Ulang Tahun Tahbisan imamat ke-6, 22 September 2002
Pastor Titus, akhir-akhir ini aku selalu mimpi yang menyeramkan. Seolah aku masuk ke dalam dunia lain. Kenapa ya? Aku seperti sedang melakukan pergulatan dengan dunia di luar dunia nyata. Sekali aku mimpi buruk, maka esok harinya bisa sangat lama selalu berturut-turut mimpi yang tak dapat kupahami namun penuh dengan suasana mencekam seperti bertemu dengan dunia orang mati, melihat orang yang telah meninggal, melihat hantu bahkan merasakan energi yang menusuk seluruh tubuh. Apa ini karena pikiranku atau ada hal yang memang belum kuketahui.
Ada konflik internal di dalam dirimu antara keinginan baik dengan keinginan liar, antara hati dengan emosi, antara pikiran dengan hati, antara kehidupan dengan kematian, antara menggenggam dengan melepaskan, antara mengejar dengan mendiamkan, antara mengobrak-abrik dengan menerima iklas.
Beberapa kali aku pernah mimpi bertemu dengan apa yang dibilang orang ratu pantai selatan. Sebetulnya aku tak yakin Pastor. Hanya saja aku takut ini sebuah pertanda. Karena memang nenek ku yang kemarin baru saja meninggal berasal dari keluarga yang katanya berpegang pada si ratu pantai selatan dan penguasa hutan rimba, Prabu siliwangi. Aku gak tahu apa harus percaya atau tidak. Memang kemarin nenek meninggal sangat sulit melepaskan nyawa. Kata tim doa. Ada penghalang. Setelah hampir 3 minggu, nenek meninggal katanya saudara nenekku, ia jadi merasa bahwa pelindung dan pegangan warisan turun temurun nenek moyang bersarang dalam tubuhnya. Saudara neneku ini jadi pemarah, mudah emosi, sering tak terkendali. Dari gambaran cerita ini, apa yang pastor tangkap?
Prabu Siliwangi melambangkan sosok lelaki yang kau cintai, ratu laut selatan melambangkan wanita yang adalah kau. Lelaki yang kau cintai disimbolkan dengan seorang raja, karena dia memang mempunyai kedudukan, kekuasaan, kekayaan dan pengaruh. Sedangkan dirimu disimbolkan dengan ratu pantai selatan karena kau merindukan kecantikan, kekuasaan dan kedudukan. Amarah Ratu Pantai Selatan hampir pasti membawa korban dan bencana. Pengkhianatan lelaki itu menumbuhkan dendam kesumat di dalam dirimu sehingga membawa pengorbanan bagimu dan orang lain. Amarahmu membuat pikiran, perasaan, dan hidup lelaki itu ruwet seperti hutan. Bahkan dia lengser dari kedudukannya untuk menyepi seorang diri di tempat sepi.
Jadi Ratu Pantai Selatan bukan makluk halus, tetapi cermin dari diriku?
Mimpi tentang ratu pantai selatan dengan prabu siliwangi merupakan cerita tentang dirimu.Berpijak dari kisah mimpimu tersirat jelas bahwa hubunganmu sudah sangat jauh dengan lelaki itu. Tidak mungkin seorang wanita berani nekat mau bunuh diri dan minta pertanggungjawaban lelaki dan lelaki itu lari, kalau tidak ada “apa-apa” atau sesuatu yang sangat penting. Gelombang samudera emosimu semakin berdebur kencang setelah dia melarikan diri dari tanggungjawab dan banyak orang menyalahkanmu sebagai wanita penggoda. Di dalam mimpi kau sudah menceritakan bahwa “Saudara nenekku ini jadi pemarah, mudah emosi, sering tak terkendali.”
Bagaimana pastor bisa tahu? Aku memang berulangkali berusaha bunuh diri.
