Ngompol di Sekolah

Wisma Keuskupan, 29 September 2008

 

Sejak SD – SMA saya sekolah di Sekolah Beken Jakarta. Guru-guru di sana kejam dan galak. Saya tidak akan memasukkan anak saya ke sana lagi. Saya mencari sekolah dengan guru-guru yang berkwalitas dan penuh kasih terhadap para murid. Saya benci dengan beberapa guru.

 

Aku mau memberkatimu. Siapkanlah hatimu.

 

Jeda 5 menit. Masing-masing berdoa di dalam hati.

 

Apakah anda sudah siap menerima berkat Tuhan?

 

Jeda 5 menit … masing-masing berdoa di dalam hati.

 

Ya, saya sudah siap.

 

Jeda 5 menit … Saya berdoa secara pribadi untuk dia.

 

Tuhan memberkatimu. Tuhan melindungimu. Tuhan membimbingmu. Kau aman di dalam Tuhan..

 

Terimakasih pastor, kok tau-tau jadi tenang ya pastor

 

Aku berada di dalam Allah. Allah berada di dalam aku. Kau berada di dalam Allah. Allah ada di dalam kamu. Aku dan kau adalah satu di dalam Allah setiap waktu. Kesadaran akan persatuan kita dan kita dengan Allah, ketika kita berdoa.

 

Iya kenapa setiap kali berdoa, kok jadi damai ya, nggak terpikir lagi oleh saya semuanya itu (perasaan sakit, benci, terluka, trauma masa lalu). Saya sekarang bahagia. Kenapa pastor bisa mengetahui saya sekarang merasakan kedamaian? Padahal tadi pastor menyebut Sekolah Beken Jakarta saja, jadi terpikir oleh saya. Sekarang ada ketenangan batin, jadi saya merasakan ngantuk. Padahal tadi sempat tegang pastor menyebut nama Sekolah Beken Jakarta. Padahal tadi saya sudah lelah. Terimakasih Tuhan karena Tuhan yang mempertemukan saya dengan pastor.

 

Penuhilah hati dan pikiranmu dengan Allah. Singkirkan siapapun di dalam dirimu. Biar Roh Allah membimbingmu memasuki ketenangan sangat dalam. Tinggallah di dalam kasih Allah untuk mengecap Tuhan. Dengan kekuatan rahmat Tuhan yang telah engkau kecap itu pandanglah dengan rendah hati masa-masa di sekolah. Pandanglah guru-guru yang baik dan guru-guru yang telah melukai persaaanmu. Pahamilah latarbelakang perilaku mereka. Mereka membanting tulang dari pagi hingga sore untuk mendidik kita dengan gaji kecil. Mereka masih mengurus keluarga di rumah. Persoalan di keluarga atau persolan pribadi terkadang mempengaruhi emosi seorang guru.  

 

Saya ingat akan kebaikan guru-guru SD saya pastor. Karena waktu kelas 1 saya pernah ngompol di kelas dan ibu Heda yang menemani saya ke WC dan memberi pinjaman pakaian seragam sekolah. Beliaupun selalu ingat saya.

 

Oh, pengalaman indah sekali. Dia mendidikmu penuh kasih dengan teladan hidupnya.

 

Sejak SMP baru mulai berubah, ada guru olahraga yang setiap saat mengejek saya karena saya tidak bisa berolahraga. Cuma dia saja yang di SMP, yang melukai perasaan. Di SMA juga ada yang setiap saat mempermalukan saya di depan kelas, karena nilai biologi saya jelek. Padahal dia katolik dan sikapnya terlihat manis sekali.

 

Terimakasih guruku, karena engkau maka aku bisa menulis dan membaca. Terimakasih guruku karena engkau, aku mengerti etiket. Terimakasih guruku, karena engkau aku mengerti disiplin. Terimakasih guruku karena engkau aku bisa menjadi seorang imam. Aku minta maaf atas semua salahku padamu selama proses pendidikan. Karena aku sering melarikan diri ketika engkau mau mengajar dan mendidikku. Walaupun sikapku keterlaluan di kelas terhadapmu ketika engkau mengajar atau bertatap muka, namun engkau penuh kasih mendampingi kami. Aku lebih ingin dimengerti daripada mengertimu, tetapi engkau lebih mengertiku daripada untuk dimengerti olehku.

 

Iya pastor dengan gaji kecil, mereka harus banting tulang mengurus murid yang begitu banyak. Apalagi saya mengetahui bahwa waktu itu ibu Akhiun maaf pastor terlambat menikah. Jadi dia suka uring-uringan di kelas. Murid menjadi sasaran kemarahannya. Sampai detik ini saya masih suka ketemu ibu Akhiun karena anaknya sekolah di Sekolah Beken Jakarta. Karena sekolah di Sekolah Beken Jakarta dan Trisakti maka saya bisa menjadi dokter gigi ya pastor. Saya ingat semua teman-teman saya pastor, dan juga para guru. Saya masih ingat saya, bahkan mereka bangga saya sudah praktek. Saya tidak pernah lupa sama guru-guru saya pastor. Saya selalu menyapa mereka setiap saat bertemu di jalan.

 

Bagus sekali kau bisa memahami masing-masing posisi para gurumu. Namun demikian belumlah cukup. Setelah anda menemukan kebaikan-kebaikan dan kekurangan para gurumu, maka sekarang kau mulai tahap lebih mendalam yakni memaafkan dan menerima mereka yang telah melukai perasaanmu. Berdamailah dengan masa lalumu itu, sehingga kapanpun dan dimanapun sejarah itu diceritakan oleh siapapun, kau tetap tenang dan bahagia.

 

Seorang gembala selalu mengingatkan saya setiap saat pada kebaikan kepada orang-orang yang telah melukai kita. Banyak hal positif dari seorang gembala yang patut saya teladani. Sang gembala setiap saat memberikan kasih kepada siapa saja tanpa pamrih. Maka saya juga harus bersikap kasih terhadap guru olah raga dan guru biologi Sekolah Beken Jakarta.

 

Hinaan dan cercaan guru olah raga dan guru biologi merupakan sejarah hidupmu. Sadarilah bahwa sejarah itu sudah berlalu dan kau tidak bisa kembali ke masa lalu untuk memutar kembali kearah yang lebih baik. Pemaknaan atas peristiwa pahit dan rekonsiliasi dengan diri sendiri mengikis perasaan terluka. Dimana ada kasih maka di situ anda menemukan kebahagiaan.

 

Cuma pastor Titus yang bisa menyembuhkan luka batin saya. Padahal udah puluhan tahun ya, udah 25 thun lalu ya pastor. Saya bahagia Tuhan mengasihi saya dengan. Sang gembala dengan tulus hati menolong saya dalam segala hal. Luarbiasa!

 

Bagus sekali kau sudah bisa memaafkan guru-gurumu dan memahami mereka. Nah ini menjadi perwujudan kasih. Bila ada orang bersikap seperti gurumu maka kasih harus mendasari pemikiranmu agar melahirkan kebahagiaan. Misalkan besok, 1 bulan, 1 tahun, 10 tahun, 20 tahun yang akan datang orang-orang mengajakmu mengunjungi Marsudirini, membicarakan sekolah Marsudirini dengan guru-guru yang pernah memermalukan kamu dan yang baik padamu atau terjadi kasus serupa, kau dipermalukan dan diejek di depan umum, bersikaplah penuh Kasih kepada mereka semua sebagai dasar segalanya.

 

Iya pastor, berkat merekalah, saya bisa berhasil. Sekarang khan sudah berlalu pastor. Saya sudah kerja. Masa sulit dan tidak enak di SMP dan SMA sudah berlalu. Kalau ada peristiwa serupa misalkan pasien marah-marah terhadap saya, saya terima itu sebagai kritikan, masukan pastor. Saya sekarang bisa memahami bawa ejekan guru olah raga SMP dan guru biologi SMA di Sekolah Beken Jakarta mencambuk saya untuk lebih maju. Ketika saya menemukan pasien yang ngompol, saya akan memberikan pakaian kepadanya. Manusia kan belajar dari pengalaman, kesalahan. Terimakasih pastor atas bimbingannya

 

Oke terapy selesai.

 

 

 

 

 

Anjing-anjing Nakal

September 10, 2008 12:02 PM

 Silahkan ibu membuat cerita fiksi. Anda boleh memilih tema.

 

 Begitu pintu rumah terbuka, empat anjing kecil yang sehat dan lucu melesat keluar, langsung berlomba ke gundukan tanah di depan rumpun bambu. Di gundukan itu ada lima pohon mawar yang juga belum besar. Pagi yang indah, matahari bersinar cerah dan hangat.

 

Keempat anak anjing, yang masing-masing bernama Cantik, Jelita, Gagah, dan Perkasa, asyik berkejaran, berguling-guling di gundukan yang kebetulan landai itu. “Asyik! Asyik!” kata mereka. “Hidup ini sungguh indah! Yuk, kita nikmati!”

 

“Yuk kita lihat ikan!” ajak si Cantik. Di sebelah rumpun bambu dan pohon-pohon mawar itu memang ada pasu besar berisi teratai mini dan beberapa ekor ikan mas jingga.

