Beda tipis Kematian dengan Ultah

DSCN8467

pertapaan Yung fo , 3 november 2009

Pelayanan pemberkatan bunga dan lilin di pekuburan katolik jalan Koba Pangkalpinang pada tanggal 2 november 2009 sudah dimulai sejak pukul 14.00 wib sampai dengan 16.00 wib. Setiap tahun umat katolik datang membawa bunga dan lilin untuk orang-orang yang mereka cintai sebelum merayakan ekaristi arwah di pekuburan jalan koba pangkalpinang.

Banyak terhampar nisan sederhana, sedang dan mewah. Orang terkenal semasa hidup di dunia, ia mati. Orang kaya selama hidup di dunia, dia mati. Wanita cantik mati di kubur. Orang gagah dan ganteng juga mati dan dikubur. Apapun suku dan agama juga mati dan dikubur di dalam tanah. Semua orang mati, tanpa kecuali. Namun orang beriman percaya bahwa kematian bukanlah akhir tetapi justru awal kehidupan baru. Hidup bukan dilenyapkan tetapi hidup diubah. Umat beriman yang percaya dibangkitkan oleh Tuhan.

Pulang pelayanan di pekuburan ditraktir makan sea food di restoran neputune pasir padi pangkalpinang. 8 umat berkumpul untuk merayakan ulang tahun. Ulang tahun adalah peringatan atas kelahiran seorang umat terlahir di dunia. Keterlahiran juga merupakan sebuah awal kehidupan baru/peralihan hidup baru, yakni dari rahim ibu ke dunia. Mensyukuri perjalanan yang sudah lewat , memetik hikmah hari-hari yang Tuhan berikan, dan melangkah ke depan dalam bimbingan Tuhan.

Beda tipis antara kematian dengan kelahiran. Kelahiran terlahir kedunia baru di dunia, kematian terlahir baru di dalam Tuhan (kemah surgawi). Kelahiran masih terikat dengan hokum-hukum kesementaraan, sedangkan kematian (hidup baru) bersifat kekal dan tidak terkena dengan hukum kesementaraan. Meminjam pemikiran gede prama dalam siaran hari minggu 1 november 2009 , “hidup tidak sementara. Kesementaraan hanya berlaku untuk tubuh.”

Orientasi kita mengembangkan yang manakah? Prioritas kita yang manakah?

Read 2 comments

  1. …..carilah hal-hal yang di atas, di tempat Kristus didudukkan di sebelah kanan Elohim; pikirkanlah hal-hal yang di atas, bukan hal-hal yang di bumi. (Kolese 3:1-2)

    Tempatkanlah prioritas-prioritas anda pada hal-hal yang kekal, bukan hal-hal yang hanya untuk dunia ini saja.

    Tuhan tahu betapa sibuknya kehidupananku. Saat beralih dari satu tugas ke tugas yang lain, sebisa mungkin untuk tetap mempertahankan tali emas penghubung antara aku dengan Dia. Dia selalu ada! Tali itu menjaga komunikasi tetap berlangsung antara kita dan Tuhan, kasihNya, sukacita, serta damai sejahtera mengalir untukku sepanjang hariku. Tuhan menjadi prioritas pertama, karena melalui hikmat dan kekuatanNya lah aku dapat menyelesaikan prioritas-prioritas lainya. Tuhan sungguh Maha di atas segala maha, maka jadikanlah hanya Dia prioritas di atas segala prioritas. Amien.

  2. Memang dalam kehidupan umumnya prioritas materi diurutan pertama…..padahal di saat kita dipanggil Tuhan semua yang kita punya tidak terbawa, kita kembali sama seperti waktu kita dilahirkan. Bukan jaminan bahwa materi berlimpah tidak mempunyai rasa takut. Takut kehilangan apa yang telah dikumpulkan bertahun-tahun.
    Maka yang perlu adalah kesadaran penuh bahwa duniawi dan rohani hendaknya seimbang. Kesadaran bahwa dunia dan akhirat tidak dapat dipisahkan, materi dan batin tidak dapat dibelah.
    Jadikan Tuhan di prioritas pertama sebab Dia yang mencurahkan rahmat dalam kehidupan kita. Dalam Ultah kita mensyukuri atas segala yang telah Tuhan berikan sepanjang hidup kita. Kita rasakan kehadiran Tuhan dalam segala aktivitas kita maka kapanpun Tuhan memanggil kita akan siap.
    Benar sekali kematian adalah awal kehidupan dirumah Tuhan.

Tinggalkan Balasan