Anugerah Imamat dari Tuhan

selasa, 22 juni 2010

Siapa yang mempertahankan diri akan kehilangan diri, siapa yang kehilangan diri demi Dia akan mendapatkan dirinya di dalam Dia. Siapa mempertahankan ego, ia akan kehilangan ruang bagi Allah di dalam dirinya. Siapa yang mengeluarkan ego, ia memiliki ruang untuk Allah.
Hari ini pastor titus budiyanto mendapatkan rahmat imamat dari Tuhan melalui Mgr Hilarius Moa Nurak SVD dan para penasehatnya.

Terimakasih Tuhan atas kebaikan-Mu kepada hamba-Mu. Engkau menyertai setiap hari dalam suka maupun duka. Bimbinglah hamba-Mu di tempat tugas baru dalam mewartakan Injil agar semakin mulia nama-Mu manakala semakin banyak orang mengenal nama-Mu dan menyembah Engkau.

Berlimpah terimakasih Tuhan.

Si Bungsu Kembali

Keuskupan, 21 Juni 2010

Ketika jam kerja pukul 1030 wib orang datang untuk meminta waktu untuk diskusi. Kapanpun seorang imam harus siap melayani umat. Maka saya meninggalkan ruangan tabloid berkat untuk menemuinya di kapela. Apakah persoalanmu?

Saya membenci adik ipar karena setiap permintaanya kepada mertua selalu diberi sedangkan saya setiap kali meminta tidak pernah diberinya. Saya membenci kakak ipar, karena setiap kali dia minta mobil mertua selalu dibelikan sedangkan saya selalu ditunda-tunda. Saya membenci mertua karena mertua membeda-bedakan anak-anaknya, ia pilih kasih. Saya membenci orang tua saya karena orang tua saya tidak mencintai saya. Saya membenci kakak saya karena ia lebih disayang oleh papa saya. Nah saya benci dengan pasangan saya karena pasangan saya selalu tidak memberi yang saya minta. Saya marah dengan anak-anak. Mereka semua adalah jahat dan saya adalah baik adanya.

Setelah ia mengemukakan litani emosi negatifnya, saya membacakan perumpamaan tentang anak yang hilang Lukas 15:11-32. Dalam kisah anak yang hilang si bungsu berbuat dosa kepada bapanya. Akibat dosanya maka ia merasakan penderitaan karena hubungan kasih anak dengan bapa terputus. Setelah ia menyadari akan dosa-dosanya, ia rindu kembali pulang ke rumah bapa. “aku telah berdosa terhadap bapa dan berdosa terhadap Bapa di surga.” Ia meninggalkan kebiasaan buruk yang menghantar kepada lumpur dosa untuk kembali ke rumah Bapa. Apakah engkau menyesali semua sikap bencimu dan mau mengasihi mereka? Jadi apa persoalanmu? Engkau menyajikan alasan kebencianmu kepada orang-orang di sekelilingmu untuk membenarkan sikapmu dan belum ada unsur penyesalan atas emosi negative.
Perasaan benci dan iri terhadap adik ipar, kakak ipar, dan adik kandung.

Bapa itu memberikan harta kekayaan kepada si bungsu, sedangkan ia tidak memberikan harta kepada si sulung. Bapa menerima kembali si sulung yang salah dan memestakannya, sedangkan Ia tidak memestakan si sulung. Sikap si sulung apakah serupa dengan sikapmu terhadap orang-orang di sekelilingmu? Kamu sudah mempunyai mobil seharga 125.000.000, dan meminta lagi karena adik iparmu dibelikan mobil seharga 175.000.000. Kamu sudah mempunyai rumah dari mertuamu seharga 500.000.000, sedangkan rumah kakak iparmu seharga 1milyar. Apakah ada kedamaian manakala hati kita dipenuhi rasa tidak puas, iri dan benci?

Tuhan bebas memberikan rahmat-Nya kepada siapa dia mau. Barang milik Allah, maka hak Allah lah mengatur. Mertuamu bebas memberikan harta kepada siapa dia mau. Semua barang adalah miliknya, maka hak mertua mullah mengatur hartanya. Apakah engkau memiliki kemampuan untuk bekerja mendapatkan barang sehingga engkau tidak tergantung dari mertua atau orang lain dalam menggapai keinginan? apakah engkau lebih memilih patut bersukacita dan bergembira karena mereka bergembira atau kita bersukacita ketika mereka menderita.

Saya sudah berdosa!

Bapa menerima si bungsu dan tidak mengingat-ingat dosa-dosa masa lalu. Demikian juga Allah mengampuni segala kita dan enggak mengingat masa kelam. Putuskan untuk hidup baru di dalam Allah dan tanggalkan masa lalu kelam dengan bantuan rahmat Tuhan.

Berwawan dengan Yesus

Keuskupan, Senin, 21 Juni 2010

Pukul 0230 wib adalah waktu tidur paling euenak untuk kebanyakan orang. Biasanya sih memang jam begitu keadaan senyap dan nyenyak banget. Apalagi setelah banyak pekerjaan di hari minggu. . Enggak ada tamu datang untuk konsultasi atau berdiskusi pada saat dini hari. Lagian ini rumah para Imam lagi. Orang enggan datang masuk gedung megah.

Ketika uenak-uenaknya tidur, Yesus datang mengetuk pintu jam 02.00 wib 21 Juni 2010. Antara males atau bangun membukakan pintu hati? Kalau nuruti kedagingan – ego, ya mesti nyo milih tidur aja deh. Di saat rasa males itu menyusup di batin, ketukan itu semakin kuat. “bangunlah nak!”

Aku tetap aje tidur di ranjang. Mata melek dan merem. Rasa kantuk sangat kuat. Telpon bordering. “romo, perut saya sakit sekali… bentar-bentar… terus ada keluar flek, ada apa ya romo?”

Weleh konsultasi kehamilan kok ke romo. Emang tlp ini enggak salah alamat? Lha romo kok ditanya tentang ngeflek. Weleh-weleh … itu dalam hati. Mungkin dia takut , khawatir, cemas terhadap anak dalam kandungannya.

