Noda Hitam

31 agustus 2010, purisadhana

Ketika ada satu titik hitam di antara kertas putih, titik itu mampu melahap warna putih manakala orang fokus melototi titik hitam itu. Satu titik membesar seirama dengan besar perhatian orang pada titik hitam itu. Titik hitam bisa menelan kertas putih dominan. Manakala seorang suami melototi isteri nya yang cerewet atau isteri melototi suami yang perokok, maka satu kelemahan itu jika diperhatikan berlebihan/terfokus maka sangat besar kemungkinan menutup sejumlah kebaikan pasangan. Bahkan manakala kita terfokus dengan kelemahan kita, maka kelemahan kita juga menelan kebaikan yang Tuhan tanamkan atau ajarkan kepada kita. Semoga Tuhan melimpahi rahmat rendah hati untuk memandang keseluruhan diri sendiri atau sesama agar kita dengan rahmatNya belajar menjadi kudus seperti Bapa yang adalah kudus adanya.

Hening atau ramai

Puri sadhana, 28 agustus 2010

Pada waktu kita berada di tempat sunyi – hening, terkadang justru muncul suara-suara di dalam diri kita atau merindukan untuk berkumpul dengan sesama/rekan. Demikian halnya pada waktu kita berada di tengah keramaian kota/hiruk pikuk, terkadang kita justru merasa sendiri atau sunyi. Keadaan hati hening atau bergemuruh merupakan keputusan kita sendiri. Syukuri keadaan kita saat ini, entah anda berada di tempat keramaian atau keheningan. Karena kita sendirilah penentu hening atau ramai.

Menggendong Kemana-mana

Puri sadhana, 15 agustus 2010

Seorang sahabat pastor undang untuk datang ke puri sadhana. Pastor mau konsultasi untuk merancang lahan sayur,pepaya,ternak ayam&kolam ikan.

Ketika ia turun dari mobil hitam,dia menggendong tas hitam di punggung.Salah satu isi tas adalah alat pengukur PH tanah. Terkesan berat tas itu karena penuh dengan barang.

Ketika kami meninjau lahan utk sayur, pepaya, ternak ayam&ternak lele, dia menggendong tasnya punggung. Bahkan ketika kami bercakap-cakap rileks tentang rencana kedepan di atas kursi, dia tetap menggendong tas.

Ide-ide cermerlang mengalir cemerlang, pastor& frater ecep ternganga mendengar pencerahannya. Yang menarik bagi pastor selain ide-ide cemerlangnya adalah ia selalu menggendong tas bermuatan.

Sering di dalam kehidupan ini kita memanggul beban hidup kita kemanapun kita pergi: pada waktu kita bekerja, pada waktu kita duduk santai, pada waktu kita berdoa, pada waktu kita berjalan, pada waktu kita makan, dan sebagainya. Banyak orang terbelenggu dengan beban di pundak, maka orang merasa hidup ini berat.

Manakala masa lalu atau beban manakala digendong terus menerus atau masa lalu dibawa terus menerus dimasa sekarang, maka kita jelas berbeban berat. Padahal Yesus menghendaki agar kita hidup ringan. “Datanglah kepadaKu yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

Selamat meletakkan ransel / tas / beban kita di hadapan Tuhan agar kita hidup riang.

kasih atau cambukan?

Purisadhana, 15 agustus 2010

Kita menghadapi dengan ancaman atau kasih? Alkisah di sebuat tempat di pangkul bangka hiduplah seorang nenek berumur 60 th. Ketika ia masih kecil, ia memutuskan menjadi pengikut Kristus. Keputusannya berubah arah setelah ia dipinang oleh seorang pemuda. Selama 35 tahun ia tidak memiliki pegangan hidup: suami menghendaki hidup bebas. Tahun 2008 ia ditinggalkan oleh suaminya (meninggal dunia).

Beberapa hari sepeninggal suami, ia ditabrak mobil besar ketika ia berjualan sayur. Penduduk setempat membawa ke Rumah Sakit Umum pangkalpinang dalam keadaan kritis. Selama ia tidak sadar 13 hari, rekan-rekan pengikut kristus datang mengunjungi&berdoa di dalam nama Tuhan. Sekalipun menurut dokter harapan hidup sangat tipis, toh nenek itu hidup kembali / sehat walafiat.

Sepulang dari rumah sakit komunitas&bersama imam di pangkul rajin mengunjungi: menyapa atau meneguhkan (tidak selalu berdoa). Hubungan baik justru melahirkan ikatan emosi yang baik sehingga nenek itu merindukan kembali menjadi pengikut kristus. Kasih mengubah hati nenek sedangkan ancaman dari pihak tertentu justru menoreh luka.

Nah dari kisah nyata di atas kita memilih bersikap yang mana ketika kita menghadapi orang yang mengingkari atau meninggalkan komitmennya: di perusahaan, di rumah, di gereja, dll?

