Hari Kiamat

pertapaan yung fo, 18 desember 2009

ketika membuka muncul pemikiran tentang hari kiamat. tema ini akan diusung oleh tabloit berkat edisi januari 2010. ketika sedang memikirkan hal itu, seorang sahabat dari singapura bertanya, ” Romo, apa menurut romo tntang 2012?”

namanya saja sudah SMS , pertanyaan pendek dan jawaban juga pendek. “luarbiasa mengagumkan si pembuat film. dia atau mereka mengusung tema yang menyentuh keyakinan umat beriman tentang akhir dari kehidupan. keyakinan yang diangkat menyentuh pertanyaan mendasar banyak agama-agama , yakni dari manakah manusia berasal, untuk apa manusia hidup dan mau kemana manusia pergi setelah dia mati?

Sekarang 18 desember 2009. sebentar lagi kita memasuki tahun 2010. jeda waktu 2010 ke 2012 sangat dekat, yaitu 2 tahun. prediksi kiamat 2012 sudah diambang pintung. ketika dia menyadari bahwa akhir segala kehidupan sudah di depan pintu, maka respon orang beranekaragam. Perasaan takut – khawatir atau syukur atas prediksi? sikap kagum atau acuh? semua berpulang berdasarkan persepsi masing-masing.

prediksi tentang hari kiamat sudah berulangkali terjadi. berulangkali juga orang masih saja percaya dengan ramalan. orang-orang yang percaya ramalan terkadang menjadi korban dalam segala aspek, harta, nyawa, perasaan dan hal lain. orang bukannya belajar dari sejarah, tetapi orang terkadang jatuh berulang-ulang di lobang yang sama.

Jelas dan tegas sikap orang beriman,”waspadalah dan berjaga-jagalah, kerajaan Allah sudah dekat.” Ada prediksi atau tidak ada prediksi, dalam segala situasi sikap utama adalah waspada dan berjaga-jaga. karena manusia tidak ada yang mengetahui kapan saatnya itu tiba. “hanya Bapa di Surga mengetahui hal ini.”

Pancaran

Perapaan Yung Fo, 16 Desember 2009

Kita perlu pandai mengkomunikasikan pencerahan. Ketika pencerahan itu kita sembunyikan di bawah tempat tidur, maka terangnya menyebar terbatas. kita perlu mengangkatnya ke atas bumbungan agar semakin banyak orang memandang pancaran cahaya terang.

Hidup dengan berpusat pada ego – diri dan terbatas pada lingkaran kecil mengerdilkan ketakberbatasan pikiran dan hati. Padahal hati dan pikiran memiliki radius memancar seluas dunia. Menembus keterbatasan menyentuh semakin banyak maklhuk hidup di dunia.

Yang terbatas itu fana, yang tak berbatas itu baka. kita adalah baka. kebakaan menyentuh kebakaan. kebakaan mengatasi kefanaan. ini letak kebahagiaan sejati.

Arah Hidup

Pertapaan Yung Fo, 14 Desember 2009

kita berasal dari mana dan sekarang kita berada dimana? Posisi kita sekarang berada di sini, dan kita mau kemana? ketika orang tidak memiliki tujuan jelas dari mana menuju kemana, orang terkadang diliputi perasaan khawatir. Kekhawatiran sering dicipta oleh orang itu sendiri dan bukan oleh Tuhan atau orang lain. Lucunya ketika perasaan itu menyergap, orang terkadang menyalahkan orang lain atau Tuhan.

Nah, sekarang setelah mengetahui bahwa arah hidup itu sangat penting bagi kita maka kita bisa menetapkan arah hidup kita – sasaran-sasaran kita jangka panjang dan jangka pendek untuk tahun 2010. Tuhan membimbing kita melangkah dari kondisi sekarang menuju ke kondisi di masa yang akan datang dengan segala sumber daya yang kita miliki dari Tuhan.