“apakah ada apa-apa dengan anak saya atau tidak mo? Perut di bagian bawah seperti narik-narik. Tolong doakan dong mo.”

Ya sudah ak bilangin ke dia nya, Tuhan Yesus menyertai engkau dan anakmu setiap hari. Berdoalah kepada Yesus. Di dalam doa, ajaklah cakap-cakap bayi dalam kandungan. Sampaikan permintaan maafmu kepadanya. Mungkin kau terlalu banyak bergerak naik – turun tangga atau mobil sehingga berakibat seperti sekarang ini. Pesanlah kepadanya bahwa engkau sangat mencintai anak dalam kandungan itu. Mama mau menjaga memelihara merawat sampai umurmu 9 bulan.
Romo kok tahu kalau saya banyak gerak? Iya romo saya percaya bahwa Yesus menyertai saya dan anak saya.

“ketika Yesus bersama para murid-Nya di perahu, mengamuklah angin taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk kedalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya,”guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Ia pun bangun menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah! Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali” (Markus 4: 37-39). Ketika engkau khawatir – takut terhadap gejolak anak dalam rahimmu, sadarilah bahwa Yesus berada di dalam perahu anda. Dia akan menghardir gelombang kekhawatiran anda. Bicaralah kepada anakmu, “Diamlah anakku! Tenanglah!”

Nah, sekarang segera ke rumah sakit untuk konsultasi dengan dokter!
Pastor saya sudah diinfus di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta. Ternyata sakit juga diinfus ya pastor. Saya baru sekali ini diinfus dan opname di rumah sakit. Kejadian tadi bertepatan dengan jadwal cek ke dokter.

Nah aman deh kalau sudah di rumah sakit. Dokter di rumah sakit adalah mutlak dalam keadaan seperti kamu, doa kepada Yesus juga mutlak untuk orang beriman. Nah setelah anak dalam rahimmu diam, tenang dan damai maka tidurlah dalam lindungan Tuhan.

“Siapa yang melawat aku ketika aku terbaring sakit, sebenarnya ia melawat Aku” Penelpon itu adalah Yesus. Jadi betapa indahnya bertemu dan berwawan hati dengan Yesus melalui tlp.

Aku Melihat Wajah Allah

Keuskupan, 20 Juni 2010

Aku memimpin ekaristi pukul 08.00 wib , Minggu 20 Mei 2010 di stasi santo Yoyakim Pangkul Bangka. Injil hari ini dari Lukas tentang pertanyaan Yesus kepada para murid, siapakah Aku ini? Jawab para murid, kata orang Engkau adalah Yohanes pembaptis. Kata orang, Engkau adalah Elia. Menurut Petrus Engkau adalah Mesias. Bilamana pertanyaan itu ditujukan kepada saya, siapakah Yesus? Saya menjumpai Yesus mengorbankan tubuh dan darah. Ia adalah sabda kehidupan.

Sepulang dari ekaristi saya menjumpai Yesus di dalam kehidupan. saya bersama dengan pengurus stasi St Yoyakim Pangkul mengunjungi umat yang sedang sakit, malaria/demam, stroke, dan sakit kepala. Saya menemui Yesus di dalam diri mereka. Saya yakin bahwa di dalam mereka saya menemukan Yesus.

Ibu Ajin ketika menjual sayur, tertabrak mobil. Akibatnya ia koma 12 hari di rumah sakit umum Pangkalpinang. setiap haril komunitas stasi St Yoyakim pangkul berkunjung berdoa Rosario bersama untuk Aji Ajin. Allah menyelamatkan dan menyembuhkan Ajin. Berdasarkan pengalaman itu aji Ajin mempunyai pandangan bahwa Yesus adalah penyembuh Agung. Dia sungguh Tuhan yang menghidupkan.

Setelah dia semakin mengenal Yesus, ia rindu kembali ke pangkuan gereja. Dia sudah meninggalkan gereja 15 tahun yang lalu. Dia rindu menerima sakramen tobat dan mulai kembali mengikuti ekaristi setiap minggu di gereja St Yoyakim Pangkul. Setelah ia menerima sakramen Tobat, saya berpesan kepada pengurus stasi agar pengurus stasi membantu proses kembalinya domba hilang ke pangkuang gereja dengan menghubungi pastor paroki St Yusuf atau pastor Wilayah St Yoyakim paroki St Yusuf pangkalpinang.

Yesus meninggalkan 99 domba dan mencari 1 domba yang hilang dan membawanya kembali. Bapa menerima ke pangkuan anak bungsu yang hilang ke pangkuan-Nya, tanpa melihat masa lalunya. Saya mengimani bahwa saya berjumpa Yesus di dalam diri Aji Ajin dan komunitas yang berdoa di dalam nama Yesus sembari membaca firman Tuhan.

Ternyata semakin mudah menemukan wajah-wajah Yesus di sekitar kita. asal hati kita mau terbuka. Terimakasih Tuhan, Engkau menyatakan diri-Mu kepada orang berdosa, hamba-Mu ini.

Aku Bertemu Yesus

Keuskupan Pangkalpinang, Sabtu jam2156 wib, 20 Juni 2010

Pukul 0630 wib sabtu, 19 Juni 2010 seorang ayah dari dua anak datang menemuiku. Kedua anaknya baru saja lulus dengan nilai menakjubkan. Keberhasilan anaknya membahagiakan keluarga bapak itu. Namun bersamaan dengan itu ia sedih memikirkan beaya seragam, buku, SPP, dan kebutuhan lainnya. Dia sudah berusaha untuk meminjam kesana kemari, namun nihil. Setiap hari dia berdoa siang dan malam untuk mengatasi persoalannya. Tetap saja doa keluarga belum terjawab oleh Tuhan. Ketika ia sedang buntu, ia memberanikan diri datang untuk meminta makan dan sedikit uang untuk keperluan anak-anaknya.