 

Ketiga saudaranya langsung ikut. Mereka menempelkan kaki depan ke tepian pasu dan melongok permukaan air. Terlihat ikan-ikan emas berenang damai ke sana kemari. Gagah dan Perkasa yang jantan dan lebih berani, mulai memasukkan kaki depan mereka, mencoba menggapai ikan. Ikan-ikan kabur serabutan, ketakutan.

 

“Enakan main tanah, ah!” kata Jelita.

 

“Iya, betul!” timpal Cantik. “Apalagi di sini tanahnya gembur dan empuk, banyak sekam keringnya. Yuk kita main gulat-gulatan dan gulang-guling!”

 

Keempatnya pun segera bermain dengan seru di gundukan tanah gembur. Berkejaran, tabrak sana, tabrak sini. Dan bukan hanya bergulat-gulatan. bergulang-guling, dan perosotan, mereka juga asyik mengeruk-ngeruk tanah yang lalu berhamburan ke mana-mana!

 

“Aduh, kalian ini nakal-nakal banget sih. Ini bukan tampat bermain, tahu! Lihat tuh, akar-akar kami hampir nongol semua jadinya. Tanpa kalian ganggu pun hidup kami ini sudah susah. Kami dibawa ke Bekasi yang panas ini dari Lembang yang sejuk, eh di sini dinakali terus oleh kalian. Kapan kami bisa hidup tenang dan berbunga!”

 

“Ah, kami cuma nabrak-nabrak dikit kok. Tidak bakalan sampai kecabut deh.”

 

“Dikit apaan, lihat nih, batangku sudah miring mau ambruk! Akarku juga sudah mulai kelihatan. Kalau begini caranya, kami sulit berbunga deh. Sayang kami gak bisa bergerak seperti ikan mas. Kalau tidak, tentu kami sudah kabur. Ikan emas sih enak, kerjanya cuma sliwar-sliwer. Lagi pula, kalau kalian mendekat, mereka bisa kabur sembunyi.”

 

Pohon-pohon mawar masih mengomel berkepanjangan. Mereka merasa diperlakukan tidak selayaknya. Sebagai ratu para bunga, selayaknyalah mereka dihormati dan dijaga hati-hati. Rumpun bambu, yang sudah tumbuh di situ lebih dari 20 tahun dan sudah lebih bijaksana, lalu urun pendapat.

 

“Mawar, jangan mengeluh dan mengomel terus. Kalau kalian saat ini berada di sini, memang begitulah kehendak Sang Pencipta. Semua telah diatur olehNya. Kalian tak akan ada di sini, jika tidak sesuai rencanaNya. Lagi pula, walaupun di sini panas, kalian tak pernah kekurangan pupuk dan air, dan dari waktu ke waktu kalian toh tetap bisa berbunga, sekalipun bunga kalian tidak semegah dan sebesar bunga induk kalian di Lembang. Orang bijak mengatakan, ‘Berkembanglah di tempat kau di tanam!’

 

“Kita semua diciptakan dengan fungsi berbeda-beda. Kalian ini bunga yang cantik, jika berbunga akan membuat kebun ini lebih indah dan harum. Aku tak menghasilkan bunga, tetapi aku berfungsi sebagai penangkal polusi udara. Ikan-ikan emas itu juga tidak cuma sliwar-sliwer, mereka bertugas menangkapi jentik-jentik nyamuk, agar tempat ini tidak jadi sarang nyamuk. Nah, anjing-anjing kecil itu, mereka memang jenis anjing ‘mainan’, bukan anjing penjaga rumah ataupun pemburu. Tugas mereka hanyalah menghibur Ibu dan Bapak kita, membuat mereka tidak stres. Lihat saja wajah Ibu yang berseri-seri bahagia setiap kali menggendong dan menonton tingkah mereka berempat. si Cantik, Jelita, Gagah, dan Perkasa ini masih kecil, jadi tentu saja mereka masih senang bermain. Setiap hari mereka bermain di sini,  kalian toh tetap bertahan. Dan mereka masih akan terus datang, maka kalau kalian kesal terus, kalian sendiri yang rugi. Mereka justru membuat hidup kita juga lebih berseri. Lihatlah, mereka amat lucu dan menyenangkan. Terimalah kedatangan mereka, dan nikmatilah!”

 

 “Ternyata kau betul, Bambu. Mereka lucu-lucu. Dan setelah kami bisa menerima mereka dengan hati lapang, ternyata hidup ini tambah indah!”

 

“Ya, jadi, jangan lupa bersyukur atas segala hal yang terjadi pada kita dan diberikan kepada kita. Kita bersyukur untuk sinar matahari yang hangat, untuk udara yang segar, untuk semua teman makhluk hidup lain di kebun ini, dan tentunya bersyukur atas karunia hidup yang indah ini!”

 

“Ya, Bambu. Terima kasih banyak ya, kau telah menyadarkan kami.”

 

Situasi di atas melukiskan kehidupan anda. Anda ibarat seperti bunga. “Aduh, kalian ini nakal-nakal banget sih. Ini bukan tampat bermain, tahu! Lihat tuh, akar-akar kami hampir nongol semua jadinya. Tanpa kalian ganggu pun hidup kami ini sudah susah. Kami dibawa ke Bekasi yang panas ini dari Lembang yang sejuk, eh di sini dinakali terus oleh kalian. Kapan kami bisa hidup tenang dan berbunga!”

 

Oh ya?

 

Anjing-anjing pengganggu adalah simbol penyakit. Penyakit itu menggerogoti tubuh anda sehingga anda hampir ambruk. Beruntunglah bahwa dalam tulisanmu bunga tersebut masih bisa bertahan. Berarti anda juga mampu bertahan dalam segala situasi. “Dikit apaan, lihat nih, batangku sudah miring mau ambruk! Akarku juga sudah mulai kelihatan. Kalau begini caranya, kami sulit berbunga deh.”

 

Oh iya pastor?

 

Bersyukurlah bahwa anda mampu memaknai peristiwa tersebut dengan bijaksana. Semua peristiwa hidup sudah diatur oleh Tuhan. “Mawar, jangan mengeluh dan mengomel terus. Kalau kalian saat ini berada di sini, memang begitulah kehendak Sang Pencipta. Semua telah diatur olehNya.”

 

Setelah anda menyadari rencana Tuhan atas kejadian yang menimpa anda, anda bisa menerima semua dengan iklas hati. “Setiap hari mereka bermain di sini,  kalian toh tetap bertahan. Dan mereka masih akan terus datang, maka kalau kalian kesal terus, kalian sendiri yang rugi. Mereka justru membuat hidup kita juga lebih berseri. Lihatlah, mereka amat lucu dan menyenangkan. Terimalah kedatangan mereka, dan nikmatilah!”

 

Anda masih mempunyai kekhawatiran bahwa penyakit itu kembali untuk menggerogoti hidup anda. Namun demikian anda mempunyai sikap bijak dalam menghadapi semua itu. Menerima merupakan unsur penting dalam proses penyembuhan. (Judul hidup itu indah digubah menjadi anjing-anjing nakal, sesuai dengan konteks waktu itu) 

 

 

Datanglah kepada-Ku yang Letih Lesu!

Wisma keuskupan, 28 September 2008

 

Romo, aku dah baca tulisan romo. Trima kasih yah. That means a lot to me.

 

Iya saya gembira kau bisa memetik sesuatu

 

Tapi kadang sulit mempraktekan iman itu romo. “Pergilah imanmu menyelamatkan… fuihh,…. sulit rom.

 

Iyo .. Minta rahmat kepada Tuhan

 

Aku sedang belajar mempraktekan ajaran romo. Meletakkan semua beban di atas meja dan mind control seperti anak yang sakit kulit itu rom. Kalau engga tiap bangun pagi pundak dan tengkukku tegang banget dan sakittt

 

Iyo .. Itu kelas tinggi

 

Pantesan aku susah mempraktekannya

 

Coba pasanglah fotomu. Aku bantu dari sini

 

Bisa romo liat fotoku?

 

Ok. Sudah. Kepalamu miring kemana di foto itu

 

Kiri

 

Hening …

 

AKU SUDAH TRANSFER ENERGI KASIH (AKU SUDAH MEMBERKATIMU)

 

Makasih rom

 

Reaksi tubuh di bagian mana setelah saya mentransfer berkat?

 

Punggung sampe tengkuk mo

 

Bagus ..

 

Kepala bagian kanan

 

Yap tepat sekali

 

Atas kepala

 

Bagus kau peka. Kau luarbiasa ! Hening beberapa detik sekarang. Aku mau transfer lagi (aku mau memberkatimu lagi)

 

Ok mo

 

Hening …

 

ENERGI SUDAH DITRANSFER ! (AKU SUDAH MEMBERKATIMU)

 

Hening

 

Alirkan ke seluruh tubuhmu!

 

Iya rom

 

Begitu mengalir kepalamu sehat

 

Iya. Tadi siang sakit banget kepalaku. Apalagi punggung. Kalo nutup mata, kaya ada perang dalam otakku ini

 

Aku tahu

 

Aku kesal sama suamiku mo

 

Ak tahu,..

 

Tahap kedua, siap belum?

 

Iya

 

Bayangkan di depan anda, Yesus berdiri dengan kedua tangan terjulur kea rah anda.

