Mimpi Alm romo Vincen Pioner pr

Rabu, 18 september 2019

Rabu dini hari jam 0053 wib pastor bermimpi berjumpa dengan almarhum romo vincen pioneer pr. 


Sembari menatap pastor dengan tidak banyak berbicara dia berujar lirih, “Beban batin.”


Kantuk masih menyergap sekarang jam 033.33 wib. Pesan nya menggema lembut di hati berebut dengan rasa ingin rebah di ranjang.

Terlahir ke dunia telanjang : tidak membawa bekal materi.

Meninggalkan dunia berpulang mengenakan pakaian sepasang dan jubah.

Manusia fana dan sekaligus baka. Tubuh jasmani sirna kembali menjadi tanah. Roh tetap berjaya tetap hidup.

Tanggalkan kasutmu yang melekat : tanggalkan bebanmu!, Sebab tempat ini kudus. Lepaskan bebanmu sebab Allah maha rahim.


Menilik pesan di wa para imam terdapat berita bahwa rm vincen pioner pr berulang tahun imamat dan diupload makan nya. Setia menjadi imam hingga akhir hayat : Allah , Engkau setia. Biarpun kami tidak setia, Engkau selalu setia dan mencintai .

Engkau telah memanggil pastor vincen pioneer. Semoga Engkau perkenankan berbahagia dengan para kudus di surga.


Malaikat mikhael, doakanlah kami orang berdosa ini. 

Amatilah awan tanpe merespon, dan kembali ke komitmen

Juallah segala milikmu dan ikutilah Aku. “

Tuhan , aku sudah meninggalkan kampung halamanku.

Aku sudah meninggalkan keluargaku.

Aku sudah meninggalkan rumahku.

Aku sudah meninggalkan pekerjaanku yang semula.

Aku sudah meninggalkan semua yang Engkau minta dan aku sudah mengikuti Mu.


Yang bener, bud ?

Kau sudah meninggalkan dan melepas semua hal ? 


Lha bener masak main main dengan Mu. Lha kurang apalagi, Tuhan ?  Tunjukkanlah kepadaku.


Lha waktu kau meditasi beberapa hari ini, kau ingat kartu undangan peletakan batu pertama. 


Wah iyo memang.


Lha itu dilepas juga.

Ya sudah saya lepas, Tuhan.


Kemarin waktu doa hening jam 1730 wib, kau mengingat ingat kapal untuk para tukang dari jakarta ke bangka. 


Hah ? Itu juga harus dilepas toh? Ya sudah saya lepas.


Kemarin waktu adorasi kamu mengingat ingat bahwa kau belum mempunyai atap rumahmu. 


Weleh, saya gak boleh ingat bangunan puri sadhana yang akan dibuat ? Ya, sudah saya lepas.


Lha waktu kau misa kok malah ingat dinas lingkungan dari kabupaten akan datang meninjau dan kau khawatir akan hal itu.


Weleh … lha gimana soal nya imb belum kelar lho Tuhan. Ya sudah deh aku lepas.


Lha waktu kau ibadat pagi dan sore , kau mengingat ingat denah rumah retret yang mau diubah. 


Waduh … lha itu penting sekali eh. Kalau terlambat diubah dan keburu tukang bekerja lebih repot. Ya sudah saya lepas.


Waktu engkau mau tidur, ngapain kau ingat seseorang entah dia ibumu, e tah dia embahmu, entah dia adalah sahabatmu , entah dia para panitia pembangunanmu.


Nah loh, ingat orang tua yang disayang kok. Khan harus belajar dari orang tua dan mengenang kasih orang orang yang mendukung panggilan. Ya sudah saya lepas.

Kau bangun tidur pagi tadi kok ingat ingat terus aturan pemupukan durian, kopi dan coklat dan bukan langsung ingat Aku.


Waduh , khan merencanakan pekerjaan baik itu. Ya sudah saya lepas. 


Waktu bacaan kitab suci saat makan siang, pikiranmu sibuk dengan koor untuk tugas peletakan batu pertama dan bukan mendengarkan firman Ku.


Waduh enggak boleh juga ya. Ya sudah ak lepas.


Coba toh amati pikiranmu ketika engkau meditasi, ekaristi, mendengarkan sabda sabda Ku. Apakah pikiranmu tertuju kepada Ku saja atau malah sibuk dengan banyak hal seperti di atas. Itu baru sesikit yang kutunjukkan padamu.

Pikiranmu liar. Dia bergerak terus seperti awan yang berubah ubah meloncat loncat dalam hitungan detik. Ketika engkau diseret olehnya dan mengikuti alur nya, fokusmu sudah berubah dari Ku ke hal yang bukan Aku. Belajarlah sekedar mengamati pikiran yang berubah ubah tanpa merespon dan segera kembali kepada komitmen mu untuk bersatu dalam kasih dengan Mu.


Nampaknya kau sudah melepas hal besar, namun engkau segera memalingkan dirimu dari Ku dengan hal hal sepele


Tuhan tambahkan imanku, anugerahilah aku kasih dan janganlah Engkau ambil Roh Mu daripadku. 


Mengharapkan yang adi kodrati itu baik asal enggak ngotot. 


Memang tidak mudah mendapatkan tanpa menginginkan. Semata mata hanya belas kasih Mu dan kemurahan Mu.