Wisma Keuskupan, 11 September 2008
Berangkat dari percakapan saya dengan mas Ali tanggal 10 September 2008, saya membuat renungan untuk teman-teman. “Kita lebih sering meminta-minta dan mengeluh kepada Tuhan daripada bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan. Maka kita harus mewarnai hidup dengan bersyukur, berterimakasih dan memberikan diri kita kepada Tuhan. Selama hidup kita harus berusaha berbuat baik kepada siapapun. Ketika kita berbuat baik kepada semua orang sebenarnya kita berbuat baik kepada diri sendiri. Kita akan menemukan kebahagiaan dengan cara begitu.”
Uskup Hilarius Moa Nurak SVD perihal tersebut di atas dalam makan bersama dengan rekan imam di wisma keuskupan 10 September 2008 menegaskan, “Kalau kita terus meminta-minta, maka kita sakit.” Dia merasa tidak mempunyai apa-apa. Kalau dia tidak mempunyai apa-apa maka dia tidak bisa memberikan apa apa kepada orang lain. Maka dia menunggu orang lain memberikan apa-apa kepadanya. Setelah dia diberi apa-apa oleh orang lain, dia tidak bersyukur dan berterimakasih tetapi malah meminta apa-apa.
Awal Februari 2008 saya memberi semangat kepada siswa siswi kelas 1-VI SD Regina Pacis Tanjung Pandang Belitung. Saya menyampaikan buah pikiran saya. “Setiap orang harus bermurah hati kepada semua orang, agar semua orang bermurah hati kepada kita. Kemurahan hati harus diwujudkan dengan memberi … memberi … dan memberi. Anda bisa memberikan waktu anda, uang anda, pemikiran anda, tenaga anda, dan lain-lain kepada Tuhan. Semakin anda memberi kepada sebanyak mungkin orang, anda semakin berlimpah. Maka ketika anda mencapai kelimpahan, anda perlu bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan dan sesama.”
Menanggapi renungan tersebut Liana dari Kelapa Gading Jakarta utara bertanya, ”Setiap berdoa saya selalu meminta-minta kepada Tuhan. Saya meminta kesehatan untuk anak-anak dan saya. Sekarang saya diajak oleh teman untuk mendoakan Lilin yang terkena kanker. Bolehkah saya meminta kepada Tuhan untuk dia agar dia sembuh? ”
Kalau sekedar menjawab pertanyaan anda, maka jelas boleh. “Barang siapa meminta pasti dia diberi.” Pemikiran itu bukan sekedar boleh atau tidak boleh / hitam atau putih. Setiap kita sering diberi oleh Tuhan dan oleh sesama. Anugerah mereka tersebut kita terima. Setelah kita menerima itu banyak sekali orang tidak bersyukur dan berterimakasih. Malah justru meminta lagi. “Anda baru saja memberi uang kepada saya 1 juta. Baru saja saya menerima uang tersebut saya meminta lagi kepada anda 10 detik kemudian. Ucapan terimakasih kepada anda saya belum disampaikan. Bagaimanakah perasaan anda?”
Setiap kita menerima, kita berterimakasih. Setiap kita memberi, kita bersyukur bahwa kita bisa menerima kesempatan untuk memberi. Setiap kita melakukan semua hal dengan syukur dan berterimakasih kepada Tuhan, maka hidup kita melimpah dan bahagia. Syukur dan berterimakasih merupakan kunci kebahagiaan sejati.
Setiap pagi begitu membuka mata, aku langsung bersyukur masih diberi ‘nafas kehidupan” tanpa nafas bagaimana kita bisa hidup…..dan berterima kasih sebelum tidur atas penyertaan Tuhan dalam segala hal yang telah aku lakukan sepanjang hari.
Kadangkala bisa aku ucapkan kata syukur dan terima kasih ber-kali2 dalam sehari…..tanpa meminta pun Tuhan sudah memberikan apa yang kita perlukan…..aneh tapi nyata.
Kejadian diawal tahun, ketika aku jalan2 disalah satu mall, aku tertarik dengan batu meteor yang sudah dijadikan leontin, aku sempat berpikir beli, tidak ya…..akhirnya aku beli juga….setelah beli mikir lagi…..ngapain aku tadi buang2 uang beli sesuatu yg tidak perlu…..karena sudah dibeli ya sudah lah, ngapain dipikirin terus.
Malam nya aku menghadiri acara seminar di sebuah hotel….aku mendapat door prize, sejumlah uang persis sama dengan jumlah uang untuk beli batu itu….aku langsung senyum sambil bersyukur….ya Tuhan engkau tahu apa yang ada dalam pikiranku, terima kasih Tuhan…..selain itu aku masih mendapat hadiah lain juga….ada yang nyletuk, dapat hadiah satu aja susah, ini malah dua…..kemurahan Tuhan ya.
Sejak itu aku malah lebih berpikir dulu sebelum bertindak, mungkin kejadian itu juga sebagai ujian dari Tuhan apakah untuk selanjutnya aku menggunakan kebaikan Tuhan untuk mendapatkan yang lain…..
Banyak sekali kejadian dalam hidup yang harus kita syukuri dan berterima kasih pada Tuhan sebab tanpa DIA kita tidak mungkin mencapai kebahagiaan apalagi kebahagiaan sejati.
Setiap pagi begitu membuka mata, aku langsung bersyukur masih diberi ‘nafas kehidupan” tanpa nafas bagaimana kita bisa hidup…..dan berterima kasih sebelum tidur atas penyertaan Tuhan dalam segala hal yang telah aku lakukan sepanjang hari.
Kadangkala bisa aku ucapkan kata syukur dan terima kasih ber-kali2 dalam sehari…..tanpa meminta pun Tuhan sudah memberikan apa yang kita perlukan…..aneh tapi nyata.
Kejadian diawal tahun, ketika aku jalan2 disalah satu mall, aku tertarik dengan batu meteor yang sudah dijadikan leontin, aku sempat berpikir beli, tidak ya…..akhirnya aku beli juga….setelah beli mikir lagi…..ngapain aku tadi buang2 uang beli sesuatu yg tidak perlu…..karena sudah dibeli ya sudah lah, ngapain dipikirin terus.
Malam nya aku menghadiri acara seminar di sebuah hotel….aku mendapat door prize, sejumlah uang persis sama dengan jumlah uang untuk beli batu itu….aku langsung senyum sambil bersyukur….ya Tuhan engkau tahu apa yang ada dalam pikiranku, terima kasih Tuhan…..selain itu aku masih mendapat hadiah lain juga….ada yang nyletuk, dapat hadiah satu aja susah, ini malah dua…..kemurahan Tuhan ya.
Sejak itu aku malah lebih berpikir dulu sebelum bertindak, mungkin kejadian itu juga sebagai ujian dari Tuhan apakah untuk selanjutnya aku menggunakan kebaikan Tuhan untuk mendapatkan yang lain…..
Banyak sekali kejadian dalam hidup yang harus kita syukuri dan berterima kasih pada Tuhan sebab tanpa DIA kita tidak mungkin mencapai kebahagiaan apalagi kebahagiaan sejati.