Respon Kita Merupakan Tanggapan Atas Persepsi Kita:

Respon Kita Merupakan Tanggapan Atas Persepsi Kita:
Memberikan Anak ke Babby Sitter

tedjakusuma_sara: Habis kemana Santo?

Pastor Titus Budiyanto: Terima tamu, sejak kecil dia diasuh org lain. Skrg dia gak mau mengasuh anaknya
tedjakusuma_sara: Lho kok ada ibu begitu ya. Ibu2 muda sekarang ga mau repot, semua pake babby sitter, hubungan antara anak dan ortu pasti beda dgn diasuh sendiri

Dia jg tak pernah mandikan anaknya
Dia jg gak mau beri makan (nyuapin) anaknya, sekiranya dia mau nyuapin pun si anak sudah kagak mau.
Dia enggan menyentuh anaknya. Dia lebih nurut ke pembantu yg merawat daripada ke mama yg melahirkan. Bgm pendapatmu?

tedjakusuma_sara: Kenapa yg begitu diberi anak/keturunan. Srs yg suka anak kecil tp 8 th baru diberi. Dulu dikatain punya ilmu penakluk anak. Jelas lebih nurut ke pembantu yg kenal jiwa anak itu, apalagi kalo terus dalam dekapan(digendong) bayi merasakan ketenangan dalam dekapan.

Pastor Titus Budiyanto: Alasan dia sepele, ak tidak bisa ngurus dua anak. Ak cukup urus 1 anak, dan anak lain diberi orang daripada urus keduanya hasilnya buruk

tedjakusuma_sara: Alasan yg tidak tepat, bagaimana orang yg tinggal dinegara tanpa pembantu. 2-3 anak tidak masalah sb diajarkan disiplin. Bagi yg sdh mulai bisa makan sendiri, harus duduk dikursi selama makan, disini makan sambil lari sana sini.

Pastor Titus Budiyanto: Menurut hemat pastor krn masa lalu si mama ketika ia masih kecil. Krn ortu gak mampu, maka dia diberikan ke om nya yg kaya. Nah dia memperlakukan anaknya perempuan spt ayahnya memperlakukan dirinya. Dan dia sendiri mendidik anak lelaki angkatnya krn anak itu anak dari omnya. Jadi dia mau balas budi masa lalu. Pengalaman masa lalu mempengaruhi perilaku sekarang. Sebenarnya respon dia adalah merespon gambaran waktu masa kecilnya dan bukan merespon anak kandungnya di depan matanya. Bagaimana menurutmu sbg wanit? Memang tidak punya kerinduan mengasuh anak? Bagaimana di negara maju?
tedjakusuma_sara: Wah ya tidak benar pemikiran begitu

Pastor Titus Budiyanto: Itu lah realita. Org sering hidup dibawah bayang-bayang pengalaman masa lalu

tedjakusuma_sara: Disana umur 2 th sdh duduk dikursi utk makan, atau diberi tempat bermain sendiri. Jd ibu mengawasi yg lebih kecil. Myra sempat protes dulu, kita terus tanamkan kalo kita tidak membedakan dalam hal kasih sayang, sempat iri hati. Setelah besar kalo srs/bpk marah ke komang malah di protes.

Pastor Titus Budiyanto: Oh bagus sekali. Kejadian dari pengalaman klien kali ini mengingatkan klien pastor dari jakarta. Kasusnya serupa. Anak berumur 6 tahun. Selama 6 th dibesarkan baby sitter. Begitu baby sitter berlibur ke kampung,anak ini brutal. Perilakunya menyerupai baby sitter (banyak perilaku yang serupa dalam bahasa verbal dan non verbal).

tedjakusuma_sara: Betul, kalo saat mudik begini terjadi syndrome pembantu, anak yg dekat dhn baby sitter suka sakit tiba2, begitu mereka dtg, sakitnya sembuh. Anak kecil peka terhadap orang yg sayang terhadap dia dan terbawa sampai dewasa.

Pastor Titus Budiyanto: saya mengutip kata-kata anak itu. “Elu pikir, gue bisa seperti ini karena elu? Gue menjadi seperti sekarang karena mbak (baby sitter)! Sambil menuding2 tangan anak itu ke mama kandungnya. Di lain waktu , “elu piker, elu bisa mengatur gue? Elu pikir dengan membelikan mainan ini, elu bisa mengatur gue seenaknya?” di sekolah juga, bila kawannya memperlakukan dirinya seperti mamanya memperlakukan baby sitter, maka leher kawannya dicekik. Sejak kecil khan dibesarkan oleh baby sitter. Ketika anak lepas bebas di bawah tekanan baby sitter, dia berontak liar. Bagaimana menurut saras?

tedjakusuma_sara: Sekarang umur berapa itu anak? Ada papa nya?

Pastor Titus Budiyanto: anak itu sekarang sudah berumur 6 tahun. Orang tua lengkap. Sejak bayi dia diasuh baby sitter.

tedjakusuma_sara: Masih bisa kalo masih umur 6 th, ibu nya harus berani berkorban utk mengasuh dan lebihmemperhatikan mulai sekarang, dan pengasuh dikeluarkan. Kedua orang tua harus saling mendukung dlm mengasuh/mendidik itu anak, berbicara dgn santun.

