Buah Dosa adalah Maut

Jam 00.40 wib, jumaat 5 april 2019 bertepatan dengan puncak cen beng , tradisi orang tionghoa menghormati nenek moyang dengan berdoa ke makam, pst bangun tidur untuk berdoa / doa Yesus. Selesai berdoa jam 03.00 wib pst tidur di ranjang beralaskan tikar, tempat tidur dari papan. Pastor hendak tidur tetapi tidak tidur. Memang sudah cukup beristirahat beberapa jam sehingga tidak mengantuk. Sekalipun demikian kita perlu merebahkan tubuh di ranjang dengan mata terpejam untuk regenerasi sel sel tubuh. Dalam kondisi hening antara terjaga dan tertidur, Pst sekejap berada di lokasi lain di dalam rumah yang bertingkat. Saya berdiri di lantai bawah. Di situ saya melihat 2 wanita dan 1 lelaki di lantai atas. Posisi kedua wanita tersebut yakni 1 ) si A dengan posisi berdiri. Ia berada di sebelah kiri. 2 ) si B berdiri di dekat tangga naik ke lantao dua. Posisi berada di depan pastor dengan jarak 1 meter. 3) pososi c berada di lantai atas.

Kondisi yang pastor lihat seperti melihat film, si B menengadah ke atas. Ia sedang bertengkar dengan si C. ( isi pertengkaran keduanya, tidak pastor paparkan secata detail di sini ).

Saya merasa iba melihat si A. Ia menyaksikan pertengkaran tersebut tetapi ia tidak kuasa melerai pertengkaran keduanya. Rasa iba melihat wanita muda ini tertekan atau steess. Wajah cantik , berkulit putih, berambut lurus tergurat cemas, khawatir, marah , jengkel. Emosi emosi itu bercampur aduk. Beberapa kali dia mengatupkan kedua tangan nya di depan mulut.

Saya melihat si B beradu mulut atau bertengkar dengan si C. Kepala nya mendongak ke atas. Relasi pribadi dan perasaan terluka memicu sebuah api, pertengkaran. Ketika si B menyadari bahwa sikap keduanya membuat si A tertekan, maka timbullah rasa kasihan. Saya mendengar dia berucap seperti itu, kasihan dia. Maka dia berjalan menuju pintu. Ia membuka pintu tersebut. Melihat pintu terbuka, si A keluar rumah dari pintu tersebut.

Setelah si A keluar, Si B berjalan kembali ke posisi semula. Jika tadi dia mendongak ke atas, kini dia berhadapan muka dengam pastor. Ujarnya, “kasihan dia di dalam rumah melihat pertengkaran kami sampai ia takut, cemas, khawatir, marah. Biarkanlah dia di luar rumah, bebas!”

Awal berhadapan muka pastor merasa biasa biasa saja. Lama kelamaan bulu kuduk merinding. Lama lama wajah berubah seram..lama lama timbul perasaan takut.
Mata nya berubah memancarkan aura / frekwensi marah, frekwensi marah, frekwensi terluka batin nya, frekwensi tegaan / kejam, frekwensi putus asa, frekwensi pembunuhan.
Antara penasaran dan bingung melihat kepribadian nya. Satu sisi dia kasihan dengan si A dan membantu nya keluar. Dia memiliki kasih dengan si A tetapi jiwanya penuh luka dan emosi emosi negatif. Seperti tidak konsisten kepribadiannya bagian dalam dengan perilakunya. Orang yang konsisten adalah perbuatan keluar adalah cerminan kasih yang ada di dalam hati.
Pastor terperanjat dari ranjang tidur dan bangun melihat muka lama kelamaan seram.
Eva!
Tubuh adalah rumah jiwa. Eva, selamat jalan. Kembalilah ke rumah Bapa di surga. Bapa adalah maha kasih dan maha rahim. Semoga engkau bangkit bersama dengan Yesus.
Maafkanlah semua orang yang telah melukai perasaanmu dan maafkanlah mereka. Bawalah bekal kasih untuk bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus. Allah melihat seberapa besar kasih kita dan bukan seberapa besar dosa kita. Pastor akan mengintensikan engkau dalam ekaristi pagi.
RIP Eva.

