berjalan pulang atau pergi ke tempat tujuan akhir, yaitu Bapa banyak sekali komunitas-komunitas kecil. Romo menjumpai di kegelapan seorang lelaki. Romo diajak untuk bertemu dengan orang-orang lain, orang-orang dewasa dengan berbagai jenis kelamin dan berbagai suku. Perilaku mereka di luar tampak sopan santun dan ramah seperti orang desa yang ramah. Rasa-rasanya kesalehan yang diluar jauh berbeda dengan kenyataanya. Hati mereka busuk dan jijik perbuatannya. Orang-orang itu mau memaksa menjadikan kita menjadi pengikutnya. Kita dipaksa untuk menyembah dan berlutut di hadapannya. Melihat sikap jahat seperti itu romo bertarmung melawan mereka dan meninggalkan mereka.

Setelah berjalan sendiri sekian lama romo melihat cahaya. Hati bergembira ketika kita berada di dalam kegelapan kemudian kita melihat cahaya. Romo menghampiri arah cahaya itu. Romo melihat seoarang anak lelaki (berkisar umur 9 tahun). Romo menghampiri anak itu untuk bertanya, kita berada dimana? Anak itu memanggil orang dewasa dalam komunitas itu untuk menemui romo. Lelaki itu menjelaskan bahwa mereka berkumpul setiap hari untuk berdoa. Semua orang berdoa setiap waktu tiada henti-hentinya. Romo melihat banyak orang lelaki dan wanita, tua dan muda, dewasa dan anak-anak.

Ketika lelaki itu menjelaskan kepada romo, timbul rasa ragu-ragu, siapa tahu mereka berkedok hidup saleh namun perbuatannya jahat. Lelaki itu mengerti kekhawatiranku, dia mengajakku untuk bertemu dengan para anggota mereka. Mereka berdoa tiada kunjung henti untuk menanti saatnya tiba. Romo membagi-bagikan sesuatu kepada para anggota komunitas itu. Aneh ketika romo memberi dan memberi mereka, justru romo semakin banyak memberi (selalu ada di kita untuk diberi).

( jalan kedepan yang akan terjadi )

Lelaki itu menunjukkan jalan pulang. Tangan kanannya menunjuk ke arah jalan itu. Romo berpamitan dengan lelaki itu, dan mengucapkan berlimpah terima kasih atas tuntunan-Nya berjalan di jalan.

Di malam gelap selalu ada harapan cahaya.

Di sepanjang jalan romo melihat banyak sekali orang. Ada yang menarik dari sekian banyak orang. Orang-orang ini seperti bercahaya, seperti membawa lilin tetapi bukan lilin. Dia selalu berdoa tak kunjung putus. “Api cinta ilahi murnikanlah kami” begitu deh mereka berdoa sepenggal itu.

Banyak orang menderita di dunia ini. Mereka belum mengenal Tuhan dan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan pada akhirnya berada dalam kegelapan. Berjalan “lontang-lantung” tanpa arah dan tujuan atau berjalan namun berputar-putar tak mampu mencapai tujuan akhir hidup yaitu Bapa di surga.

Penting sekali bagi kita untuk setia terhadap Tuhan. Kita mengimani-Nya, memahami ajaran-Nya, dan melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata. Kita hendaknya membawa damai dan berkat bagi orang lain: memiliki integritas : perbuatan dan pikiran sama. Jangan sampai menjadi, “serigala berbulu domba”. Luar nampak saleh namun di dalam sangat busuk dan kejam. Jika kita membawa Tuhan dalam hidup maka tumbuh perasaan damai dan suka cita. Membuat orang berada di dekat kita damai dan tenang. Selama kita bertemu dengan orang lain hendaknya kita mengatakan kebenaran supaya orang mengenal kebenaran, dan jalan kehidupan. “Api cinta Ilahi kobarkanlah iman kami dan semangat kami untuk mengimani-Mu”.

Kematian – 3 (mimpi)

kamis, 27 september 2012

Bercermin tulisan tahun 2012 dengan kacamata januari 2019.

Romo melihat seorang bapak berjalan masuk ke laut. Ketika romo mengamati ternyata tidak hanya dia, namun banyak orang sudah mengapung di laut.

Ada seorang lelaki dewasa dari darat masuk ke laut. Niat awal mereka mau menolong teman yang tenggelam di laut, namun dia bersama temen-temennya tenggelam di laut.