Pastor Titus Budiyanto: pastor hanya bertanya, “apakah prioritas anda? Mencari uang atau mengurus anak? Jika anda memang lebih mencintai uang, maka silahkan saja fokus ke uang seperti selama 6 tahun ini. Jika anda memprioritaskan mengurus anak, maka sekarang fokus mengurus anak. Apakah ada kesamaan perilaku si anak anda dengan si pembantu? Pengenalan bahasa, pemaknaan bahasa, pengalaman, kebudayaan, keyakinan, agama itu berasal dari si pengasuh atau lingkungan terdekat. Dia bisa berkata seperti itu karena mendapat masukan si pengasuh atau lingkungan terdekat. Sangat mungkin sekali anak bisa menjadi cermin dari si pengasuh. Ketika anda menemukan perilaku asli dari babby sitter, yang tercermin dari anak apakah anda masih tetap menyerahkan pendidikan anak kepada baby sitter atau mengasuhnya sendiri? Nah, untunglah ibu itu sadar dan mau mengasuh mendidik dan membesarkan anaknya sendiri.

tedjakusuma_sara: Betul sekali

Pastor Titus Budiyanto: pastor menyarankan setiap hari menjelang tidur membacakan cerita bernilai dari kitab suci, dongeng-dongeng bernilai religious atau moral, untuk menetralkan perilaku buruk.

tedjakusuma_sara: Yup, dicari kesukaan anak itu, ajak main dipantai, bersepeda ato kegunung, jangan diberi mainan yg menjadikan dia egois, seperti game. Beri teman seumur, dikumpulkan dgn sepupu, ikutkan tempat kursus, pokoknya intinya perhatian dia dialihkan dari baby sitter nya. Kalo usia segitu tidak sulit, kalo sdh remaja masih tertanam kebencian thdp ibu sudah susah sekali. Apalagi kayak, ikutkan kursus bhs inggris, musik kalo bisa, dgn musik maka jiwa menjadi lembut. Yg penting ibu nya harus menggantikan peran baby sitter dan menambah perhatian dan kasih sayang, awal2 memang berontak tp pasti akan berubah. Kalo sdh dewasa sulit, dia akan mencari orang bisa curhat dan antipati terhadap ibu nya makin besar .
Pastor Titus Budiyanto: Setuju, ibu mengganti peran babby sitter selama ini dan mengisi dengan kegiatan positif yg mengembangkan otak kanan dan otak kiri, nilai-nilai luhur nenek moyang, nilai-nilai luhur dari Tuhan.

tedjakusuma_sara: Yup

Pastor Titus Budiyanto: oh ya, sekarang anak ibu yang kita bicarakan di awal itu cara bicara persis sama dengan pembantunya. ketika dia makan dan mamanya mendekat dia mengusir sambil menuding-nudingkan tangan kanannya dengan muka menyerupai persis si pembantu ketika marah dengannya. ketika mamanya mendekat, dia sering mengatakan ,”aku benci mama. aku benci mama.” lagian ketika ayah anak ini mengajak makan bersama di meja makan, dia berusaha menyingkirkan anak ini dari hadapannya untuk diberikan ke pembantu. cara bicara, nada bicara, intonasi, gerak-gerik anak ini serupa dengan pembantu.

tedjakusuma_sara: wah ya gak bagus.

Pastor Titus Budiyanto: Serahkan anakmu kepada pembantu atau baby sitter, kau bisa terbang setinggi langit. terbanglah tinggi wahai ibu-ibu untuk menggapai kenikmatan duniawi, namun apakah itu tanggungjawabmu sebagai seorang ibu? apakah itu panggilan dari nuranimu sebagai seorang ibu? bukan begitu ?

Iklhas Melepas Beban

Pertapaan yung fo

Dia masih muda. 8 anak sudah menikah, 1 anak masih SMK. Sehari-hari dia bekerja sekalipun angka nya sudah mendekati lima puluhan. Anak-anak dirantau bisa menghidupi. Beban kehidupan sebagai orang tua sudah melayang. Mengenyam masa tua dengan bahagia adalah idaman. Rumah masa tua sudah ditembok apik, padahal dulu hanya kayu. Hasil cek up rumah sakit beken di beberapa kota menunjukkan jos, alias bagus banget.

Sederhana dia tuturkan sore ini,”ku la dak pacak tiduk 2 tahun wo. Dokter ahli penyakit dalam beriku obat tiduk, tapi kudak pacak tiduk. Ku la dak nek pikir ape la, tapi pikiran dak pacak berhenti berjalan. Kuminta tolong doa la!”

Dia sudah trust. Menantu, suami, anak berbondong-bondong mendukung usahanya. Setiap minggu dia rajin berdoa. Tinggal mengolah deh! Ayo apa trik menangani hal beginian?

Entah benar atau salah bawah bumi memancarkan gelombang. Semisal disitu ada sumber mata air atau sumber timah. Jika petir menyambar maka barang elektronik diatas tempat tersebut hampir pasti terkena. Demikian juga hal itu bisa berimbas dengan orang yang tidur di atasnya. Atau di bawah tempat tidur terdapat magma dari perut bumi, bisa saja pengaruh ke manusia. Masih terdapat gelombang alam bisa mengacaukan pikiran. menghindari gelombang sangat membantu proses ketenangan pikiran.

