Menjinakkan Pamelaci

Wisma Keuskupan, 8 Oktober 2008

 

Tanggal 5 Oktober 2008 kau diundang menghadiri misa pemberkatan pernikahan Saudara Tono dengan Tari jam 11.00 wib di gereja Santo Antonius Otista Bidara Cina. Coba ceritakan perjalananmu dari rumah sampai dengan acara misa pemberkatan dan resepsi pernikahan usai. Pilihlah obyek paling menarik bagimu!

 

Dirigen yang memimpin koor karena mukanya terlihat serius banget. Dia gemuk, cukup cantik sebenarnya, tetapi mukanya selalu berfikir. Cara dirigennya yang semangat dengan gaya yang unik. Terus suaranya juga keren banget. Muka dirigennya mirip sama teman SMA aku, tetapi dengan versi lebih serius.

 

Pemain organ koor dengan ciri-ciri sebagai berikut: rambutnya kayaknya panjang, tetapi dikuncir gitu jadi tidak tahu seberapa panjang (mungkin kira-kira sebahu). Badannya normal, cukup langsing dan tinggi. Dia memakai baju terusan tapi tangan bunting. (Tadi sempat mikir sih emang boleh ya memakai baju tangan bunting kalau lagi tugas?) Dari jauh (karena mata kurang jelas) mirip teman kuliah aku yang cukup dekat sama aku, tetapi pas kulihat aslinya di tempat pesta, dia tidak mirip banget. Suara organnya tidak terlalu jelas, tetapi aku bisa mendengar jelas. Dia mainnya bagus. Bisa bikin lagu yang dia mainin terlihat hidup. Terus ada berbagai improvisasi yang aku kadang-kadang gak berani untuk mainin kalau lagi ngiringin buat koor.

 

Tolong diskripsikan organis yang sepertinya mirip teman kuliah kamu padahal tidak. 

 

Dari jauh aku melihat wajah, warna kulit, bentuk mulutnya mirip sekali dengan teman kuliah aku. Namanya Shanti Dewi, orangnya jangkung tinggi. Sekarang ini sih rambutnya pendek. Orangnya sabar banget, jarang marah. Kalau marah pasti diem. Dia rajin banget. Dia giat mencari duitnya. Dia hemat. Doanya juga kuat. Waktu kuliah kadang-kadang aku suka pinjem catetannya tetapi gak sering.

 

Apakah masih ada hal yang sangat menarik bagimu selain hal itu?

 

Hak sepatu yang aku pakai ketinggian 10 cm. aku biasa memakai di kantor. Aku tidak begitu berasa pegelnya. Mungkin karena lebih banyak duduk. Tetapi aku memakai sepatu tersebut untuk berdiri dan berjalan agak lama, pegel juga. Jadi berdirinya kurang nyaman dan agak tidak stabil.

 

Sepatu yang engkau kenakan di gereja sering dipakai oleh di kantor. Kau tiba-tiba teringat situasi di kantor. Menurutku ini bukan kebetulan. Bisa kau deskripsikan sesuatu yang sungguh menarik hatimu?

 

Aku tertarik dengan Adam. Dia tukang parkir di kantor. Yang membuat aku suka melototin dia kalau dia masuk ruangan. Badannya kurus sekali. Kadang-kadang kalau memakai baju tidak sesuai sekali dengan bentuk badannya. Badannya kurus banget. Kulitnya hitam. Rambutnya sebahu. Tinggi badannya biasa saja. Tidak tahu mengapa aku sering mengamati dia mulai dari masuk ruangan sampai ke ruang teman aku. Padahal dia cewek loh, bukan cowo.

 

Mencermati kisahmu maka saya menangkap kesan tentangmu. Kau sangat tertarik dengan dirigen, koor, organis dalam misa pemberkatan pernikahan saudara tono. Apa latarbelakang pendidikanmu sehingga kau suka hal demikian?

 

Aku lulusan di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta jurusan system informasi. Sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Selain itu aku usaha souvenir untuk pernikahan, membentuk group koor kecil, memberi les piano 2 anak, dan memberi les pelajaran kepada 1 anak. Aku lebih memilih untuk membimbing pelajaran 1 orang daripada banyak orang. Menurutku dia perlu konsultasi dengan romo, karena dia mempunyai masalah emosi.

