Hati Mendua

Wisma Keuskupan, 18 September 2008

 

 

Pernikahan Nini dengan Mumu sudah 16 tahun. Buah pernikahan mereka yakni 3 orang anak. Anak pertama adalah wanita, sedangkan anak kedua adalah lelaki. Anak pertama diberi nama Yuni, karena dia lahir di bulan Juni 1993. Anak kedua diberi nama kedua diberi nama Agus, karena lahir di bulan Agustus 1994. Anak ketiga diberi nama Januarius, karena dia lahir di bulan Januari 1998. Anak pertama III SMP, anak kedua kelas II SMP, anak ketiga kelasV SD. Menurut Mumu mereka sebenarnya mempunyai 4 anak, yang meninggal dunia 1 anak.

 

Mereka mengundan saya untuk melihat kondisi rumah tingkatnya. Di lantai bawah terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 2 kamar tamu, 2 tempat parkir mobil, 2 pintu masuk ke rumah, 2 pintu gerbang. Perabotan di kamar tamu yang tampak adalah 2 aquarium, 1 televisi, 1 jam diding, 2 set tempat duduk dan meja, 1 dapur, dan 2 sumur, dan 2 pompa mesin air.

 

Bisakah lihat kamar saya pastor? Pinta Mumu.

 

Boleh. Di dalam kamarmu kulihat terdapat 2 bantal, 2 bantal guling, 1 AC, 1 meja belajar, 1 kamar mandi, 2 ranjang dijadikan satu, 2 hand phone nokia tergeletak di atas meja belajar. Kau dua dua hari lalu makan malam dimana?

 

Saya makan di restoran Sea Food.

 

Mulai kapan kau suka “Jajan”?

 

Kadang bosan makan di rumah. Sekali waktu cari variasi di luar pastor. Jelas Mumu sambil mata kiri melirik ke arah Nini.

 

Bagus sekali kamarmu. Tidak ada persoalan dengan kamar. Yang menjadi persoalan adalah kecenderungan “jajan.”

 

Sekarang lihat juga lantai atas pastor. Lihat juga kamar saya dan anak-anak.” Nini tidak mau kalah dengan Mumu. Masakan kamar Mumu dilihat sedangkan kamar Nini tidak. Rasa iri Nini muncul.

 

Boleh. Omong-omong makanan yang paling engkau sukai apa?

 

Asinan kelubi

 

Wah, memang pernikahan kalian masam?

 

Mereka berdua cengengesan.

 

Ini kamar saya pastor!” Nini menunjukkan kamarnya. “Maaf pastor, berantakan!”

 

Ya, gak apa yo. Saya melihat di ranjangmu ada 2 bantal, 2 bantal guling, 2 rosario kuning dan ungu, 2 tas, 2 lembar uang seribuan, 1 TV, 1 AC, 1 hand phone Nokia, 1 Sonny Eriction, 1 televisi, 1 video player, 1 kamar mandi, 1 almari besar dengan 4 kaca. Kamarmu sangat bagus. Cahaya cerah. Udara segar. Lantai bersih. Cat teduh. Ruangan besar. Tempat tidur empuk. Bagus sekali kamar ini. Yang menjadi persoalan adalah penghuninya. Kalian tidur di kamar masing-masing, tetapi kalian masih menyediakan 2 bantal dan 2 bantal guling.  Satu sisi Nini rindu agar Mumu kembali menempati bantal itu, sisi lain Mumu rindu Nini menempati bantal kosong di kamar Mumu. Atau hatimu mendua?

 

Mereka berdua saling adu pandang. Saya tertawa ngikik, he he …

 

Jangan ditanggapi serius. Ini khan guyon.

 

Saya meninggalkan kamar tidur Nini menuju ke kamar tamu di lantai bawah. Sekali waktu saya melihat 2 kamar anak-anak. Sembari berjalan diiringi Mumu dan Nini, saya bertanya kepada Mimi. Hari ini engkau makan apa?