Nah, sebagai umat beriman diajaklah dia berdoa bersama setiap hari dengan keluarga. Kedekatan dengan Tuhan membawa ketenangan hati.

“Letakkan sekarang sakit di lambungmu dan kepala di tangan Tuhan! Apakah anda sudah iklas meletakkan sakit kepada Tuhan?”

“La wo!”

“Setelah kamu memegang dan meletakkan itu kepada Tuhan, silahkan anda minum air putih di atas meja itu.”

“Auk lah!”

“Ketika anda meletakkan itu kepada Tuhan sembari berdoa dan minum air , anda sudah sehat. Nah sekarang bagaimana? Apakah anda mengalami kesembuhan dan pulih di lambung atau kepala?”

“Wah la seger. Di bagian kepala ade rase yang bergerak!l

“Auklah, dak ape. Anda pegang dan anda lempar jauh sembari memohon pertolonganNya.”

Dia berdoa sembari memegang kepala. Tangan kanan seperti menggenggam sesuatu dan melemparkannya jauh.

Nah, setelah anda sembuh sekarang, apa yang mau anda katakan kepada Tuhan?

“Sinmong toto wo, kek Tuhan!”

Auk lah. Kini pulanglah! Tuhan memberkatimu!

Amen

Tanggapan Atas Mengalami Menjadi

Mengalami Menjadi mendapat tanggapan dari beberapa penulis. Berikut sengaja saya copy dan paste di sini.

tanggapan Syanie dikirim pada tanggal 2009/07/27 pukul 14:39
“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Amsal 16 : 3).

“Bukan karena kami berpikir kami dapat melakukan sesuatu yang bernilai kekal oleh diri kami sendiri. Satu-satunya kuasa dan keberhasilan kami datang dari Tuhan. (2 Korintus 3:5).

Tuhan menciptakan kita untuk sukses.Apapun panggilan Tuhan dalam hidup, Dia tidak memanggil kita untuk mencapainya sendirian. Dia selalu hadir, menyediakan sumber daya yang kita butuhkan untuk mencapai itu. Itu bukan berarti kita tidak akan tersandung sepanjang jalan atau tidak akan menemui kesulitan. Namun, dengan akal budi dan pengharapan serta sumber daya yang telah diberikanNya, kita dapat mengusahakan kehidupan yang kita ingini. Apakah kita membutuhkan hikmat, inspirasi, keyakinan,kekuatan, kesabaran atau ketabahan? Kita dapat menemukan jawaban di dalam Dia.

Sukses-sukses kecil yang kurang kita sadari yang telah dicapai setiap hari, kadang membuat kita melupakan akan kebesaran kasih Tuhan. Sebenarnya sukses sejati datang ketika kita bersedia mengatakan “Bukan saya, tetapi seluruhnya karena Engkau, ya Tuhan”. Kemudian Dia akan membawa kita ke suatu tingkatan yang dapat kita capai hanya dengan kekuatan dan kuasa-Nya yang menggerakkan kita. Lalu kita akan menemukan sukses yang kekal di dalam Dia.

Dalam kehidupan, sejak dari bangun tidur hingga tidur kembali di malam hari, manusia telah membuat banyak outcome dan goal, baik yang berukuran kecil yang dapat dicapai dalam waktu singkat, maupun yang besar, yang membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk mencapainya.Namun, dengan menetapkan outcomes dan goals yang hendak dicapai, manusia mempunyai arah tujuan yang hendak ditempuhnya untuk mencapai outcomes dan goals tersebut. Seperti yang pernah Pastor ajarkan kepada saya, untuk selalu menetapkan outcomes dan goals, jika perlu ditulis, lalu membuat langkah-langkah atau actions apa yang diperlukan untuk mencapai itu. Actions tersebut harus secara rutin dievaluasi agar selalu up-date dengan situasi sekarang dan masih mendukung outcomes dan goals yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jika konsisten, berusaha keras serta berkeyakinan teguh,maka mudah-mudahan semua itu dapat dicapai. Terima kasih PAstor atas bimbingannya.”

catatan penting sekali di dalam membuat well form out come dari tanggapan syannie, pentingnya evaluasi dalam pencapaian out come, fleksibilitas dalam proses, kegigihan mewujudkan visi, dan berkat dari Allah. “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Amsal 16 : 3).

Makasih syanie

Perlu Kolaborasi

Pertapaan Yung fo, 13 September 2009

Kunci perubahan perilaku adalah di dalam diri orang itu sendiri. Menjadi lebih ideal bila komunitas keluarga/lingkungan/gereja mendukung motivasi baik perubahan.

Orang terkadang tidak tau penyebab masalah dan mau berubah. Ada juga orang yang tidak tau penyebab masalah dan tidak mau berubah. Ada orang tau penyebab masalah dan mau berubah. Ada orang tau masalah tetapi tidak mau berubah (ada yang pura-pura mau berubah) dengan aneka alasan.