“Esok harinya bisa sangat lama selalu berturut-turut mimpi yang tak dapat kupahami namun penuh dengan suasana mencekam seperti bertemu dengan dunia orang mati, melihat orang yang telah meninggal, melihat hantu bahkan merasakan energi yang menusuk seluruh tubuh.” Melalui cerita mimpimu, saya menangkap bahwa di dalam dirimu terdapat kerinduan untuk mengakhiri hidup ini.
Menjadi semakin jelas ketika anda mengkaitkan bahwa ratu pantai selatan itu dengan kematian nenekmu. Akibat gelombang kehidupan yang menerpamu hampir menghantarmu pada kematian. Saya mengutip ulang, “hanya saja aku takut ini sebuah pertanda. Karena memang nenek ku yang kemarin baru saja meninggal berasal dari keluarga yang katanya berpegang pada si ratu pantai selatan dan penguasa hutan rimba. Prabu Siliwangi.”
Betul! Bagaimana pastor bisa tahu?
Kemarin malam dalam mimpiku, aku seolah ada dalam situasi perlawanan dimana ketika aku dikejar oleh kuasa gelap itu. Aku melihat ada kayu salib yang berukuran besar berwarna putih dan goa Bunda Maria. Dalam suasana dikejar-kejar, dihadapkan pada badai angin, hujan deras hingga gelombang amukan laut. Aku berlari dan menemukan kayu salib itu serta Goa Maria yang semuanya serba putih. Aku berdoa, memohon perlindungan dan setelah itu aku bermimpi berada di tempat lain menghadapi situasi lain hingga akhirnya aku terbangun. Aku bingung pastor. Sebenarnya aku menghadapi ketakutan yang luar biasa namun tadi setelah bangun aku teringat Yesus, hingga aku tenang kembali.
“Dalam suasana dikejar-kejar, dihadapkan pada badai angin, hujan deras hingga gelombang amukan laut.” Ketika kau dikejar-kejar rasa bersalah, kau lari mencari Tuhan (salib). Ketika hujan makian dan cercaan datang bertubi-tubi seperti hujan deras, kau mencari Tuhan. Ketika gelombang mengamuk dan hampir menenggelamkan hidupmu (merenggut nyawamu).
Aku bingung dengan semua situasi ini. Belum lagi aku takut kakak ku menjadi brutal seperti dulu. Ntah mengapa kadang ketakutan itu menyeruak begitu saja terlebih setelah mimpiku yang melihat kakak kembali menjadi brutal, begitu sadis dan penuh kekerasan. Pernah suatu ketika aku diingatkan untuk mengambil langkah doa berpuasa 3 hari lamanya untuk kakak dan rumitnya situasi keluarga.
Sikap brutal, sadis dan penuh kekerasan kakakmu di dalam mimpi merupakan cermin dirimu. Menurutku di dalam dirimu terdapat sikap keras, brutal dan sadis. Apakah kau seperti itu atau bertolak belakang dari itu semua, yang mengetahui adalah dirimu dan Tuhan.
Goncangan hebat yang pastor katakan tadi sungguh terjadi setahun yang lalu. Guncangan hebat membuat pikiran tidak jernih. Terjadi ledakan emosi dahsyat, brutal dan merusak. Aku berprinsip, siapa menabur maka dia harus menuai. Dia membuat aku seperti ini seperti orang gila dan mau bunuh diri, masakan dia mau enak-enak?
Dia sudah menelan buah pahit dari perbuatannya, sehingga dia lengser dari tempat berkarya di kota besar ke kota kecil dan sepi. Tuhan sudah menuntunmu untuk menyikapi secara bijak atas persoalan, yakni menghayati misteri paska (salib) dan berpuasa. Yesus pernah menderita karena dikhianati dan ditinggalkan oleh orang yang dicintai, tetapi Dia tetap mencintai dan mengampuni mereka. Kalau kau bersikap seperti Yesus bersikap maka kau juga menemukan kebahagiaan, selamat lahir dan batin.