 

Iya

 

Datanglah kepada Tuhan. Letakkan semua pikiranmu di sebelah kanan tangan Yesus! Pikiran apapun, POSITIF DAN NEGATIF

 

Iya

 

Yang kau letakkan di tangan Yesus harus mampu divisualisasikan, karena yang kau letakkan adalah benda abstrak maka visualisasikan suamimu, perilakunya , pekerjaanmu, kepalamu dst.

 

Hening … sabar … Aku tunggu

 

Iya romo. Banyak banget rom yang aku letakin ditangan kanan Yesus

 

Tenang. Aku tunggu. Letakkan semua tanpa syarat sebagai persembahan diri kepada Tuhan. Singkirkanlah segala pertimbangan nalar.

 

Iya

 

Kalau sudah selesai meletakkan semua beban pikiran, tolong beritahu aku dengan mengatakan ya

 

Ya

 

Sekarang letakkan semua perasaanmu senang dan susah di tangan kanan yesus

 

Iya

 

Bagus sekali. Sekarang BUKA HATIMU

 

Ya

 

Sekarang pastor akan mengirim energi kasih (Berkat Allah) lebih dahsyat

 

Iya rom

 

Sekiranya ada yang mengganjal di hati, maafkan terlebih dahulu dia. Ampuni dia dulu dan memintalah maaf kepadanya, agar hatimu siap.

 

Iya rom

 

Bagus buka hatimu

 

Iya rom

 

Hening … Berdoa pribadi. ENERGI SUDAH DITRANSFER! (Pastor sudah memberkatimu)

 

Makasih rom

 

Edarkan ke seluruh tubuh! Hatimu plong. Sekujur tubuh sangat rileks dan segar. Dirimu diliputi kebahagiaan. Kebahagiaan sejati menyelimuti seluruh tubuhmu. Kau menjadi 1000 lebih KUAT, SEHAT, HIDUP. HATIMU LEBIH TABAH DALAM MENYIKAPI PERSOALAN.

 

Aku engga tau tiba2 aku tersenyum

 

Senyummu tidak tertahankan.

 

Iya rom

 

Sekarang tahap ketiga, apakah kau sudah siap menerima berkat Tuhan?

 

Boleh aku tukar posisi dudukku?

 

Silahkan ..

 

Duduklah serileks mungkin. Duduklah senyaman mungkin untuk tubuhmu sehingga kau bisa merasa nyaman untuk berdoa dan bernafas sangat dalam

 

Sudah rom

 

Pandang barang-barang (pikiran di tangan Tuhan tadi). Pandanglah dengan mata hatimu.

 

Ya rom

 

Dari banyak pikiran di tangan Yesus, pilih salah 1 pikiran yang sering menggoncang hidupmu.

 

Ok rom

 

Pandang itu dengan senyum. Pandalah semua dengan hati murni.

 

Yup

 

Sekarang putarlah beban pikiran yang dipungut. Beban pikiran yang membuahkan perasaan terluka. Masukilah kejadian itu. Seolah-olah kau mengalami kembali peristiwa itu.

 

Iya rom

 

Terus sekiranya masih ada peristiwa serupa dengan memori tersebut, tolong dipungut lagi dan diputar lagi. Pandang semua dengan hati tersenyum.

 

Iya rom            

 

Sekiranya pikiran itu memicu perasaan buruk, pungutlah juga.  Munculkan lagi kedua gabungan pikiran dan perasaan itu. Keduanya tetap berada di telapak tangan Yesus. Anda memandang dengan hati tersenyum. Sekiranya kedua pikiran yang kau putar tadi pernah terjadi sebelumnya. Mungkin waktu berbeda dan konteks berbeda tolong dipungut dan diputar lagi.

 

Ok rom

 

Bagus sekali. Sekarang NILAI SEMUA MEMORI TADI DENGAN HATI = FIRMAN TUHAN DI HATIMU (HATI ADALAH BAIT ALLAH). PETIKLAH MAKNA YANG BAIK DALAM PERISTIWA YANG PEDIH. SIKAPI SEPERTI YESUS BERSIKAP.

 

Iya rom

 

Bagus … Sekarang tahap terakhir. Dengan membawa sikap baru terhadap persolan itu, coba masukilah memori yang kau putar tadi.

 

Ok rom

 

Bagus. Ambil jarak lagi dengan semua memori tadi. Yang ada adalah hati terbuka.

 

Iya rom

 

ENERGI SUDAH PASTOR TRANSFER LAGI! (PASTOR SUDAH MEMBERKATIMU)

 

Trima kasih rom

 

Selesai … Kau sekarang sudah bahagia lahir dan batin, dunia dan akhirat. Kau jauh sangat tenang. Sekujur tubuhmu ringan seringan kapas. Hatimu sejuk penuh welas asih. Mukamu berseri. Kepalamu ringan. Seluruh peredaran darahmu lancar.

 

Iya rom

 

Terima kasih romo, romo hebat.

 

He he .. Yesus adalah hebat dan imanmu. Kau sudah mengalami seperti si Tun yang sakit bentol bentol dan Ayau. KEYAKINAN MENYEMBUHKANMU. IMAN MENYEMBUHKANMU

 

Iya rom, Tuhan Yesus hebat. Terima kasih romo.

 

Aku engga pasang AC rom, tetapi tubuhku sejuk. Trima kasih ya rom. Tadi selama terapi, bagian punggung tengkuk sejuk banget. Aku pikir aku keringat dingin. Trus waktu masuk tahap ke 3, waktu romo minta aku memutar memory, kepala bagian kiri tiba2 kaya ditusuk gitu rom.

 

Bagus sekali … siip terus

 

Trus waktu aku disuruh memutar memory yang bikin aku sedih. Aku memang terluka. Tetapi romo minta aku memandang dengan hati yang terbuka karena aku kan sudah mengampuni. Pelan2 cenut2nya hilang. Trus romo minta lagi aku ambil memori yang mirip, kuulangi lagi dan aku engga merasa sakit atau sedih.

 

PENGAMPUNANMU SAMPAI KE TAHAP PIKIRAN BAWAH SADAR, SEHINGGA BERDAMPAK BESAR KE SEKUJUR TUBUH.

 

Trus waktu romo minta menilai dengan hati karena hati adalah bait Allah, aku merasa seluruh tubuhku kayaknya enteng banget. Ada sensasi aneh gitu. Sekujur tubuh sejuk pelan2

 

IMAN MEMBUATMU BAHAGIA. MENYEMBUHKAN SELURUH TUBUHMU. MEMBUAT TUBUHMU SEMAKIN MEMPUNYAI DAYA TAHAN

 

Iya romo aku bahagia, sungguh. Terima kasih romo

 

Yap .. Begitulah pengalaman Tun dan Ayau yang sembuh dari sakit kulit.

 

Wahh itu pengalaman iman yah rom?

 

Ya ..

 

Ohh

 

Setelah ini pejamkan mata lagi. Proyeksikan kedepan. Jika peristiwa serupa terjadi. Bawalah sikap baru tadi. SIKAPMU SEPERTI SIKAP YESUS. MELIHAT DENGAN HATI TERBUKA DAN PENUH KASIH.

 

Iya romo

 

Terapy selesai. Ada pasien menungguku.

 

Selang tiga hari …

 

IMAN MENYELAMATKANMU DAN MENYEMBUHKAN SELURUH TUBUHMU. KAU SEHAT. KAU SEMAKIN SEGAR. WAJAHMU BERSERI. KAU LUARBIASA DARI HARI KE HARI. Ada KELEGAAN. KERINGANAN SUKACITA.

 

Romo, tadi pagi aku down. Suamiku sakit mo. Dia marah2 terus. Tiba2 marah2 dan ngomong engga enak di telpon mo. Semua salah aku. Ujung2nya juga salah. Aku jadi kesal, tetapi kutahan. Dia egois mo.  Dia pikir dia doang yang kerja, dan kerjanya harus aku pahamin. Sedih guwa, mo. Suami yang aku hormatin, kok egois banget. Aku sedih.

 

Aku pingin punya damai sejahtera. Di kantor sambil mengetik aku nangis tetapi aku inget ajaran romo bahwa aku serahin semua beban pikiranku ke tangan kanan Yesus. I did romo.

 

Pelan2 keteganganku nurun romo. Aku engga dendam suamiku. Biar aja dia marah2. Aku pingin tenang dulu rom. Makanya aku bales smsnya singkat2 tapi romo bilang benar, aku sukacita, hehehe aku juga heran. Aku tadi sempat tegang sebentar. Belakang kepalaku terasa berat tetapi kemudian pelan2 kendor.   Terima kasih ya rom.

 

Terima kasih untuk tulisannya

 

Datanglah kepada-Nya setiap kali kau letih lesu dan berbeban berat. Dia memberi rasa lega kepadamu. Setiap kali kau mendapat kelegaan, ucapkan syukur dan terimakasih kepada-Nya. Janganlah berterimakasih kepada manusia.

 

 

 

Pahatan Allah: Aku bukan SOMBONG

Wisma Keuskupan, 27 September 2008

 

Maaf Pastor, Cath bukan “sok jago”, “sombong”, “merasa hebat” atau apapun itu yang menyerupai itu. Dengan kutanggung semua sendiri, memang aku sakit. Aku bukan gak sakit. Aku bukan ga butuh bantuan. Aku bukan gak mau melepaskan. Aku udah gak tahu apa yang harus dilakukan sampe-sampe aku cuma bisa terdiam. Aku gak berdaya melakukan sesuatu.