 

“Saya makan sayur lempa darat dan tahu.”

 

“Kau makan 2 macam?”

 

“Ya.”

 

“Apa saja bahan untuk memasak sayur lempa darat?”

 

“Mentimun, buah keladi, batang keladi, terong, daun katub, singkong.”

 

“Ketika Ulang tahun Meme, di rumah Meme anda pernah menceritakan kisah tentang mentimun di rumah Mei. Sejauh yang saya ingat, anda pernah bercerita tentang bahwa setelah ekaristi di rumah Mei, tuan rumah menyediakan makan malam. Zuzu membuka almari es di samping nasi dan sayur. Dia mengambil mentimun di dalam almari es. Timun itu ditunjukkan kepada para tamu, yang adalah ibu-ibu muda. Dia berkelakar apakah punya Z sebesar ini (ia mengangkat timur di tangan kiri) atau sekecil ini (dia mengambil terong kecil di meja makan). Rekan-rekan tertawa cekikikan. Apakah anda masih mengingat kejadian di rumah Mei Juli 2008?”

 

“Dia memang sableng. Beberapa benda sering dikait-kaitkan dengan barang-barang vital.” Jawab Nini sambil menoleh kearah Mumu.

 

Apakah Nini mendambakan mentimun dari suamimu? Atau apakah ada persoalan hubungan intim di antara kalian?

 

Nini menatap wajah Mumu. Mumu tertunduk dengan muka memerah.

 

Sebenarnya makanan yang paling saya suka adalah asinan kelubi, jambu air, cermai. Saya suka dengan sayur berkuah. Kuah memperlancar saluran masuk dari kerongkongan ke pencernaan.

 

Saya bukan menanyakan tentang manakan kesukaan Mumu, tetapi anda mengalihkan pertanyaan saya ke pokok yang lain. Saya menanyakan tentang apa makanan hari ini? Tetapi sekiranya anda memang lebih suka asinan, bagus juga. Apakah anda bisa menjelaskan tentang saya makanan kesukaan anda tersebut?

 

Namanya saja asinan. Asin rasanya. Ada rasa sepet. Ada rasa getir. Ada rasa manis.

 

Oh, bagus sekali. Anda mempunyai 2 hand phone, 2 cincin, dan dua dua yang lain dari dua orang berbeda. Apakah anda bahagia dengan perkawinan anda? Atau makanan kesukaan anda menjadi cermin makanan kesukaan anda? Anda merasakan bahwa hubungan kalian getir, sepet, asin, dan juga manis? Apakah anda menjalin hubungan dengan lelaki lain selain suami anda? Atau anda mencintai lelaki lain?

 

Nini menarik nafas panjang. Dia terdiam. Saya menikah dan tinggal bersama selama 17 tahun, tetapi saya tidak mencintai dia. Saya menikah karena saya meyakini bahwa pernikahan ini karena ayah. Saya mempertahankan pernikahan karena ayah dan anak. Saya sudah pernah dikecewakan olehnya, maka saya memberi ruang untuk seorang lelaki. Saya sangat mencintainya walaupun saya tidak bisa memilikinya. Saya mencintai sebatas saya mencintai.

 

Saya kagum terhadap anda. Anda mampu mempertahankan sakramen pernikahan anda selama 17 tahun. Anda berani mengorbankan diri anda demi anak-anak dan ayah. Sayang anda tidak bisa kembali ke 17 tahun silam untuk menolak semua keganjilan hidup. Saya percaya anda bisa mempertahankan sakramen perkawinan sampai akhir hayat. Syukurlah bahwa anda boleh mengalami cinta terhadap lelaki lain. Asalkan anda tetap memegang teguh nilai-nilai moral, agama dan adat.

