Pangkalpinang, 1 Mei 2009
Sebuah kunjungan ke orang sakit di rumah sakit bakti timah pangkalpinang, seorang bapak berkisah. “Kita mempunyai uang banyak tidak ada guna, kalau kita sudah tua dengan umur di atas 70 tahun. Kita banyak tertinggal bila kita bepergian ke luar negeri atau berplesiran. Tenaga kita banyak mengalami kemunduran dan jauh dibandingkan dengan orang muda. Uang menjadi kurang berarti lagi bila di masa tua kita sakit. Kita membeli makan dengan uang kita pun, kita hanya makan sedikit. Maka waktu muda ketika kita dapat uang maka kita perlu menjaga makanan. Kita memilih makanan sehat. Kita menghindari dan mengurangi makan micin / duren berlebih. Kita makan makanan sehat sewajarnya. Kita memakai uang bepergian di masa muda dengan sewajarnya. Orang muda hendaknya belajar dari pengalaman orang tua untuk bersikap bijak dalam kehidupan ini.”
Sahabat karib yang duduk di samping berujar,” gigi istri di bagian depan tampak bagus, tetapi ternyata di bagian dalam keropos dan sakit menusuk saraf. Yang tampak indah di mata ternyata buruk di dalam. Yang muda nampak indah dan gagah, tetapi banyak yang rapuh. Banyak orang tua nampak keripu namun dia berjiwa besar dan kuat.”
Dua orang bijak melihat sisi kehidupan yang tampak sepele dan mempunyai pesan mendalam. kita belajar bersikap selaras di bagian luar dan bagian dalam semenjak dini agar di masa tua bisa tetap kuat dan sehat lahir dan batin. Dengan begitu masing masing kita bahagia di sepanjang masa, muda dan tua.
Selamat menggapai kesempurnaan dengan bersikap wajar.
Aku sudah belajar menjadi puas dengan apapun yang kumiliki (Filipi 4 : 11)
Miliki apa yang anda inginkan,atau inginkan apa yang anda miliki. Jika susunan kalimat di atas dibalik, maka akan menakjubkan sekali melihat perbedaannya. Sungguh suatu karunia untuk mengalami perasaan cukup itu, untuk tidak selalu memikirkan yang lebih,untuk mempercayai bahwa Tuhan telah memberikan apa yang sungguh kita butuhkan. Segala sesuatu yang berlebihan biasanya tidaklah baik. Yang wajar-wajar saja dan kesederhanaanlah yang Yesus selalu ajarkan kepada kita semua. Kehidupan yang sederhana, pemikiran yang sederhana, perilaku yang sederhana, tingkah laku yang sederhana, membuat kita selalu menerima apa adanya dan tidak terlalu dituntut untuk memiliki sesuatu secara berlebihan. Namun keinginan untuk memiliki sesuatu yang lebih juga ada baiknya, yaitu sebagai motivasi untuk lebih maju dan berusaha lebih keras, tetapi kembali lagi kepada hati nurani masing-masing, pengakuan atas diri masing-masing. Memiliki sesuatu yang lebih boleh-boleh saja asalkan itu ekologis, tidak melukai, merugikan atau membahayakan orang lain. Memiliki sesuatu yang lebih itu boleh-boleh saja, asalkan itu tidak terlalu dipaksakan dan sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Jika itu benar dan sesuai dengan hati nurani dan kemampuan kita, why not?
Terima kasih kepada Tuhan yg telah mengutus Pastor Titus, hadir ditengah” kehidupan kami.
Mengajarkan kami membuka hati dan masuk di dalamnya sehingga kami dapat merasakan, menikmat karunia, dan mensyukuri dengan lebih baik kasih Tuhan.
Hati bekerja dengan luar biasa, hidup menjadi lebih indah, mujizat menjadi nyata. Gunakan hati dengan sebaik-baiknya terus bina kearah yg terang, hingga mencapai bahagia di dunia dan di surga.
Salam kasih, cinta, damai kepada seluruh pembaca setia blok ini, secara tidak langsung kami telah saling mengisi hati menjadi lebih baik. Semoga persahabatan ini dapat terus terjalin dengan baik.
Belajar menjadi bijak itu harus siap dan rela menanggalkan ego dan hidup hanya untuk kebahagiaan dan kedamaian orang2 yang berada di sekitar kita, adil dalam bertindak dan tidak memihak kepada salah satu pihak dan tidak melukai pihak yang lain. Setiap ada pertentangan mencoba untuk berdiri diposisi kawan maupun lawan sehingga keputusan yang diambil tidak memihak kepada salah satu pihak tetapi betul2 demi keadilan, “ya” untuk benar dan “tidak” untuk yang salah tanpa melukai yang bersalah, perlu latihan dan pemikiran yang mendalam agar dalam berkata “tidak” hendaknya disampaikan dengan kata2 bijak. Latihan untuk mendengarkan suara hati dalam mengambil keputusan membantu kita untuk senantiasa mendengar hal yang jujur yang ada dalam hati kita, bila di hati kita ada tempat bagi Roh Allah bersemayam. Roh Kudus akan membantu kita bila kita rajin mengajaknya berdialog di dalam setiap tindakan yang akan kita lakukan.
Semoga pencerahan yang romo Titus berikan pada kita, bukan hanya sekedar menjadi dongeng yang tidak bermakna, tapi dapat kita terapkan di dalam kehidupan se-hari2. DIALOG DIRI, DOA HENING, HIDUP HANYA DEMI KEMULIAAN TUHAN. Dan di hari Minggu Paskah ke 4 ini, sebagai hari minggu panggilan, masih adakah yang berani mendengarkan panggilan dari Allah untuk menjadi seorang gembala???? Tuaian banyak tetapi pekerja sedikit.
Hidup dijaman sekarang , kita mendapat input dari semua sudut, bagaimana cara hidup sehat. Kita sudah memperhatikan apa yg kita makan dan suplemen apa yg kita butuhkan untuk hidup sehat. Dengan ilmu kedokteran jaman sekarang, hidup kita rata2 diatas 90 tahun, banyak yg akan mencapai 100 tahun.
Bukan uang atau harta yg kita pikirkan, tetapi bagimana kita bisa hidup sehat dan selalu mendapat penghasilan sampai kita meningalkan dunia ini menuju ke rumah Bapak
Hidup bebas dan ‘ mobil’, tidak tergantung dari anak2, walaupun kita tidak bisa bergerak secepat generasi muda, tetapi kita dapat menentukan irama waktu kita sendiri..
Bebas, berarti kita tidak tergantung generasi yg muda, kita dapat menentukan kehendak kita sendiri tiap hari. Mau makan enak, tidak ada yg ribut harus diet.
Mobil, berarti kita dapat menentukan kita akan kemana , naik apa, berapa lama.
Masih bisa mengikuti, memelihara , komunitas ini di internet, …. Menunjang generasi muda.
Pertanyaan , dilemma, kalau kita sudah tua, dan kita tahu kalau kita +/- 3 bulan lagi menuju kerumah bapak,…
Apa yg kita kerjakan :..
Kita makan yg enak2, mungkin hidup kita kurang dari 3 bulan
….. atau makanya didiet, hidup kita mungkin lebih dari dari 3 bulan?