Pertama ada keraguan di dalam diri dan pikiran, beri atau tidak. Beri atau enggak. Bukankah kau bisa pinjam di bank atau koperasi? Bukankah kau punya pikiran untuk merencanakan kebutuhan anak-anakmu. Bukankah kau bisa meminta para pengusaha. Bukankah kamu bisa bekerja untuk memenuhi semua itu. Banyak pertanyaan di dalam diri muncul. yang jelas di depan ku, dia lapar dan sangat mendesak membayar sekolah, seragam dan lain-lain.

Ketika menyingkirkan keraguan dan memutuskan memberi uang kepada orang bapak itu, detik itu juga ada orang lain datang memberikan uang kepada saya. Padahal pastor tidak menjual jasa dengan memberi terapy atau doa. Saya mengimani bahwa orang yang sedang menderita itu adalah Yesus dan orang yang memberi itu adalah Yesus.

Ketika Tuhan meminta Abram untuk dipersembahkan kepadaNya, ia ragu-ragu untuk memberikan atau tidak. Karena Ishak adalah anak tunggal. Setelah Ia memutuskan untuk memberikan anakNya kepada Tuhan, maka bersamaan dengan itu Tuhan mengembalikan anak-Nya dan memberikan domba sebagai persembahan.

jadi ingat materi retret penutupan tahun imam di via renata di puncak 7 – 11 juni 2010. Mgr Suharyo mengatakan bahwa yesus mengidentikkan dengan orang menderita, anak kecil, dan murid yang diutus-Nya. Banyak orang kudus mendapat kekudusan dan kesucian dengan melakukan hal sederhana yakni memberi makan, merawat orang sakit, memberi tumpangan. Santa Theresia dari kalkuta menjadi contoh tentang hal itu. tetapi mengapa justru kita yang pandai justru sulit menangkap di balik apa yang kita lihat dan kita lihat.

Memang Yesus pernah bersabda ,”barang siapa melawat aku dalam penjara, Ia melawat Aku. barang siapa memberi tumpangan orang asing, ia memberi tumpangan kepadaKu. barang siapa melayani orang sakit, ia merawat Aku. Barangsiapa memberi makan orang lapar, Ia memberi makan Aku.” Berarti menolong orang yang menderita, menolong Yesus. Yesus berjumpa di dalam diri si bapak tiga anak, yang sedang menderita dan melihat Yesus di dalam diri orang yang memberi tolong kepada Bapak yang menderita itu. Menakjubkan sekali dan membahagiakan sekali. Kebahagiaan memotivasi diri untuk semakin giat melayani Yesus di dalam diri orang menderita. atau ketika diri sendiri sedang lapar atau menderita, ternyata Yesus sungguh sangat dekat dengan diri. Dia lebih dekat dari siapapun dari kita, karena Ia ada di dalam dan di luar diri.

Kesulitan dan tantangan selalu terpampang di depan mata kita. Kalau lupa dengan janji Yesus, ” Aku akan menyertai kamu sampai akhir zaman.” maka muncul keraguan untuk menyembah dan melayani Dia. Iman bahwa Emanuel, sungguh meneguhkan perjalanan hidup. Terimakasih Yesus, Engkau sudi menemui hamba Mu yang hina dan dina ini.

Mimpi Guru Diri

wisma keuskupan 10 april 2010

Pastor titus budiyanto: meminjam tulisan david molden & pat hutchinson dalam buku how to be confident using the power of NLP. “Uptime: the alternative direction for your attention is, of course, outward on other people and things. This is known as being in uptime with all your senses open and receptive to what is going on in the space arounf you. A well known saying has it: energy flows where attention goes”
“In our experience, very few people seem able to sustain periods of uptime for long. You can tell when a person switches their attention from uptime to downtime by the movement of their eyes. When eyes begin to stare in a downward position you can bet the attention is inside, senses cut off to the outside world. Ask yourself the following questions. How has your attention been since you began reading this text? Did it wander of anywhere? Where did it go and how useful was it to be there?”

Pada umumnya orang sibuk dengan representasi internalnya sendiri

A: Nah pikiran bwh sadar 88 percent.. sisa pikiran sadar 12 percent.. uptime perlu pikiran sadar.. apa iyo?

Pastor titus budiyanto: “Downtime: when you are deep in thought your attention is focused inside, and you will miss most of what goes on around you. Yoy will notice this has happened when you are brought out of your inner world trance by a rised voice saying,” you are not listenening to me, are you? This condition is known as being in downtime ,I.e. Time spent down inside your own thoughts. Downtime can be a very pleasant or useful frame of mind if you want to dwell on a pleasant experience you had, or to think through a plan. But donwtime can also have negative implications. Ask yourself the following questions. How much if your downtime is negative internal dialogue? How often does your mind wander of own volition, with no conscious intention?”

Ketika Uptime seluruh panca indera dipakai secara maksimal untuk menangkap realitas eksternal. Selama proses tersebut kita menghindari representasi internal berseliweran. Bila dicermati ada perbedaan uptime dengan downtime. Ketika orang sudah menfokuskan pada seseuatu hal, maka orang lama kelamaan bisa memasuki trans sehingga ketika orang menyapa orang yang trans dia enggak menanggapinya.

A: Yap.. cuma kt pasti downtime saat uptime berjalan bbrp saat..karna data mulai msk ke internal..pola berpikir kt dgn downtime.. Oh gitu.. alpha state..