 

Hidup ini tidak sebatas hanya cinta. Hidup ini tidak sebatas nafsu. Hidup ini tidak sebatas harta. Hidup ini tidak sebatas kedudukan. Saya sangat bahagia melihat ketiga anak saya, terutama anak ketiga, yang saya yakini pembawa hoki bagi keluarga. Saya rela mengorbankan apapun demi ketiga anak saya. Saya lebih memilih ketiga anak saya daripada lelaki yang saya cintai atau suami.

 

Bagus sekali … pertahankan sakramen pernikahan maka seluruh hidup akan membawa kepada kekudusan. Beberapa waktu lalu suami anda pernah menyampaikan kepada saya bahwa dia sangat mencintai dan sayang kepada anda. Dia sangat menyesal pernah melukai anda.  Dia merindukan untuk kembali tidur bersama sekamar.

 

Masa lalu sudah lewat. Saya sudah memaafkan dia. Masalahnya bukan pada saya mau atau tidak mau, tetapi Mumu mau tidur sendiri di kamar bawah. Silahkan saja kalau dia mau kembali ke kamar. Asalkan AC jangan dinyalakan di malam hari dan lampu kamar dimatikan di malam hari.

 

Oke, terimakasih Nini. Sekarang pastor mau bercakap-cakap dengan Mumu. Kau boleh menyiapkan makan siang untuk kita.

 

Anda pernah bercerita bahwa rumah yang sering anda tempati berjumlah 2 rumah, 2 mobil, 2 sopir, 2 pembantu.

 

Iya. Saya sering keluar kota. Rumah di Jakarta ditunggu 1 pembantu, 1 sopir dan 1 mobil. Jadi kalau saya ke Jakarta tidak perlu lagi meningap di hotel.

 

Anda mempunyai 2 hand phone. Anda mengenakan 2 cincin di tangan kiri dan tangan kanan. Anda beberapa kali ganti jam tangan. Betulkah itu?

 

Iya, pastor. Jawab Mumu.

 

Nini meminta kepadamu agar kau segera menceraikan dia. Ada apa ya? Apakah kau selingkuh? Atau kau sudah tidak mampu bertempur?

 

Wanita dari Menado sangat cantik. Saya menjalin hubungan dengan dia selama 2 tahun. Berulangkali dia mau bunuh diri setiap saya mau memutuskan hubungan kami. Saya belum tega melepaskannya, tetapi saya tidak mau menceraikan isteri saya. Saya sudah tidak mampu bertempur karena saya stress dengan persoalan ini. Ada pergolakan batin di dalam diri saya antara melepaskan wanita menado itu dan kembali ke isteri saya atau mempertahankan hubungan perselingkuhan kami dengan resiko ancaman dari isteri untuk segera menceraikannya.

 

Apakah anda sungguh mencintai wanita itu atau sekedar rekreasi?

 

Daya tempur saya sudah jauh menurun. Siapa tahu dengan variasi semangat itu bangkit kembali. Justru persoalan memperburuk situasi, bukan memperbaiki diri. Saya mencintai keluarga. Tolonglah saya pastor agar saya bisa lepas dari wanita Menado itu.

 

Anda sungguh berniat kembali kepada keluarga?

 

Ya pastor. Tolong saya!

 

Isteri anda mengatakan kepada saya bahwa dia sangat mencintai anda dan anak-anak. Dia merindukanmu untuk tidur sekamar dan seranjang. Anda sama-sama mencintai keluarga daripada hal lain. Saran saya metanoia (berbalik dari jalan sesat/salah menuju ke jalan benar), berdoalah setiap hari, dan putuskan hubunganmu dengan wanita itu dengan aneka macam cara.

 

Terimakasih … saya mencintai isteri dan anak-anak.

 

Mulailah mencintai masakan isteri anda walaupun masakan tersebut terasa kurang enak di mulut anda. Lihatlah dengan hati tulus.

 

Read 0 comments

  1. Kasus ini sering sekali terjadi…kenapa ya? Kadang malah cuma seumur jagung pernikahannya….saat2 indah masa pacaran, pernikahan, bulan madu seperti disapu ombak dan yg tersisa cuma kepedihan, hati luluh lantak dan yg lebih tragis lagi yaitu bunuh diri gara2 WIL/PIL.

