Bangun Tidur

Keuskupan , 20 Januari 2009

tidur dan bangun adalah peristiwa biasa. kita mengalami setiap hari. Menjadi luarbiasa ketika orang tidak bisa tidur (sulit tidur) dan ketika dia tidur tidak bisa bangun dalam jangka panjang. Berarti ada ketidak wajaran. Seringkali ketidakwajaran ini terjadi karena beban batin yang disangga oleh seseorang atau sakit fisik seperti koma karena penyakit tertentu.

Tulisan ini tidak mengulas tentang Insomnia dan orang-orang yang tidur panjang. Namun mencoba memaknai peristiwa lumrah, tidur dan bangun. Bila kita memaknai tidur identik dengan kematian maka kesadaran kita akan terdongkrak. Kesadaran diri dan kesadaran akan kasih Allah. Tidur di gelombang delta (tidur sempurna) mengandaikan kepasrahan total kepada Allah. Orang memasrahkan seluruh diri, yang baik dan yang buruk, yang hitam dan yang putih, yang kurang dan yang lebih, yang jatuh dan yang bangun. Ketika titik kepasrahan diri ini memuncak, berarti seluruh diri kita sebenarnya milik Allah. Kita mengembalikan diri kita dari Allah kepada Allah. Ketika kita berada di dalam genggaman Allah ,maka Allah memurnikan , menyucikan, mengembalikan ke awal kesempurnaan.

Maka ketika manusia sudah dibangkitkan (bangun) maka dia menjadi hidup baru. Bila kita menyadari kebaruan hidup setiap kita bangun tidur, maka hidup kita diliputi dengan kebahagiaan. Menjadi lebih bahagia lagi ketika di awal hidup baru kita sudah merancang hari-hari hidup kita demi kemuliaan Tuhan dan menolong sesama yang menderita dengan bimbingan Roh Allah dan pendasaran Sabda Allah. Kita memandang ke depan ke arah Visi Yesus dan visi luhur kita sebagai manusia, yang bersumber dari Allah.

Kita sudah mati dari dosa berkat kemurahan Tuhan, maka kita melangkah penuh syukur untuk membalas budi baik Allah. Semoga kita mampu menempati titik kesadaran ini dan kita semua menjadi bahagia.

Read 0 comments

  1. Judul sederhana tapi sarat dengan arti……bagi pembaca yang menangkap arti dari tulisan ini alangkah baiknya mulai menerapkan dalam kehidupannya.

    DIA datang melalui berbagai guru yang mampu ditempati kekuatan agung-NYA……marilah kita jalankan ajaran-NYA……guru dan DIA selalu bersama dan membimbing kita. Jangan takut.

    Selamat berkarya terus Pastor.

  2. Judul sederhana tapi sarat dengan arti……bagi pembaca yang menangkap arti dari tulisan ini alangkah baiknya mulai menerapkan dalam kehidupannya.

    DIA datang melalui berbagai guru yang mampu ditempati kekuatan agung-NYA……marilah kita jalankan ajaran-NYA……guru dan DIA selalu bersama dan membimbing kita. Jangan takut.

    Selamat berkarya terus Pastor.

  3. Diri kita adalah milik Allah, dalam tidur dan bangun maka seluruh hidup kita hanya ditujukan kepada Kemuliaan Allah. Biarkan Roh Kudus Roh Allah sendiri yang menyertai hidup kita dan bekerja. Kita hanya perlu memberikan kesempatan agar Kemuliaan Allah terlihat dalam hidup keseharian kita.

    Romo kita Rm. Titus selalu setia membimbing kita untuk menemukan kehendak Allah.

    Terima kasih romo.

  4. Diri kita adalah milik Allah, dalam tidur dan bangun maka seluruh hidup kita hanya ditujukan kepada Kemuliaan Allah. Biarkan Roh Kudus Roh Allah sendiri yang menyertai hidup kita dan bekerja. Kita hanya perlu memberikan kesempatan agar Kemuliaan Allah terlihat dalam hidup keseharian kita.

    Romo kita Rm. Titus selalu setia membimbing kita untuk menemukan kehendak Allah.

    Terima kasih romo.

  5. Tidur adalah pembelajaran kita untuk satu hari nanti kita benar-benar tidur ga bangun-bangun lagi secara raga.

    Tidur adalah cara mengingatkan kita, cukupkah bekal yang kita bawa untuk menghadap Nya

    Tidur adalah mengingatkan kita untuk menghargai apa yang kita miliki dan mensyukuri jika esok kita bisa bangkit.

    Tidur adalah mengingatkan kita untuk mempertanggung jawabkan kehidupan yang sudah dipercayakan pada kita

    Tidur adalah harapan untuk bangkit lagi dengan penuh harapan baru …

    “Bapa, terima kasih untuk bangun dan tidur yang boleh kami alami sampai dengan waktu yang Engkau tentukan dan mengisinya dengan Kemuliaan Mu ya Allahku”

  6. Tidur adalah pembelajaran kita untuk satu hari nanti kita benar-benar tidur ga bangun-bangun lagi secara raga.

    Tidur adalah cara mengingatkan kita, cukupkah bekal yang kita bawa untuk menghadap Nya

    Tidur adalah mengingatkan kita untuk menghargai apa yang kita miliki dan mensyukuri jika esok kita bisa bangkit.

    Tidur adalah mengingatkan kita untuk mempertanggung jawabkan kehidupan yang sudah dipercayakan pada kita

    Tidur adalah harapan untuk bangkit lagi dengan penuh harapan baru …

    “Bapa, terima kasih untuk bangun dan tidur yang boleh kami alami sampai dengan waktu yang Engkau tentukan dan mengisinya dengan Kemuliaan Mu ya Allahku”

Tinggalkan Balasan