Kebetulan, Hasil Doa atau Kemurahan Tuhan?

Wisma, 9 Januari 2009

Pukul 13.30 wib 3 imam imam dan sebagian karyawan-karyawati keuskupan pangkalpinang berangkat melayat Ibu dari seorang pegawai keuskupan di pekuburan katolik Jalan Koba Pangkalpinang. Sedangkan sebagian rekan imam dan sebagian karyawan-karyawati mengikuti ibadat pelepasan di rumah duka. Pukul 1340 wib hujan turun dengan lebat. Banyak orang berteduh di bawah atap di tengah-tengah pekuburan. Kekhawatiran para pelayat timbul. Bilamana selama pemakaman hujan, maka dikhawatirkan tenda biru yang terpasang roboh.

Sambil kelakar seorang imam berujar kepada seorang bapak tua di pekuburan. “Berdoalah kepada Tuhan, agar hujan berhenti sesaat selama pemakaman.”

Bapak itu sambil bercanda berkata,”wus … “ tangan kanan bergerak ke langit.
10 menit hujan berhenti. Pukul 14.00 wib jenasah tiba di pekuburan. Peti segera diusung dan diletakkan di atas liang lahat. Seluruh keluarga berdiri di atas bagian kepala peti. Para pelayat berada di bawah kaki, samping kiri dan samping kanan peti. Seorang imam dengan jubah putih membawa buku doa. Doa-doa mengiringi. Bunga ditabur di liang lahat. Segumpal tanah dilemparkan ke dalam liang lahat. Asap dupa mewangi menebar ke penjuru liang lahat. Perintah pemimpin untuk menurunkan langsung diikuti oleh penunggu kubur. Selama menguruk liang lahat dengan tanah, seluruh pelayat dan keluarga mengiring dengan puji dan doa kepada Allah.

dscn6827

“Biarkan dia kembali ke pangkuan Bapa dalam damai sejahtera.” Penguburan berjalan dengan lancar. Air dari langit berhenti sejenak. Dia seolah mengetahui kepedihan dan sekaligus kegembiraan manusia. Dia baru menurunkan air dari langit setelah seluruh proses pemakaman usai.

Apakah kejadian ini kebetulan? Bukankah pastor dan bapak itu orang berdosa? Bahkan terkesan bapak itu hanya main-main, “wus …”? Sekurang-kurangnya tumbuh kesadaran bahwa Allah sungguh maha rahim dan Maha penyayang. Dia memenuhi kebutuhan manusia yang baik dan yang jahat, yang saleh atau berdosa. Terimakasih Tuhan, Engkau mengajar hamba-Mu untuk menyadari kemaharahiman-Mu.

Read 0 comments

  1. Aku sering mengalami seperti hal yang Romo katakan, entah itu kebetulan, hasil doa atau kemurahan Tuhan, aku ngak pernah tahu, mungkin hanya Tuhan aja yang tahu, rahasia Tuhan kali ya.
    Untuk hal ini, mungkin kita dapat berpegang pada surat Matius seperti berikut “Janganlah kamu kuatir dan berkata Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Bapamu di surga tahu, bahwa kamu memerlukan semua itu. Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Dari bacaan ini kita dapat mengetahui bahwa Allah Maha Tahu. Allah Maha Pengasih, Allah MAha Penyayang, Allah Maha segalanya, jadi Dia tahu apa yang terbaik buat kita, apa yang kita butuhkan. Jangankan manusia, burung aja yang tidak punya rumah, yang terbang setiap hari kesana-kemari bisa mendapatkan apa yang dia butuhkan untuk hidup. Begitu besar kasih Tuhan. Untuk semua itu mari kita banyak-banyak bersyukur dan berterima kasih atas apa yang telah kita dapatkan, atas apa yang telah kita miliki. Terima kasih Tuhan.