 

Aku mengerti perasaanmu.

 

Itu isi hati yang selama ini kutekan. Sikap yang selama ini coba kulakukan.  Kata hati yang Tuhan selalu bisikkan. Semua perasaan, pemikiran dan iman yang kupelajari seiring waktu ku berjalan.

 

Oh, kau mau menyampaikan perasaanmu? Terus?

 

Berawal dari pendapat orang melalui chating hari sabtu 20 September 2008 tentang bahwa aku seolah “sok jago” dan ketika kepentok aku serahkan pada Tuhan. Aku bukan sok jago pastor. Aku bukan juga ingin melawan apa yang Tuhan kehendaki. Aku bukan ingin berbantah dengan Tuhan. Sanking aku sangat lelah dengan banyaknya peristiwa. Sanking aku telah banyak melewati segala hal menyakitkan. Aku juga kadang merasa lemah dan tak kuat. Kadang aku juga kecewa. Aku sebagai manusia memang ingin semua sesuai harapan. Tetapi apakah memang aku merasa diri terlalu? Itu membuat kuberpikir. “Apalagi yang harus kulakukan?”

 

Maaf, …

 

Sekalipun aku ingin berteriak, aku membungkam.  Sekalipun selama ini aku sakit, aku berusaha tegar. Sekalipun selama ini aku tertekan, aku bertahan. Sekalipun selama ini aku ingin berkata dengan penuh kebencian, bibirku terkunci rapat.

 

Waduh, perasaanmu tergoncang hebat. Allah sungguh dekat denganmu.

 

Pembuat juga merasakan kesatuan hati dengan hasil karya. Jika hasil karya tak berhasil IA bentuk. Sketsa karya yang sudah menempel dan melekat mungkin tak kan pernah menjadi nyata. Allah merasakan apa yang kurasakan.

 

Yap tepat sekali lukisanmu

 

Ketika aku sakit hati. Ketika aku tak berdaya. IA pun merasakan semua itu dan IA pasti ada di sampingku. Sekalipun tak IA belum memberi jalan keluar dan belum ingin hasil karya NYA menjadi karya mentah atau karya yang biasa-biasa saja. Tetapi IA ada dan merasakan. IA ingin agar aku percaya, tak takut sekalipun jalan keluar belum diberikan.

 

Ia menangis ketika kita menangis. Ia tertawa ketika kita tertawa. Ia berada di dalam diri orang-orang yang menderita. Sadarilah keberadaan Dia agar kau mampu melewati suka dan duka.

 

IA hanya ingin semua dijalani, dilewati,  dihadapi. Masalah rela atau tidak rela Allah tak ingin mempermasalahkan karena semua demi kebaikan. Seperti seorang ayah yang bisa keras dalam mendidik anak-anaknya. Tak selalu dibelai lembut. Seorang ayah bisa juga keras dalam berkata mungkin juga bisa menampar bila anaknya tak mau sadar. Hanya saja Allah memiliki cara sendiri.

 

Keiklhasan menerima segala bentuk penderitaan hidup di dalam Dia merupakan kunci kebahagiaan di dalam penderitaan. Justru melalui semua itu Allah memurnikan diri kita untuk menjadi kudus seperti Dia yang adalah kudus adanya.

 

IA ingin anak-anaknya maju melangkah. Tidak menjadi pengecut yang selalu takut dan menghindar. Tidak selalu menjadi penakut yang berjalan dalam lembah kekelaman dan semuanya pernah kulewati bersama IA yang telah memberi kekuatan bagiku. Amin

 

Amen. Engkau sudah berada di dalam Dia. Ada keyakinan teguh untuk melangkah menghadapi badai kehidupan.

 

Cinta Sejati Cayau

Pantai Samfur, 25 September 2008

 

 

Cayan berdiri di antara bocah-bocah mungil. Mereka bermain 5 balon di ruangan terbuka. Kaki-kaki bocah-bocah kecil itu menendang-tendang balon. Tangan-tangan mungil ingin menggenggamnya. Sekali waktu mereka terjerembab di lantai ketika kaki mungil lunglai terserimpet dengan celana panjangnya. Beberapa detik mereka bangkit dengan wajah bersinar tanpa keluhan untuk melanjutkan langkah kakinya menggapai cita-citanya.

 

“Dia terjerembab oleh pakaian yang melekat di tubuhnya. Dia segera bangkit setelah dia jatuh untuk tetap fokus pada tujuannya, balon. Hasrat untuk menggenggam balon menjadi api dalam perjuangannya meraih mimpi. Rasa senang membuat dia tabah dalam jatuh ataupun bangun.”  Bocah-bocah kecil tersebut menghantar pencerahan Cayan. Dia tinggalkan guru-guru kecil untuk menuju ke rumah pujaan hatinya.

 

Jeruji-jeruji rumah depan pujaan hatinya dibuka oleh lelaki tua renta. Kedua kaki mantap memasuki ruang kosong di tengah. Terdengar gemercik air mengalir di tepi kolam. Dia rebahkan tubuhnya di kursi tua berwarna cokelat di timur kolam. Detak jantungnya bergerak tak menentu. Sekali waktu tarikan nafas memecah sunyi. Gemersek gerak tubuh atau gesekan dua organ tubuh menjadi musik alami yang indah.

 

Bidadari berkaos merah tua keluar dari bilik. Kedua tangan mungil menjabat erat jari jemari Cayan. Dua wajah beradu pandang. Senyum merekah di antara dua jiwa berbeda. Dia merogoh saku baju sebutir jarum. Jarum tersebut ditusukkan ke jari telunjuk kiri. Dia berikan jarum tersebut kepada Ciyin. Dia tusukkan jarum tersebut di jari telunjuk tangan kanan. Ciyin menyatukan kedua telunjuk.

 

Mereka berdoa di bawah langit, di atas bumi, di selimuti oleh angin. “Kita sudah menjadi satu darah. Kita sudah menjadi satu hati. Kita sudah menjadi satu jiwa. Kita sudah menjadi satu roh. Kita berdua adalah satu. Kita bukan lagi dua. Langit, bumi, udara, api, laut, tumbuh-tumbuhan, binatang, yang tampak dan yang tidak tampak menjadi saksi cinta kita.”

 

Di ujung doa Cayau berujar lirih,”Seluruh diriku adalah milikmu. Aku mencintaimu.”

 

“Kau belum mengerti cinta sejati!” Kata Ciyin. “Cinta sejati harus dibuktikan dengan tindakan, bukan sekedar ucapan. Ucapan harus selaras dengan perilaku.”

 

 “Waktu menjadi hakim atas janji.” Cayau meneteskan air mata … 

 

 

Pacar Anakku

 

Selamat malam pastor. Ini ibu Tian-tian.

 

Selamat malam juga ibu Tian-tian, ini pastor Titus budiyanto

 

Pastor, sekarang saya berada di Jawa. Tuin-tuin adalah adik kandung saya. Dia kepala sekolah di SMU Pati Jawa Tengah. Dia mau mohon berkat dari pastor. Tolong ya pastor!

 

Ibu sekarang saya berada di Bangka, saya adalah teman Tuin-tuin. Kita bisa berdoa bersama. Silahkan bicara dengan saya jikalau demikian.

 

Halo pastor, ini Tuin-tuin adik Tian-tian. Tolonglah saya pastor!

 

Halo ibu, ini pastor Titus budi teman Tian-tian. Sekujur tubuh ibu sudah sehat walafiat. 3 hari yang lalu ibu bangun jam berapa?

 

Waduh lupa pastor.

 

Oke, kemarin ibu bangun pagi jam berapa?

 

Jam setengah lima

 

Ibu bangun tidur buat apa?

 

PEKERJAAN setiap hari adalah SAMA pastor. Urusan wingking pastor seperti masak nasi, sayur, masak air.

 

Berapa lama bu?

 

Sampai SETENGAH tujuh

 

Terus

 

Persiapan mengajar SETENGAH jam

 

Terus

 

Perjalanan dari rumah ke sekolah berapa menit?

 

10 menit

 

Ibu mengajar kelas berapa?

 

Kelas 2 SMP negeri Pati. Saya menjadi kepala sekolah SMP negeri di Pati.

 

Berapa lama 2 SETENGAH tahun. 

 

Kapan anak pertama ibu terlahir di dunia?

2-12-1978

 

Apakah ibu sekarang mau mempunyai beban pikiran untuk anak yang lahir tanggal 2 ini?

 

Bagaimana pastor bisa mengetahui hal ini?

 

Siiit … Letakkan beban pikiranmu dan perasaanmu tentang anakmu di depanmu

 

Saya mengharapkan dia mendapatkan jodoh sama agama, sama suku, sama daerah, sama aku dan tinggal dekat dengan orang tua.

 

Sedangkan anakmu berbalikan arah denganmu, yakni beda agama, beda suku, beda daerah, dan berbeda dengan ibu?

