Aku Melihat Wajah Allah

Keuskupan, 20 Juni 2010

Aku memimpin ekaristi pukul 08.00 wib , Minggu 20 Mei 2010 di stasi santo Yoyakim Pangkul Bangka. Injil hari ini dari Lukas tentang pertanyaan Yesus kepada para murid, siapakah Aku ini? Jawab para murid, kata orang Engkau adalah Yohanes pembaptis. Kata orang, Engkau adalah Elia. Menurut Petrus Engkau adalah Mesias. Bilamana pertanyaan itu ditujukan kepada saya, siapakah Yesus? Saya menjumpai Yesus mengorbankan tubuh dan darah. Ia adalah sabda kehidupan.

Sepulang dari ekaristi saya menjumpai Yesus di dalam kehidupan. saya bersama dengan pengurus stasi St Yoyakim Pangkul mengunjungi umat yang sedang sakit, malaria/demam, stroke, dan sakit kepala. Saya menemui Yesus di dalam diri mereka. Saya yakin bahwa di dalam mereka saya menemukan Yesus.

Ibu Ajin ketika menjual sayur, tertabrak mobil. Akibatnya ia koma 12 hari di rumah sakit umum Pangkalpinang. setiap haril komunitas stasi St Yoyakim pangkul berkunjung berdoa Rosario bersama untuk Aji Ajin. Allah menyelamatkan dan menyembuhkan Ajin. Berdasarkan pengalaman itu aji Ajin mempunyai pandangan bahwa Yesus adalah penyembuh Agung. Dia sungguh Tuhan yang menghidupkan.

Setelah dia semakin mengenal Yesus, ia rindu kembali ke pangkuan gereja. Dia sudah meninggalkan gereja 15 tahun yang lalu. Dia rindu menerima sakramen tobat dan mulai kembali mengikuti ekaristi setiap minggu di gereja St Yoyakim Pangkul. Setelah ia menerima sakramen Tobat, saya berpesan kepada pengurus stasi agar pengurus stasi membantu proses kembalinya domba hilang ke pangkuang gereja dengan menghubungi pastor paroki St Yusuf atau pastor Wilayah St Yoyakim paroki St Yusuf pangkalpinang.

Yesus meninggalkan 99 domba dan mencari 1 domba yang hilang dan membawanya kembali. Bapa menerima ke pangkuan anak bungsu yang hilang ke pangkuan-Nya, tanpa melihat masa lalunya. Saya mengimani bahwa saya berjumpa Yesus di dalam diri Aji Ajin dan komunitas yang berdoa di dalam nama Yesus sembari membaca firman Tuhan.

Ternyata semakin mudah menemukan wajah-wajah Yesus di sekitar kita. asal hati kita mau terbuka. Terimakasih Tuhan, Engkau menyatakan diri-Mu kepada orang berdosa, hamba-Mu ini.

Tinggalkan Balasan