ayunan

Purisadhana, 9 agustus 2010

pada titik terjauh di depan. Kebahagiaan itu semakin meningkat manakala kita bergerak dari belakang menjadi terdepan dalam sekejap. Kita merindukan pergerakan dari belakang kedepan. Kita mengalami kebahagiaan di saat dari belakang menjadi depan. Sekali waktu kita perlu mundur ke belakang sejauh mungkin untuk melihat langkah yang pernah kita lalui dalam terang Tuhan seperti Yesus selalu menyempatkan diri menyepi di kesunyian gunung atau tepi laut, agar kita bisa meluncur semakin jauh ke depan. Apakah kita berani secara sadar mundur – mundur dan mundur untuk maju sejauh mungkin dan maju dalam bimbingan Tuhan atau kita justru mandeg sembari mengkhayal seandainya aku begini dan begitu? Semoga Tuhan melimpahkan rahmatNya kepada kita agar berani melakukan semua hal baik di mataNya. Selamat malam. Tuhan memberkati istirahat anda semua dan karya anda hari ini.

Negeri Harapan

Purisadhana, 8 agustus 2010

Ketika abram meninggalkan kampung halamannya menuju ke tanah terjanji, gambaran tentang tujuan akhir tidak pasti seperti kepastian matematis. Abram memegang kepastian iman, bahwa di tanah terjanji mereka akan hidup lebih baik, lebih melimpah, lebih makmur daripada dia hidup di tempat asal. Dalam kehidupan kita sering dihadapkan pada kenyataan akan masa depan kita yg belum PASTI berdasarkan perhitungan logis/penalaran manusia. Namun kita yakin bahwa berdasarkan iman kita bahwa berkat campurtangan Allah masa depan kita menjadi pasti dalam perspektif iman. Bagaimanakah situasi kita sekarang: ekonomi, perasaan, emosi, kerohanian, fisik, keluarga, dsb dan apakah harapan kita di kemudian hari? Apakah kita memiliki kerinduan untuk keluar dari semua itu menuju ke keadaan lebih baik, manusiawi, membahagiakan, dst? Atau kita justru belum menyadari posisi kita sekarang dan tak memiliki impian berada di tempat yg membahagiakan? Selamat berlibur bersama dengan keluarga atau rekan di hari minggu. Tuhan memberkati perjalanan anda menuju ke tanah terjanji anda masing-masing.

Memetik Hikmah

Purisadhana, 7 agustus 2010

Seorang sahabat mengirim sms ,”ketika kita disakiti, kita belajar mengampuni. Ketika kita dibohongi, kita belajar makna sebuah kejujuran. Ketika kita ditinggalkan, kita belajar bahwa hidup hanya sementara. Ketika kita difitnah, kita belajar bertahan dalam kebenaran. Ketika kita diremehkan atau direndahkan, kita belajar rendah hati. Ketika kita gagal, kita belajar sebuah perjuangan atau ketekunan. Ketika kita dikhianati, kita belajar menerima apa adanya dia.” Kita bisa melanjutkan litani di atas sesuai dengan pengalaman kita masing-masing. Orang lain memperlakukan kita seburuk apapun atau sebaik apapun, semua berpulang pada kemampuan kita merespon berdasarkan prinsip-prinsip / hukum alam. Perasaan terluka atau buruk merupakan tanggungjawab setiap kita karena kita sendirilah yg memilih untuk memberikan hati kita untuk dilukai. Perasaan bahagia merupakan keputusan kita sendiri untuk bahagia ketika kita merespon semua itu sesuai dengan prinsip, nilai-nilai injili, hati nurani, nilai-nilai tradisi yg memiliki pesan kasih universal, dsb. Sekarang di bangka hujan dan mungkin di jawa panas. Apakah anda bisa belajar sekalipun panas atau hujan/mendung kita tetap memiliki kebebasan untuk bahagia atau menderita? Salam dari rumah retret yg sedang diguyur air hujan. Tuhan memberkati anda.

Sejenak Bersama dengan Anak-anak

purisadhana, 6 agustus 2010

sekarang romo titus budiyanto sedang bermain dengan clara dan kleribel di toko bunga Yoel florist di jalan Soekarno Hatta Pangkalpinang. Kleri mengajak menggambar, si lala ikut menggambar. kleri mengajak berlatih menulis di papan, lala ikut menulis di papan. lala mengajak bermain ibu ibuan, kleri ikut bermain ibu-ibuan. kleri mengajak melihat-lihat gambar buah-buahan, lala ikut melihat gambar buah-buah. Apapun yang dimainkan oleh mereka, saya ikut terlibat di dalamnya.