Ada orang mau berubah dan lingkungan keluarga mendukung. Ada orang mau berubah tapi keluarga tak mendukung. Ada orang mau berubah keluarga mendukung tapi lingkungan disekitar justru menghakimi dia. Ada orang mau berubah, lingkungan keluarga dan lingkungan mendukung, tetapi lingkungan gereja/Tuhan tidak mendukung. Ada orang mau berubah semua mendukung.

Kita mempengaruhi keluarga, lingkungan, dan gereja. Kita menjadi sekarang dibentuk oleh keluarga, lingkungan masyarakat dan gereja. Semua unsur penting dalam proses perubahan.

Terapys / coaching / psikiater/ mentor / konsultan dll hanya menjadi fasilitator. Apakah jenis-jenis di atas terdapat juga di sekitar kita? Kita terkategori yang mana dari antara jenis-jenis di atas?

Kalibrasi adalah penting dalam pengkategorian untuk lancarnya proses pencapaian tujuan.

Mengenal Strategi Memilih Makanan untuk Menurunkan Berat Badan

Pertapaan Yung fo, 9 September 2009

Lama ni gue kagak terapy untuk menurunkan berat badan. Seseorang dengan berat badan 55 kg pengen memiliki berat 50 kg. mengasah lagi kemahiran membantu klien menurunkan berat badan. Langkah pertama adalah mengajak dia ke restoran cinese food Afat Kampung Bintang Pangkalpinang. Pelayan datang menghampiri kami di meja makan. Dia menyodorkan menu makan kepada saya, saya menyerahkan daftar menu tersebut kepadanya.

Dia melihat gambar-gambar menu makanan di daftar (visual eksternal). Sekali waktu matanya ke kiri atas. (visual internal atau membandingkan menu di situ dengan file di benak dia). Dia bertanya kepada rekan di sampingnya, “kita pilih makanan yang mana?” (audio eksternal karena dia bertanya kepada temannya.)

Teman di depan nya menjawab,”hoisem kuah!”

Teman di samping berujar ,”apakah bukan ini? Hoisem ini dimasak manis.” (audio eksternal). Ketika mendengar masukan dari kawan di sampingnya matanya melirik ke kiri atas (dia membandingkan hoisem manis di benak dengan hoisem di menu).

Teman di depan menjawab,”aku pesan hoisem kuah.” (audio eksternal). Setelah teman disamping tetap pada pendirian hoisem kuah, maka dia mengambil keputusan langsung pesan hoisem kuah (keputusan).

Kami mengevaluasi cara pengambilan keputusan di rumah. Jelaskan cara pengambilan keputusan memilih menu makanan di restoran Afat tadi.

Tadi itu saya memutuskan itu karena mempertimbangkan romo dan kawan. Maka saya bertanya kepada romo dan kawan agar menu makan yang dipesan bisa diterima oleh semua.
Bagus, oke. Sekarang kau ceritakan pengambilan keputusanmu dalam memilih makan di meja.

Saya datang ke meja makan. Saya melihat menu makanan di atas meja (visual eksternal). Saya membayangkan menu itu di dalam benak saya. Ketika ada suara dari dalam diri saya,”kelihatan enak!” (visual internal dan audio internal) langsung saya memilih menu makanan itu. (keputusan).

Jadi sederhana sekali cara pengambilan keputusanmu. Apakah kamu tidak pernah bertanya kepada orang lain jika kau bersama dengan orang lain atau dialog dengan dirimu sendiri?

“jika ada suami, terkadang saya bertanya kepadanya,”apakah makanan ini enak atau tidak?” (audio internal). Jawaban dia biasanya,”dimakan saja. Nanti kita tahu rasanya.”

Jadi strategi keputusan memilih menu bisa dilukis sebagai berikut: kinestetik (menuju ke meja) – visual eksternal – visual remember – visual internal – audio eksternal – audio internal – keputusan.

Ketika strategi memilih menu sama, maka pola makan sama. Bila strategi sama, maka berat badan juga sama. Jika mau menurunkan atau menaikkan berat badan mengubah strategi. Meminjam dasar pemikiran metode SLIM dari NLP in Action karya RH Wiwoho, mari kita mengubah strategi anda. Perluaslah strategi anda.

Bagaimana itu pastor?

Anda menuju ke meja makan (pergi ke restoran). Kau melihat menu makanan (visual eksternal). Satu menu makanan , misalkan babi dimasak kecap dan berlemak. Kau membayangkan daging babi di file history dan membandingkan daging babi dari file history dengan daging babi di menu/meja makan. Kamu membayangkan daging babi tersebut masuk ke dalam mulut. Kamu membayangkan daging babi tersebut kamu kecap rasanya dan kamu kunyah. Setelah kamu mengunyah dengan lembut dan menikmati rasa, ada di dalam diri mengatakan enak. Setelah lembut, kau telan daging babi tersebut. Bayangkan daging babi tersebut diolah di dalam pencernaan usus 12 jari, usus kecil dan seterusnya. Bayangkan setelah makan rasa apa yang muncul. Bayangkan sejam kemudian apa rasanya. Pertimbangkan untung dan rugi makan daging babi, apakah menunjang intensiku menurunkan berat badan atau justru menaikkan berat badan. Baru mengambil keputusan.

Setelah diinstal di dalam diri dia, kami menuju ke kamar makan. Dia sudah menggunakan strategi baru dalam pengambilan keputusan. Sebelumnya dia senang makan makanan berlemak seperti daging babi, daging ayam, daging kambing dan lain-lain, dia justru memilih ikan bening dan sayur segar.