Pastor titus budiyanto: Dia sudah menfokuskan pada 1 hal. Ketika orang fokus 1 hal maka seluruh di sekeliling enggak didengar. ” When you are in thougth your attention is focused inside …”

A: Trance !!! Td di discovery channel..ttg managing dream..unscattered dmn bnyk brilliant ideas muncul dari dream..gmn captive idea tsb…apa Pst pernah dpt inspirasi dari dream

Pastor titus budiyanto: Pernah pastor menulis di blog dg judul dialog dengan diri. Ketika diri (sub conscious) sering diajak bercakap2 maka dia akan sering membantu conscious. Latihan awal mengajak dia adalah bertanya kepadanya sebelum tidur. Bisa juga dicatat pertanyaan kita. Kita letakkan kertas dan bolpoin di samping kita tidur. Ketika malam nanti sub conscious akan bicara kepada kita melalui lambang/simbol/mimpi. Maka segera bangun dan catatlah! Ketika engkau bertanya kepada subconscious conscious perlu netral. Hindari syak prasangka yang buruk atau sudah memiliki kesimpulan sendiri. Jika demikian maka prasangka itu nanti kebawa mimpi. Jadi bukan hasil jawaban subconscious

Misalkan: pernah ada barang hilang dari kamar pastor. Pastor sudah mind reading bahwa yang mencuri barang adalah PEMBANTU dan pastor menvisualisasikan bahwa DIA lah pencurinya maka Ketika conscious bertanya kepada sub conscious. Yang muncul di mimpi itu adalah PEMBANTU. Jadi hasil enggak objektif. Mimpi jenis ini sumbernya dari mind reading yang divisualisasikan sampai masuk ke subconscious sehingga waktu tidur dia mengemuka.

Ketika orang mimpi itu berada naik turun di gelombang deltha – tetha. Nah jika mau murni mencari inspirasi maka pikiran jernih, perasaan jernih, maka hati jernih. Disitulah inspirasi :spirit roh mengemuka di alam mimpi.

A: Iya ..bagus sekali..cuma knp hanya segelintir org yg punya great ideas spt Einstein dlm mimpinya dpt teori relativitas..

Pastor titus budiyanto: Kemarin ada seorang pengusaha muda, wanita dari kelapa gading. Ia bermimpi dikejar-kejar orang. Dia bertanya kepadaku bagaimana mengatasi hal tersebut? Apakah hal itu bermakna? Pastor kirim pesan lewat FB. Pesan yang jelas adalah engkau khawatir. Apakah engkau sekarang sedang khawatir? Dia membalas hari ini. Katanya, mama saya meninggal di umur 44 th. Saya berumur 43 th. Jadi saya apakah mati juga umur 44 th? Nah ketakutan ini membuahkan mimpi. Sering dia mimpi dikejar2. Nah jelas hal ini sumber mimpi adalah hasil pikiran conscious . Karena dipikir terus menimbulkan kekhawatiran. Ketika khawatir maka muncul di mimpi.

A: “Iya ..bagus sekali.. cuma knp hanya segelintir org yg punya great ideas spt Einstein dlm mimpinya dpt teori relativitas..”

Pastor titus budiyanto: Kita hanya menggunakan otak kanan 1% ya mas. Sedang einstein menggunakan otak kanan 6%. Anda bisa bayangkan jika mampu menggunakan 90%? Apa jadinya mas. Jika ada waktu tolong dilacak berapa prosen einstin menggunakan otak kanan? Kebanyakan kita meletakkan otak kanan di gudang. Kita bangga dengan penggunaan otak kiri

A: Nah kt tutap otak kiri lah..khan otomatis otak kanan nyala..apa. Cuma perlu pake alat magnetik..

Pastor titus budiyanto: Begitu teorinya. Berarti sekarang perlu membiasakan menggunakan otak kanan mas. Meminimalkan penggunaan otak kiri. Ide bicara dengan walet/semut bersumber dari otak kanan. Ide menangkap persoalan orang dari tutur kata yang dipaparkannya (pressuposition yg kita bahas kemarin) juga dari otak kanan. Mencari sumber mata air juga memakai otak kanan. Mendeteksi kesehatan juga memakai otak kanan. Inspirasi2 terapy dengan aneka sarana muncul dari otak kanan. Itu hanya beberapa prosen dipakai ya mas

A: Yap.. semua ttg kreatifitas.. itulah otak kanan..berpikir otak kiri.. Kt perlu bahas otak atas..walaupun artikel otak biasanya left vs right brain..top side brain apa ada…apa hanya konsep aje.. Ralat ; kt pernah bahas otak atas…
Apa opsi2 kt.. itu termsk kerjaan otak kanan menjwb..

Pastor titus budiyanto: Ketika engkau menyebut otak atas pst jadi ingat beberapa waktu lalu orang bertanya ttg otak tengah, diantara otak kiri dan otak kanan. Kita berani belajar mentransendensi yang imanen, barulah kita menyentuh aspek itu mas. Dia melampaui yang imanen

A: Yap.. spirual intelligence.. bhs kerennya Spiritual Intelligence !!! Iya Pst.. biasanya damai, ga sombong, rendah hati… Pola hidup sederhana /ga konsumtif…termsk

Pastor titus budiyanto: Ya perlu belajar mengatasi yang material, mengatasi yang bisa dipikirkan oleh otak kiri atau otak kanan, melampaui yang tampak oleh mata atau terdengar oleh telinga, dst itulah mentransedensi
nah inilah kita menggunakan otak atas
ketika orang sudah bersentuhan dengan kasih Allah atau melibatkan Allah dalam karya kehidupan kita, maka mukjijat sangat mungkin terjadi.

A: Skala prioritas /nilai jg perlu reset ke mood spiritualitas.. maka akan pencerahan Ilahi..

Dikejar Mimpi

wisma keuskupan, 9 april 2010

B: 07 April jam 11:45. Siang pastor, pastor, bbrp bulan yll sy pernah cerita ttg mimpi sy yg dikejar2 dan ditembak.. kenapa ya kok sy sering mimpi dikejar2 mau dibunuh ? sering dan dengan versi maupun keadaan yg berbeda2.. bahkan terkhir 5 hari yll “mimpi dalam mimpi”, dalam mimpi tsb saya terjaga dr mimpi dikejar2 n mau dibunuh, dan sy berpikir untuk bertanya pd pastor, bagaimana spy sy bisa tidur nyenyak di gelombang teta, ktnya di gelombang tsb adalah tidur yg paling nyenyak…setelah bangun baru saya pikirkan lagi oh ternyata saya mimpi dalam mimpi..