Pawang Mata Air Identik Pawang Timah dan Gold 

Metode Melacak Mata Air
Mgr . Nicolaus Adi seputra MSC uskup keuskupan Agung Merauke mengutus pastor untuk membantu pengadaan air bersih di keuskupan Agats sesuai permintaan Mgr Murwito OFM, uskup keuskupan Agats Papua untuk pengadaan air bersih maret 2018. Ketika masyarakat dirundung duka oleh karena beberapa sanak keluarga kekurangan air bersih.

Pastor hendrik pr selaku koordinator kegiatan waktu itu mendampingi pastor berkeliling mencari sumber mata air di kota Asmat. Ketika pastor sedang mencari mata air di dekat museum Asmat, dia bertanya,” bagaimana cara pastor mencari mata air?”

Pastor berdiam lama.

Tidak mudah memaparkan secara teknis mencari mata air. Karena metode pastor berbeda dengan metode pada umumnya para pakar pencari mata air. Banyak pencari mata air menggunakan sarana atau alat. Alat alat yang sering digunakan misalkan seperti ranting pohon berbentuk ‘Y’ atau lurus, besi atau berbahan kuningan berbentuk L, pendulum dengan aneka bahan, telor , buah kelapa, dll. Alat adalah media penghantar gelombang atau arus listrik. Mata air mempunyai gelombang, frekwensi dan bahkan muatan listrik. Alat merespon ketioa ada gelombang elektromagnetig.

Cara pastor menemukan mata air atau alur air di bawah tanah yakni BERDOA kepada Tuhan. Dia pemilik mata air maka kita meminta bimbingan dari pemilik Nya. Jika Dia berkenan maka Dia menganugerahkan titik mata air berada, kedalaman mata air, debit mata air, kwalitas mata air dan alur alur mata air.
Doa tidak dibatasi oleh ruang. Titik pencari mata air dengan titik mata air sekalipun berjarak 150 meter atau 1.000.000 km menjadi tidak berjarak: tidak ada jarak menyamping; tidak ada jarak ke atas; tidak ada jarak ke bawah.

Demikian juga doa tidak dibatasi oleh waktu: dulu, sekarang dan yang akan datang.
Alur Timah Identik Alur Mata Air
Sejak tahun 1998 hingga tahun 2019 pastor lebih berkarya di pangkalpinang Bangka daripada di luar pangkalpinang. Tidak sedikit berdiskusi dengan para penambang timah atau pemilik smelter. Penambang timah atau pemilik modal nyaris mengatakan hal yang sama yakni ALUR TIMAH YANG MENGANDUNG PASIR TIMAH YANG BANYAK SELALU BERSAMAAN DENGAN ALUR MATA AIR.
Kita bisa menyimpulkan bahwa metode mencari pasir timah di pulau Bangka Belitung identik metode mencari mata air.
Pakar Pencari Mata Air adalah Kompas Bagi Para Penambang Timah
Para penambang timah berdatangan kepada pastor untuk menunjukkan alur alur timah. Di persepsi pastor menambang timah yang tidak ekologis merurugikan generasi yang akan datang. Kekayaan alam bukan hanya hak kita yang hidup sekarang. Maka saya selalu menolak para penambang timah yang hendak memakai jasa kita.
Air adalah sumber kehidupan maka tanpa air tidak bakal ada kehidupan. Maka semua orang yang minta tolong mencari mata air pasti pastor melayaninya. Mereka yang memakai jasa.kita mencari mata air belum tentu hendak mendapatkan air berkwalitas tetapi tidak sedikit orang yang mengambil biji timahnya. Untuk mencapai tujuan nya mereka menghalalkan aneka cara. Jadi kita perlu jeli dan peka membaca hati manusia.