Oke deh, ceritanya sampai di sini dulu. Ini sekedar sharing. Sudah lama tidak menangani klien yang pengen turun berat badan. Dulu sering lho. Hampir tiap hari. Sampai seperti dikerubungi semut oleh orang orang gemuk. He he ……

ndingkan dengan daging babi di dalam benak.

Beberapa jam berlalu kami duduk di meja makan bulat. Di atas meja terdapat ayam dimasak kecap, ikan rebus, sayur rebus, sayur goreng dengan banyak cabe.

kembali ke rahim ibu

Bandara depati amir 24 agustus 2009

Terapy memakai time line yang beberapa waktu lalu total waktu 2,5jam. Ketika di puncak pastor belum mencoba sendiri time line. Maka pastor tgl 22 agustus 2009 jam 1514wib mencoba menjalani time line.

Sekalipun sudah melihat sendiri waktu mbak cut dan jun menerapkan time line atau mendengar banyak kisah time line dari mbak mariani ng, pastor masih ragu. Dalam hati berujar penuh keraguan” mana mungkin kita bisa masuk kembali kedalam kandungan.”

Karena merasa tidak mungkin maka saya hanya meminta teman yg tidak profesional, tidak mengerti NLP untuk menemani saya menelusuri garis waktu.

Dalam menulusi garis waktu, pastor memilih mundur dari tahun 2009 ke 1969 (tahun kelahiran saya). Memang ketika pastor berada di tahun tahun tertentu seperti tahun 2005 terkena malaria, pastor bisa assosiasi dan merasakan kembali peristiwa itu. Ketika memasuki tahun 2001 pastor bisa merasakan kembali ketika boceng frater dan tabrakan, menyebabkan retak tangan. Kenangan ini bisa diakses, demikian juga kenangan-kenangan yang lain di tahun tahun sebelumnya.

Yang menjadi keterkejutan pastor adalah waktu umur 1 tahun memasuki masa di dalam rahim. Dunia gelap. Pastor seperti tidak sadar. Ambruk. Posisi tubuh merunduk. Kedua tangan memeluk kedua lutut. Ada rasa sunyi sekali dan gelap.

Kedua teman panik melihat kejadian itu. Mereka memanggil2 saya agar saya bangun. Maklum mereka gak mengenal NLP. Padahal pastor masih ingat pesan dari mbak mariani ng,”kalau ada yang memasuki masa janin, panggilah saya. Karena hal ini perlu penanganan khusus.”

Beberapa saat saya berada di rahim, tanpa menggubris saran kawan. Setelah beberapa waktu mengalami itu, pastor balik badan memandang masa depan. Pastor berjalan kedepan memancarkan cahaya putih menerangi masa lalu. Berjalan dalam cahaya Tuhan dalam perjalanan hidup.

Pengalaman ini luarbiasa mencengangkan. Mohon jangan coba coba bila tak profesional. Nanti akibatnya kurang bagus untuk diri bila kita tak mahir mengelola diri. Demikian sharing dari pertapaan yung fo pangkalpinang

Merona

Jumaat, 31 Juli 2009

Wanita menegur dengan lembut namun sangat keras dan tegas. Dia bagaikan air: menyimpan kelembutan menghidupkan dan sekaligus kedasyatan menghancurkan.

Jaman nenek moyang melukiskan bahwa Tuhan itu sangat lembut hati dan sekaligus menakutkan; dia sangat dekat dan sekaligus jauh.

Jadi ingat tulisan di buku tua bahwa bayi atau wanita memiliki energi tanpa batas yakni kepasrahan – kelembutan – kekuatan – kehidupan.

Dia sangat pencemburu. Tidak dibiarkan orang lain mendekatinya. Dia menjadi galak seperti singa betina, bila perasaanya terganggu atau waktu-waktu tertentu di siklus tertentu. Jadi ingat bahwa Dia juga pencemburu. Waktu bangsa Israel membuat patung sembahan dari emas, Dia murka. Orang-orang Israel gentar melihat murka Nya akibat cemburuNya.

Sebuah syair lagu dari seniman kita,” cinta itu anugerah. Maka berbahagialah. Sebab kita sengsara bila tak punya cinta.” Syair ini mengingatkan juga 12 tahun silan ketika mendengar syair seorang seniman,”kesetiaan, pengorbanan, kepasrahan merupakan unsur cinta sejati”

PerbuatanNya merupakan proyek cinta-Nya untuk menghantar kepada kebahagiaan atau keselamatan. Ketika dia menegur, cemburu atau memukul kita merasa Dia jauh atau meninggalkan kita.

Betulkah bahwa dia meninggalkan atau menyertai perjalanan? Dia jauh atau dekat dengan kita? Aku yakin bahwa Dia selalu bersama-sama dengan kita dan sangat dekat dengan kita. Dia ada di dalam dan di luar.

Kau kini jauh atau dekat? Kau peduli atau cuek? Kau cinta atau benci? Kau mau menyelamatkan atau menghancurkan?

