Jumaat, 31 Juli 2009
Wanita menegur dengan lembut namun sangat keras dan tegas. Dia bagaikan air: menyimpan kelembutan menghidupkan dan sekaligus kedasyatan menghancurkan.
Jaman nenek moyang melukiskan bahwa Tuhan itu sangat lembut hati dan sekaligus menakutkan; dia sangat dekat dan sekaligus jauh.
Jadi ingat tulisan di buku tua bahwa bayi atau wanita memiliki energi tanpa batas yakni kepasrahan – kelembutan – kekuatan – kehidupan.
Dia sangat pencemburu. Tidak dibiarkan orang lain mendekatinya. Dia menjadi galak seperti singa betina, bila perasaanya terganggu atau waktu-waktu tertentu di siklus tertentu. Jadi ingat bahwa Dia juga pencemburu. Waktu bangsa Israel membuat patung sembahan dari emas, Dia murka. Orang-orang Israel gentar melihat murka Nya akibat cemburuNya.
Sebuah syair lagu dari seniman kita,” cinta itu anugerah. Maka berbahagialah. Sebab kita sengsara bila tak punya cinta.” Syair ini mengingatkan juga 12 tahun silan ketika mendengar syair seorang seniman,”kesetiaan, pengorbanan, kepasrahan merupakan unsur cinta sejati”
PerbuatanNya merupakan proyek cinta-Nya untuk menghantar kepada kebahagiaan atau keselamatan. Ketika dia menegur, cemburu atau memukul kita merasa Dia jauh atau meninggalkan kita.
Betulkah bahwa dia meninggalkan atau menyertai perjalanan? Dia jauh atau dekat dengan kita? Aku yakin bahwa Dia selalu bersama-sama dengan kita dan sangat dekat dengan kita. Dia ada di dalam dan di luar.
Kau kini jauh atau dekat? Kau peduli atau cuek? Kau cinta atau benci? Kau mau menyelamatkan atau menghancurkan?
Aku masih mengimani bahwa Engkau mencintai apa adanya dan tidak menghitung-hitung kesalahan. “Bila engkau menghitung-hitung kesalahan ya Tuhan, siapakah dapat tahan?”
Di ruang hening di tengah hari di kala sunyi kugores puisi ini.
” Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan ” (Mazmur 36 : 6).
Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Dia tidak akan berjalan menjauh. Dia selalu bersama-sama dengan kita dan sangat dekat dengan kita. KesetiaanNya menjangkau lebih jauh daripada yang dapat kita lihat atau bahkan kita bayangkan. Tidak ada kesetiaan seperti itu. Sulit untuk menerima kesetiaan semacam itu jika kita hidup di dunia yang penuh kekecewaan. Tetapi bila batin kita dapat cukup tenang untuk merasakan hadirat Tuhan yang tidak pernah berubah, kita dapat bertahan menghadapi kekecewaan hidup dengan jauh lebih berani. Kasih dan setiaNya yang tanpa batas sungguh mengagumkan. Terima kasih Tuhan, telah setia mengasihi kami.
Kapanpun dan dimanapun Tuhan memang menyertai kita. Pengalaman batin suka atau duka tidak mempengaruhi penyertaan Tuhan. Yang membuat jauh atau dekat adalah manusia yang menganggap jauh atau dekat
Terima kasih Pater Titus telah mengingatkan, bahwasannya kasih setia dan cinta Allah begitu luar biasa…… tiada terbatas tiada terukur …. kecemburuanNya meneguhkan kita untuk setia dan tak mendua…
Terimakasih juga ratna, bahwa kita menyadari Kasih Allah dalam kehidupan kita. semoga kita berkembang dengan kesadaran baru
3 hal YG TDK AKAN PERNAH KEMBALI –> WAKTU, PERKATAAN dan KESEMPATAN ; 3 hal YG MENGHANCURKAN –> MARAH, SOMBONG dan DENDAM ; 3 hal YG TDK BOLEH HILANG –> KASIH, PERSAHABATAN dan PERSAUDARAAN ; 3 hal Yg TDK PERNAH KEKAL –> HARTA, TAHTA dan CINTA ; 3 hal YG MEMBUAT KITA BERHARGA –> KOMITMENT, KERENDAHAN HATI dan KERJA KERAS
Kekasihku bilang CINTAnya KEKAL padaku, ini perlu pembuktian sebab kita baru tahu kalau itu kekal bila kita bisa hidup sll dlm cinta itu sampai kematian yang memisahkan kita. Baru itu namanya cinta yang abadi, yang kekal. Sebab selama kita masih hidup di dunia fana ini Harta, Tahta dan Cinta akan sll berubah.
e_amipolany: Cinta yang kekal hanya dari DIA SANG PENYELENGARA HIDUP
Kasih Allah memang kekal , mie