 

Bagaimana pastor bisa mengetahui hal ini? Saya memang jengkel dengan dia. Dia itu orang Jawa kok berpacaran dengan orang Tionghoa. Dia itu agama X kok memilih wanita beragama Y. Dia itu kelahiran Pati kok mendapat orang luar Jawa, jauh dari keluarga Pusing!

 

Oke … letakkan semua pemikiran tersebut di atas di tangan Tuhan! Ibu perlu menarik jarak atas pemikiran dan perasaan. Kalau ibu sudah mengambil jarak atas peristiwa ini tolong beritahu kepada pastor dengan mengatakan ok.

 

Hening …

 

Oke

 

Alkisah di sebuah pertapaan ada seorang pertapa sakti, yang menguasai ilmu tenaga dalam dan ilmu pedang. Dia mampu membuat manusia dari debu tanah. Diciptakannya 2 manusia. Keduanya berbeda rupa, perilaku dan pemikirannya. Anak pertama diberi nama Cun-cun sedangkan anak kedua Cin-cin. Cun-cun ahli pedang, Cin-cin jago tenaga dalam.

 

Di suatu senja dia memanggil kedua anaknya. “Sejak awal aku berusaha mencipta kalian serupa dengan aku dalam hal tubuh, jiwa dan roh. Angin, air, tanah, api, unsur-unsur yang tampak dan yang tak tampak ternyata ikut memproses kalian berdua, setelah kalian kucipta. Hal tersebut menyebabkan bahwa diriku berbeda dengan dirimu. Dirimu berbeda dengan dirinya. Namun demikian sebagian unsur-unsur di dalam diriku ada di dalam kamu, dan unsur-unsurmu ada di dalam aku. Kalau kedua unsur yakni pedang dan tenaga dipadukan, maka kalian menyerupai Aku. Persatuan dua kekuatan berbeda melahirkan aku.

 

Saya terlalu memaksakan anak pertama menjadi saya. Dia saja menciptakan berbeda. Justru persatuan dari perbedaan yakni cina dengan jawa, hitam dengan putih, X dengan Y melahirkan kesempurnaan. Terimakasih pastor.

 

Berdoalah setiap hari jam 2.00 wib. Bersyukurlah kepada Allah senantiasa bahwa anda melihat perpaduan dua kekuatan berbeda untuk mencapai titik kebahagiaan anak.

 

 

Rindu Dendam Nyi Roro Kidul

Ulang Tahun Tahbisan imamat ke-6, 22 September 2002

 

Pastor Titus, akhir-akhir ini aku selalu mimpi yang menyeramkan. Seolah aku masuk ke dalam dunia lain. Kenapa ya? Aku seperti sedang melakukan pergulatan dengan dunia di luar dunia nyata. Sekali aku mimpi buruk, maka esok harinya bisa sangat lama selalu berturut-turut mimpi yang tak dapat kupahami namun penuh dengan suasana mencekam seperti bertemu dengan dunia orang mati, melihat orang yang telah meninggal, melihat hantu bahkan merasakan energi yang menusuk seluruh tubuh. Apa ini karena pikiranku atau ada hal yang memang belum kuketahui.

 

Ada konflik internal di dalam dirimu antara keinginan baik dengan keinginan liar, antara hati dengan emosi, antara pikiran dengan hati, antara kehidupan dengan kematian, antara menggenggam dengan melepaskan, antara mengejar dengan mendiamkan, antara mengobrak-abrik dengan menerima iklas.

 

Beberapa kali aku pernah mimpi bertemu dengan apa yang dibilang orang ratu pantai selatan. Sebetulnya aku tak yakin Pastor. Hanya saja aku takut ini sebuah pertanda. Karena memang nenek ku yang kemarin baru saja meninggal berasal dari keluarga yang katanya berpegang pada si ratu pantai selatan dan penguasa hutan rimba, Prabu siliwangi. Aku gak tahu apa harus percaya atau tidak. Memang kemarin nenek meninggal sangat sulit melepaskan nyawa. Kata tim doa. Ada penghalang. Setelah hampir 3 minggu, nenek meninggal katanya saudara nenekku, ia jadi merasa bahwa pelindung dan pegangan warisan turun temurun nenek moyang bersarang dalam tubuhnya. Saudara neneku ini jadi pemarah, mudah emosi, sering tak terkendali. Dari gambaran cerita ini, apa yang pastor tangkap?

 

Prabu Siliwangi melambangkan sosok lelaki yang kau cintai, ratu laut selatan melambangkan wanita yang adalah kau. Lelaki yang kau cintai disimbolkan dengan seorang raja, karena dia memang mempunyai kedudukan, kekuasaan, kekayaan dan pengaruh. Sedangkan dirimu disimbolkan dengan ratu pantai selatan karena kau merindukan kecantikan, kekuasaan dan kedudukan. Amarah Ratu Pantai Selatan hampir pasti membawa korban dan bencana. Pengkhianatan lelaki itu menumbuhkan dendam kesumat di dalam dirimu sehingga membawa pengorbanan bagimu dan orang lain. Amarahmu membuat pikiran, perasaan, dan hidup lelaki itu ruwet seperti hutan. Bahkan dia lengser dari kedudukannya untuk menyepi seorang diri di tempat sepi.

 

Jadi Ratu Pantai Selatan bukan makluk halus, tetapi cermin dari diriku?

 

Mimpi tentang ratu pantai selatan dengan prabu siliwangi merupakan cerita tentang dirimu.Berpijak dari kisah mimpimu tersirat jelas bahwa hubunganmu sudah sangat jauh dengan lelaki itu. Tidak mungkin seorang wanita berani nekat mau bunuh diri dan minta pertanggungjawaban lelaki dan lelaki itu lari, kalau tidak ada “apa-apa” atau sesuatu yang sangat penting. Gelombang samudera emosimu semakin berdebur kencang setelah dia melarikan diri dari tanggungjawab dan banyak orang menyalahkanmu sebagai wanita penggoda. Di dalam mimpi kau sudah menceritakan bahwa “Saudara nenekku ini jadi pemarah, mudah emosi, sering tak terkendali.”

 

Bagaimana pastor bisa tahu? Aku memang berulangkali berusaha bunuh diri.

 

“Esok harinya bisa sangat lama selalu berturut-turut mimpi yang tak dapat kupahami namun penuh dengan suasana mencekam seperti bertemu dengan dunia orang mati, melihat orang yang telah meninggal, melihat hantu bahkan merasakan energi yang menusuk seluruh tubuh.” Melalui cerita mimpimu, saya menangkap bahwa di dalam dirimu terdapat kerinduan untuk mengakhiri hidup ini.

 

Menjadi semakin jelas ketika anda mengkaitkan bahwa ratu pantai selatan itu dengan kematian nenekmu. Akibat gelombang kehidupan yang menerpamu hampir menghantarmu pada kematian. Saya mengutip ulang, “hanya saja aku takut ini sebuah pertanda. Karena memang nenek ku yang kemarin baru saja meninggal berasal dari keluarga yang katanya berpegang pada si ratu pantai selatan dan penguasa hutan rimba. Prabu Siliwangi.”

 

Betul! Bagaimana pastor bisa tahu?

 

Kemarin malam dalam mimpiku, aku seolah ada dalam situasi perlawanan dimana ketika aku dikejar oleh kuasa gelap itu. Aku melihat ada kayu salib yang berukuran besar berwarna putih dan goa Bunda Maria. Dalam suasana dikejar-kejar, dihadapkan pada badai angin, hujan deras hingga gelombang amukan laut. Aku berlari dan menemukan kayu salib itu serta Goa Maria yang semuanya serba putih. Aku berdoa, memohon perlindungan dan setelah itu aku bermimpi berada di tempat lain menghadapi situasi lain hingga akhirnya aku terbangun. Aku bingung pastor. Sebenarnya aku menghadapi ketakutan yang luar biasa namun tadi setelah bangun aku teringat Yesus, hingga aku tenang kembali.

 

 “Dalam suasana dikejar-kejar, dihadapkan pada badai angin, hujan deras hingga gelombang amukan laut.” Ketika kau dikejar-kejar rasa bersalah, kau lari mencari Tuhan (salib). Ketika hujan makian dan cercaan datang bertubi-tubi seperti hujan deras, kau mencari Tuhan. Ketika gelombang mengamuk dan hampir menenggelamkan hidupmu (merenggut nyawamu).

 

Aku bingung dengan semua situasi ini. Belum lagi aku takut kakak ku menjadi brutal seperti dulu. Ntah mengapa kadang ketakutan itu menyeruak begitu saja terlebih setelah mimpiku yang melihat kakak kembali menjadi brutal, begitu sadis dan penuh kekerasan. Pernah suatu ketika aku diingatkan untuk mengambil langkah doa berpuasa 3 hari lamanya untuk kakak dan rumitnya situasi keluarga.

 

Sikap brutal, sadis dan penuh kekerasan kakakmu di dalam mimpi merupakan cermin dirimu. Menurutku di dalam dirimu terdapat sikap keras, brutal dan sadis. Apakah kau seperti itu atau bertolak belakang dari itu semua, yang mengetahui adalah dirimu dan Tuhan.

 

Goncangan hebat yang pastor katakan tadi sungguh terjadi setahun yang lalu. Guncangan hebat membuat pikiran tidak jernih. Terjadi ledakan emosi dahsyat, brutal dan merusak. Aku berprinsip, siapa menabur maka dia harus menuai. Dia membuat aku seperti ini seperti orang gila dan mau bunuh diri, masakan dia mau enak-enak?