    2 individu hidup bersama dalam satu ikatan perkawinan perlu waktu utk penyesuaian…. karakter, watak yg berbeda disatukan bukanlah hal yg mudah….selisih pendapat pasti ada….kedua belah pihak harus bekerja sama untuk saling memperbaiki dan jangan sampai terjadi krisis2 terutama kepercayaan dan kejujuran….dan dasar yg paling kokoh adalah cinta kasih utk mecapai kebahagiaan.

    Kalau kita sudah memutuskan suatu pernikahan, hendaknya kita konsekuen dengan putusan kita…..ada yg tidak beres kita bisa cari solusi nya asal mau.

    Nini dan Mumu tepat sekali datang ke Pastor Titus untuk mencari jalan keluar….padahal Pastor tidak nikah ya….Pastor tuh punya segudang nasehat, renungan, cerita, terapi yg semuanya “ampuh” bagaikan obat mujarab, tidak perlu diragukan lagi he he….ini bukan promosi jual jamu lho….faktanya memang begitu.

    Bravo Pastor Titus

  2. Kasus ini sering sekali terjadi…kenapa ya? Kadang malah cuma seumur jagung pernikahannya….saat2 indah masa pacaran, pernikahan, bulan madu seperti disapu ombak dan yg tersisa cuma kepedihan, hati luluh lantak dan yg lebih tragis lagi yaitu bunuh diri gara2 WIL/PIL.

    2 individu hidup bersama dalam satu ikatan perkawinan perlu waktu utk penyesuaian…. karakter, watak yg berbeda disatukan bukanlah hal yg mudah….selisih pendapat pasti ada….kedua belah pihak harus bekerja sama untuk saling memperbaiki dan jangan sampai terjadi krisis2 terutama kepercayaan dan kejujuran….dan dasar yg paling kokoh adalah cinta kasih utk mecapai kebahagiaan.

    Kalau kita sudah memutuskan suatu pernikahan, hendaknya kita konsekuen dengan putusan kita…..ada yg tidak beres kita bisa cari solusi nya asal mau.

    Nini dan Mumu tepat sekali datang ke Pastor Titus untuk mencari jalan keluar….padahal Pastor tidak nikah ya….Pastor tuh punya segudang nasehat, renungan, cerita, terapi yg semuanya “ampuh” bagaikan obat mujarab, tidak perlu diragukan lagi he he….ini bukan promosi jual jamu lho….faktanya memang begitu.

    Bravo Pastor Titus

  3. Kasus di ‘hati mendua’ byk terjadi ya. Mungkin krn msg2 menuntut terlalu byk pada pasangannya, tdk bisa nrimo kekurangan. Emang kdg susah mencintai tulus apa adanya. Lebih gampang nyari ‘pelarian’ di luar.

  4. Kasus di ‘hati mendua’ byk terjadi ya. Mungkin krn msg2 menuntut terlalu byk pada pasangannya, tdk bisa nrimo kekurangan. Emang kdg susah mencintai tulus apa adanya. Lebih gampang nyari ‘pelarian’ di luar.

  5. bosan ato jenuh….. mungkin bukan bosan ama orangnya, mungkin jenuh dg keadaan, rutinitas. kadang tidak disadari, tapi ini bisa meledak sewaktu2.

    berdoa bersama bisa jadi “penghangat”. berdoa bersama suami & anak2 bisa meneduhkan hati & merekatkan kasih… AMIN

  6. bosan ato jenuh….. mungkin bukan bosan ama orangnya, mungkin jenuh dg keadaan, rutinitas. kadang tidak disadari, tapi ini bisa meledak sewaktu2.

    berdoa bersama bisa jadi “penghangat”. berdoa bersama suami & anak2 bisa meneduhkan hati & merekatkan kasih… AMIN

Tinggalkan Balasan