Sangat memungkinkan ( bukan hal yang mustahil ) mencari GOLD, Biji besi juga sama metode dengan mencari Mata Air.

Berwawan Hati dengan Martinus Janto, almarhum

Puri sadhana, selasa 2 april 2019

Selasa jam 0045 wib 2 april 2019 bermimpi bertemu dengan anak muda ganteng, rambut lurus, suara berwibawa. dia bilang bercita cita mau sekolah di smu st yosef pangkalpinang. Dia menuturkan bahwa dia tiba tiba / ujug ujug / tiba tiba dikirim ke tempat yang sangat jauh sehingga dia tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan keluarganya. Peristiwa tersebut sangat menyakitkan dirinya.

Unik nya dia berkomunikasi dengan pastor melalui mimpi. Melalui mimpi dia berpesan kepada saudara saudara dan orang tuanya bahwa dia merindukan saudara saudara kandung dan ibu kandung nya.
Dia mengajak.pastor datang ke rumahnya. Rumahnya terdapat beberapa kamar. Dia menunjukkan pohon durian besar. Pohon durian tersebut berada di samping kanan rumahnya ( jika kita melihat dari arah depan mau masuk ke dalam rumah ). Batang durian tersebut menjulur ke atas tinggi baru bercabang. Berbeda dengan duriam dewasa hasil sambung pucuk atau okulasi cabang pohon rendah. Jika berbuah , buah tidak jatuh atau mengenai rumah karena ada jarak rumah dengan pohon durian.
Saya melihat seorang ibu masih muda keingungan. Entah apa yang dibingungkan. Dia keluar rumah melihat pohon durian tersebut, tepat kami berdua di dekat pohon durian.
Saya tidak tahu mengapa ibu itu bersedih dan marah dengan pohon durian tersebut. Saya berfikir bahwa dia marah dengan durian karena terlalu dekat dengan rumah. Tetapi saya melihat rumah dengan durian cukup berjarak dan tidak membahayakan rumah.
Begitu bangun pastor langsung wa dengan markus dan edy saudara kandung pemuda tersebut. Menurut penuturan markus, adik pemuda tersebut ketika mereka masih kecil di samping kanan rumah terdapat durian dan rumah nya terdapat beberapa kamar. Karena koko nya mau mencari durian, maka tangan nya tersengat listrik tegangan tinggi dan dia berpulang ke pangkuan Bapa.
Kita intensikan misa untuk koko markus dan edy yakni martinus janto yang telah berpulang ke pangkuan Bapa karena tersengat kabel listrik dengam daya 10.000 wat ketika hendak mencari buah durian. Semoga janto diperkenankan Tuhan Yesus berkumpul dengan para kudus di surga.
Rabu, jam 06.00 wib 3 april 2019 markus dan pastor mengirim bunga doa yakni berdoa bapa kami dan membaca firman Tuhan untuk almarhum, martinus janto . Sebelum ke rumah masa depan nya kami mengunjungi rumah masa depan orang tua kandung janto. Di nisan dalam tradisi orang tionghoa ditulis anak kandung, menantu dan cucu. Orang tua hanya menulis nama anak ko markus dan ko edy, sedangkan martinus janto dilupakan atau tidak ditulis. Ko markus dan ko edy terperangah melihat nisan seakan dia tidak percaya dengan yang dilihatnya. Setiap 2 november keluarga eksristi arwah di kubur dan mengirim bunga ke kubur papa dan janto almarhum. ” seakan akan mata kami ditutup. Sekarang baru terbuka mata kami.” Ujar markus adik martinus janto.

Setelah kami berdoa untuk martinus janto di pemakaman , kami merayakan ekaristi . Kami berdoa untuk martinus janto dan keluarga ko markus yang telah berpulang. Semoga mereka berbahagia di surga, berkumpul dengan para kudus di surga , mereka telah mati bersama Kristus dan semoga bangkit bersama kristus.

