Mulai yang tampak

Purisadhana, 31 juli 2010

“Jika kita tidak bisa mencintai orang-orang yg dapat kita lihat, bagaimana kita bisa mencintai Tuhan yg tak terlihat?” Santa theresia dari kalkuta. Jika kita tidak bisa mengerjakan atau mencintai hal-hal kecil, bagaimana kita bisa mengerjakan atau mencintai hal-hal besar.” Jika kita tidak mau melangkah satu langkah, bagaimana mungkin kita bisa melangkah 1000 langkah? jika kita tidak segera memulai bertindak, bagaimana mungkin kita bisa membangun dunia?

Jika kita tidak bisa mencintai diri, bagaimana kita bisa mencintai sesama. Jika kita tidak bisa memelihara tubuh kita, bagaimanakah kita bisa memelihara jiwa dan roh kita? Jika kita tidak mampu mengasihi – merawat tubuh yang materi dan tampak, bagaimanakah kita bisa mencintai dan merawat yang rohani dan tidak tampak. Jika kita tidak bisa mendengar yang suara di depan kita, bagaimana mungkin kita bisa mendengar sabda Allah. Jika kita tidak mampu mencium bau di sekitar kita, bagaimana mungkin kita bisa mencium bau yang tak kelihatan mata. Melakukan hal sederhana dan tampak saja tidak bisa, bagaimana mau melampaui yang tak tampak mata dan tak terdengar oleh telinga.

Melakukan hal sederhana dan dipandang bodoh oleh dunia, ternyata justru menjadi sarana untuk mengatasi semua itu. Memberi makan orang yang lapar adalah sederhana dan mudah, namun dibalik peristiwa kasih itulah kita bertemu dengan yang ilahi di dalam diri orang menderita. Semoga Tuhan menganugerahi rahmat melakukan hal mudah namun menjadi sarana perjumpaan dengan Allah atau yang lebih tinggi dari yang tampak.

Berubah

Purisadhana, 30 juli 2010

Kita sekarang bukanlah kemarin. Kita besok bukanlah sekarang&sekarang bukanlah kemarin. Setiap hari kita berbeda atau berubah. Menjadi manusia baru di dalam Tuhan berarti menanggalkan manusia lama. Kesalahan atau dosa sesama&diri kemarin ditanggalkan dibelakang atau di samping. Kita melangkah dengan hati baru-semangat baru-pikiran baru-perasaan baru untuk menjalani hari baru di dalam Tuhan. Menggendong masa lalu di masa kini atau meletakkan masa depan di pundak menjadi beban melangkah menggapai cita-cita. Orang kudus bilang surga adalah hidup saat ini&di sini. Kesadaran tertinggi adalah hidup sadar setiap detik. Tarikan masa lalu membuat terjungkal ke belakang&tarikan kemasa depan membuat terjerembab ke depan. Rahmat Allah menopang langkah kita untuk tegak menjalani masa kini dengan gembira.

mentransendensi

Purisadhana, 22 juli 2010

Kamu melihat tetapi tidak melihat. Kamu mendengar, tetapi kamu tidak mendengar. Kamu membaui tetapi tidak bau. Kamu meraba tetapi kamu tidak merasa. Kamu mengecap tetapi tidak terasa.” Kita belajar melihat di balik yang terlihat. Kita menangkap dibalik suara-suara yang kita dengar. Kita merasakan dibalik yang kita rasakan secara inderawi. Kita belajar mentransendensi diri dari semua hal imanen. sikap seperti itu membantu kita melihat Kristus di dalam diri yang diutus-Nya. Kita terbantu mendengar suara kristus di dalam jeritan korban bencana alam atau menderita. Kita bisa merasakan empati Allah melalui hal-hal sederhana di sekeliling kita: matahari bersinar, gemuruh ombak, gelegar gunung, gempa bumi, dan lain sebagainya. Juga menjadi sadar bahwa ternyata Yesus menyertai kita dan sangat dekat dengan kehidupan kita. Kesadaran itu meneguhkan-menguatkan langkah kita menjalani tugas tanggungjawab kita pada hari ini dg sebaik mungkin. Salam dari rumah retret purisadhana pangkalpinang.

Mentari

Purisadhana, 21 juli 2010

Matahari menyinari setiap sudut purisadhana.Setiap orang bekerja di bidang msg dg semangat.Yesus cahaya kehidupan juga menyinari sudut hati anda yg gelap atau remang2.Spirit Yesus memacu kita berkarya memperindah dunia.Apakah cahaya Yesus sudah bersinar sampai di sudut hati anda yang gelap dan dalam atau terhalang oleh kabut kelemahan/dosa?

bertemu Yesus

Bertemu dengan yesus dalam diri orang menderita: ada seorang tabib. Dia setiap hari dia menjual obat. Ketika ia sibuk melayani pembeli datanglah seorang lelaki tua renta dg baju sederhana. Sembari terbatuk2 ia minta tolong kepada sang tabib utk obat batuk&angin.tabib itu memberikan racikan dari leluhur mujarab untuknya.ketika lelaki tua renta itu mau membayar,si tabib berujar,”pulanglah dengan selamat menemui keluarga.lekaslah sehat!”Lelaki tua itu mengucapkan terimakasih berulang-ulang kali untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya.ia melangkah meninggalkan si tabib.seminggu kemudian tabib itu mendapat surat,”semua hutangmu sudah lunas!”Pertolongan tanpa pamrih kepada orang papa membuahkan berkat melimpah&kebahagiaan kepada sesama.Belaskasih mendasari sikap terhadap sesama tanpa memandang baju atau muka ganteng.karena didalam kesederhanaan atau penderitaan, kita terkadang bisa bersentuhan dengan Yesus yang menderita. Yesus berbelaskasih terhadap orang menderita atau Dia berulangkali mengidentikkan diriNya dengan orang menderita.semoga kita mempunyai hati kasih terhadap maklhuk hidup.

