Kematian (mimpi-7)

Kamis, 4 Oktober 2012

 

saya melihat seorang lelaki. Romo mendekatinya dan berjalan bersama dengannya. dia hendak pergi berbelanja untuk keperl uang sembahyang nenek moyangnya. Dalam percakapan itu dia mau membeli 1) nama arwah yg ditulis dg bahasa mandarin di kertas. 2) gaharu/dupa, 3) aneka buah-buahan, 4) daging babi, 5) daging ayam, 6) uang-uangan 7) rumah-rumahan, 8) mobil-mobilan, 9) kertas kuning berlumur darah ayam, 10), dst.

 

Menurut Romo, orang yang sudah meninggal tidak akan makan makanan seperti layaknya kita, tidak memerlukan sandang dan rumah, tidak memerlukan barang-barang material, dst. Jika kita membawa sesajian, bukankah nanti yang memakan justru iblis/setan? Bukankah lebih cukup kita berdoa kepada Tuhan, karena semua berasal dari Dia dan kembali kepada-Nya.

 

Lelaki itu menjelaskan secara singkat, nenek moyangku melakukan seperti ini. Saya memelihara tradisi nenek moyang. Kakek nenek kami menjadi orang besar karena memelihara tradisi, bukan menghancurkan tradisi. Ikutlah bersama-sama denganku. Lihatlah sendiri, apakah aku menyembah setan atau Tuhan?

 

Dia mengajak romo pergi untuk ikut mempersiapkan keperluan sembahyang di kubur nenek moyangnya. Dia menemui seorang anak kecil. Anak kecil itu bersih sekali seperti bersinar. Dia menulis nama kakek neneknya dg huruf cina di secarik keras merah. Dia menunduk hormat kepada anak kecil itu, kemudian dia membeli perlengkapan sembahyang. 

 

Setelah selesai mengumpulkan semua itu, dia mengajak romo pergi ke kubur nenek-moyangnya. Dia letakkan buah, roti, daging babi, daging ayam, tea, uang-uangan dari kertas, benda-benda materi, dst di altar makam. Dia mengambil hio sembari menggerak-gerakkan tangannya. Dia memandang ke langit dan mulutnya komat-kami. Kayaknya dia berbicara dengan yang diatas (Tuhan).

 

“Apakah engkau melihat iblis dan setan datang kemari untuk memakan semuanya ini? Tanya lelaki itu kepada romo. 

 

Pemandangan di sekitar hanya hamparan pekuburan yang mewah-mewah. Tidak terlihat maklhuk mengerikan atau yang lain di tempat ini. “Tidak!”

 

Lelaki itu berujar, bukankah sudah kukatakan bahwa “siapa yang percaya kepada-Ku akan kubangkitkan pada akhir jaman.” Jadi “mengapa engkau mencari orang hidup di antara orang mati” dan “mengapa engkau melihat apa yang dilihat , bukan melihat dengan hati”

 

Dia pergi meninggalkan romo berdiri sendiri. Ketika semua pergi, tinggalkan keheningan dan kebeningan. “Semua orang pasti akan mati. Hidup di dunia hanya sekejap/sementara. Kita akan bersama-sama dengan Tuhan selama-lamanya, karena Dia akan membangkitkan kita oleh karena iman kita kepada-Nya dan rahmat-Nya kepada kita.

Tinggalkan Balasan