Cerpen
Mbok Ponirah menasehati Acong, anaknya di sebuah restoran, “nduk, kalau orang jahat dengan kita, maka kita bisa lebih jahat terhadap orang itu.”
Si Paimin yang duduk di samping Acong mengkerutkan kening dan merinding mendengar prinsip Ponirah. Dia menyitir pemikiran Ivon di buku kata mengubah pikiran. “Kata merupakan ekspresi pikiran.” Ketika mendengar ujaran Ponirah, maka si Paimin mengerti pikiran Ponirah.
Si Doel dari Betawi yang duduk di samping Ponirah mencoba mind reading si Acong. Pikiran apa saja di benak Acong setelah dinasehati mbok kandungnya? Dia mencoba mengakses langsung dari pikiran ke pikiran, dari hati ke hati. Setelah dia mencoba mengakses data-data, dia berkata kepada Anton. “Pemikiranmu mungkin berbeda dengan pemikiran mbokmu! Kau sudah sekolah di Amerika, sedangkan mbokmu lulus SMU di kota kecil..”
“Pakde moderat! Matur nuwun pakde. Bagaimana Pakde bisa mengakses data-data di pikiran?”
“Kau makan dulu sate itu, nanti keburu dingin!”
“Lho, kok pak de tahu kalau Acong akan mengambil sate?”
“Bolesa di samping kananmu, minum dulu biar daging sate masuk dengan lancar ke perutmu!”
“Lah, pakde?”