Setelah kami akrab selama beberapa menit, sekarang saya mulai meleading mereka. aku sekarang mau bobo, lala dan kleri juga ikut bobo. Kleri mengambil bantal, selimut, bantal guling sedangkan lala hanya melihat dan takut untuk tidur di samping lala karena ia tidak mempunyai bantal dan guling. ketika saya bertanya kepada lala, “lala mau tidur dimana?” dia menunjuk di samping kleri. Saya sampaikan keinginan lala kepada kleri untuk tidur di sampingnya. kleri mengijinkan lala tidur di sampingnya.

Permainan selanjutnya saya memerankan sebagai kakek dengan suara seorang kakek. saya memanggil keduanya cucu-cucuku, kakek sayang dengan kalian berdua. keduanya lari sembari mengatakan, “takut!” mereka lari meninggalkan saya seorang diri di depan TV. Orang tua Kleri berujar, “mereka banyak menonton film hantu. beberapa film itu menampilkan hantu dengan suara serupa seperti suara kakek tadi.” saya menyadari bahwa pengaruh tontonan TV sangat besar pada anak. saya mengubah kegembiraan menjadi perasaan enggan dekat atau takut.

saya mendekati mereka kembali dengan suara berbeda. kali ini saya memerankan sebagai tingkiwingki dalam teletubis. kebetulan dalam film itu ada juga bernama lala. mereka segera akrab dengan sapaan tingkiwingki. bahkan kleri mengatakan bahwa dirinya adalah Pho. situasi menjadi akrab. kali ini saya mengajak mereka berdoa untuk memberkati salib lala. Mereka ikut berdoa sejenak sekalipun belum selesai mereka sudah berhambur keluar untuk mencari ice cream.

Begitu mudah sekali untuk menyatu akrab dengan anak-anak atau begitu mudah kita menimbulkan rasa takut di dalam diri anak. seorang anak hidup di dalam ketakutan dengan efek tidak berkembang atau hidup dalam sukacita dengan efek kreatif dan dinamis, sungguh sangat ditentukan oleh orang dewasa yang mengasuhnya setiap hari.

Mengubah

Purisadhana, 5 agustus 2010

Doa alcoholics annonymous,” tuhan, beri saya keberanian untuk mengubah apa yg dapat&harus diubah,ketenangan untuk menerima apa yang tidak dapat diubah,&kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaanya.” Apakah paradigma kita bisa dirubah atau tidak dan apakah kita mengubah sejarah kelahiran dari seorang ibu agar terlahir oleh ibu lain? Apakah perasaan saya bisa diubah atau tidak dan apakah kondisi fisik saya yang berkulit coklat bisa diubah menjadi putih atau tidak? Apakah sikap/respon kita terhadap stimulus bisa dirubah atau tidak dan apakah saya sudah terlanjur terlahir dari keluarga sederhana bisa diubah terlahir dari keluarga presiden atau raja? Hehe .. Aneh aneh saja ya. Banyak contoh, mana yang bisa dirubah dan tidak bisa dirubah.

Spirit Kanak-kanak

Purisadhana, 4 juli 2010

Pastor baru saja menerima 4 keluarga. Masing-masing keluarga membawa anak-anaknya. Umur anak-anak berkisar 3 th – 9 tahun. Orang tua berkumpul bersama dengan orang tua, anak-anak berkumpul bersama dengan anak-anak. Pengelompokan tersebut terjadi alami. Ketika saya membawa mereka ke ruang doa yang berukuran 12 meter x 7 meter, kelompok orang tua duduk di kursi, sedangkan anak-anak duduk di lantai beralaskan karpet. sementara kelompok orang dewasa bercerita tentang pengalaman ziarah ke betlehem, anak-anak melihat tumpukan bantal berbentuk bulan di pojok ruangan sebanyak 42 buah. Aliong, anak yang terbesar memulai menumpuk bantal-bantal itu&melempar-lemparkan.seluruh anak spontan ikut bermain bersamanya. Yang terkecil pun ikut melempar-lempar ke atas, yang lain menggelindingkan, yang lain melemparkan sesama kawannya, dan banyak permainan kreatif. Melihat tingkah polah anak-anak di kapela, beberapa orang tua yg duduk di kelompok orang dewasa spontan marah dengan anak-anak. Wah pastor jadi ingat ketika anak-anak datang kepada Yesus, sedang muridi-murid Yesus memarahi seperti orang tua mereka kali&justru Yesus menghardik para murid-Nyan”biarkanlah mereka datang kepadaKu.” Dan Yesus memberkati anak-anak. Mengingat penerimaan kasih Yesus kepada anak-anak, maka pastor pun ikut terlibat bermain bersama dengan anak-anak, karena di ruang doa tidak ada taber nakel&biasa untuk bermain drama bagi para peserta retret. Suasana amarah menjadi cair manakala si pasturnya juga ikut menjadi anak-anak. Barang apapun bisa dijadikan permainan anak-anak, melahirkan kegembiraan, memecahkan kebekuan: dan sikap ini sudah langka di dalam diri orang dewasa. Jika kita mau masuk kerajaan surga, hendaknya kita menjadi anak-anak, yang polos&lugu. Tuhan memberkati anda semua dimanapun anda berada. Setelah anda pulang bekerja lelah, kepolosan anak akan melunturkan rasa lelah anda. Salam&doa dari rumah retret purisadhana.