 

Bisakah kau mendeskripsikan 1 anak yang kau bimbing?

 

Aku mempunyai anak les. Namanya Pamelaci. Umurnya menjelang 17 tahun (April tahun depan). Tapi dia baru kelas 3 SMP (mestinya kelas 2 SMA). Dia gak naik kelas 2 x. Dia memang punya kekurangan dalam menghafal, membaca kalimat yang panjang dan mengarang. Tapi dia mempunyai kelebihan menggambar, gambarnya keren banget.

 

Satu hal yang aku kurang suka dari dia, yakni dia kurang mau berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik. Maunya dikasih tahu terus, tidak mau berusaha sendiri. Sebenarnya aku rada capek lesin dia.

 

Aku kasian sama mamanya yang sudah percaya sama aku untuk mengajari anaknya. Jadi aku bertahan lesin dia dan lama-lama niat aku untuk bisa bikin dia lebih mandiri dalam belajar gak kesampaian, abis dia susah banget buat disuruh berusaha sendiri. Kalau nungguin dia, bisa lesin berjam.

 

Dia cukup menarik, fisiknya ok lah. Dia mempunyai tanda lahir yang mengganggu di matanya. Dia tidak percaya diri (PD) dengan ukuran badannya. Dia selalu dibilang gendut. Padahal dia sudah langsing sampai dia diet ga mau makan.

 

Sekarang dia lagi mempunyai teman deket. Namanya Anthony. Bukan pacar tapi temen deket banget. Kayaknya dia nyaman deket-deket sama Anthony. Mungkin karena orangnya konyol dan kocak. Itu dari ceritanya. Beberapa kali aku menyarankan kepadanya agar menceritakan hubungannya dengan Antony kepada ayahnya. Dia selalu menjawab, “untuk apa aku menceritakan hubunganku dengan pacarku kepada papaku? Mereka pasti tidak menyetujuiku.”

 

Kalau sedang bagaimana, aku senang bisa lesin. Tapi kalau lagi keluar sifat BT nya cape rasanya. Karena mesti pendekatan lagi. Topik yang paling disukainya adalah membicarakan tentang Antony. Sebelum les kami berbicang-bincang tentang Antony. Jadi lesinya bisa tambah lama. Tapi selama 2 tahun lesin dia, lama-lama aku menjadi simpati dengan dia.

 

Dia mempunyai papa yang keras. Kalau ngomong suka kasar. Tetapi sebenarnya papanya punya sisi positif, mau anaknya berhasil. Dia pernah ada konflik dengan papanya dan mungkin ini yang membuat dia jarang berkomunikasi dengan papanya. Mamanya baik banget, sabar, tetapi menurut aku jadinya terlalu memanjakan dia. Buat dia kurang mau berusaha lebih. Karena  dengan hasil yang kecil sering dikasih reward yang lebih. Gak sesuai dengan usahanya.

 

Diskripsikan sosok ideal pacarmu!

 

Intinya seperti papa. Secara fisik tinggi. Menurutku papa aku ganteng. Sifanya, yakni sabar, bisa ngelucu, sayang banget sama keluarga, sayang sama orang tua mama (bahkan mungkin lebih ngelebihin sama sayangnya ke orang tua dia sendiri), sayang sama adek-adek mama. Bisa diajak tuker pikiran, wise banget, sedikit misterius, pekerja keras, senang belajar, dipercaya banyak orang.

 

Data-data di atas sudah menunjukkan persoalan dan solusimu. Persoaalan utamamu adalah pemilihan jodoh (pacar). Jati diri pacarmu sudah terlukiskan melalui cerita-cerita tertulismu di atas. Coba bandingkan ciri teman kuliahmu, Adam si tukang parkir, pemain organ dan teman SMA. Gambaranmu tentang mereka menyiratkan gambaran tentang pacarmu dengan ciri-ciri antara lain berkulit hitam, tinggi, berani, senang memakai baju buntung, unik, bentuk wajanya lonjong, jarang marah, pendiam, terkesan misterius, giat mencari duet, semangat, sabar, bisa diajak tukar pikiran, sayang sama aku.