 

Dia sudah menelan buah pahit dari perbuatannya, sehingga dia lengser dari tempat berkarya di kota besar ke kota kecil dan sepi. Tuhan sudah menuntunmu untuk menyikapi secara bijak atas persoalan, yakni menghayati misteri paska (salib) dan berpuasa. Yesus pernah menderita karena dikhianati dan ditinggalkan oleh orang yang dicintai, tetapi Dia tetap mencintai dan mengampuni mereka. Kalau kau bersikap seperti Yesus bersikap maka kau juga menemukan kebahagiaan, selamat lahir dan batin.

 

Aku berhasil membuang emosi dan tak mengingat luka yang memedihkan tetapi sejak itu kondisi badanku mudah terserang sakit khususnya bila sedang stress berat. Aku sering mengidap sakit di kepala. Jika aku terbentur dengan masalah, kepala tak tahan seolah mau pecah. Beberapa hari rasa sakit tersebut ditahan, ternyata tulang, otot dan kepala makin linu. Sampai kemarin malam aku memanggil orang ahli pijat. Aku gak tahu kenapa Pastor?

 

Apa yang engkau katakana ini sudah engkau singkapkan di awal percakapan tentang mimpimu. Kau tadi mengatakan,” Sekali aku mimpi buruk … melihat hantu bahkan merasakan energi yang menusuk seluruh tubuh.” Benang kusut skandal percintaan kalian melahirkan penderitaan seperti sakit kepala yang anda alami. Sakit kepala, badan lemah, tulang-tulang ngilu tetap bersemayam di tubuhmu kalau kau tetap menyimpan dendam kesumat dan tidak memaafkan si pengkhianat. Solusi atas persoalan ini juga sudah kau kemukakan tadi . “sebenarnya aku menghadapi ketakutan yang luar biasa namun tadi setelah bangun aku teringat Yesus, hingga aku tenang kembali.” 

 

Kadang aku merasa dipaksa dan terpaksa mengikuti keinginan TUHAN. Setelah jalan pedih sudah mampu dilewati dan luka mengering, aku baru merasakan niat, maksud dan tujuan Tuhan. Sayangnya aku terlalu mudah mengeluh, marah, kecewa, benci dan cepat menyerah terhadap kerasnya ajaran TUHAN. Begitulah Pastor, cerita tentang aku.

 

Kalau kita datang kepada Tuhan, tetapi kita ngotot dengan kehendak kita sendiri dan terkesan memaksa Tuhan, maka jelaslah bahwa kita justru semakin menambah persoalan baru. Dia pengatur hidup, bukan kita, bukan kehendak kita yang terjadi tetapi kehendak Allah. Kita datang kepada Allah untuk menerima dengan syukur atas semua penderitaan dan menyerahkan seluruh perjuangan kita kepada Allah. Bukan justru kedatanganmu untuk memaksakan kehendakmu kepada Allah, agar Tuhan membantu membalas dendam kesumatmu.

 

Aku setuju dengan pastor, bahwa dalam setiap hal ini, aku menerima semua bentuk penderitaan dan menyerahkan pada Allah? Aku harus melepaskan beban ya Pastor. Menghadapi segala sesuatu dengan tenang dan diam. Waktu diam aku bisa mengamati, merenung, berpikir positif, menenangkan diri, berkeluh kepada Tuhan. Hanya itu saja karena aku tak dapat menemukan jalan keluar sesuai harapan dan permintaanku melainkan sesuai kehendak Tuhan.

 

Langkahmu tepat sekali! Kau memasuki keheningan di dalam Tuhan. Di keheningan ada kebeningan. Di dalam kebeningan cobalah menyelaraskan rancanganmu dengan rangancan Tuhan, pikiranmu dengan pikiran Tuhan, perilakumu dengan perilakunya Tuhan, perasaanmu dengan perasaan Tuhan, cara bicaramu dengan cara bicara Tuhan, cara melihatmu dengan cara melihat Tuhan, cara mendengarmu dengan cara mendengar Tuhan. Keselarasan diri kita dengan Tuhan membawamu pada tahap kebahagiaan lahir dan batin, selamat dunia dan akhirat.

 

Aku perlu memperbaiki diri. Kepalaku sudah sembuh. Terimakasih.

 

Keilahian dalam Kelemahan

Pulang Ekaristi jam 0920 wib di stasi Yohanes Pemandi Batu Rusa Bangka, aku singgah di gubuk tua Cuncio. Delapan cucunya berhambur menyalami. 1 dari 2 lelaki yang duduk di depan lari ke belakang memanggil mama dan papanya. Sedang 1 lelaki tetap duduk bengong memandang jalan utama Sungailiat – Pangkalpinang.

 

“Susah pastor, dia sudah berumur 33 tahun. Dia belum bisa mandiri. Kalau dia tidak diajak makan, maka dia berdiam diri di tempat itu terus. Tidak ada rasa capek. Tidak ada rasa lapar. Tidak ada rasa susah. Tetapi dia menyusahkan saya. Sekarang saya harus mengarahkan dia terus untuk bekerja, tetapi kalau dia tidak diarahkan, maka dia berdiam terus. Tetapi dia pasti mau bekerja apapun kalau kita menyuruhnya.”

 

Saya memanggil Lean untuk duduk di sampingku. Dia tidak bergerak sedikitpun dari tempat duduknya. Ketika Cuncio memanggil dengan nada meninggi, dia beranjak dari tempatnya menuju ke tempatku. “Ini Yesus! Yesus datang ke rumah kita. Mintalah berkat padaNya, agar kau sehat!”

 

Aku terperanjat mendengar kepolosan Cuncio. Dia mengimani bahwa kehadiran seorang imam adalah pengejawantahan Tuhan. Jelaslah bahwa seluruh anak, cucu, dan isterinya meninggalkan segalanya untuk menyambut tamu agung, yang dipandangnya sebagai Yesus.

 

Namamu siapa?

 

Lean

 

“Aku punya tangan, kau punya tangan khan?”

 

Iya

 

Aku punya kaki, kau punya kaki khan?

 

Iya

 

Aku punya kepala, kau punya kepala khan?

 

Iya

 

Aku punya tubuh, kau punya tubuh khan?

 

Iya

 

Aku punya kaki, kau punya kaki khan?

 

Iya

 

Kita adalah sama. Tidak ada perbedaan di antara kau dengan pastor! pastor bisa bekerja, kau juga bisa bekerja. Pastor bisa memijak, kau bisa memijat. Pastor bisa memperbaiki motor, kau juga bisa. Pastor bisa bercocok tanam, kau pun bisa. Tuhan menciptakan kita sama. Kau harus bekerja menggunakan otak dan tubuhmu!

 

Cuncio bengong mendengar percakapan kami. Dia tidak menyangka bahwa anaknya mempunyai kesamaan dengan pastor yang dihormatinya. Kalau Cuncio menghormati pastor, maka dia juga menghormati Lean dan semua orang.

 

Kedua tangan saya mulai memijat seluk-seluk bagian penting tubuh. Tubuh Lean menggelinjang. Saya mengkursus memijat untuk Lean. Pengalaman dipijit mengajar dia memijit. Setelah saya selesai memijit, saya meminta Lean untuk memijit tubuh. “Luarbiasa pandai dia memijat! Keterampilan memijat bisa dipakai untuk mencari uang.”

 

Cuncio bengong melihat perilaku kami berdua. “Allah menolong kami. Terimakasih pastor!”

 

Untung dia tidak memanggil saya Yesus ketika saya berpamitan pulang. Di atas motor Cripton tahun 1993 BN 7654 HD,”Kita merasa tidak layak di hadapan Tuhan untuk menjadi pelayanNya, karena dosa dan kelemahan kita. Di dalam segala cacat dan cela orang sederhana masih memandang keilahian. Masih layakkah kita melangkah saat ini di tengah hiruk pikuk dunia yang menawarkan banyak kenikmatan sesaat?”

 

(21 September 2002, detik-detik menjelang ULANG TAHUN TAHBISAN IMAMATKU KE-6)

Bentol Sekujur Tubuh

wisma keuskupan pangkalpinang

 

 

 

 Pasangan Lon dengan Lin mengundang makan 5 September 2007 di rumahnya di Pangkalpinang dalam rangka HUT perkawinan ke-19 tahun. Tuhan menganugerahi  Tan, Tin dan Tun. Tan kelas III Steladuce Yogyakarta, Tin kelas III SMP St Theresia, dan Tun kelas IV SD Theresia Pangkalpinang. Di sela-sela makan ikan panggang, ikan rebus, dan lokan ibu Lin meminta masukan. “Tun mempunyai kebiasaan minum incidal dan beberapa dokter kulit setiap malam pukul 20 wib. Kalau obat tersebut tidak diminum maka sekujur tubuh Tun memerah bentol-bentol sekujur tubuh. Kebiasaan minum obat tersebut sudah berlangsung 3 tahun. Saya takut obat tersebut berdampak ke organ tubuh lain. Bisakah hal tersebut di atasi?”

