Keuskupan Pangkalpinang, 28 Mei 2009
Yustina (5/28/2009 8:55:57 AM): Past. Sibuk dak… Gak penting. Cuma mau kasi tahu aja dikit. Gpp, ku nek mada (mengatakan) … Blum lama Acong ada tulis/bilang tentang buntut. Sejak to banyak orang tiba-tiba tawar (menawari) ku main buntut. To la, ku to hati-hati dengan kata-kata/tulisan Acong… padahal bertahun-tahun ku dak sua (pernah) main to.
Acong (5/28/2009 9:01:22 AM): Bermain judi dalam banyak bentuk sering merusak daripada membangun mental dan spiritual. Bertanyakah kepada hati nuranimu perihal itu.
Yustina (5/28/2009 9:03:15 AM): Dak. Ku (aku) dak (tidak) main. Pokoknya kata-kata Acong to, ada pengaruh Buat saya, buat org (orang) lain gak tahu.
Acong (5/28/2009 9:07:08 AM): besar sekali pengaruhnya, kalau acong mau mengubah orang melalui percakapan. Begitu kau menyadari bahwa perkataan orang sangat berdampak besar terhadap hidup anda, maka rajinlah membaca Firman Tuhan. Firman Tuhan lebih dahsyat daripada kata-kata Acong. Hidup Yustina menjadi bahagia lahir dan batin dunia dan akhirat dengan landasan firman Tuhan dan perkataanmu yang baik dan benar.
Yustina (5/28/2009 9:08:24 AM): Nah. kaya Iya terapi … Saya belajar sabar 10thn. Sm (sama) Acong 1 jam cukup. Pikir la! Keluarga saya gaya kaya gitu. Sekarang ud (sudah) tenang, terang
Acong (5/28/2009 9:11:44 AM): Acong ikut bergembira bahwa kau menyadari kuasa sabda dan kau mulai hidup di dalam sabda Allah.
Selamat kepada Yustina yang tidak terpengaruh dan tetap teguh pada Firman Tuhan. Kita patut mensyukuri bahwa ada “Acong” yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan firmannya. Acong diberi karunia untuk menyembuhkan, untuk membuka mata hati kita yang seringkali tertutup oleh hal2 duniawi, dan yang selalu membantu kita yang terbeban untuk membantu mendoakan dan mencari akar permasalahan sehingga kita dapat terbebas dr beban hidup dan menapaki hidup ini dengan semangat Kristiani.
Proviciat kepada Acong, semoga tetap diteguhkan dan tetap berkarya di ladang Tuhan. Yo….. siapa yang berani menjadi “Acong2” yang lain??????
Garapan banyak, pekerja kurang.
Semoga di Pentekosta ini Roh Kudus turun kepada kita semua yang percaya kepadaNYA dan siap menjalani hidup sesuai dengan FirmanNYA dan terutama siap dengan jawaban panggilan dengan “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perintahMU.”
“Proviciat kepada Acong, semoga tetap diteguhkan dan tetap berkarya di ladang Tuhan. Yo….. siapa yang berani menjadi “Acong2″ yang lain??????” ayo siapa ?
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119:105)
Jika kita tidak tahu apa yang hendak dilakukan, maka kita dapat menemukan pertolongan dari buku petunjuk yang telah disediakan kepada kita. Kitab suci-lah jawabannya. Dimana di dalamnya dipenuhi dengan kisah-kisah orang biasa yang hidup melalui pergumulan dan kemenangan, sakit hati dan suka cita. Melalui semua itu, Tuhan menyinarkan cahaya bagi jalan kita hari ini. Tuhan telah menurunkan surat cinta Nya kepada kita semua. Itulah surat cinta yang rindu kita baca. Bukalah itu dan lihatlah sendiri isinya, semakin kita mengerti dan memahaminya, maka semakin dalam kerinduan kita untuk terus menerus membacanya.
Mungkin Tuhan juga mengirimkan pesan cinta Nya melalui umat-umat Nya yang lain yang harus disampaikan kepada orang banyak. Salah satu yang dipilih Tuhan, mungkin adalah Acong. Melalui Acong, Tuhan berkarya. Selamat ya Cong, telah menjadi pilihan Tuhan, maka teruslah menyampaikan pesan-pesan cinta itu kepada orang banyak. Terimakasih,karena kami telah boleh mendengarkan pesan-pesan tersebut, karena tidak semua orang dapat mendengarkan itu.
“Mungkin Tuhan juga mengirimkan pesan cinta Nya melalui umat-umat Nya yang lain yang harus disampaikan kepada orang banyak.” ayo lakukan itu