 

Betul sekali pastor, persoalan utama sekarang adalah pacar. Begitulah pacar aku. Dia adalah seorang tentara. Sekarang dia sedang bertugas di luar negeri.

 

Beberapa hal ada kesamaan dirimu dengan Pamelaci. Persoalanmu sekarang adalah tentang pemilihan jodoh (pacar). Ketika mamamu memaksa untuk memilih pasangan yang sejajar di bidang pendidikan dan atau ekonomi, justru terjadi pemberontakan. Selama pacaran dengan si tentara ini kau tidak menceritakan hubunganmu dengan dia. Kau berpacaran dengan dia tanpa sepengetahuan orang tuamu. Kau dalam perbincangan lisan mengatakan bahwa percuma bercerita kepada mama, karena pasti hubunganku dengan si dia tidak direstui. Sikapmu persis dengan sikap Pamelaci, “untuk apa aku menceritakan hubunganku dengan pacarku kepada papaku? Mereka pasti tidak menyetujuiku.”

 

Betul sekali apa yang dikatakan pastor. Aku memang lebih suka reward daripada hukuman. Tetapi Pamelaci tidak PD sedangkan aku sekarang sudah PD.

 

Bagus sekali itu. Kau sudah menemukan sosok lelaki sesuai dengan kriteriamu. Tetapi bersamaan dengan perasaanmu itu muncul juga perasaan kurang nyaman selama berpacaran dengan dia karena kau merasa pegel dan lelah. Kau sudah melukiskannya di atas, “Tetapi aku memakai sepatu tinggi 10 cm untuk berdiri dan berjalan agak lama, pegel juga. Jadi berdirinya kurang nyaman dan agak tidak stabil.”

 

Hubunganmu dengan dia melahirkan penderitaan. Penderitaan mendera batinmu karena satu sisi kau mencintai pacarmu tetapi sisi lain kau juga mencintai mamamu, yang tidak menyetujui hubunganmu dengan si dia. Kau melukiskan dalam ceritamu di atas, “Badannya kurus banget. Terus kadang-kadang kalau memakai baju tidak sesuai dengan bentuk tubuhnya.”

 

Iya sih pastor. Apakah ada solusi untuk mengatasi hal tersebut pastor?

 

Kau sudah mengajar Pamelaci selama 2 tahun. Pertama-tama kau mendapat kesulitan terhadap sikapnya yang membuatmu kesel. Pelajaran baru bisa dimulai kalau kau berhasil mengambil hatinya dengan mengajak bercakap-cakap tentang hal yang disukainya, pacarnya. Kau bisa mengarahkannya setelah kau mampu mencairkan situasi beku. Bahkan kau mulai simpati terhadapnya. Perlakukanlah mamamu seperti Pamelaci!

Read 0 comments

  1. Permasalahan dalam kehidupan beraneka ragam, kadang membuat kita termenung, kemana Tuhan akan membawa kita? Kadang timbul perasaan bimbang akan perilaku kita, apakah yg kita lakukan sesuai dengan kehendak-NYA? Sudah benarkah rencana yg kita buat tanpa menyakiti hati orang lain?
    Apapun bentuk permasalahan kalau kita selesaikan dengan hati yg penuh kasih akan mendapatkan solusi yg baik.

    Marilah kita serahkan apa saja yang akan terjadi pada Tuhan sebab kita percaya bahwa DIA akan membuat yang terbaik untuk kita semua.

  2. Permasalahan dalam kehidupan beraneka ragam, kadang membuat kita termenung, kemana Tuhan akan membawa kita? Kadang timbul perasaan bimbang akan perilaku kita, apakah yg kita lakukan sesuai dengan kehendak-NYA? Sudah benarkah rencana yg kita buat tanpa menyakiti hati orang lain?
    Apapun bentuk permasalahan kalau kita selesaikan dengan hati yg penuh kasih akan mendapatkan solusi yg baik.

    Marilah kita serahkan apa saja yang akan terjadi pada Tuhan sebab kita percaya bahwa DIA akan membuat yang terbaik untuk kita semua.

Tinggalkan Balasan