Aku berhasil membuang emosi dan tak mengingat luka yang memedihkan tetapi sejak itu kondisi badanku mudah terserang sakit khususnya bila sedang stress berat. Aku sering mengidap sakit di kepala. Jika aku terbentur dengan masalah, kepala tak tahan seolah mau pecah. Beberapa hari rasa sakit tersebut ditahan, ternyata tulang, otot dan kepala makin linu. Sampai kemarin malam aku memanggil orang ahli pijat. Aku gak tahu kenapa Pastor?
Apa yang engkau katakana ini sudah engkau singkapkan di awal percakapan tentang mimpimu. Kau tadi mengatakan,” Sekali aku mimpi buruk … melihat hantu bahkan merasakan energi yang menusuk seluruh tubuh.” Benang kusut skandal percintaan kalian melahirkan penderitaan seperti sakit kepala yang anda alami. Sakit kepala, badan lemah, tulang-tulang ngilu tetap bersemayam di tubuhmu kalau kau tetap menyimpan dendam kesumat dan tidak memaafkan si pengkhianat. Solusi atas persoalan ini juga sudah kau kemukakan tadi . “sebenarnya aku menghadapi ketakutan yang luar biasa namun tadi setelah bangun aku teringat Yesus, hingga aku tenang kembali.”
Kadang aku merasa dipaksa dan terpaksa mengikuti keinginan TUHAN. Setelah jalan pedih sudah mampu dilewati dan luka mengering, aku baru merasakan niat, maksud dan tujuan Tuhan. Sayangnya aku terlalu mudah mengeluh, marah, kecewa, benci dan cepat menyerah terhadap kerasnya ajaran TUHAN. Begitulah Pastor, cerita tentang aku.
Kalau kita datang kepada Tuhan, tetapi kita ngotot dengan kehendak kita sendiri dan terkesan memaksa Tuhan, maka jelaslah bahwa kita justru semakin menambah persoalan baru. Dia pengatur hidup, bukan kita, bukan kehendak kita yang terjadi tetapi kehendak Allah. Kita datang kepada Allah untuk menerima dengan syukur atas semua penderitaan dan menyerahkan seluruh perjuangan kita kepada Allah. Bukan justru kedatanganmu untuk memaksakan kehendakmu kepada Allah, agar Tuhan membantu membalas dendam kesumatmu.
Aku setuju dengan pastor, bahwa dalam setiap hal ini, aku menerima semua bentuk penderitaan dan menyerahkan pada Allah? Aku harus melepaskan beban ya Pastor. Menghadapi segala sesuatu dengan tenang dan diam. Waktu diam aku bisa mengamati, merenung, berpikir positif, menenangkan diri, berkeluh kepada Tuhan. Hanya itu saja karena aku tak dapat menemukan jalan keluar sesuai harapan dan permintaanku melainkan sesuai kehendak Tuhan.
Langkahmu tepat sekali! Kau memasuki keheningan di dalam Tuhan. Di keheningan ada kebeningan. Di dalam kebeningan cobalah menyelaraskan rancanganmu dengan rangancan Tuhan, pikiranmu dengan pikiran Tuhan, perilakumu dengan perilakunya Tuhan, perasaanmu dengan perasaan Tuhan, cara bicaramu dengan cara bicara Tuhan, cara melihatmu dengan cara melihat Tuhan, cara mendengarmu dengan cara mendengar Tuhan. Keselarasan diri kita dengan Tuhan membawamu pada tahap kebahagiaan lahir dan batin, selamat dunia dan akhirat.
Aku perlu memperbaiki diri. Kepalaku sudah sembuh. Terimakasih.
Permasalahan dalam hidup beraneka ragam ya dan tidak pernah habis2nya…..dekat dengan-Nya adalah yg terbaik dan yakin akan berakhir dengan kedamaian.
Datang menghadap Tuhan hendaknya hati dan tangan kita dalam keadaan kosong, maka Tuhan akan mengisi nya.