Mulai yang tampak

Purisadhana, 31 juli 2010

“Jika kita tidak bisa mencintai orang-orang yg dapat kita lihat, bagaimana kita bisa mencintai Tuhan yg tak terlihat?” Santa theresia dari kalkuta. Jika kita tidak bisa mengerjakan atau mencintai hal-hal kecil, bagaimana kita bisa mengerjakan atau mencintai hal-hal besar.” Jika kita tidak mau melangkah satu langkah, bagaimana mungkin kita bisa melangkah 1000 langkah? jika kita tidak segera memulai bertindak, bagaimana mungkin kita bisa membangun dunia?

Jika kita tidak bisa mencintai diri, bagaimana kita bisa mencintai sesama. Jika kita tidak bisa memelihara tubuh kita, bagaimanakah kita bisa memelihara jiwa dan roh kita? Jika kita tidak mampu mengasihi – merawat tubuh yang materi dan tampak, bagaimanakah kita bisa mencintai dan merawat yang rohani dan tidak tampak. Jika kita tidak bisa mendengar yang suara di depan kita, bagaimana mungkin kita bisa mendengar sabda Allah. Jika kita tidak mampu mencium bau di sekitar kita, bagaimana mungkin kita bisa mencium bau yang tak kelihatan mata. Melakukan hal sederhana dan tampak saja tidak bisa, bagaimana mau melampaui yang tak tampak mata dan tak terdengar oleh telinga.

Melakukan hal sederhana dan dipandang bodoh oleh dunia, ternyata justru menjadi sarana untuk mengatasi semua itu. Memberi makan orang yang lapar adalah sederhana dan mudah, namun dibalik peristiwa kasih itulah kita bertemu dengan yang ilahi di dalam diri orang menderita. Semoga Tuhan menganugerahi rahmat melakukan hal mudah namun menjadi sarana perjumpaan dengan Allah atau yang lebih tinggi dari yang tampak.

Berubah

Purisadhana, 30 juli 2010

Kita sekarang bukanlah kemarin. Kita besok bukanlah sekarang&sekarang bukanlah kemarin. Setiap hari kita berbeda atau berubah. Menjadi manusia baru di dalam Tuhan berarti menanggalkan manusia lama. Kesalahan atau dosa sesama&diri kemarin ditanggalkan dibelakang atau di samping. Kita melangkah dengan hati baru-semangat baru-pikiran baru-perasaan baru untuk menjalani hari baru di dalam Tuhan. Menggendong masa lalu di masa kini atau meletakkan masa depan di pundak menjadi beban melangkah menggapai cita-cita. Orang kudus bilang surga adalah hidup saat ini&di sini. Kesadaran tertinggi adalah hidup sadar setiap detik. Tarikan masa lalu membuat terjungkal ke belakang&tarikan kemasa depan membuat terjerembab ke depan. Rahmat Allah menopang langkah kita untuk tegak menjalani masa kini dengan gembira.

mentransendensi

Purisadhana, 22 juli 2010

Kamu melihat tetapi tidak melihat. Kamu mendengar, tetapi kamu tidak mendengar. Kamu membaui tetapi tidak bau. Kamu meraba tetapi kamu tidak merasa. Kamu mengecap tetapi tidak terasa.” Kita belajar melihat di balik yang terlihat. Kita menangkap dibalik suara-suara yang kita dengar. Kita merasakan dibalik yang kita rasakan secara inderawi. Kita belajar mentransendensi diri dari semua hal imanen. sikap seperti itu membantu kita melihat Kristus di dalam diri yang diutus-Nya. Kita terbantu mendengar suara kristus di dalam jeritan korban bencana alam atau menderita. Kita bisa merasakan empati Allah melalui hal-hal sederhana di sekeliling kita: matahari bersinar, gemuruh ombak, gelegar gunung, gempa bumi, dan lain sebagainya. Juga menjadi sadar bahwa ternyata Yesus menyertai kita dan sangat dekat dengan kehidupan kita. Kesadaran itu meneguhkan-menguatkan langkah kita menjalani tugas tanggungjawab kita pada hari ini dg sebaik mungkin. Salam dari rumah retret purisadhana pangkalpinang.

Mentari

Purisadhana, 21 juli 2010

Matahari menyinari setiap sudut purisadhana.Setiap orang bekerja di bidang msg dg semangat.Yesus cahaya kehidupan juga menyinari sudut hati anda yg gelap atau remang2.Spirit Yesus memacu kita berkarya memperindah dunia.Apakah cahaya Yesus sudah bersinar sampai di sudut hati anda yang gelap dan dalam atau terhalang oleh kabut kelemahan/dosa?