Aku masih mengimani bahwa Engkau mencintai apa adanya dan tidak menghitung-hitung kesalahan. “Bila engkau menghitung-hitung kesalahan ya Tuhan, siapakah dapat tahan?”

Di ruang hening di tengah hari di kala sunyi kugores puisi ini.

Mengalami Menjadi

Pertapaan Yung Fo, 27 Juli 2009

Senin pukul 08.02 wib tanggal 27 Juli 2009 saudara Martinus dari Batam telepon pastor. Beliau berbagi kegembiraan. Sebulan yang lalu sebuah perusahaan menawari pekerjaan kepadanya. Mereka berjanji bahwa perusahaan “T” akan membayar kami (saya dengan beberapa teman) setiap hari jumaat. Sekalipun jumaat yang lalu saya belum menerima bayaran, saya tetap melaksanakan tanggungjawab saya. Setiap hari kerja, saya di perusahaan “T” saya memakai seragam perusaan itu. “Pakaian ternyata besar sekali pengaruhnya, ya pastor. Saya sudah diangkat menjadi pegawai perusahaan “T”.

Kongli menuturkan kisah di depan gua Maria Yung Fo Pangkalpinang. 2 tahun yang lalu kami merindukan seorang anak. Perkawinan kami padahal waktu itu sudah 4 tahun tetapi belum juga dikaruniai anak oleh Tuhan. Istri dan saya 3 tahun yang lalu sering meluangkan waktu menggendong, menyuapi, mengganti pakaian, menidurkan anak nya anak tante. Sekarang anak di pelukan saya ini adalah anak kandung isteri saya. Tuhan memang baik kok.

Apakah kedua pengalaman Martinus dengan Kongli hanya sebuah kebetulan? Apakah kita bisa mempunyai outcome atau goal bisa juga tercapai bila mengikuti jejak mereka berdua? Selamat mencoba.

Letakkanlah Bebanmu kepada-Ku!

Pertapaan Yung fo, 24 Juli 2009

Pastor setiap jam 18 wib perut saya panas. Rasa panas tersebut menjalar naik ke dada dan kepala. Apakah rasa panas tersebut berasal dari santet? (dia jenis kinestetik melihat bahasanya) Kata bawahan saya, bekas pegawai mempunyai ilmu, sering duduk di kursi tertentu dan di kantor. (Dia menggunakan audio remember ekternal). Apakah penyebabnya kuasa gelap dari pegawai itu atau kuasa gelap lain?
Ibu merasa panas di bagian perut setiap jam 18.00 wib? Letak persis rasa panas tersebut coba dimana?

Di sini pastor! Di bagian perut saya.

Nah letakkan salah satu telapak tangan ibu di bagian itu! Sentuhlah lembut bagian itu dengan telapak tangan ibu. Sambil berdoa di dalam hati, ambil rasa sakit itu dan letakkan di sebelah kiri ibu!”

Sudah pastor. Saya sebenarnya sedih pastor. Pikiran ruwet. (melihat kata kerja yang dipakai ia jenis kinestetik) Saya memikirkan Asak (ia memakai kata kerja tidak spesifik), adik kandung saya di Bandung. Adik kandung di Jakarta menyarankan kepada saya dan Asak agar rumah warisan dikontrakkan. (audio remember: ia mengingat masukan dari adiknya di Jakarta. Massukan tersebut membuat pikirannya ruwet). Saya harus bagaimana?

Pastor merasa perihatin dengan situasi kalian bertiga. Persoalan harta warisan bisa membuat pikiran ruwet. Saran pastor, kalian sebagai ahli waris harus berembug untuk membicarakan hal tersebut di dalam terang Tuhan. Pembicaraan hendaknya didasari oleh kebaikan Tuhan.

Iya pastor

Nah, tadi ibu merasa sedih dan pikiran ruwet. Perasaan sedih tersebut terletak dimana?

Rasa sedih menekan di bagian dada.

Bagus. Sekarang letakkan salah satu telapak tangan ibu di bagian yang menekan itu. Seorang bijak bernama Yesus pernah berkata,”datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan member kelegaan kepadamu” sambil menyentuh dan menggenggam rasa menekan tersebut, berdoalah dalam hati dengana mengingat petuah bijak tersebut.

Oke, pastor.

Bila sudah, genggam dan serahkan rasa menekan di dada tersebut di tangan Tuhan

Sambil menunggu dia berdoa di dalam hati saya berkata, sementara anda berdoa di dalam hati dan menyentuh dada anda, anda mengalami kebahagiaan dan keringanan.

Sudah pastor.

Sekarang rasa ruwet ibu terletak dimana?

Ada di kepala , pastor.

Nah, letakkan kembali salah satu tangan ibu di kepala. Rasakan dan rabalah dengan lembuh bagian tersebut sambil mengingat petuah bijak dan berdoa di dalam hati. Setelah itu ambil dan serahkan rasa tersebut kepada si bijak.

Hati saya bahagia. Tubuh terasa ringan. Kepala menjadi enteng. Kapan pastor datang ke Bandung? Pastor sangat baik sekali kepada saya. Saya sangat bahagia hari ini. Perasaan bahagia saya, saya mau bagikan kepada sesama menderita.

Berterimakasihlah kepada Tuhan dan si Bijak dengan berbuat baik kepada sesama, maka ibu merasa bahagia di masa tua. Selamat berkarya ibu.