Puri sadhana diguyur hujan lebat. Air adalah rahmat. Tuhan memberkati anda dengan rahmat kasih-Nya sehingga mampu mengubah sesama dengan kasih. Salam dan doaku

Mewujud

Purisadhana, 11 agustus 2010

Mengawali pagi baik kiranya kita sejenak merenung/berdoa di hadapan Tuhan: Sebelum kita membangun rumah, kita menggambar rumah itu di kertas. Sebelum kita membuat baju atau jubah, kita terlebih dulu mencatat di kertas tentan konsep baju: panjang, lebar di masing-masing organ tubuh, mode, dsb. Sebelum kita membuat kursi atau meja, kita terlebih dahulu menggambar kursi&meja di kertas. Sebelum kita berkotbah, kita menulis dulu konsep kotbah di kertas. Sebelum kita masak ikan lempah, kita mencatat terlebih dulu resep masak ikan lempah. Sebelum kita memaafkan sesama, kita membayangkan terlebih dulu perjumpaan dg orang itu dan menyusun konsep memaafkan. Sebelum kita bekerja hari ini, kita sudah mencatat di buku agenda kita. Sebelum kita membimbing rekoleksi/retret, kami sudah mencatat seluruh materi rekoleksi/retret. Proses tersebut bergerak dari TAN WUJUD (tidak berwujud) menjadi MEWUJUD (berwujud). Semua materi akan berlanjut: TAN WUJUD menjadi MEWUJUD berubah menjadi TAN WUJUD: kita melukis sebuah rumah (tan wujud). Rumah dibangung oleh seorang tukang bangunan (mewujud). Rumah terbakar atau hancur oleh bencana alam (tan wujud). Sedangkan yang bersifat rohani bersifat kekal: sabda Yesus hidup/ada dari dulu, sekarang&yang akan datang. Semakin tulisan kita sekarang tentang hasil akhir yang kita dambakan jelas, maka semakin jelas juga hal itu terwujud dan sebaliknya. Apakah kita sudah menyusun naskah kita untuk hari ini dengan jelas atau kita membiarkan naskah hidup kita ditulis oleh orang lain? Selamat berkarya sesuai panggilan kita masing-masing untuk membangun dunia lebih maju dan demi kemuliaan Tuhan. Tuhan memberkati naskah anda semua. Salam dan doa dari rumah retret purisadhan pangkalpinang.

ayunan

Purisadhana, 9 agustus 2010

pada titik terjauh di depan. Kebahagiaan itu semakin meningkat manakala kita bergerak dari belakang menjadi terdepan dalam sekejap. Kita merindukan pergerakan dari belakang kedepan. Kita mengalami kebahagiaan di saat dari belakang menjadi depan. Sekali waktu kita perlu mundur ke belakang sejauh mungkin untuk melihat langkah yang pernah kita lalui dalam terang Tuhan seperti Yesus selalu menyempatkan diri menyepi di kesunyian gunung atau tepi laut, agar kita bisa meluncur semakin jauh ke depan. Apakah kita berani secara sadar mundur – mundur dan mundur untuk maju sejauh mungkin dan maju dalam bimbingan Tuhan atau kita justru mandeg sembari mengkhayal seandainya aku begini dan begitu? Semoga Tuhan melimpahkan rahmatNya kepada kita agar berani melakukan semua hal baik di mataNya. Selamat malam. Tuhan memberkati istirahat anda semua dan karya anda hari ini.

Negeri Harapan

Purisadhana, 8 agustus 2010

Ketika abram meninggalkan kampung halamannya menuju ke tanah terjanji, gambaran tentang tujuan akhir tidak pasti seperti kepastian matematis. Abram memegang kepastian iman, bahwa di tanah terjanji mereka akan hidup lebih baik, lebih melimpah, lebih makmur daripada dia hidup di tempat asal. Dalam kehidupan kita sering dihadapkan pada kenyataan akan masa depan kita yg belum PASTI berdasarkan perhitungan logis/penalaran manusia. Namun kita yakin bahwa berdasarkan iman kita bahwa berkat campurtangan Allah masa depan kita menjadi pasti dalam perspektif iman. Bagaimanakah situasi kita sekarang: ekonomi, perasaan, emosi, kerohanian, fisik, keluarga, dsb dan apakah harapan kita di kemudian hari? Apakah kita memiliki kerinduan untuk keluar dari semua itu menuju ke keadaan lebih baik, manusiawi, membahagiakan, dst? Atau kita justru belum menyadari posisi kita sekarang dan tak memiliki impian berada di tempat yg membahagiakan? Selamat berlibur bersama dengan keluarga atau rekan di hari minggu. Tuhan memberkati perjalanan anda menuju ke tanah terjanji anda masing-masing.