Pastor titus budiyanto: 08 April jam 20:52
orang tidur itu tidak mengenal mimpi,ini murni gelombang tetha.jika engkau masih bermimpi maka engkau naik turun antara deltha ke tetha. mimpi adalah cara bawah sadar mengkomunikasikan diri kepada pikiran sadar melalui pralambang atau kejadian sungguh.pesan nya sangat jelas bahwa engkau memiliki kekhawatiran dan kecemasan/ketakutan. kekhawatiran lebih menyangkut yang akan terjadi, sedangkan kecemasan menyangkut persoalan yang pernah terjadi.maka menemukan pemicu keduanya dan mengatasinya. semoga roh allah membimbingmu mengatasinya.

B: 08 April jam 23:35
terima kasih penjelasannya pastor, sy sedikit bs mengenali, dr peristiwa2 yg sy alami, mungkin sbg penyebabnya.
mama sy meninggal pd usia 44 th, sebelum sy mencapai usia tsb kadang terpikir apakah sy bs mencpai usia tsb, n pd saat sy sdh melampaui usia tsb, kdg sy berpikir smp usia brp sy hidup, apakah bs hidup smp anak2 dewasa ? dan adanya pengalaman2 dlm rumah tangga yg pernah menimbulkan tekanan2. bagaimana sy bisa melepaskan nya, dan tidur tanpa mimpi2 yg tdk menyenangkan ? semlam sy bermimpi datang ke rumah teman, dan disitu istrinya meninggal ( saat ini memang istri teman sy ini menderita kanker )

Pastor titus budiyanto: 09 April jam 19:34
Tuhan memberi. Tuhan mengambil. Tuhan adalah pengatur hidup. selagi kita hidup kita jalani dengan senyum untuk melaksanakan tanggungjawab yang tuhan percayakan kepada kita. Banyak orang meletakkan dosa , kesalahan, peristiwa buruk masa lalu di depan sedangkan keindahan, kegembiraan, suka cita, kasih, iman, pengharapan diletakkan di belakang. Apakah kita lebih bahagia dengan memandang peristiwa buruk daripada memandang kasih Allah yang pernah kita alami dalam hidup kita? Ketika orang memandang 1 peristiwa buruk di dalam kehidupan terus menerus maka 1 peristiwa buruk tersebut akan membesar besar dan sangat besar sehingga menutupi 1000 rahmat Tuhan di dalam hidup kita. Semoga kita dianugerahi rahmat untuk mendelete masa lalu atau masa kini yang buruk, dan menggeneralisir rahmat Tuhan masa lalu atau masa kini dalam hidup kita atau hidup orang lain. Tuhan memberkati anda sekeluarga.

B: 09 April jam 23:14
terima kasih pastor, kadang sy pikir sy sudah mendelete semua kenangan masa lalu, sy tdk mau kejadian2 lalu terulang lagi, tetapi sy juga belajar mensyukuri semua kejadian masa lalu yg membawa sy pd kesadaraan akan kasih Allah..tetapi spt ygjuga dikatakan rasul Paulus ” yg ingin aku hindari, itulah yg aku lakukan ” .. selamat istirahat pastor, JLU.

Pastor titus budiyanto: 09 April jam 23:46
luarbiasa sikap mu, belajar mensyukuri semua kejadian masa lalu yang membawa mu pada kesadaran akan kasih Allah. Kita memang tidak bisa mengubah sejarah, namun kita bisa menengok sejarah hidup kita untuk dipetik hikmahnya dan menelisik pesan Allah di dalamnya sehingga kita semakin mampu menyikapi kejadian serupa di kemudian hari. jika demikian maka hati kita tenang dan damai. tidur kita menjadi tenang dalam lindungan-Nya. Tuhan melindungi engkau dengan KepakNya. engkau tak usah takut akan bahaya di waktu malam.

10 April jam 13:21
Terima kasih pastor, semalam saya tidur tanpa mimpi, durasi 3 jam. apakah ada kaitannya lama tidur dan mimpi ? pd jam keberapa biasanya org mulai mimpi ya ?
pastor, sy sebetulnya sadar bahwa semua di kehidupan saya semata adalah kasih karunia Tuhan…hanya kadang sy bermain dgn pikiran n pikiran suka mempermainkan saya ..

pd saat sedih pikiran yg timbul pertama adlh apa salahku , mohon ampun dan pasrah pd kehendak Tuhan

Pd saat kehidupan tenang , happy, kaadang pikiran yg timbul sampai kapan bs sprt ini, kapan Tuhan memurnikan, kpn bencana akan menimpa ?

pd saat salah ambil langkah di saham, perasaan kecewa tp pikiran nya adalah ini sbg ongkos belajar/sekolah,yg penting sudah berani menentukan pilihan,biaaarpun salah.

Pd saat pasangan hidup saya sangat bersemangat investasi n mengumpulkan kekayaan, pikiran sy mengatakan untuk apa ?
tetapi ternyata disitulah letak kebahagiaan bagi dia, dg hartanya dia membantu saudara dan teman2nya.

Pd Saat mendengar cerita ttg kondisi teman yg msh menderita kanker dan kondisi kesehatan naik turun tak menentu, pikiran sy mengatakan kasihan/simpati tetapi kemudian berganti sy pikir dia adlh org yg diberkati, seharian ditempat tidur, punya banyak waktu untuk berdoa pd Tuhan.

Jd sy sampai pd satu pengertian arti manusia harus selalu mengucapkan syukur dalam setiap keadaan apapun juga.
sudah banyak waktu sy terlewatkan begitu saja, sy mau menjadi lebih baik dan lebih dekat pd sang sumber kehidupan..
hidup tenang, damai, mendampingi anak2 tumbuh besar mendoakan agar jangan tersesat dan jauh dr Tuhan…

Pastor terima kasih unt semua pencerahan , doa , waktu yg pastor berikan .. GBU.