Menyembuhkan Trauma dengan Melihat Televisi

pertapaan Yung Fo, 23 Juli 2009

Dua orang wanita datang ke keuskupan. Saya mencoba membuat ancor lucu, tenang, bahagia, percaya diri dan ancor tidur. Keempatnya disatukan. (proses membuat ancor tidak diceritakan di sini). Setelah ancor dibuat dan dites keampuhannya, saya menayangkan sebuah film. Mereka berdua duduk di depan televisi untuk melihat film, yang mempunyai kisah serupa dengan kisah mereka yaitu trauma terhadap kekerasan masa lalu. Dalam sebuah training di certification practiotioner dari pak wiwoho dan pak ronny ronodirjo, kita bisa member masukan (leading) klien dengan menuturkan kisah/cerita. Berikut ringkasan penggalan film tersebut.

Seorang wanita diantar oleh kawan karib dan mama kawan karib. Dia mengharapkan agar wanita itu menjadi salah satu anggota penggembira di sekolah. Namun wanita itu menolak karena mama melarangnya. Kawan karibnya menyangka bahwa teman dan pacar nya membenci orang tuanya. Si meninggalkan mereka berdua di dalam mobil dan memasuki rumahnya.

Ia memanggil ayah, suara tetap sunyi. Dia memanggil mama, suara juga sunyi. Dia memanggil dan menuju ke kamar adiknya, adiknya sudah terkapar tidak berdaya di ranjang. Dia semakin terkejut ketika dia mendengar bentakan lelaki dan suara ketakutan dari mamanya. Dia bersembunyi di bawah kolong tempat tidur di dalam kamar. Lelaki itu membanting mamanya di samping ranjang dan memaksa untuk mengatakan dimana sekarang pacarnya? Di lantai ibu itu terkejut ketika melihat anaknya berada tepat di sampingnya di bawah kolong tempat tidur. Sekalipun si ibu mengetahui keberadaan anak, dia tetap merahasiakan keberadaan anaknya kepada kekasih, yang sudah gelap mata. Dia dibunuh oleh lelaki, yang adalah pacar anaknya karena tidak mau mengatakan keberadaan anaknya.

Setelah membunuh lelaki itu keluar kamar untuk mencari pacarnya. Beberapa menit setelah dia keluar kamar, terdengar sirine mobil patrol. Wanita itu segera keluar dari bawah kolong. Ia berlari keluar untuk meminta bantuan polisi yang melintas. Ia melihat mobil polisi dan berteriak memanggil-manggil. Polisi tidak mendengar teriakan nya tetapi justru pacarnya dengan jelas mendengar teriakan itu. Pacarnya datang menangkap. Wanita itu terkejut dan sangat takut. Lelaki itu berkata,”semua itu demi kita”

Wanita itu berulang-ulang teringat dengan kejadian tragis di rumah. Di sekolah terkadang ingatan itu muncul. Di salon ingatan itu muncul. Di jalan ingatan itu muncul. Di ruang terapi ingatan itu muncul. Di ruang tidur ingatan itu sering muncul. Kemunculannya sering dipicu oleh ancor (suara yang mirip teriakan mamanya waktu kesakitan, suasana ruangan tempat mamanya dibunuh, dan lain-lain).
Kalian berdua sudah melihat film dan mengertinya?

Ya

Kalian tadi sepakat memilih film itu. Film itu disimpan di dalam CD. CD itu dimasukkan kedalam DVD player dan dihubungkan di televise di depan kalian. Rekaman adegan film sudah lampau, tetapi sekarang kalian bisa mengambil rekaman di CD dan memutar ulang. Peristiwa masa kecil kalian juga mempunyai kemiripan atas film tersebut. Kejadian demi kejadian direkam dan disimpan di dalam cd di otak kita. Suatu saat kalian bisa mengambil cd tersebut dan memutarnya. Sekarang pastor meminta anda mengambil salah satu cd di gudang memori anda dan memutar di depan televisi.

Sementara mereka memejamkan mata, saya menyentuh ancor tidur. Segera mereka bablas menuju ke gudang penyimpanan cd. Tampak kepala mereka condong ke kiri, pundak mereka melemah, mata mereka terkatup, nafas mereka sangat tenang. Begitu kalian merasakan sentuhan jari telunjuk pastor di jari jempol kalian, kalian semakin lebih nyaman dan semakin dalam tidur lelap. Ketika anda sudah menyadari bahwa kalian tidur sangat lelap, anda lebih fokus mendengarkan suara saya dan menemukan cd tersebut. Setelah kalian menemukan cd di gudang anda, putarlah cd itu di depan televisi.
Si Alin teriak-teriak memecah sunyi. Ancor ketenangan saya pencet. Dia mendadak sangat tenang. “televisi itu di situ, kita di sini. Di antara kita dengan televisi itu ada dinding kaca tebal. Coba rabalah dengan kedua telapak tanganmu (saya jadi ingat waktu praktek penyembuhan phobia). Iya khan ada dinding kaca tebal?”