[wpvideo t1p3qNVe]

Martinus janto tidak ditulis di nisan ayah kandungnya, rumah masa depan

Monyet Pulau Cempa

Purisadhana, 16 maret 2019 jam 0453
Di pulau terpencil mata pencaharian umat katolik dan pada umum nya berhubungan dengan laut. Beberapa orang dari timur 50 tahun yang lalu menginjakkan pulau rerpencil ini, mereka mau bercocok tanam. Merekalah yang meninggalkan warisan kebun cempedak, atau buah lain kepada generasi sekarang sedang orang orang tua beserta anak anak generasi sekarang tidak mau berkebun dengan banyak alasan. Mungkin mencari ikan cepat mendapat uang cash daripada menanam sayur atau aneka pohon buah yang memerlukan proses. Serupa dengan pola penduduk bupuk kecamatan / distrik elikobel kabupaten merauke, yang lebih memilih memetik hasil hutan yang sudah tersedia , tanpa nereka berkeringat bersusah payah menanam aneka pohob buah, padi atau sayuran. Jadi ada pergeseran kebiasaan di sebagian besar umat pendatang.

Lebih mudah kita mendapatkan udang , bilis atau makanan laut daripada mendapatkan sayur mayur atau aneka buah. Sayur sayuran dan buah buahan banyak didatangkan dari tanjung pinang atau batam, komoditas dari pulau pulau tetangga tampak banyak buah durian. Buah mangga dan cempedak yang ditanam oleh para pendatang awal dari timur masih bisa ditemui di pulau ini.
“Buah cempedak ayah banyak sekali buah dalam satu pohon. Monyet monyet hutan sering merusak buah buahan. Mereka rombongan bisa menurunkan banyak buah dari pohon tanpa mereka makan. Kelakuan mereka yang jahat sekali membuat saya marah. Beberapa kali saya memasang perangkap monyet. Setelah terperangkap, saya tangkap dan memotong kaki dan tangan nya . Saya melepaskan begitu saja monyet yang tanpa kaki tangan tersebut. ‘Biarlah kalau perbuatan saya ini berdosa. saya sudah kesal sekali’ ujarnya. Sekalipun kaki mereka banyak dipotong, masih saja mereka datang mengganggu.”
Hama monyet dan hutan membuat enggan bapak itu atau penduduk menanam aneka buah atau sayur sayuran.
Unik menyimak keluh kesah di atas. Semakin dia marah dengan monyet, semakin banyak monyet menghancurkan buah cempedak nya. Menyiksa monyet dan amarah besar kepada monyet yang merusak cempedak tidak bisa membuat jera monyet. Semakin orang memancarkan amarah dan kebencian , semakin tersiksalah dia. Semakin orang marah dan benci dengan maklhuk hidup, gelombang benci itu berbalik kepada dirinya sendiri.
Sebaliknya semakin kita penuh belas kasih kepada semua maklhuk hidup, semakin bahagia kita dan semua maklhuk hidup bisa berdamai dengan kita.
Suara azan menggema di desa air mesu . Ayam jago belum terdengar berkokok. Peserta retret tidur lelap kecapaian setelah kegiatan fisik di luar.

Berbaris naik ke dan turun ke langit

Purisadhana 27 februari 2019

Si pertapa melihat ribuan sapi berbaris rapih turun dari langit , banyak sekali sapi dari bumi naik ke atas langit. Mereka naik dan turun tiada henti.

Pintu langit terbuka, sehingga sapi dari atas bisa turun ke bumi dan dari bawah naik ke langit.
Jika sekiranya pintu langit terbuka lebar dan air dari langit tercurah maka muncullah jiwa jiwa baru turun ke bumi dan jiwa jiwa usang naik ke langit.
Saudara laut dimanakah kekuatanmu? Saudara bumi, dimana musikmu? Saudara angin , dimanakah tarianmu? Saudara petir / api, dimanakah pelitamu? Tidak kah kau ikut menari dan bernyanyi bersama dengan langit dan air?
Bertahun tahun kau rajut gunung gemunungmu, sekejap mata tangan tangan besi melumatmu. Tanah meronta. Air menangis. Api menyengat. Angin meronta.
Bertahun tahun menimbun. Sekejap mata lenyap. Sang waktu merekam. Si pelupa menghapus.
Segala berhubungan, bertalian satu dengan yang lain.