 

 

Rumah tempat keluarga Lon adalah tingkat V. Mereka tinggal di lantai 1 dan lantai 2, sedangkan di atas mereka adalah tempat tinggal ribuan wallet. Di lantai 1 terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar tidur, 1 kamar tamu, dan 1 kamar makan, sedangkan lantai 2 terdapat 1 kamar tamu, 2 kamar tidur. Setiap anak mendapat jatah 1 kamar. Jadi kamar di bawah masing-masing ditempati oleh Tin dan Tun

 

 

 “Lantai III-V adalah rumah walet. Setiap dasar ruangan terdapat air menggenang. Cahaya matahari tidak bisa menembus bebas ke seluruh ruangan di lantai 1. Sirkulasi udara tidak bisa mengalir karena pintu-pintu tertutup. Maka hal ini menyebakan ruangan ini gelap dan lembab. Banyak nyamuk berkeliaran di lantai 1. Untuk mengatasi nyamuk-nyamuk nakal anda menyalakan 24 jam obat nyamuk cap 3 Roda di setiap sudut ruangan. Ruangan sudah lembab dan gelap bercampur dengan bau apek obat nyambuk. Sangat mungkin ruangan inilah penyebabnya. Ada baiknya anda mencoba memindah Tun di lantai 2!”

 “Tin juga tinggal di lantai 1, tetapi dia sehat?” Lon menjelaskan situasi kedua kamar di lantai 1.

 

 

 “Kamar Tin terdapat jendela keluar. Udara dan cahaya bisa bebas memancar dan mengalir ke sana, sedangkan kamar Tun tertutup sama sekali. Pencahayaan hanya dari lampu, udara dari kipas angin. Di kamar II matahari bersinar terang masuk leluasa ke seluruh kamar. Angin timur meniup kencang ke setiap cela-cela kamar. Udara yang mengalir dan panas matahari membuat ruangan menjadi lebih kering. Setiap orang leluasa menghirup udara segar, tanpa dicemari dengan obat nyamuk.”

 “Pastor belajar teologi dan filsafat. Kalau pastor menjelaskan tentang firman Tuhan kepada kami, saya lebih yakin. Kalau pastor berdoa untuk Tun, saya lebih bisa berterima. Kalau pastor menganjurkan kami berdoa rosario atau ekaristi, mungkin kami akan mencoba. Kalau seorang arsitek menjelaskan kepada kami tentang bangunan ini, saya lebih percaya. Saya percaya bahwa perancang bangunan walet dan tempat tinggal sudah memperhitungkan dengan sangat cermat. Walaupun demikian saya akan mencoba saran pastor, karena kami terlanjut minta saran kepada pastor.” Dahi Lon berkerut. Dia kurang berterima dengan masukan pastor. hanya karena dia sudah terlanjut meminta tolong kepada pastor, maka dia akan mencoba saran itu.

 

 

 “Imanmu menyelamatkanmu.” Pastor meneguhkan pasangan tersebut sambil memandang tulang-tulang ikan bakar Jebung di depan meja makan.

 

 

 Udang rebus tinggal kulit-kulit. Sarang lokan sudah menumpuk. Sambal blacan sudah ludes. Cangkang kepiting penuh di ranjang. Buah mangga harum manis dan juice jeruk sudah menunggu di samping kanan. Ruang di perut sudah mulai penuh di setiap sudut. Rasa gembira datang seiring dengan rasa kenyang. Lapar dan kenyang adalah perasaan, yang datang silih berganti. Datang dan pergi juga tak terhindarkan. Perjumpaan dan perpisahan menjadi satu mata kehidupan.

 

 

“Pastor, 2 minggu sudah Tun tidur di lantai 2, tetapi dia tergantung obat. Kalau dia tidak meminum obat  Incidal dan obat dokter kulit, sekujur tubuh bentol-bentol! Berarti penyebab bentol-bentol adalah alergi makanan seperti kata dokter, ya?” Lin menjelaskan kepada pastor melalui telepon pukul 1830 wib.

 

 

“Tun sudah terbiasa meminum obat Incidal. Dia khawatir bentol-bentol di sekujur tubuh datang kalau dia tidak meminumnya. Sekarang persoalannya bukan pada ruangan tetapi keyakinan Tun bahwa minum obat badan menjadi mulus, sedangkan lepas obat membuat sekujur tubuh bentol-bentol merah sekujur tubuh. Untuk mengubah pola Tun, gantilah isi kapsul tersebut dengan gula pasir atau tepung makanan yang sehat. Kita coba hal ini 7 hari.”

 “Pastor bukan seorang apoteker. Pastor juga bukan seorang dokter. Pastor adalah seorang pelayan Tuhan. Siapa tahu perkataan pastor menjadi kenyataan. Saya akan mencoba. Mohon doa.” Ujar ibu Lin kepada pastor.

 

 

 “Tidak mudah memang mengubah keyakinan merusak orang dewasa. Lebih mudah mengubah keyakinan merusak anak-anak menjadi keyakinan membangun. Ketika pola pendampingan orang tua terhadap anak berubah, maka anak sangat terbantu untuk mengembangkan keyakinan-keyakinan luhur. Ibu sebagai orang tua harus menanamkan keyakinan kepada Tun bahwa dia sehat. Runtuhkan keyakinan menghancurkan Tun dengan cara itu!”

“Kami sudah berkeliling ke banyak taipak dan dokter, tetapi dia belum juga sembuh. Kami sudah capek. Rasanya saya ingin berhenti berlari. Semoga melalui tangan pastor Tun sembuh.” Lin menyingkapkan beban hatinya dan pengharapannya. Dia mohon berkat di ujung percakapan kami.

 

 

Pastor hanya manusia biasa; yang bisa menangis dan tertawa, yang bisa sedih dan bergembira, yang bisa lapar dan kenyang, yang bisa mengantuk dan segar, yang bekerja siang dan malam. Kebetulan saja belajar teologi, filsafat dan Neoro linguistic programming. Psikis seringkali membuat orang sakit. Keyakinan menghambat seringkali menghancurkan orang. Keyakinan tidak berhubungan dengan apoteker, arsitek atau teknik sipil. Masalah Tun, Lon dan Lin adalah masalah keyakinan.

 

 

 “Pastor benar wo. Saya sudah mencoba mengganti isi incidal dengan gula pasir selama 7 hari. Ces pleng! Minum incidal atau gula pasir bisa mengatasi jentol-jentol di sekujur tubuh Tun. Saya menunjukkan kepada Tun bahwa selama ini isi kapsul adalah gula pasir. Mengetahui hal ini, maka keyakinan Tun runtuh. Demikian juga keyakinan saya. Mulai sekarang dia sudah bebas dari obat.” Bapak Lon menceritakan keadaan anaknya berkobar-kobar. Kegembiraan hati meluap memenuhi hati mereka.

 

 

5 September 2008 keluarga Lon dan Lin mereka mengundang pastor makan kepiting rebus di rumahnya. 1 tahun yang lalu pastor melihat bentol-bentol sekujur tubuh Tun, sekarang kulit Tun sudah putih berseri. “Keyakinan seseorang sangat dahsyat. Bagaimana kehebatan iman? Pasti kedahsyatannya melebihi keyakinan.”

 

 

Hati Mendua

Wisma Keuskupan, 18 September 2008

 

 

Pernikahan Nini dengan Mumu sudah 16 tahun. Buah pernikahan mereka yakni 3 orang anak. Anak pertama adalah wanita, sedangkan anak kedua adalah lelaki. Anak pertama diberi nama Yuni, karena dia lahir di bulan Juni 1993. Anak kedua diberi nama kedua diberi nama Agus, karena lahir di bulan Agustus 1994. Anak ketiga diberi nama Januarius, karena dia lahir di bulan Januari 1998. Anak pertama III SMP, anak kedua kelas II SMP, anak ketiga kelasV SD. Menurut Mumu mereka sebenarnya mempunyai 4 anak, yang meninggal dunia 1 anak.

 

Mereka mengundan saya untuk melihat kondisi rumah tingkatnya. Di lantai bawah terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 2 kamar tamu, 2 tempat parkir mobil, 2 pintu masuk ke rumah, 2 pintu gerbang. Perabotan di kamar tamu yang tampak adalah 2 aquarium, 1 televisi, 1 jam diding, 2 set tempat duduk dan meja, 1 dapur, dan 2 sumur, dan 2 pompa mesin air.

 

Bisakah lihat kamar saya pastor? Pinta Mumu.

 

Boleh. Di dalam kamarmu kulihat terdapat 2 bantal, 2 bantal guling, 1 AC, 1 meja belajar, 1 kamar mandi, 2 ranjang dijadikan satu, 2 hand phone nokia tergeletak di atas meja belajar. Kau dua dua hari lalu makan malam dimana?

 

Saya makan di restoran Sea Food.

 

Mulai kapan kau suka “Jajan”?

 

Kadang bosan makan di rumah. Sekali waktu cari variasi di luar pastor. Jelas Mumu sambil mata kiri melirik ke arah Nini.

 

Bagus sekali kamarmu. Tidak ada persoalan dengan kamar. Yang menjadi persoalan adalah kecenderungan “jajan.”

 

Sekarang lihat juga lantai atas pastor. Lihat juga kamar saya dan anak-anak.” Nini tidak mau kalah dengan Mumu. Masakan kamar Mumu dilihat sedangkan kamar Nini tidak. Rasa iri Nini muncul.

