Keluar Cangkang

15 september 2010, rabu

Ketika pastor melihat sebutir telor ayam yang sudah berada di mesin tetas 19 hari, terlihat lobang sebesar biji kacang hijau.Sekali waktu tampak patok anak ayam yg bergerak&suara anak ayam.Manakala di tempat itu terdapat semut,maka semut segera mengerumuni karena disitu sumber makanan.Hati kita iba melihat cucuk anak ayam atau tubuh anak ayang digigit semut.Niat baik kita muncul untuk menyingkirkan semut2 itu&membantu memecah sedikit demi sedikit cangkang/kulit telor itu.Memang sih anak ayam cepat terlahir di dunia,namun kebanyakan anak ayam menjadi lemah atau cacat.Padahal ternyata telor-telor yang seperti itu dia memecah perlahan demi perlahan dengan cucu&cakar/kaki.Anak ayam sudah memiliki potensi untuk “menjadi” dari telor menjadi anak ayam.Justru ketika dia memakai potensi dari dirinya,telor menetas dengan lebih sempurna&memiliki daya tahan lebih sempurna daripada kita bantu keluar dari cangkang.Niat baik kita melihat orang lain untuk membantu/menolong terkadang justru melemahkan atau kurang membuat orang “fighting” sedangkan ketika kita membiarkan orang dengan potensinya keluar dari “cangkang” justru menempa orang itu menjadi “anak ayam” / manusia baru justru /lebih ulet/daya tahan/tahan banting.Mungkin yang bisa kita lakukan untuk membantu dalam proses telor menjadi – memecah anak ayam adalah “memberi cahaya rata rata 38-39 drajat celcius yang stabil.Kita sekedar “menerangi dengan cahaya” agar potensi orang mencul ke permukaan. nah semoga Kristus sang cahaya sejati cukup stabil kita pancarkan di ruangan sehingga orang bisa bertumbuh secara sempurna.