Semua adalah kosong

Puri sadhana, 27 februari 2019

Sejak pagi air turun dari langit. Banyak tumbihan bersukaria. Burung burung tidak banyak terdengar berkicau. Tupai tupai girang berebut buah hitan dekat pondok, tidak terganggu dengan hiruk pikuk retretan dari sd tobali bangka. Senja merayap ke ufuk timur, sunyi. Giliran katak bersahut sahutan memecah sunyi. Anak anak anjing puri mendekam di bawah kolong kursi kedinginan. Detik demi detik berputar.
Pertapaan padang gurun hari ke hari demikian adanya. Keheningan menelusuk. Jauh dari suara tape atau tv. Tidak ada hiruk pikuk suara manusia. Tetesan air hujan yang menyentuh atap atau lantai dan suara binatang malam, katak dan monyet hutan. Berputar dengan tetap.
Kecenderungan berbicara dengan sesama dibatasi. Setiap waktu berkomunikasi dengan diri sendiri atau Tuhan. Segelintir orang saja yang bertahan banyak mendengarkan daripada banyak berbicara. Berhadapan dengan sang keheningan membutuhkan sebuah rahmat Tuhan.
Ketika orang mengejar harta, di sini tiada harta. Ketika orang mengejar kedudukan, di sini tiada tahta. Ketika orang mengejar ketenaran, disini tiada nama. Ketika orang mengejar kenikmatan inderawi, di sini mengolah rasa pahit dan manis hanya sekejap perasaan jiwa. Ketika banyak orang mengejar gelar, di sini hanya ada kitab suci mengembangkan iman, harapan dan kasih.
Wahai kesunyian, datang dan rengkuhlah jiwaku agar engkau bantu aku memahami rahasia keagungan-Mu. Mengecap manis nya kasih – Mu.