 

Boleh. Omong-omong makanan yang paling engkau sukai apa?

 

Asinan kelubi

 

Wah, memang pernikahan kalian masam?

 

Mereka berdua cengengesan.

 

Ini kamar saya pastor!” Nini menunjukkan kamarnya. “Maaf pastor, berantakan!”

 

Ya, gak apa yo. Saya melihat di ranjangmu ada 2 bantal, 2 bantal guling, 2 rosario kuning dan ungu, 2 tas, 2 lembar uang seribuan, 1 TV, 1 AC, 1 hand phone Nokia, 1 Sonny Eriction, 1 televisi, 1 video player, 1 kamar mandi, 1 almari besar dengan 4 kaca. Kamarmu sangat bagus. Cahaya cerah. Udara segar. Lantai bersih. Cat teduh. Ruangan besar. Tempat tidur empuk. Bagus sekali kamar ini. Yang menjadi persoalan adalah penghuninya. Kalian tidur di kamar masing-masing, tetapi kalian masih menyediakan 2 bantal dan 2 bantal guling.  Satu sisi Nini rindu agar Mumu kembali menempati bantal itu, sisi lain Mumu rindu Nini menempati bantal kosong di kamar Mumu. Atau hatimu mendua?

 

Mereka berdua saling adu pandang. Saya tertawa ngikik, he he …

 

Jangan ditanggapi serius. Ini khan guyon.

 

Saya meninggalkan kamar tidur Nini menuju ke kamar tamu di lantai bawah. Sekali waktu saya melihat 2 kamar anak-anak. Sembari berjalan diiringi Mumu dan Nini, saya bertanya kepada Mimi. Hari ini engkau makan apa?

 

“Saya makan sayur lempa darat dan tahu.”

 

“Kau makan 2 macam?”

 

“Ya.”

 

“Apa saja bahan untuk memasak sayur lempa darat?”

 

“Mentimun, buah keladi, batang keladi, terong, daun katub, singkong.”

 

“Ketika Ulang tahun Meme, di rumah Meme anda pernah menceritakan kisah tentang mentimun di rumah Mei. Sejauh yang saya ingat, anda pernah bercerita tentang bahwa setelah ekaristi di rumah Mei, tuan rumah menyediakan makan malam. Zuzu membuka almari es di samping nasi dan sayur. Dia mengambil mentimun di dalam almari es. Timun itu ditunjukkan kepada para tamu, yang adalah ibu-ibu muda. Dia berkelakar apakah punya Z sebesar ini (ia mengangkat timur di tangan kiri) atau sekecil ini (dia mengambil terong kecil di meja makan). Rekan-rekan tertawa cekikikan. Apakah anda masih mengingat kejadian di rumah Mei Juli 2008?”

 

“Dia memang sableng. Beberapa benda sering dikait-kaitkan dengan barang-barang vital.” Jawab Nini sambil menoleh kearah Mumu.

 

Apakah Nini mendambakan mentimun dari suamimu? Atau apakah ada persoalan hubungan intim di antara kalian?

 

Nini menatap wajah Mumu. Mumu tertunduk dengan muka memerah.

 

Sebenarnya makanan yang paling saya suka adalah asinan kelubi, jambu air, cermai. Saya suka dengan sayur berkuah. Kuah memperlancar saluran masuk dari kerongkongan ke pencernaan.

 

Saya bukan menanyakan tentang manakan kesukaan Mumu, tetapi anda mengalihkan pertanyaan saya ke pokok yang lain. Saya menanyakan tentang apa makanan hari ini? Tetapi sekiranya anda memang lebih suka asinan, bagus juga. Apakah anda bisa menjelaskan tentang saya makanan kesukaan anda tersebut?

 

Namanya saja asinan. Asin rasanya. Ada rasa sepet. Ada rasa getir. Ada rasa manis.

 

Oh, bagus sekali. Anda mempunyai 2 hand phone, 2 cincin, dan dua dua yang lain dari dua orang berbeda. Apakah anda bahagia dengan perkawinan anda? Atau makanan kesukaan anda menjadi cermin makanan kesukaan anda? Anda merasakan bahwa hubungan kalian getir, sepet, asin, dan juga manis? Apakah anda menjalin hubungan dengan lelaki lain selain suami anda? Atau anda mencintai lelaki lain?

 

Nini menarik nafas panjang. Dia terdiam. Saya menikah dan tinggal bersama selama 17 tahun, tetapi saya tidak mencintai dia. Saya menikah karena saya meyakini bahwa pernikahan ini karena ayah. Saya mempertahankan pernikahan karena ayah dan anak. Saya sudah pernah dikecewakan olehnya, maka saya memberi ruang untuk seorang lelaki. Saya sangat mencintainya walaupun saya tidak bisa memilikinya. Saya mencintai sebatas saya mencintai.

 

Saya kagum terhadap anda. Anda mampu mempertahankan sakramen pernikahan anda selama 17 tahun. Anda berani mengorbankan diri anda demi anak-anak dan ayah. Sayang anda tidak bisa kembali ke 17 tahun silam untuk menolak semua keganjilan hidup. Saya percaya anda bisa mempertahankan sakramen perkawinan sampai akhir hayat. Syukurlah bahwa anda boleh mengalami cinta terhadap lelaki lain. Asalkan anda tetap memegang teguh nilai-nilai moral, agama dan adat.

 

Hidup ini tidak sebatas hanya cinta. Hidup ini tidak sebatas nafsu. Hidup ini tidak sebatas harta. Hidup ini tidak sebatas kedudukan. Saya sangat bahagia melihat ketiga anak saya, terutama anak ketiga, yang saya yakini pembawa hoki bagi keluarga. Saya rela mengorbankan apapun demi ketiga anak saya. Saya lebih memilih ketiga anak saya daripada lelaki yang saya cintai atau suami.

 

Bagus sekali … pertahankan sakramen pernikahan maka seluruh hidup akan membawa kepada kekudusan. Beberapa waktu lalu suami anda pernah menyampaikan kepada saya bahwa dia sangat mencintai dan sayang kepada anda. Dia sangat menyesal pernah melukai anda.  Dia merindukan untuk kembali tidur bersama sekamar.

 

Masa lalu sudah lewat. Saya sudah memaafkan dia. Masalahnya bukan pada saya mau atau tidak mau, tetapi Mumu mau tidur sendiri di kamar bawah. Silahkan saja kalau dia mau kembali ke kamar. Asalkan AC jangan dinyalakan di malam hari dan lampu kamar dimatikan di malam hari.

 

Oke, terimakasih Nini. Sekarang pastor mau bercakap-cakap dengan Mumu. Kau boleh menyiapkan makan siang untuk kita.

 

Anda pernah bercerita bahwa rumah yang sering anda tempati berjumlah 2 rumah, 2 mobil, 2 sopir, 2 pembantu.

 

Iya. Saya sering keluar kota. Rumah di Jakarta ditunggu 1 pembantu, 1 sopir dan 1 mobil. Jadi kalau saya ke Jakarta tidak perlu lagi meningap di hotel.

 

Anda mempunyai 2 hand phone. Anda mengenakan 2 cincin di tangan kiri dan tangan kanan. Anda beberapa kali ganti jam tangan. Betulkah itu?

 

Iya, pastor. Jawab Mumu.

 

Nini meminta kepadamu agar kau segera menceraikan dia. Ada apa ya? Apakah kau selingkuh? Atau kau sudah tidak mampu bertempur?

 

Wanita dari Menado sangat cantik. Saya menjalin hubungan dengan dia selama 2 tahun. Berulangkali dia mau bunuh diri setiap saya mau memutuskan hubungan kami. Saya belum tega melepaskannya, tetapi saya tidak mau menceraikan isteri saya. Saya sudah tidak mampu bertempur karena saya stress dengan persoalan ini. Ada pergolakan batin di dalam diri saya antara melepaskan wanita menado itu dan kembali ke isteri saya atau mempertahankan hubungan perselingkuhan kami dengan resiko ancaman dari isteri untuk segera menceraikannya.

 

Apakah anda sungguh mencintai wanita itu atau sekedar rekreasi?

 

Daya tempur saya sudah jauh menurun. Siapa tahu dengan variasi semangat itu bangkit kembali. Justru persoalan memperburuk situasi, bukan memperbaiki diri. Saya mencintai keluarga. Tolonglah saya pastor agar saya bisa lepas dari wanita Menado itu.

 

Anda sungguh berniat kembali kepada keluarga?

 

Ya pastor. Tolong saya!

 

Isteri anda mengatakan kepada saya bahwa dia sangat mencintai anda dan anak-anak. Dia merindukanmu untuk tidur sekamar dan seranjang. Anda sama-sama mencintai keluarga daripada hal lain. Saran saya metanoia (berbalik dari jalan sesat/salah menuju ke jalan benar), berdoalah setiap hari, dan putuskan hubunganmu dengan wanita itu dengan aneka macam cara.

 

Terimakasih … saya mencintai isteri dan anak-anak.

 

Mulailah mencintai masakan isteri anda walaupun masakan tersebut terasa kurang enak di mulut anda. Lihatlah dengan hati tulus.