  2. Aku sering mengalami seperti hal yang Romo katakan, entah itu kebetulan, hasil doa atau kemurahan Tuhan, aku ngak pernah tahu, mungkin hanya Tuhan aja yang tahu, rahasia Tuhan kali ya.
    Untuk hal ini, mungkin kita dapat berpegang pada surat Matius seperti berikut “Janganlah kamu kuatir dan berkata Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Bapamu di surga tahu, bahwa kamu memerlukan semua itu. Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Dari bacaan ini kita dapat mengetahui bahwa Allah Maha Tahu. Allah Maha Pengasih, Allah MAha Penyayang, Allah Maha segalanya, jadi Dia tahu apa yang terbaik buat kita, apa yang kita butuhkan. Jangankan manusia, burung aja yang tidak punya rumah, yang terbang setiap hari kesana-kemari bisa mendapatkan apa yang dia butuhkan untuk hidup. Begitu besar kasih Tuhan. Untuk semua itu mari kita banyak-banyak bersyukur dan berterima kasih atas apa yang telah kita dapatkan, atas apa yang telah kita miliki. Terima kasih Tuhan.

  3. Saran yang tepat sekali ” berdoalah pada Tuhan”, Dia Mahakuasa, Maha segala-galanya dan atas kehendak-NYA lah semua ini terjadi.

    Tuhan selalu melindungi dan memberkati umat-NYA melalui berbagai cara………marilah kita percaya hanya pada perlindunga n dan berkat-NYA bukan pada bentuk kekuatan sesama kita.

  4. Saran yang tepat sekali ” berdoalah pada Tuhan”, Dia Mahakuasa, Maha segala-galanya dan atas kehendak-NYA lah semua ini terjadi.

    Tuhan selalu melindungi dan memberkati umat-NYA melalui berbagai cara………marilah kita percaya hanya pada perlindunga n dan berkat-NYA bukan pada bentuk kekuatan sesama kita.

  5. Pada umumnya orang akan menyebut “KEBETULAN” bila menyaksikan peristiwa tsb.

    Tetapi untuk beberapa orang yang dapat memahami kedekatan antara manusia dengan Tuhan, akan menyebut “KEMURAHAN TUHAN” yang dikarenakan oleh permohonan “DOA KITA” yang tulus dan ikhlas…

    Oleh karenanya DEKATKAN DIRI KITA DENGAN TUHAN, AGAR SETIAP PERMOHONAN DOA KITA DIDENGAR DAN DIKABULKAN OLEHNYA….

  6. Pada umumnya orang akan menyebut “KEBETULAN” bila menyaksikan peristiwa tsb.

    Tetapi untuk beberapa orang yang dapat memahami kedekatan antara manusia dengan Tuhan, akan menyebut “KEMURAHAN TUHAN” yang dikarenakan oleh permohonan “DOA KITA” yang tulus dan ikhlas…

    Oleh karenanya DEKATKAN DIRI KITA DENGAN TUHAN, AGAR SETIAP PERMOHONAN DOA KITA DIDENGAR DAN DIKABULKAN OLEHNYA….

  7. Hujan berhenti seperti kejadian sewaktu Yesus naik di kapal bersama ke12 murid-muridnya. Kemudian terjadi badai dengan gelombang yang besar, salah seorang murid Yesus menintaNya untuk menghentikan badai tersebut. Yesus pun kemudian menengadahkan tanganNya, dan tiba-tiba badai pun berhenti.

    Berdoa tanpa ada kepercayaan bahwa Yesus itu Allah Bapa (Pencipta), Allah Roh Kudus (Pelindung) dan Allah Putra (Penyelamat) semuanya hanya sia-sia. Karena berdoa dengan kepercayaan itulah yang akan membawa kedamaian dalam kidup kita.

    Maaf, ini hanya sekedar uneg-uneg dari saya. Semoga dapat dipetik hal positifnya.

  8. Hujan berhenti seperti kejadian sewaktu Yesus naik di kapal bersama ke12 murid-muridnya. Kemudian terjadi badai dengan gelombang yang besar, salah seorang murid Yesus menintaNya untuk menghentikan badai tersebut. Yesus pun kemudian menengadahkan tanganNya, dan tiba-tiba badai pun berhenti.

    Berdoa tanpa ada kepercayaan bahwa Yesus itu Allah Bapa (Pencipta), Allah Roh Kudus (Pelindung) dan Allah Putra (Penyelamat) semuanya hanya sia-sia. Karena berdoa dengan kepercayaan itulah yang akan membawa kedamaian dalam kidup kita.

    Maaf, ini hanya sekedar uneg-uneg dari saya. Semoga dapat dipetik hal positifnya.

Tinggalkan Balasan