Allah Mengasihi Kita

Puridadhana, 14 februari 2019

Apakah yang dicari oleh manusia selagi hidup di dunia? Banyak manusia mengejar uang, kedudukan, ketenaran, harta, hanya sedikit orang mengejar Allah. Sekalipun harta tahta wanita ketenaran bersifat sementara seringkali menjadi tujuan utama hidup dan ukuran kebahagiaan. Pernahkah kita membaca berita tentang tingkat bunuh diri yang sangat tinggi di dunia justru banyak terjadi di negara negara maju dalam aspek materi seperti jepang, singapura, amerika dsb? Pernahkah kita merasa bahwa semua kebutuhan kita sudah tercukupi secara material namun masih merasakan ada ruang kosong yang minta dipenuhi atau kepenuhan? Ketika kita pernah di posisi tersebut maka kita baru memahami bahwa banyak orang yang bunuh diri di beberapa negara yang maju telah mengakui secara tidak langsung bahwa ada realitas yang tinggi, Tuhan yang mengatasi hal hal material.
Bagaimana kita mengenal sesuatu yang bisa mengisi relung hati kita? Mau tidak mau acuan kita adalah kitab suci. Allah mewahyukan diri Nya bahwa Allah adalah kasih ( 1 yohanes) dan dalam
Kitab kejadian Allah mewahyukan diri sebagai pencipta segala sesuatu. Karya teragung Allah dalam
Kisah penciptaan adalah manusia. “ manusia dicipta segambar dengan Allah … Allah menghembuskan nafas dan jadilah maklhuk hidup yang bernafas… dan Allah menjadi rekan kerja Allah mengelola semua ciptaan Nya … ia hidup di taman eden ( kejadian bab 1 ). Kisah Abraham
dipanggil Allah meninggalkan kampung halaman nya menuju ke tanah terjanji dengan aneka janjia Allah kepada Abraham juga melukiskan tentang Abraham sebagai manusia yang setia dan Allah pemenuhan perjanjian dan kebahagiaan.
Dalam perjanjian baru Allah mengasihi manusia sehingga Ia telah mengutus Putera Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia.
Allah selalu mempunyai inisiatif terlebih dahulu hendak menyelamatkan manusia dan manusia diminta menanggapi Kasih Allah.
Allah menghendaki kita hidup bahagia dan kebahagiaan ada di dalam Allah. Santo yohanes dari salib melukiskan , segala galanya adalah kosong dan Allah adalah segala galanya.
Menjadi kendala yang tidak ringan bagi orang untuk mengalami kasih Allah ketika seorang anak di dalam keluarga mengalami penolakan dari orang tua nya atau orang orang di sekitar . Adalah sebuah fakta bahwa kehidupan rohani dan mental anak sulit berkembang ketika anak anak tidak mengalami kasih. Tidak sedikit orang tua yang pernah menggugurkan anaknya dan gagal menggugurkan. Tidak sulit mendapatkan bahwa harapan orang tua mendapatkan anak lelaki ternyata lahir perempuan. Masih mudah dijumpai kehamilan di luar nikah yang berujung pada “pembuangan bayi, aborsi, atau diberikan ke panti asuhan.”. Sangat mudah dijumpai orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kurang adanya komunikasi dengan anak. Karena seringkali kasih orang tua seringkali menjadi tanda kehadiran kasih Allah kepada anak, kasih isteri kepada suami dan sebiknha menjadi tanda kehadiran kasih Allah dalam hidup berkeluarga.
Ketika kita berada pada situasi yang sedemikian sulit, bagaimana kita masih bisa merasakan kasih Allah di dalam hidup kita? Percaya atau tidak percaya bahwa iman menjadi kunci penting untuk mereka. Kita membuka pewahyuan Allah dalam kitab suci tentang siapakah kita sesungguhnya dan siapakah Allah. Pegangan kita dalam berfikir adalah kitab suci. Allah adalah kasih, Dia hanya bisa mengasihi manusia apa adanya lain tidak. Dan kita semua adalah milik kepunyaan Nya yang paling istimewa dari semua ciptaan. Kita adalah milik Allah, orang tua hanya dititipi oleh Allah. Kesadaran akan kasih Allah mengubah hati kita yang terluka oleh situasi dalam keluarga atau masyarakat.

Segelintir Orang Gemar Keheningan

Puri sadhana, rabu 13 februari 2019

Ketika orang meninggalkan kegiatan sehari hari untuk retret, banyak orang ketakutan memasuki keheningan. Karena pola kebanyakan orang di rumah mereka masing masing begitu bangun tidur ada yang langsung memegang hp untuk berkomunikasi dengan rekan rekan atau bercakap cakap. Yang lain ada yang langsung membuka TV untuk melihat berita atau hal lain, yang mengeluarkan suara. Di desa desa yang tidak mempunyai hp atau TV, mereka langsung membuka radio. Tidak sedikit orang bangun tidur sembari ngopi langsung mengambil koran. Saat orang orang di rumah bangun tidur, mulailah rumah menjadi ramai dari pagi hingga malam menjelang tidur. Sekalipun orang tidak melihat tv, membaca koran, mendengarkan radio, bermain HP lihat youtube, atau bercakap cakap dengan sesama, orang sibuk dengan diri sendiri. Di otak kita berkecamuk aneka pikiran. Kita berbicara dengan diri sendiri berjam jam, lebih banyak kita bercakap cakap dengan diri sendiri daripada bercakap dengan orang lain. Syukur syukur mengakes kenangan masa lalu yang baik untuk.pembelajatan..cenderung banyak orang menampilkan wajah wajah sedih, peristiwa buruk masa lalu ketimbang peristiwa peristiwa yang luhur.

Sungguh teramat banyak orang takut dengan keheningan.