Kalau kita diberi sedikit penderitaan, itu hanyalah untuk mengingatkan kita terhadap sifat ketidak kekalan dari dunia….harus dimaknai dan disikapi bukan marah kepada Tuhan.
Penjabaran pastor dalam masalah ini sangat sangat bagus untuk kita jadikan pelajaran, terutama di alinea Langkahmu tepat sekali! Kau memasuki keheningan dalam Tuhan……dst dst…selamat dunia dan akhirat.
Tambah lagi nih ilmu ku
Makasih Pastor
Permasalahan dalam hidup beraneka ragam ya dan tidak pernah habis2nya…..dekat dengan-Nya adalah yg terbaik dan yakin akan berakhir dengan kedamaian.
Datang menghadap Tuhan hendaknya hati dan tangan kita dalam keadaan kosong, maka Tuhan akan mengisi nya.
Kalau kita diberi sedikit penderitaan, itu hanyalah untuk mengingatkan kita terhadap sifat ketidak kekalan dari dunia….harus dimaknai dan disikapi bukan marah kepada Tuhan.
Penjabaran pastor dalam masalah ini sangat sangat bagus untuk kita jadikan pelajaran, terutama di alinea Langkahmu tepat sekali! Kau memasuki keheningan dalam Tuhan……dst dst…selamat dunia dan akhirat.
Tambah lagi nih ilmu ku
Makasih Pastor
Komentar ini mungkin sudah basi dan orang yg terbelenggu dalam dendamnya mungkin sudah sembuh pada saat komentar ini dikirimkan, tapi bertepatan dengan pekan suci dimana kita umat katolik sedang bermati raga sejak Rabu Abu dan ikut merasakan sedikit penderitaan yang dialaminya dengan memikul salib2 kecil akibat dosanya sendiri, tidak seperti Yesus yang mati di salib sebagai silih atas dosa manusia. Kiranya dapat kita hayati penderitaan Yesus, yang jatuh sampai 3x dalam memanggul salib, disiksa dan didera bahkan sampai mati di salib. Penderitaan yang kita alami karena dosa kita masih tidak seberapa dibandingkan dengan penderitaan Yesus. Datang kepada Tuhan, mohon ampun atas segala dosa, melepaskan dendam dan hidup seturut dengan kehendak Allah satu2nya jalan untuk terlepas dari segala penderitaan, ketakutan dan kesakitan. Datanglah kepada imam mintalah Sakramen Pengampunan Dosa, setelah itu seperti St. Paulus, ada perubahan setelah pertobatan, maka semuanya akan menjadi indah, selamat dunia dan akhirat.
Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan kan Pastur?
pemikiran selalu hidup sepanjang masa
Komentar ini mungkin sudah basi dan orang yg terbelenggu dalam dendamnya mungkin sudah sembuh pada saat komentar ini dikirimkan, tapi bertepatan dengan pekan suci dimana kita umat katolik sedang bermati raga sejak Rabu Abu dan ikut merasakan sedikit penderitaan yang dialaminya dengan memikul salib2 kecil akibat dosanya sendiri, tidak seperti Yesus yang mati di salib sebagai silih atas dosa manusia. Kiranya dapat kita hayati penderitaan Yesus, yang jatuh sampai 3x dalam memanggul salib, disiksa dan didera bahkan sampai mati di salib. Penderitaan yang kita alami karena dosa kita masih tidak seberapa dibandingkan dengan penderitaan Yesus. Datang kepada Tuhan, mohon ampun atas segala dosa, melepaskan dendam dan hidup seturut dengan kehendak Allah satu2nya jalan untuk terlepas dari segala penderitaan, ketakutan dan kesakitan. Datanglah kepada imam mintalah Sakramen Pengampunan Dosa, setelah itu seperti St. Paulus, ada perubahan setelah pertobatan, maka semuanya akan menjadi indah, selamat dunia dan akhirat.
Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan kan Pastur?
pemikiran selalu hidup sepanjang masa