wisma Keuskupan Jalan Batu Kaldera XXI N0. 545 A Pangaklpinang 33147, 10 Maret 2008
Mengapa pikiran dan visualisasi sering menjadi kenyataan? Kenyataan apapun seringkali didahului dengan pikiran dan visualisasi. Pikiran tidak berbentuk, sedangkan kenyatan sudah berbentuk. Misalkan, sebelum ibu melahirkan aku, dia sudah berfikir membuat aku. Pikiran itu menjadi kenyataan ketika aku terlahir. Setelah aku terlahir, aku sudah berbentuk. atau sebuah meja adalah kenyataan. Sebelum seseorang mencipta meja, maka dia terlebih dahulu memikirkan dan menvisualisasikan meja.
Banyak kejadian itu mengalir dari kedua hal tersebut di atas: dari tidak berbentuk menjadi berbentuk dari bentuk ke tidak berbentuk. Tidak bisa dipastikan bahwa apa yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan. Banyak kenyataan seringkali diawali dengan bayangan atau terbayang. Aku membedakan antara terbayang dengan membayangkan. Membayangkan ada unsur kesengajaan, sedangkan terbayang itu gambaran muncul dengan sendirinya. Kalau bayangan itu muncul sendiri dalam doa hening, maka sering itu menjadi nyata.
Saya mendoakan orang. Pada waktu berdoa dalam keheningan sering muncul seperti film di benak kita. Gambaran yang muncul bisa berupa peristiwa masa lalu yang didoakan, masa kini yang didoakan atau masa depan yang didoakan. Gambaran tersebut saya anggap belum menjadi kebenaran. Bisa saja bayangan tersebut tidak sesuai dengan realitas. Untuk itu setelah selesai berdoa kita harus mengecek bayangan tersebut kepada orang yang kita doakan. Misalkan ketika berdoa muncul bayangan lambung sakit. Selesai berdoa hal tersebut ditanyakan kepada orang yang kita doakan. Betulkah bahwa kau sakit lambung? Kalau memang dia sakit lambung, maka bayangan yang muncul dalam doa adalah kebenaran atau nyata.
Contoh di atas merupakan gambaran yang melukiskan realitas yang sudah dan sedang dialami oleh pasien. Berpijak dari pengalaman tersebut, cara ini bisa juga dipakai untuk peristiwa yang akan datang. Artinya bayangan yang muncul dalam doa tanpa disengaja bisa menjadi kenyataan pada waktu yang akan datang. Pada saat muncul bayangan dalam benak, realitas bayangan tersebut belum menjadi kenyataan. Baru menjadi kenyataan setelah beberapa waktu kedepan.
Apakah bayangan itu turun dari Atas? Apakah itu semacam wahyu dari Atas? Seolah-olah jawabannya bisa demikian halnya. Tetapi menurut pengalamanku, bayangan itu mempunyai proses. Entah kapan saya pernah memikirkan sesuatu. Pikiran tersebut perlahan-lahan mengendap di pikiran bawah sadar. Memori tersebut suatu saat bisa muncul tanpa disengaja.
Meminjam pemikiran pastor Vaselo, seorang rohaniwan dari MSC, sangat mungkin kita bisa mengetahui sesuatu tanpa kita menyelidiki secara empiris. Mungkin saja Allah menganugerahi inspirasi kepada seseorang tentang penyakit seseorang, persoalan hidup seseorang, atau masa depan seseorang. Kepastian, keselamatan dan kemuliaan Tuhan merupakan unsur karya Allah.
Berpijak dari pengalaman hampir setiap pikiran dan disertai dengan visualisasi sering menjadi kenyataan. HAMPIR SEMUA KEJADIAN YANG TERJADI SEKARANG- TERWUJUD, SEBELUMNYA PERNAH TERPIKIRKAN DAN TERVISUALISASIKAN. Masa laluku adalah masa kini. Masa yang akan datang adalah masa sekarang. Bagaimana masa depanku sangat ditentukan oleh pikiran dan visualisasi masa sekarang.
Silahkan percaya atau tidak dengan pengalaman tersebut di atas. Saya berharap kepada semua orang untuk membayangkan / menvisualisasikan dan memikirkan sesuatu yang indah, luhur demi masa depan. Pikiran dan visualisasi dan pikiran luhur sangat besar dampaknya untuk perjuangan anda. Mohon jangan membayangkan anda jatuh cinta dengan saya atau bahkan menikahiku hhe he he he.. karena saya adalah seorang imam. Jangan membayangkan bahwa anda menjadi penjahat, nanti anda bisa repot. he he..