11 April jam 19:08
ketika engkau menyadari bahwa manusia harus selalu mengucapkan syukur dalam setiap keadaan apapun juga dan mau menjadi lebih baik dan lebih dekat pd sang sumber kehidupan yang membuat hidupmu tenang, damai maka engkau lebih fokus untuk mendampingi anak2 untuk tumbuh besar dan dekat dengan Tuhan. manakala kita fokus pada ungkapan syukur kepada Tuhan dan melihat pesan baik Tuhan dalam setiap kejadian, engkau menjadi lebih damai dan tenang selama tidur ataupun menjalani kehidupan sehari-hari. mencermati sikapmu seperti itu tentu engkau adalah seorang beriman. Seorang beriman dan berpendidikan seperti mu tentu tahu persia apa yang engkau perbuah dalam menghadapi suami dan anak-anak. sekalipun orang mau mengubah dunia tentulah dia sulit berubah, namun manakala kita mengubah relitas di dalam dunia diri kita maka dunia ikut berubah.

“Dunia Ini Panggung Sandiwara”

Keuskupan pangkalpinang, 18 Maret 2010

htsalim</3 </3: Hidup ibarat buat bbrp film..misalnya film masa remaja..kuliah..karir..setiap org pasti ada naskah dlm pembuatan film2 tsb..jd naskah yg bagus akan hadirkan film bagus..tentu sbg aktor/artis kt perlu lakoni dgn baek…Naskah tahun ini apa..5 thn lg apa..dst..salam n doa

htsalim</3 </3: BBM ke Mahmud : ‎Naskah antrasit dgn tema Super Basic Income perlu kt tanam dibenak ..market jelas..hasil jelas..role model jelas..What we need n want jelas..hehehe

Pastor titus budiyanto: "Dunia ini panggung sandiwara. Berkisah dalam cerita…"

htsalim</3 </3: Hahaha…
Naskah kehidupan bagi yg ada arah/tujuan..bila ga jd figuran..ya panggung sandiawara

Pastor titus budiyanto: Kita adalah sutradara dan sekaligus pemain. Ketika menjadi sutradara kita merencanakan hidup (hidup keluarga, hidup perusahaan, hidup berteman, dll). Perencanaan naskah dibuat dg jelas: ada topik, ada pesan mau disampaikan, ada tahapan dalam pencapaian tujuan tersebut. Sutradara perlu pandai memilih tokoh2 yang berkopeten. Seluruh pemain mengetahui perannya dan arah terakhir, apalagi sutradaranya

Pastor titus budiyanto: Pastor jadi ingat ketika pastor masih menyandang identitas frater. semua pemain, sutradara, pengamat memegang teks lengkap. Semua unsur itu menghafal dan menghayati naskah itu. Sekalipun dia memerankan tukang sapu atau tuan, pedagang atau guru, tokoh utama atau “bawang kosong”. Seluruh elemen seperti para pemain drama, pelatih drama, si piñata panggung, si pengatur busana para pemain, si piñata cahaya, masing-masing menguasai naskah.

Apakah dalam perusahaan kita, seluruh elemen terkait menguasai seluruh isi naskah dan bekerjasama menggapai goal akhir atau setiap orang berjalan masing-masing (semau nya gue)?

Pastor titus budiyanto: Di tingkat keuskupan seluruh komisi (perpanjangan tangan uskup dalam aneka bidang seperti komisi kepemudaan, komisi keluarga, komisi komsos, komisi kitab suci, komisi keluarga, komisi kateketik, dan semua komisi) menguasai visi – misi keuskupan. Demikian juga seluruh pastor yang yang berkarya di keuskupan pangkalpinang. Komisi dengan para pastor paroki bekerjasama mensoisalisasikan visi misi ke seluruh umat di keuskupan pangkalpinang. Pastor paroki bersama dengan dewan pastoral paroki dan bisa bekerjasama dengan komisi (sekpas) mensosialisasikan kepada seluruh kelompok atau stasi di paroki. Jadi 40.000 umat di wilayah keuskupan pangkalpinang memiliki satu visi satu misi, enggak pandang bulu identitas umat di masyarakat apa; guru, buruh, pengusaha, ibu rumah tangga, pelajar, nelayan, tukang kebun, petani, dan lain sebagainya.

Pastor jadi ingat 7 anak tangga dalam modeling yakni 1) Visi – misi / spiritualitas / goal / out come / mimpi 2) nilai , 3) believe / keyakinan, 4) identitas, 5) skill, 6) tingkah laku/tindakan, 7) lingkungan. Nomer 1 menjadi pondasi no 2-7. Jadi seluruh no digerakkan oleh no 1

Pastor titus budiyanto: Identitas kita mengalir – menjadi (belum jadi) dari SMA sma. Aku adalah mahasiswa. Aku adalah imam/pastor. Identitas membawa konsekwensi skill dan berimbas ke lingkungan atau sebaliknya (lingkungan bisa mengkondisikan kita memiliki skill dan memberi cap/stempel/identitas seperti paijo adalah tukang kebun. Acong adalah tukang mesin).

Yang sering pastor temui ketika menerima klien yakni ketujuh no di atas tidak selaras/bengkok (baca: orang tidak memiliki integritas). Padahal kalau lurus / konsisten / memiliki integritas maka orang menjadi luarbiasa. Contoh: seorang siswa SMP bertanya kepada mamanya, " ma besok aku bekerja apa (menjadi apa)?" Bila dicermati dari pertanyaan anak, dia belum memiliki visi jelas. Di kemudian hari dia ingin apa sih? Cita-cita dia apa sih? Ketika terjadi ketidakjelasan visi, maka seluruh skill masih terkubur di dasar jiwa manusia. Dia belum mengemuka.

Mamanya menjawab ,"nak, kau besok setelah besar membantu papa! Mulai sekarang engkau belajar giat agar engkau bisa membantu papa" posisi ini berada di lingkungan terkecil (keluarga) si anak. Lingkungan keluarga (dalam hal ini ibu) memberi stempel / identitas anak "kau adalah pembantu papa". Ketika anak yang sangat eksternal dalam konteks ini, dia menerima dan meyakini identitas barunya. Maka skill anak yang muncul adalah mentalitas pembantu / orang nomer dua. Fokus si anak adalah pembantu. Konsekwensi ketika identas “pembantu” disandang maka potensi keluar adalah skill pembantu dan potensi pembantu keluar.

