Magnet

10 oktober 2010, puri sadhana

Pastor memutuskan untuk memanfaatkan tong bekas untuk memelihara jengkerik. Bibit jengkerik dari saudara ace, umat paroki santo yosef. Beliau memberi cukup banyak induk&jantan jengkerik diletakkan di sebuah tempat pembawa jengkerik, untuk pakan burung. Setiba di rumah retret puri sadhana, jengkerik diletakkan di atas bak penampungan air. Beberapa jam kemudian banyak jengkerik liar berdatangan ke dalam kamar pastor. Ada yg di kamar mandi atau di bawah ranjang, ada yang di depan pintu atau di tengah-tengah kamar. Yang menarik bagi pastor adalah ketika kita mulai memutuskan menyayangi binatang : merawat, memberi makan, membiakkan penuh kasih jengkerik liar berdatangan. Mereka bernyanyi girang/riang sepanjang hari. Kerikan merupakan tanda kegembiraan jengkerik. Seorang dokter gigi di jakarta barat dua tahun yang lalu menuturkan pengalamannya kepada pastor. “Orang tua menurunkan benda antik sebagai kenang-kenangan kepada saya. Benda ini semula hanya satu. Sekarang benda serupa sudah mendekati seribu. Seolah yang satu menarik yang lain.” Apakah benda menarik benda : jengkerik menarik jengkerik datang atau hati gembira /penuh kasih orang kepada binatang (jengkerik atau binatang lain) atau kepada benda justru menarik jengkerik/binatang dan benda apapun? Bagi pastor hal ini sangat menarik sekali. Siapa tahu anda memiliki kata tepat untuk hal itu. Salam dan doaku dari lahan yang sedang diratakan dengan PC.

Kendali Hati

Puri sadhana, 8 oktober 2010

Perasaan – pikiran – tubuh berkorelasi! Dalam sekolah minggu anak-anak dilatih semua unsur itu Agar ketiganya bekerjasama mencapai tujuan yg sama, bukan justru bertengkar& mau menang sendiri.Maunya seorang anak adalah bermain, bermain menimbulkan perasaan senang.perasaan itu lebih kuat daripada pikiran/pikiran menjadi hamba perasaan&tubuh menjadi hamba perasaan.padahal sumber kedamaian manakala perasaan,pikiran,tubuh menjadi kendaraan hati menjalani kehidupan ini.ketika tuan kehidupan adalah perasaan,maka situasi berubah-ubah sesuai keadaan.keadaan +,menimbulkan perasaan+ sedangkan keadaan – menimbulkan perasaan -.sementara hati menjadi atas semua,keadaan + atau – bisa diolah menjadi +.Yesus sekalipun mengalami paska:sengsara,wafat&bangkit namun dia tetap bersikap +.Semoga Tuhan menganugerahi kita keberanian mengendarai kehidupan dengan kendali utama adalah hati.

mengisi lumbung hati

Puri sadhana, 8 oktober 2010

Ketika orang mempunyai keinginan x, ia akan menderita selama keinginan tersebut belum terwujud/tercapai. Manakala keinginan sudah mulai terwujud, maka timbullah perasaan senang. Perasaan senang bersifat sekejap/sebentar, karena orang kemudian menetapkan keinginan yang baru lagi. Pada waktu keinginan baru sudah ditetapkan – diimaginasikan – diperjuangkan, maka orang kembali dalam keadaan menderita. Selagi orang masih bernafas, keinginan senantiasa mengikuti/membayangi silih berganti. selagi orang bernafas, ia masih berfikir dan ketika fikiran aktif muncullah antara lain keinginan. Kedamaian sejati menurut pastor manakala hidup berdasarkan hati dengan bersih dari keinginan duniawi yang bersifat sementara/sekejap mata. Justru ketika hati terbuka / diam : jauh dari keinginan, Dia mengisi air kehidupan tanpa kita minta. Pemberian gratis dari Tuhan adalah anugerah. Bukan kita meminta diisi dengan segala aneka keinginan, namun Tuhan mengisi lumbung hati. Dia mengerti semua kebutuhan kita duniawi – rohani. Salam pencerahan dari rumah retret puri sadhana pangkalpinang Bangka. Tuhan mengucurkan lumbung hati anda dengan berkat.