Ia menganggukkan kepala dan kelihatan semakin tenang. Setelah kau menyadari bahwa ada jarak pemisah antara kau dengan film di televisi tersebut, sekarang lanjutkanlah memutar perlahan-lahan filmmu (ia menanggukkan kepalanya). Di sana engkau atau beberapa orang lain menjadi pemain dalam film itu. Apakah kejadian itu di dalam atau diluar, terang atau gelap, kau sendiri atau bersama dengan orang lain, putar dan putar. Lihatlah dengan jelas kehidupan.

Coba sekarang dari balik kaca tebal ini petiklah hikmah atas peristiwa tersebut. Sebenarnya melalui peristiwa tersebut, Tuhan mau berbicara apa kepadamu? Mungkin kejadian yang menimpamu merupakan sebuah takdir seperti kisah Yesus, yang ribuan tahun sudah diramalkan oleh para nabi alur hidupnya? Orang lain atau orang terdekatmu menyiksamu (menurut penurutannya), Yesus juga pernah disiksa oleh orang-orang kepercayaannya.

Beberapa kali saya kembali menyinggung film yang baru saja mereka tonton dan merefraim. “lelaki tersebut sangat mencintai wanita itu, tetapi caranya tidak manusiawi. Karena dia membunuh orang yang dicintai. Orang yang mencintai kita terkadang mencintai, tetapi cara mereka kurang tepat. Kita pun mungkin pernah memiliki tujuan baik, tetapi caranya kurang tepat untuk orang lain. Melalui peristiwa tragis, kita bisa belajar dari kesalahan orang tua atau pengalaman kita untuk kehidupan kita sekarang.

Dia mengangguk-anggukkan kepalanhya

Sahabat wanita itu menebak (mind reading) bahwa wanita itu membenci ibunya karena larangan ibunya untuk mengikuti kegiatan di sekolah. Dugaan buruk atas wanita tersebut ternyata meleset jauh, terbukti ibu kandungnya tidak mau memberitahu keberadaan anaknya kepada si pembunuh itu. Apakah kita pernah juga menebak-nebak pikiran orang tua kita dan tebakan tersebut kurang sesuai dengan kenyaaan sesungguhnya? Apakah kejadian di depanmu merupakan sebuah hasil dari tebakan pemikiran dan kurang sesuai dengan kenyataan?

Dia mengangguk-anggukkan kepalanya

Sekarang masuklah ke relung hati. Temukan potensi untuk mengatasi persoalan. Potensi di dalam hati tersebut bisa bersumber dari kitab suci, petuah orang-orang bijak, para pastor, para suster, para sahabat, para guru, dari buku-buku atau sumber lain.

Dia menganggukkan kepala

(perintah tidak langsung melalui cerita dari kita suci) Sekalipun Yesus dikhianati Yudas, dijatuhi hukuman mati dengan tidak adil, disiksa oleh banyak orang, dipaku di atas kayu salib, ditombak oleh serdadu dari bawah, dicaci maki, ditinggalkan oleh para murid-murid-Nya, dibunuh dengan kejam, Hati Nya tetap diliputi kasih. Ia menerima piala berisi anggur. Ia memaafkan semua orang.

Dia menganggukkan kepala

Sekiranya kau sudah menemukan potensi untuk mengatasi persolan, maka anggukkan kepalamu. Air liurnya meleleh banyak. Mulutnya ternganga. Sekali waktu kening berkerut.

Dia menganggukkan kepala

Nah sekarang pastor akan menghitung 1-3. Dalam hitungan ketiga masuklah kedalam film di televisi dengan membawa potensi untuk mengatasi persoalan. Temui dirimu di dalam film itu. Nasehatilah dia sesuai dengan potensi yang sudah berada di dalam genggamanmu.

Saya mulai menghitung 1-3. Apakah kau sudah bertemu dengan dirimu?

Ia menganggukkan kepala

Bicaralah dengan dia penuh kasih dan berilah masukan sesuai dengan keyakinanmu.

Ia menanggukkan kepala

Setelah kau selesai berbicara dengan dirimu, anggukkan kepalamu. Saya menunggu beberapa saat.

Ia menanggukkan kepala, nah sekarang putar mundur dengan cepat film di televisi itu dari setelah kejadian (post kejadian) tersebut sampai kau berada di titik sebelum kejadian itu (bahagia). Selama kau memutar mundur katakan “wuuutttt”

Dia menganggukkan kepala. Kepala nya bergerak dari kanan ke kiri sambil mulutnya komat kamit gak jelas.

Nah, kau sekarang melihat dirimu baik adanya. Masukkan dirimu yang masih kecil itu di dalam dirimu yang besar (berdamailah dengan masa lalumu). Tarik dan masukkan dia di dalam dirimu. Setelah masuk, anggungkkan kepalamu.

Ia menganggukkan kepala setelah beberapa saat.

Oke, sekarang yang ada adalah diri mu yang sudah dewasa tenang dan bahagia. Sekarang tinggalkan filmmu dan kembalilah ke tempat dudukmu.
Ia menanggukkan kepala.

Film sudah selesai. Sekarang kau bisa menikmati perasaan bahagia (tombol kebahagiaan dipencet). Mukanya tersenyum. Kau juga bisa mentertawakan kehidupan ini (tombol kegembiraan dipencet). Begitu hati diliputi kegembiraan dan tawa, hidup menjadi bahagia.