senin, 8 oktober 2012
Saya berada bersama rekan imam di kapela. Saya mau memimpin ekaristi di komunitas, namun hal tersebut urung. padahal saya sudah berdoa, “pertolongan kita dalam nama Tuhan. Yang menjadikan langit dan bumi.”
Dalam dialog pembukaan misa, selalu romo selalu mengawali dengan tanda salib,” dalam nama Bapa dan putera dan Roh Kudus. Amin.” imam barulah menyapa, “Tuhan bersamamu.” Sedangkan umat menjawab,”dan bersamamu juga.” Ketika memulai semua itu, ada kuasa dahsyat hadir. Kehadirannya terasa walau tak terlihat jelas dengan mata telanjang. Daya dan kuasa itu pelan-pelan merasuki/mempengaruhi keseluruhan diri. Kuasa-Nya mempengaruhi seluruh gerak gerik tubuh, emosi, pikiran, hati, seluruh totalitas diri.
Sekalipun kuasa itu merasuki / mempengaruhi sangat kuat, namun kita menyadari seluruh detail doa dan tata gerak misa. Kesadaran kita tetap penuh 100% walaupun secara penuh juga kuasa-Nya menguasai kita. Ketika kuasa Allah bekerja di dalam diri kita, kita tidak mampu berkuasa untuk menggerakkan-Nya / memerintahkan-Nya. Roh Allah lah yang memerintah/menguasai/menggerakkan setiap gerak tubuh, gerak pikiran, gerak emosi, gerak hati atau keseluruhan diri kita. Sekalipun kita hendak mengenyamping tindakan Allah di dalam diri kita, tetap saja Roh Allah bertindak selama ekaristi/berdoa.
“bertindak dalam nama Tuhan” selama ekaristi. Dalam ekaristi tersebut Tuhan hadir nyata konkrit mempersembahkan diri-Nya untuk kita dan bersabda kepada kita.
saya melepas jubah putih itu. Rekan imam sekomunitas mengambil jubah itu untuk dikenakannya. saya duduk bersama umat dan beliau mengenakan jubah untuk memimpin ekaristi. ekaristi sudah dimulai, saya terbangun dari tidur. Jam menunjuk pukul 0250wib. Oh ternyata romo mimpi.