Padahal ibu atau lingkungan terdekat bisa memberi stempel, “kamu kelak lebih besar dari papa. Kau menjadi pengusaha besar. Kamu memiliki ribuan karyawan. Kau menjadi nomer satu di perusahaan. Kau hebat melebih papamu.” Cermati ketika kedua hal tersebut distempelkkan ke anak, apakah engkau bisa merasakan perbedaannya?

Pastor titus budiyanto: Sejak kecil pastor suka menjadi sutradara. Pastor menulis naskah kehidupan di kemudian hari. Si penulis adalah pastor. Pemain kehidupan adalah pastor. Setelah proses penulisan naskah selesai maka pastor menayangkan naskah tersebut dalam bentuk film dengan melibatkan banyak elemen terkait dan para pemain drama. Sebenarnya para tokoh di dalam cerita dalam tayangan merupakan diri sendiri, bagian-bagian di dalam diri. Ketika cerita film di pikiran tersebut sangat jelas, maka arah hidup dan jalan hidup menjadi lebih jelas daripada pastor asal jalan (tanpa arah dan tujuan jelas).

Hasil evaluasi selama 20 tahun setelah berjalannya waktu hampir keseluruhan naskah menjadi realita dalam kehidupan ini. Sehingga pastor pernah menuliskan, “apakah hidup ini sudah ditakdirkan?” berdasarkan refleksi pastor, kita adalah penulis drama kehidupan kita sendiri dan kita memerlukan rahmat Tuhan dalam drama kehidupan kita.

Latihan sederhana ketika training master NLP dengan pak Hindranata di Skyline building / menara cakrawala Jakarta pusat tertanggal 25 februari 20010 sampai dengan 4 maret 2010, kami diminta untuk menuliskan niat pada hari itu dan di akhir training kami menuliskan evaluasi atas niat itu. Niat tersebut dibacakan di depan kawan-kawan sekelompok “Niat pastor hari ini adalah pastor mengikuti training dengan sadar sepenuhnya sehingga pastpr mudah menguasai materi hari ini ( 25 Februari 2010). Sebelum kami pulang, kami mengevaluasi di kelompok. “pastor menghargai diri pastor karena hari ini pastor berhasil mempertahankan state aware.”

Apakah kita sudah menuliskan naskah hidup kita untuk jangka panjang atau apa sih naskah drama kehidupan kita hari ini? Mari kita menuliskan naska hidup kita masing-masing, menvisualisasikan, mengumumkan kepada rekan-rekan kita, dan berjuang mewujudkannya dengan bantuan Allah.
Niat pastor hari ini adalah Ekaristi, masuk ke kantor tabloid berkat, makan bersama rekan dari Belinyu di restoran sea food Asui Kampung Bintang Pangkalpinang, pelayanan doa kepada yang berbeban hati (pelayanan sakramen tobat) di kelompok st paulus paroki St Yusuf Pangkalpinang, menerima telepon dari aneka kota di Indonesia, membaca buku pepatah-pepatah bahasa latin, membaca buku ho to be confident using the power of NLP.”

Korban Pikiran

Pertapaan Yung fo, 23 Februari 2010

“Saya mendapatkan angpau Rp. X dengan berkeliling mengucapkan selamat IMLEK tahun 2009 kepada umat yang merayakan dan kepada rekan-rekan non kristiani yang merayakan selama masa IMLEK. “ saya menulis kalimat tersebut di atas jadwal tugas pelayanan Ekaristi di paroki St Yusuf Pangkalpinang di selembar kertas HVS. Menjelang penutupan IMLEK jumlah angpau di laci dihitung. Total jumlah angpau tepat seperti tulisan di kertas, yakni Rp. X.

Tanggal 10 Januari 2010 saya berkata di dalam hati, “kalau saya mendapatkan angpau Rp. X, maka perayaan IMLEK tahun 2010 saya mendapatkan angpau Rp. Y.” sembari mengucapkan hal tersebut di dalam hati saya membayang jumlah Rp. Y. Saya membayangkan dan merasakan bagaimanakah perasaan ketika pikiran tersebut menjadi kenyataan. Hal tersebut saya buat hanya di tanggal 10 januari 2010 dan selanjutnya saya berkeliling mengucapkan selamat IMLEK. Tercatat sampai hari ini total angpau sejumlah Rp. Y.

Ketika saya menuliskan goal atau membayangkan goal, goal tersebut menjadi kenyataan. Pengalaman semacam ini diterapkan ke menurunkan berat badan diri sendiri. Saya berkata di dalam hati, “berat badanku turun 3 kg dari 63 kg menjadi 60 kg selama 3 bulan, terhitung dari detik ini.” saya menvisualisasikan tubuh saya dengan berat 60 kg. saya menvisualisasikan komentar-komentar orang yang mungkin. Saya menvisualisasikan perasaan saya yang muncul ketika saya melihat berat badan sudah mencapai 60 kg. setelah saya melakukan itu, saya bersikap biasa , saya tidak mengulang hal tersebut. Di bulan ketiga berat badan sudah 60 kg.

Ketika saya terbaring di ranjang di rumah sakit carolus tanggal 21 Januari 2010 banyak pengunjung dan beberapa perawat berkata, “kalau orang terkena demam berdarah, maka trombosit akan turun. Kita tidak bisa mencegah proses penurunan dengan minum angkak atau juice jambu. Penurunan trombosit akan berhenti setelah trombosit berada di titik terendah. Ketika trombosit sudah berada di titik terendah, maka trombosit akan segera naik … naik dan naik terus.” Berulangkali inti cerita tersebut diulang-ulang oleh para pengunjung yang datang setiap hari. Suara tersebut menggema di dalam diri. Bahkan ketika mendengarkan tuturan dari mereka visualisasi kreatif menyertainya. Ucapan mereka menjadi ucapan diri sendiri dan bayangan diri sendiri. Efek dari semua itu adalah trombosit turun secara drastis.