Romo bersama dengan rombongan orang yang mati di laut. Pada umumnya, yang nampak adalah arwah orang yang sudah dewasa. Para arwah terapung-apung di laut. Di antara mereka ada 1 pemimpin yang memimpin banyak rombongan untuk menuju ke suatu tempat.

Sebagian ada yang terdampar di pulau atau daratan sementara dan terhempas ombak kembali lagi ke laut. ketika ada yang mendekati daratan/pulau, romo mengajak mereka untuk kembali ke darat, namun mereka tidak mau mendarat. Mereka terus bergerak pelan seperti mengikuti arus laut (seperti sungai di darat, tetapi ini di laut).

Ketika romo menghimbau dari daratan kepada banyak orang di laut untuk berhenti dan mendarat, romo justru melihat ular hijau dg motif tulisan mandarin di tubuh ular itu. Ular berwarna hijau tersebut mengikuti rombongan orang yang mengapung di laut.

Romo terus mengikuti rombongan tersebut hingga mereka mencapai tujuan akhir mereka. Mereka bergerak menuju ke suatu tempat. Banyak orang berada di tempat ini.

Orang-orang itu adalah orang yang meninggal di laut, karena mati tenggelam atau dibakar dibuang di laut. Setelah mereka mati, para arwah tersebut dibimbing oleh “sosok lelaki” bergerak menuju tempat yang indah. Dia lah Yesus.

Kematian (mimpi-2)

rabu, 26 september 2012

Ak melihat Banyak arwah dalam perjalanan menuju ke suatu tempat. Mereka seolah naik seperti bus (padahal bukan bus, untuk melukiskan situasi pergi bersama-sama) , yang di dalamnya ada pemilik bus itu. Ak bilang kepada pemilikNya, aku belum waktunya pergi ketempat itu, tetapi nanti pasti aku menuju ke tempat itu. Aku mengetahui jalan menuju ke tempat itu, namun detail di tempat itu aku belum gamblang sekarang.

 

Terus lelaki itu berkata, nanti utusanku akan kembali utk menjemput banyak orang. Jika engkau mau, maka engkau bersama mereka untuk pergi ke tempat itu. 

 

Setelah bercakap-cakap dengan lelaki itu, pastor kembali ke tempat pastor, sedangkan rombongan itu melaju terbang menuju ke tempat yang indah itu. Ketika pastor berada di depan rumah, rombongan anak-anak kecil. Mereka banyak sekali. Mereka berjalan di sekeliling kita. Mereka tidak mampu pergi kembali ke tempat yang dituju oleh rombongan yang bersama pastor tadi. 

 

Menarik mengamati dua rombongan itu, rombongan yang bersama dengan penjemput mengetahui arah dan tujuan pergi ke tempat yang indah itu. Di antara mereka ada penuntun jalan, penunjuk arah, pendamping, pemimbing para rombongan itu. 

 

Pastor yakin secara pribadi bahwa lelaki yang menjemput itu adalah Yesus karena pastor melihat wajahnya seperti dalam gambar-gambar di gereja. Pastor merasakan dan melihat lelaki itu memiliki sifat bijak. Kita merasa sangat damai dan bahagia bersama-Nya. Dia menolong kita ketika kita bingung tentang tujuan akhir hidup kita. Dia pun berjanji akan kembali mendampingi/menyertai hidup kita untuk bisa kembali ke tempat yang bahagia itu.

 

Posisi kita sekarang masih dalam peziarahan menuju tempat itu, dimana Bapa berada. Jalan kita jelas terbentang lurus. Jalan yang kita lalui sudah pasti menuju kepada Bapa. Karena lelaki itu sudah menunjukkan jalan menuju ke tempat itu. Melalui Yesus yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan kita sampai ke tempat tujuan akhir hidup kita, Bapa.

 

Pastor sangat beruntung berjalan di jalan yang benar, di jalan yang Yesus tunjukkan kepada kita. Dia selalu menyertai kita dalam sepanjang perjalanan hidup kita. 

 

Kita tidak mampu menolong para arwah yang tidak mampu kembali ke asal dan usul segala ciptaan. Yang mampu menolong para arwah penasaran itu adalah Yesus. Kita mengenal Yesus, mungkin kita bisa mohon belas kasih Yesus agar berbelas kasih kepada para arwah untuk menuntunnya kembali pulang kerumah Bapa, ke kemah yang telah Bapa sediakan bagi kita.

 

Siapakah yang menyertai anda saat ini dalam perjalanan hidup anda? Siapakah yang membimbing jalan anda supaya jalan anda lurus? Siapa penunjuk jalan anda supaya mampu kembali kepada Tuhan?