Saat saat teduh di dini hari tatkala banyak orang tertidur lelap atau saat retret, beranikah kita bersimpuh membaca kitab suci , merenungkan kitab suci dan kemudian tenggelam mengunyah kitab suci: memberi ruang sebanyak mungkin Allah bersabda kepada kita, bukan kita banyak berbicara sedangkan Allah menjadi pendengar kita atau bahkan memperlakukan Tuhan sebagai pembantu yanv kita perintah seenaknya.

Atau duduk diam tanpa berbicara, tanpa berfikir, tanpa memunculkan perasaan perasaan dan menyadari Tuhan beserta kita , tuhan bersama sama dengan kita.

Jika pikiran kita ditarik ke hal hal lain, bisa kita mengucapkan satu kata seperti Yesus, Tuhan, Kasih. Bertahan di posisi itu 1 jam . Meningkat menjadi 1 minggu. Meningkat menjadi 1 bulan.

Keheningan sumber ide

keheningan kadang membantu kita mendapatkan inspirasi. Suasana lingkungan, hati, pikiran dan tubuh hening. Hubungan dengan Tuhan sangat membantu pencapaian keheningan. Seluruh panca indera, pikiran dan hati terbuka dengan kehadiran Allah. Kita memberi ruang lebih banyak Allah bersabda kepada kita dengan berbagai macam cara. Kecenderungan liar pikiran kita untuk berfikir dan berbicara banyak sementara istirahat. Selain perlu kedisiplinan ketekunan dari kita adalah mutlak perlu rahmat agar Roh Kudus membimbing kita di dalamnya.

Purisadhana, 1 februari 2019 , pondok hening.

Sekejap peraan jiwa

Puri sadhana, 23 januari 2018

Begitu bangun tidur sampai kita mau tidur seringkali aneka keinginan bermunculan dan minta menggerakkan kita untuk berusaha mewujudkan nya. Kadang kita lupa bersyukur kepada Tuhan atas segala kebaikan Nya kepada kita.

Begitu bangun kita ingin membuka HP. Maka kita mulai berkomunikasi dengan orang yang ada di kontak atau kita browsing aneka berita di youtube atau google. Ketika asyik main hp muncil keinginan untuk makan, maka kita mencari makan dan minum di dapur. Setelah makan roti tawar, segelas jus dan kopi telor, kita pergi ke kebun, dan di kebun muncul keinginan praktek sambung pucuk maka kita mencari entres untuk di sambung atau keinginan untuk mendapatkan tanaman yang baru dan langka. Baru beberapa saat di kebun muncul keinginan makan durian, maka kita mencari durian. Ketika kita makan durian di tepi jalan, kita melihat mobil bagus dan kita ingin mempunyai mobil dan kita berusaha membeli mobil. Durian yang kita makan terkena durian sehingga kotor, maka timbullah keinginan membeli pakaian dan kita berusaha mencari pakaian. Sepulang makan durian kita masih ingin makan kempa ikan atau lempa darat, setelah perut kenyang, kita masih ingin minum kopi sembari merokok. Setelah perut kenyang di warung kopi melihat para pelayan sibuk bekerja, maka timbullah keinginan kita ingin lebih sibuk dari nya.

Sesampainya di rumah, bapa uskup memberi mandat untuk mengemban tugas membangun rumah retret, maka timbullah aneka keinginan dari mencari arsitek, membentuk panitia, mencari dana dll. Satu mandat menggelontorkan banyak sekali keinginan menyusul.

Keinginan demi keinginan menarik kita dan kita bertindak berdasarkan aneka keinginan. Kapankah keinginan duniawi ini berhenti? Dia terus menerus muncul dan tenggelam. Padahal semua itu adalah kosong semata mata dan perasaan senang nya bersifat sekejap.

Jika ada sekejap perasaan perasaan yang muncul dan tenggelam seperti awan, berarti ada juga yang melampaui itu semua, yakni persatuan dengan Allah di dalam doa atau melalui pelayanan kita demi cinta kita kepada Allah. Menyitir santo yohanes dari salib, segala galanya adalah kosong dan Allah adalah segala galanya.