Keluar Cangkang

15 september 2010, rabu

Ketika pastor melihat sebutir telor ayam yang sudah berada di mesin tetas 19 hari, terlihat lobang sebesar biji kacang hijau.Sekali waktu tampak patok anak ayam yg bergerak&suara anak ayam.Manakala di tempat itu terdapat semut,maka semut segera mengerumuni karena disitu sumber makanan.Hati kita iba melihat cucuk anak ayam atau tubuh anak ayang digigit semut.Niat baik kita muncul untuk menyingkirkan semut2 itu&membantu memecah sedikit demi sedikit cangkang/kulit telor itu.Memang sih anak ayam cepat terlahir di dunia,namun kebanyakan anak ayam menjadi lemah atau cacat.Padahal ternyata telor-telor yang seperti itu dia memecah perlahan demi perlahan dengan cucu&cakar/kaki.Anak ayam sudah memiliki potensi untuk “menjadi” dari telor menjadi anak ayam.Justru ketika dia memakai potensi dari dirinya,telor menetas dengan lebih sempurna&memiliki daya tahan lebih sempurna daripada kita bantu keluar dari cangkang.Niat baik kita melihat orang lain untuk membantu/menolong terkadang justru melemahkan atau kurang membuat orang “fighting” sedangkan ketika kita membiarkan orang dengan potensinya keluar dari “cangkang” justru menempa orang itu menjadi “anak ayam” / manusia baru justru /lebih ulet/daya tahan/tahan banting.Mungkin yang bisa kita lakukan untuk membantu dalam proses telor menjadi – memecah anak ayam adalah “memberi cahaya rata rata 38-39 drajat celcius yang stabil.Kita sekedar “menerangi dengan cahaya” agar potensi orang mencul ke permukaan. nah semoga Kristus sang cahaya sejati cukup stabil kita pancarkan di ruangan sehingga orang bisa bertumbuh secara sempurna.

Noda Hitam

31 agustus 2010, purisadhana

Ketika ada satu titik hitam di antara kertas putih, titik itu mampu melahap warna putih manakala orang fokus melototi titik hitam itu. Satu titik membesar seirama dengan besar perhatian orang pada titik hitam itu. Titik hitam bisa menelan kertas putih dominan. Manakala seorang suami melototi isteri nya yang cerewet atau isteri melototi suami yang perokok, maka satu kelemahan itu jika diperhatikan berlebihan/terfokus maka sangat besar kemungkinan menutup sejumlah kebaikan pasangan. Bahkan manakala kita terfokus dengan kelemahan kita, maka kelemahan kita juga menelan kebaikan yang Tuhan tanamkan atau ajarkan kepada kita. Semoga Tuhan melimpahi rahmat rendah hati untuk memandang keseluruhan diri sendiri atau sesama agar kita dengan rahmatNya belajar menjadi kudus seperti Bapa yang adalah kudus adanya.

Hening atau ramai

Puri sadhana, 28 agustus 2010

Pada waktu kita berada di tempat sunyi – hening, terkadang justru muncul suara-suara di dalam diri kita atau merindukan untuk berkumpul dengan sesama/rekan. Demikian halnya pada waktu kita berada di tengah keramaian kota/hiruk pikuk, terkadang kita justru merasa sendiri atau sunyi. Keadaan hati hening atau bergemuruh merupakan keputusan kita sendiri. Syukuri keadaan kita saat ini, entah anda berada di tempat keramaian atau keheningan. Karena kita sendirilah penentu hening atau ramai.

Menggendong Kemana-mana

Puri sadhana, 15 agustus 2010

Seorang sahabat pastor undang untuk datang ke puri sadhana. Pastor mau konsultasi untuk merancang lahan sayur,pepaya,ternak ayam&kolam ikan.

Ketika ia turun dari mobil hitam,dia menggendong tas hitam di punggung.Salah satu isi tas adalah alat pengukur PH tanah. Terkesan berat tas itu karena penuh dengan barang.

Ketika kami meninjau lahan utk sayur, pepaya, ternak ayam&ternak lele, dia menggendong tasnya punggung. Bahkan ketika kami bercakap-cakap rileks tentang rencana kedepan di atas kursi, dia tetap menggendong tas.

Ide-ide cermerlang mengalir cemerlang, pastor& frater ecep ternganga mendengar pencerahannya. Yang menarik bagi pastor selain ide-ide cemerlangnya adalah ia selalu menggendong tas bermuatan.

Sering di dalam kehidupan ini kita memanggul beban hidup kita kemanapun kita pergi: pada waktu kita bekerja, pada waktu kita duduk santai, pada waktu kita berdoa, pada waktu kita berjalan, pada waktu kita makan, dan sebagainya. Banyak orang terbelenggu dengan beban di pundak, maka orang merasa hidup ini berat.