Keheningan

Purisadhana, 19 juli 2010

Sebagian besar para peserta retret tidak betah berada di tempat keheningan. Padahal Yesus beberapa kali berdoa justru mencari di tempat sunyi – hening. Faktor apa yang menyebabkan semua itu?

Kita terbiasa sejak dari bangun tidur hingga menjelang tidur dicekoki dengan ribuan suara dari media elektronik atau koran. Ketika orang dicekoki dengan aneka suara tersebut otomatis manusia merespon dengan berfikir atau berdialog dengan sumber suara. Kebiasaan inilah menjadi akar pemicu manakala orang berada di keheningan.

ketika orang sudah berada di tempat sunyi, maka otomatis indera atau kebiasaan berjalan otomatis. Orang otomatis berjuang menjejali dengan ribuan suara atau dirinya sendiri berbicara untuk memecahkan kesunyian sebagai pengganti suara. Jika kebiasaan bicara atau dicekoki itu diredam maka orang merasa menderita.

Pastor paus budiwijaya almarhum pernah bilang,”di dalam keheningan kita berhadapan dengan diri kita yang paling lembut atau kasar, diri kita yang jahat atau saleh. Umumnya orang lari dari kenyataan. Dia tidak berani melihat kelemahannya sendiri untuk diproses oleh Tuhan”

Padahal justru melalui tahap kontemplasi, keheningan memproses orang untuk menjadi serupa dengan Dia. Justru hanya dengan berani menghadapi diri sendirilah dalam terang Tuhan, kita meminta tolong Tuhan untuk memurnikan kelemahan kita.

Purisadhana di bawah bukit sangat sunyi. Lembah dikelilingi pepohonan besar cepat menghantar manusia berjumpa dengan Tuhan.

Sumbu Berkedip Tidak Dipadamkan

Purisadhana, 17 juli 2010

“Buluh yang terkulai tidak akan dipatahkan. Sumbu yang berkedip-kedip tidak akan dipadamkan” orang jatuh tidak ditimpa tangga. Orang tersungkur tidak ditendang lagi. Dia memberi kesempatan tegak atau menyala kembali, jatuh dan bangun lagi. Di saat semangat kita hari kemarin atau hari ini berkedip-kedip atau terkulai, hari ini kita tegak kembali dengan ditopang oleh rahmat Allah. Setelah kita mengetahui bahwa Tuhan senantiasa memberi pengharapan&menopang kita ketika kita terhuyung-huyung, semangat/spirit kita kembali berkobar atau bangkit dan melanjutkan perjalanan menggapai visi/misi kita masing-masing sesuai panggilan kita. Salam dari rumah retret purisadhana pangkalpinang Bangka.

perasaan sekejap

13 juli 2010, puri sadhana

Perasaan bersifat sementara. Ketika kita memiliki perasaan buruk, sadarilah bahwa perasaan itu sebentar akan berganti menjadi perasaan baik. Seperti awan di langit. Tak selamanya langit itu kelabu, sekali waktu langit bisa cerah. Angin akan meniup awan dan membiarkan cahaya bersinar. Roh Tuhan akan meniup kegalauan dan membiarkan hati gembira. Semoga langkah kita hari ini dijiwai oleh Roh Tuhan.

Menjadi Besar

Purisadhana, 12 Juli 2010

Badak makan rumput.gajah makan rumput.sapi makan rumput.kuda nil makan rumput.kerbau makan rumput.jerapah makan rumput.sekalipun mereka makan rumput,tubuh mereka besar&kuat.ikan paus memakan plangton.badan ikan paus sangat besar sekalipun makanannya plankon kecil.yohanes pemandi makan madu-belalang-kacang kacangan.Ia adalah orang besar sekalipun ia hanya makan biji-bijian-madu-belalang.ketika gajah mati membusuk,ia dimakan oleh maklhuk sangat kecil.manusia mampu memakan paus,kuda,badak,dst. Yang besar memakan yang kecil,yang kecil makan yang besar. Mereka menjadi besar karena yang kecil, mereka yang kecil mau menjadi besar dengan memakan atau mengalahkan yang besar. Yang tinggi bisa memiliki persepsi memandang yang rendah, yang pendek memiliki kerinduan menjadi tinggi atau mengalahkan yang tinggi. Kita hari ini mau menjadi besar / tinggi atau kita puas dengan keberadaan kita? Adalah keputusan anda untuk menjadi besar atau kecil. Pastor memutuskan menjadi kecil agar Tuhan semakin lebih besar dalam hidup. Tuhan memberkati karya anda untuk membesarkan diri atau Tuhan. Salam dan doa dari rumah retret puri sadhana.

sesamaku

Puri sadhana, 11 Juli 2010

Siapakah sesamaku? Dia adalah dirimu yg menderita&sesama yg menderita.didalam sesama menderita terdapat bagian diri kita yg menderita.manakala kita melihat diri kita di dalam diri sesama yg menderita mk kita lebih mudah berempati&tergerak hati oleh belaskasih kepada sesama yg menderita.Melayani orang yg menderita identik dengan melayani diri sendiri yg sedang menderita.jika kita melayani orang lain seperti kita melayani diri kita sendiri maka pelayanan kita sesempurna mungkin.sebaliknya manakala orang menderita itu ditempatkan sebagai orang lain,maka sikap kita berubah atau berbeda dengan sikap di atas.Nah saya yakin bahwa disinilah salah satu kunci kebahagiaan kita,yaitu melayani orang lain yang menderita seperti kita melayani diri kita sendiri.