Memetik Hikmah

Purisadhana, 7 agustus 2010

Seorang sahabat mengirim sms ,”ketika kita disakiti, kita belajar mengampuni. Ketika kita dibohongi, kita belajar makna sebuah kejujuran. Ketika kita ditinggalkan, kita belajar bahwa hidup hanya sementara. Ketika kita difitnah, kita belajar bertahan dalam kebenaran. Ketika kita diremehkan atau direndahkan, kita belajar rendah hati. Ketika kita gagal, kita belajar sebuah perjuangan atau ketekunan. Ketika kita dikhianati, kita belajar menerima apa adanya dia.” Kita bisa melanjutkan litani di atas sesuai dengan pengalaman kita masing-masing. Orang lain memperlakukan kita seburuk apapun atau sebaik apapun, semua berpulang pada kemampuan kita merespon berdasarkan prinsip-prinsip / hukum alam. Perasaan terluka atau buruk merupakan tanggungjawab setiap kita karena kita sendirilah yg memilih untuk memberikan hati kita untuk dilukai. Perasaan bahagia merupakan keputusan kita sendiri untuk bahagia ketika kita merespon semua itu sesuai dengan prinsip, nilai-nilai injili, hati nurani, nilai-nilai tradisi yg memiliki pesan kasih universal, dsb. Sekarang di bangka hujan dan mungkin di jawa panas. Apakah anda bisa belajar sekalipun panas atau hujan/mendung kita tetap memiliki kebebasan untuk bahagia atau menderita? Salam dari rumah retret yg sedang diguyur air hujan. Tuhan memberkati anda.

Sejenak Bersama dengan Anak-anak

purisadhana, 6 agustus 2010

sekarang romo titus budiyanto sedang bermain dengan clara dan kleribel di toko bunga Yoel florist di jalan Soekarno Hatta Pangkalpinang. Kleri mengajak menggambar, si lala ikut menggambar. kleri mengajak berlatih menulis di papan, lala ikut menulis di papan. lala mengajak bermain ibu ibuan, kleri ikut bermain ibu-ibuan. kleri mengajak melihat-lihat gambar buah-buahan, lala ikut melihat gambar buah-buah. Apapun yang dimainkan oleh mereka, saya ikut terlibat di dalamnya.

Setelah kami akrab selama beberapa menit, sekarang saya mulai meleading mereka. aku sekarang mau bobo, lala dan kleri juga ikut bobo. Kleri mengambil bantal, selimut, bantal guling sedangkan lala hanya melihat dan takut untuk tidur di samping lala karena ia tidak mempunyai bantal dan guling. ketika saya bertanya kepada lala, “lala mau tidur dimana?” dia menunjuk di samping kleri. Saya sampaikan keinginan lala kepada kleri untuk tidur di sampingnya. kleri mengijinkan lala tidur di sampingnya.

Permainan selanjutnya saya memerankan sebagai kakek dengan suara seorang kakek. saya memanggil keduanya cucu-cucuku, kakek sayang dengan kalian berdua. keduanya lari sembari mengatakan, “takut!” mereka lari meninggalkan saya seorang diri di depan TV. Orang tua Kleri berujar, “mereka banyak menonton film hantu. beberapa film itu menampilkan hantu dengan suara serupa seperti suara kakek tadi.” saya menyadari bahwa pengaruh tontonan TV sangat besar pada anak. saya mengubah kegembiraan menjadi perasaan enggan dekat atau takut.

saya mendekati mereka kembali dengan suara berbeda. kali ini saya memerankan sebagai tingkiwingki dalam teletubis. kebetulan dalam film itu ada juga bernama lala. mereka segera akrab dengan sapaan tingkiwingki. bahkan kleri mengatakan bahwa dirinya adalah Pho. situasi menjadi akrab. kali ini saya mengajak mereka berdoa untuk memberkati salib lala. Mereka ikut berdoa sejenak sekalipun belum selesai mereka sudah berhambur keluar untuk mencari ice cream.

Begitu mudah sekali untuk menyatu akrab dengan anak-anak atau begitu mudah kita menimbulkan rasa takut di dalam diri anak. seorang anak hidup di dalam ketakutan dengan efek tidak berkembang atau hidup dalam sukacita dengan efek kreatif dan dinamis, sungguh sangat ditentukan oleh orang dewasa yang mengasuhnya setiap hari.

Mengubah

Purisadhana, 5 agustus 2010

Doa alcoholics annonymous,” tuhan, beri saya keberanian untuk mengubah apa yg dapat&harus diubah,ketenangan untuk menerima apa yang tidak dapat diubah,&kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaanya.” Apakah paradigma kita bisa dirubah atau tidak dan apakah kita mengubah sejarah kelahiran dari seorang ibu agar terlahir oleh ibu lain? Apakah perasaan saya bisa diubah atau tidak dan apakah kondisi fisik saya yang berkulit coklat bisa diubah menjadi putih atau tidak? Apakah sikap/respon kita terhadap stimulus bisa dirubah atau tidak dan apakah saya sudah terlanjur terlahir dari keluarga sederhana bisa diubah terlahir dari keluarga presiden atau raja? Hehe .. Aneh aneh saja ya. Banyak contoh, mana yang bisa dirubah dan tidak bisa dirubah.