Korban pikiran terjadi berulangkali terjadi, kadang tidak belajar dari pengalaman masa lalu. Ketika pulang dari rumah sakit, perawat mengatakan bahwa “setiap orang yang sakit demam berdarah, dia selalu terganggu lambungnya.” Ketika informasi tersebut diproses dijadikan sebuah kebenaran, maka pikiran dan tubuh segera merespon. Lambung yang sebelumnya sehat walafiat menjadi terganggu.

Ketika saya meyakini bahwa saya sakit lambung. Orang-orang berpendapat bahwa orang yang sakit lambung dilarang makan pedas, masam dan berminyak. Ketika pendapat mereka diproses oleh pikiran, dimainkan dengan visualisasi, dan dirasakan maka itu menjadi kenyataan. “saya berpuasa makan pedes, masam dan berminyak”, kataku kepada rekanku akon ketika mengunjunginya di hari IMLEK. Ketika dia menyuguhkan buah duku, dan saya memakannya maka efeknya lambung segera terganggu. Korban pikiran!

Pukul 06.45 wib saya berdiri di depan kamar di luar rumah. Menulis pesan melalui BB. Terlintas di pikiran,” kalau bermain BB di luar rumah di alam terbuka maka BB bisa tertetesi air hujan.” Pikiran spontan tersebut disanggah dengan pikiran logis, “sekarang cuaca di pangkalpinang Bangka cerah, maka mustahil BB tertetesi air.” Pluk! Air menetes di atas BB dari langit-langit. Korban Pikiran!

Ketika kita memikirkan sesuatu. Pikiran tersebut dimainkan dengan representasi internal, maka pikiran tersebut sangat cepat menjadi kenyataan. Apakah kita memiliki pikiran luhur untuk masa depan kita di segala aspek kehidupan seperti keuangan, keluarga, kerohanian, kesehatan, kontribusi, pleasure, dan lain-lain? Apakah kita berani menetapkan sebuah goal / out come di masa depan kita atau kita asal jalan? Apakah kita mau menjadi korban pikiran kita sendiri atau kita berani menggunakan pikiran kita untuk kebahagiaan diri, sesama dan kemuliaan Tuhan?

Burung Liar dalam Sangkar

Pertapaan yung fo, 19 Februari 2010

Burung prenjak, ciblek, penthet, kacer, dan segala jenis burung dipelihara dalam sangkar oleh ace. Setiap hari burung-burung diberi makan, dimandikan dan sekali waktu olah raga di kandang besar. Kalau burung sudah dipelihara 3 bulan, maka dia mulai jinak dengan tuannya dan kerasan tinggal di sangkarnya. Sekalipun burung-burung itu dilepas ke alam bebas, dia akan kembali pulang kesangkarnya dan sebagian mengajak teman-temannya.

Berdasarkan pengalaman tersebut ace berpendapat bahwa istilah hidup bagai burung di dalam sangkar adalah siksaan tidak tepat lagi untuk jaman sekarang. Karena justru di alam bebas dia sulit mencari makan, dikejar-kejar manusia untuk ditembak/dibinasakan, dan masih terancam dengan burung-burung besar. Burung di dalam sangkar makannya terjamin, mandi setiap hari, olah raga setiap hari, manusia merawat penuh kasih sayang, dan sekali waktu dilepas di alam bebas. Dia lebih bahagia daripada di alam bebas.

Pengalaman si ace mengingatkan kisah tentang seorang pendeta yang melepaskan binatang yang terikat. Ketika jerat binatang tersebut sudah terlepas, binatang tersebut tetap berputar-putar di tempat ikatannya. Apa yang menjadikan binatang tersebut tetap berputar di tempat semula padahal ikatan sudah terlepas? Secara fisik ikatan sudah terlepas tetapi secara mental apakah juga terlepas atau kebiasaan baru binatang itu?

Saya jadi ingat ketika training NLP dengan pak wiwoho. Menurutnya kita bisa membentuk kebiasaan baru dengan melakukan tindakan tetap selama 2 bulan. Jika burung-burung liar dipelihara penuh kasih sayang maka dia memiliki kebiasaan baru, yakni tinggal berdamai dengan manusia di sangkar buatan manusia. Jika binatang yang dilepaskan si biksu sudah berputar-putar selama 2bulan maka dia sudah memiliki kebiasaan berputar-putar di tempat yang sama sekalipun tali terlepas.

Jadi teringat ketika saya kagum melihat kicau burung murai batu si ace menyela,” ketika burung liar tersebut kita diamkan di dalam sangkar, dia gak betah dan tidak mau berkicau. Ketika kita menelantarkan burung itu, dia tidak kerasan tinggal di dalam sangkar. Ketika kita tidak memiliki hati kasih terhadap burung liar di dalam sangkar itu, dia akan terbang tinggi ke alam bebas ketika kita melepaskannya.”

Oh, saya terperanjat dengan perspektif dari si ace. Sikap kasih sayang si pemilik terhadap burung sungguh menjadi kunci kebahagiaan burung di dalam sangkar. Kasih manusia terhadap binatang liar menjinakkan burung-burung liar dan membahagiakannya. Sedangkan sikap benci / cuek / acuh tak acuh terhadap burung liar melahirkan penderitaan burung liar di dalam sangkar.

Lha wong burung liar saja menangkap getar-getar kasih manusia, apalagi manusia. Berarti apakah kasih sayang kita terhadap sesama juga bisa membahagiakan mereka? Apakah kebencian / cuek / acuh tak acuh terhadap sesama justru melukai perasaan sesama?

Sikap kasih ace terhadap burung liar menginspirasi hidup kita. Semoga kita menebarkan kasih terhadap segala makluk hidup jinak atau liar agar semua maklhuk hidup berdampingan dalam damai.

Terimakasih ace. Selamat menyayangi binatang.