Wisma, 25 Oktober 2008
Pastor kalau ada waktu tolong tengok ibu Liandra di rumah sakit baktiwara Pangkalpinang Bangka, SMS dari rekan imam dan mas Joko. Juga permintaan lisan dan melalui telpon dari beberapa umat beriman 4 hari yang lalu.
Pukul 0930 wib minyak suci dan buku doa dimasukkan kedalam pelastik. Motor melaju dari keuskupan ke rumah sakit baktiwara 10 menit. “Sebelum tiba di tempat, kau masih bertahan.”
Di ruang gawat darurat dokter dan perawat berjuang membantu menggenjot jantung. Pihak keluarga berdiri mengelilingi tubuh terbujur kaku. Suami memeluk dan membisiki si isteri dari samping ranjang.
“Tolong berilah dia sakramen perminyakan pastor!” saya mertua dari bapak Joko.
“Apakah selama dia di Ruang Gawat Darurat, dia belum diberi sakramen perminyakan.?”
“Dia sudah pernah diberi sakramen peminyakan. Apakah sakramen perminyakan tidak boleh diberikan 2 X?” Tanya ibu Liandra.
“Boleh. Silahkan anda minta ijin kepada dokter. Kalau beliau mengijinkan, maka kita segera beri sakramen perminyakan.”
Mertua Joko segera menghubungi dokter. Dokter menoleh kearah pastor. Dia mengangguk-angguk pertanda menginjinkan doa untuk Liandra.
Dalam nama bapa dan putera dan roh kudus. Amen.
Semoga damai Tuhan beserta saudari sekalian.
Sekarang dan selama-lamanya.
Imam mereciki air suci sambil berujar,”semoga air suci ini mengingatkan saudari akan pembaptisan yang telah saudari terima dan akan Yesus Kristus, yang telah menebus kita dengan penderitaan dan kebangkitanNya..
Amen
Mari kita mengakui bahwa kita orang berdosa sambil mohon pengampunan dari Tuhan agar kita layak merayakan upacara suci ini.
Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada santa perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal. Amin.
Marilah kita mengucapkan pujian syukur kepada Allah yang telah memberikan kita minyak kudus ini sebagai lambang kelimpahan rahmatNya:
Terpujilah Engkau, Allah Bapa yang Mahakuasa, karena Engkau telah mengutus PuteraMu ke dunia guna menolong dan menyelamatkan kami. Kami memuliakan dia.
Terpujilah Engkau, Allah Putera yang tunggal, karena Engkau telah menerima hidup yang hina ini seperti kami manusia, supaya menyembuhkan segala kesakitan kami. Kami memuliakan Dikau.
Terpujilah Engkau, Allah Roh Kudus, Engkau adalah penolong kami; karena Engkau menguatkan tubuh kami yang lemah dengan dayaMu yang lestari. Kami memuliakan Dikau.
Ya Tuhan, anugerahkanlah kepada hambaMu yang kami urapi dengan minyak kudus ini kekuatan dalam iman , keringanan dalam penderitaannya, dan tabahkanlah hatinya di dalam kelemahannya. Dengan pengantaraan kristus Tuhan kami. Amen.
Imam mengurapi dahi dankedua telapak tangan pasien dengan minyak suci sambil berdoa. “semoga karena pengurapan suci ini Allah yang maha rahim menolong saudari dengan kekuatan roh kudus. Amen.”
Semoga Tuhan memebebaskan saudari dari dosa, ditabahkan dalam penderitaan dan diselamatkan. Amin.
Allah, Bapa maha pengasih dan penyayang, Engkau mengetahui maksud baik setiap manusia. ENgkau selalu mengampuni dosa dan tak menolak seorangpun yang meminta kepadaMu. Tunjukkanlah belaskasihMu kepada saudari Liandra dalam menghadapi akhir hidupnya. Semoga ia mendapat kekuatan oleh pengurapan suci yang telah diterimakan kepadanya, dibantu doa-doa yang timbul dari iman kami. Sudilah menghapuskan dosa-dosanya dan berikanlah dia anugerah cintaMu. Dengan perantaraan Kristus PuteraMu yang mengalahkan maut dan yang telah membukakan kami gerbang menuju hidup yang kekal, sebab Dialah yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.
10 X salam maria, 1 X Bapa Kami
10 X salam Maria, 1 X Bapa Kami
Di 20 X salam maria, dokter menyatakan selesai.
“Allah memberi, Allah mengambil. Terpujilah nama Tuhan.”
Dokter memerintahkan kepada perawat untuk mencabut beberapa selang di tubuh Liandra. Seluruh keluarga menangis berpelukan. Pastor memberkati jenasah dan menutup berkat. Semoga Allah yang maha kuasa membimbing, melindungi, dan memberkati kalian dalam nama bapa dan putera dan roh kudus. Amin.
Pastor meninggalkan ruang gawat darurat. “Hidup adalah misteri. Kapan Dia mengambil nyawa kita, kita tidak mengetahui dengan tepat. Pergilah dalam damai saudari ke pangkuan Bapa.”
Tuhan, kehendakMu terjadilah. Biarlah damaiMu selalu besertanya. Amin.
Tuhan, kehendakMu terjadilah. Biarlah damaiMu selalu besertanya. Amin.
“Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.
Semoga damai Tuhan menyertai perjalanan Ibu.
“Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.
Semoga damai Tuhan menyertai perjalanan Ibu.