TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: “Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. 2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. 4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu.”
Nabi Natan menemui raja Daud . Dia menegur atas kesalahan raja Daud, mengambil idteri orang dan menyebabkan uria terbunuh dengan perumpamaan di atas.
Apa respon raja Daud mendapat teguran? Berikut jawabannya :
5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: “Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. 6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan.”
Raja Daud marah dengan orang yang yang bersikap demikian.
Tampak dalam ungkapannya, ” demi Allah yang hidup orang yang melakukan itu harus dihukum mati.” Dan dia harus mengganti rugi orang yang dirugikan. Dia belum menyadari bahwa yang dimaksud dalam perumpanaan nabi Nathan adalah dia.
Akibat dosa Daud mengambil betsyeba yang adalah isteri orang dan menyebabkan suaminya terbunuh dalam peperangan, maka raja Daud mendapat hukuman dari Allah. ” ia mendapat TULAH.” Berikut hukuman yang disampaikan nabi Nathan kepada Daud.
“7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: “Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. 8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu. 9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. 10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. 11*Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. 12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.”
Raja Daud sadar dengan dosa yang dibuatnya. Maka menyesallah raja Daud. Penyesalan nya tampak.dalam ungkapan nya sebagai berikut : 13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.”
Ketika Tuhan melihat pertobatan raja Daud, Tuhan mengampuninya. Namun dia tetap menanggung dosa yang telah diperbuatnya, yakni anak yang lahir bagi Raja Daud, hasil hubungan raja Daud dengan betsyeba akan MATI.
Teks dibawah ini menunjukkan hal itu :Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. 14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.”
Nabi Nathan selanjutnya MENULAHI raja Daud.15 Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHANmenulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. “
Daud mencoba membatalkan / MENGATASI tulah nabi Natan, tetapi anak nya tetap saja MATI. Berikut raja Daud menyesal dan berusaha mengatasi tulah nabi Nathan.
16 Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah. 17 Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.
Sekalipun raja Daud sudah berdoa dan mati raga, anaknya tetap mati.
“18 Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: “Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!” 19 Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: “Sudah matikah anak itu?” Jawab mereka: “Sudah.”
Setelah raja Daud mengetahui anaknya mati sesuao dengan tulah nabi Nathan, ia meneruskan hidupnya dan bersujud kepada Tuhan.
“20 Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.
Melihat sikap raja Daud tersebut seluruh isi istana heran. Ketika anaknya masih hidup, dia berkabung berdoa dan berpuasa tetapi justru sefelah anaknya meninggal, raja Daud melanjutkan hidupnya menarik sekali menyimak jawaban raja Daud.
“21 Berkatalah pegawai-pegawainya kepadanya: “Apakah artinya hal yang kauperbuat ini? Oleh karena anak yang masih hidup itu, engkau berpuasa dan menangis, tetapi sesudah anak itu mati, engkau bangun dan makan!”
22 Jawabnya: “Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup.23 Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.”
Sekalipun dia adalah raja, dia adalah manusia. Dia tidak bisa membangkitkan orang mati yetapi sebagai manusia dia berjuang membantu anaknya yang hidup.
24 Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHANmengasihi anak ini 25 dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN.
Oleh karena kerahiman Tuhan, raja Daud mendapatkan anak dari betsyeba. Anak tersebut bernama Salomo. Salomo adalah anak raja Daud yang terkenal sangat bijaksana.
Tulah nabi Nathan tidak bisa dibatalkan oleh taja Daud = Raja Daud tetap menanggung konsekwensi atas dosa yang diperbuatnya. Dosa melahirkan maut = upah dosa adalah maut.
Syukurlah bahwa Allah maha rahim penuh belas kasih. Tuhan mengampuni dosa raja Daud dengan menganugerahi anak lagi yakni Salomo.
Namun demikian tulah nabi Natan yang lain tetap akan terjadi bukan di jaman raja Daud, tetapi keturunan Salomo.
Nah, itulah penting nya indulgensi , sakramen tobat dan sakramen lain yang disediakan oleh gereja katolik untuk para pendosa. Semoga seluruh umat katolik taat dan setia kepada gereja katolik. Sehingga kita mendapatkan keselamatan.