Manakala masa lalu atau beban manakala digendong terus menerus atau masa lalu dibawa terus menerus dimasa sekarang, maka kita jelas berbeban berat. Padahal Yesus menghendaki agar kita hidup ringan. “Datanglah kepadaKu yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

Selamat meletakkan ransel / tas / beban kita di hadapan Tuhan agar kita hidup riang.

kasih atau cambukan?

Purisadhana, 15 agustus 2010

Kita menghadapi dengan ancaman atau kasih? Alkisah di sebuat tempat di pangkul bangka hiduplah seorang nenek berumur 60 th. Ketika ia masih kecil, ia memutuskan menjadi pengikut Kristus. Keputusannya berubah arah setelah ia dipinang oleh seorang pemuda. Selama 35 tahun ia tidak memiliki pegangan hidup: suami menghendaki hidup bebas. Tahun 2008 ia ditinggalkan oleh suaminya (meninggal dunia).

Beberapa hari sepeninggal suami, ia ditabrak mobil besar ketika ia berjualan sayur. Penduduk setempat membawa ke Rumah Sakit Umum pangkalpinang dalam keadaan kritis. Selama ia tidak sadar 13 hari, rekan-rekan pengikut kristus datang mengunjungi&berdoa di dalam nama Tuhan. Sekalipun menurut dokter harapan hidup sangat tipis, toh nenek itu hidup kembali / sehat walafiat.

Sepulang dari rumah sakit komunitas&bersama imam di pangkul rajin mengunjungi: menyapa atau meneguhkan (tidak selalu berdoa). Hubungan baik justru melahirkan ikatan emosi yang baik sehingga nenek itu merindukan kembali menjadi pengikut kristus. Kasih mengubah hati nenek sedangkan ancaman dari pihak tertentu justru menoreh luka.

Nah dari kisah nyata di atas kita memilih bersikap yang mana ketika kita menghadapi orang yang mengingkari atau meninggalkan komitmennya: di perusahaan, di rumah, di gereja, dll?

Puri sadhana diguyur hujan lebat. Air adalah rahmat. Tuhan memberkati anda dengan rahmat kasih-Nya sehingga mampu mengubah sesama dengan kasih. Salam dan doaku

Mewujud

Purisadhana, 11 agustus 2010

Mengawali pagi baik kiranya kita sejenak merenung/berdoa di hadapan Tuhan: Sebelum kita membangun rumah, kita menggambar rumah itu di kertas. Sebelum kita membuat baju atau jubah, kita terlebih dulu mencatat di kertas tentan konsep baju: panjang, lebar di masing-masing organ tubuh, mode, dsb. Sebelum kita membuat kursi atau meja, kita terlebih dahulu menggambar kursi&meja di kertas. Sebelum kita berkotbah, kita menulis dulu konsep kotbah di kertas. Sebelum kita masak ikan lempah, kita mencatat terlebih dulu resep masak ikan lempah. Sebelum kita memaafkan sesama, kita membayangkan terlebih dulu perjumpaan dg orang itu dan menyusun konsep memaafkan. Sebelum kita bekerja hari ini, kita sudah mencatat di buku agenda kita. Sebelum kita membimbing rekoleksi/retret, kami sudah mencatat seluruh materi rekoleksi/retret. Proses tersebut bergerak dari TAN WUJUD (tidak berwujud) menjadi MEWUJUD (berwujud). Semua materi akan berlanjut: TAN WUJUD menjadi MEWUJUD berubah menjadi TAN WUJUD: kita melukis sebuah rumah (tan wujud). Rumah dibangung oleh seorang tukang bangunan (mewujud). Rumah terbakar atau hancur oleh bencana alam (tan wujud). Sedangkan yang bersifat rohani bersifat kekal: sabda Yesus hidup/ada dari dulu, sekarang&yang akan datang. Semakin tulisan kita sekarang tentang hasil akhir yang kita dambakan jelas, maka semakin jelas juga hal itu terwujud dan sebaliknya. Apakah kita sudah menyusun naskah kita untuk hari ini dengan jelas atau kita membiarkan naskah hidup kita ditulis oleh orang lain? Selamat berkarya sesuai panggilan kita masing-masing untuk membangun dunia lebih maju dan demi kemuliaan Tuhan. Tuhan memberkati naskah anda semua. Salam dan doa dari rumah retret purisadhan pangkalpinang.