Setan sering menggoda manusia dengan berbagai macam cara yang menarik supaya manusia jatuh kedalam dosa. Dalam Injil Matius kita mencatat beberapa godaan iblis sebagai berikut misalkan: 1) kekuasaan atau kuasa melakukan banyak mukjijat yang dilambangkan dengan kemampuan mengubah batu menjadi roti 2) kehebatan, ketenaran, gengsi atau prestasi yang dilambangkan dengan menjatuhkan diri dari bumbungan bait Allah yang tinggi dan mengharap para malaikat menolong, 3) kekayaan duniawi yang dilambangkan dengan tawaran setan mau memberikan kerajaan dunia dengan kemegahannya kepada Yesus.
Kisah Kejadian juga menampilkan godaan Setan. Adam dan Hawa digoda oleh setan untuk memakan buah larangan. Karena keinginan manusia untuk menyamai Allah maka ia memakan buah larangan Allah tersebut.
Kalau manusia tidak tahan terhadap godaan setan maka manusia dapat jatuh ke dalam dosa. Dosa dapat dilukiskan sebagai berikut: orang melempar ke suatu sasaran dengan batu. Batu tersebut meleset – melenceng – dari sasarannva – alias lidak kena sasarannya. Batu yang melesat diibaratkan manusia yang menuju ke arah sasaran, Allah. Melencengnva lemparan mengibaratkan manusia kalah terhadap godaan-godaan setan dan mengakibatkan dosa.
Godaan-godaan setan membuat manusia melenceng dari Allah – keluar dan jalur yang benar yang ditetapkan oleh Allah. Karena manusia keluar dan jalur Allah maka manusia tidak akan sampai kepada Allah; manusia jauh dari Allah: Akibat dosa adalah penderitaan manusia.
Setelah Adam dan Hawa memakan buah larangan maka mereka mengetahui bahwa mereka telanjang. Artinva mereka berada dalam situasi dosa. Akibatnya dosa bagi Adam dan Hawa adalah ketelanjangan dan mereka diusir dan taman Eden. Ketelanjangan melukiskan penderitaan manusia sedangkan tempat di sebelah timur taman eden adalah lukisan manusia yang jauh dan Allah yang dilukiskan dengan taman Eden.
Jadi akibat dosa yang diperbuat oleh Adam dan Hawa adalah penderitaan manusia. Penderitaan itulah yang diinginkan oleh setan. Setan setiap waktu selalu menggoda dan menggoda manusia agar manusia melenceng dari Jalan Allah.
Godaan-godaan setan itu menarik dan menvenangkan manusia sehingga manusia mudah tergiur dengan godaan itu. Hawa tergiur godaan ular – setan – dan Adam tergiur godaan Hawa. Hawa berdosa karena digoda oleh ular. Adam berdosa karena digoda oleh Hawa.
Jatuhnva dosa Adam dan Hawa mengingatkan gagasan dari Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma,”Dosa telah masuk dalam dunia oleh satu orang […} Sebab itu sama oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman. Demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang berolah pembenaran untuk hidup.”
Argumentasi Santo Paulus sangat logis – masuk di akal kita. Dosa satu orang bisa membuat banyak orang berdosa dan perbuatan benar satu orang dapat menyelamatkan banyak orang.
Ilustrasi ini semoga membantu memahami maksud pikiran di atas: Romo Thomas naik kendaraan Vespa ke pasar Mambo. Dia memboncengkan perempuan. Di jalan dekat pasar mambo si Polan aktifis paroki melihat romo Thomas berboncengan dengan gadis itu.
Si Polan yang doyan bualan itu menceritakan kepada teman-teman di sekolahnya dan di kelompok kategorial dengan semangat. Katanva,”sava tadi melihat pastor Thomas di dekat pasar Mambo berboncengan dengan perempuan cantik, rambutnya lurus, lesung pipinya, alisnya hitam, bedak tebal.
Sepulang sekolah kopral Ling1ung teman Polan menceritakan ulang cerita Polan dengan bumbu masakan masako kepada tetangga-tetangganya. Kata Kopral Linglung kepada mereka,” temanku Polan seorang melihat pastor Thomas berboncengan dengan perempuan cantik: mesra sekali: tangan mulus, mata sipit itu memeluk perut pastor Thomas. Sungguh!”
Dimas teman kopral Linglung sepulang dari rumah Polan bercerita kepada papa dan mamanva di meja makan. Kata Dimas,” pastor Thomas sekarang berpacaran dengan perempuan cantik, Kalau pacaran mereka naik Vespa.”
Bayu Ningrat teman adik Dimas menceritakan kepada teman-teman mainnva katanya,”pastor Thomas sangat berani. Dia berpacaran dengan seorang wanita. Pasti ia sudah ada main dengan perempuan itu. Nggak mungkin jaman sekarang ini kalau pacaran hanya sekedar bertatapan mata dengan mata!”
Suci Ningrat teman Bayu Ningrat mencerintakan kepada temannya temannya,”saya mendengar kabar bahwa romo Thomas selingkuh dengan perempuan cantik, bahenol. Memalukan!” Berita romo Thomas membonceng adik kandung wanita menyebar bagaikan wabah kolera dalam waktu yang sangat cepat. Seluruh umat di kota Antah Berantah mengetahui berita tentang romo Thomas yang berboncengan dengan seorang gadis yang sebenanva adalah adik kandungnya.
Informasi orang pertama sangat berbeda dengan kenyataan dan informasi tersebut jauh berbeda ketika informasi tersebut sampai di telinga Suci Ningrat. Kalau informasi Suci Ningrat diteruskan, maka semakin banyak dia menyebarkan informasi keliru (menyebar kebohongan). Informasi baik bisa menjadi informasi yang sangat buruk dan mematikan seseorang, Apalagi informasi jelek, pasti orang akan hangat dan semangat menyebarkannya.
Alangkah indahnya kalau sepulang gereja setiap orang dan kita meceritakan kepada semua orang yang dijumpai sehingga seluruh kota gempar dengan kabar gembira sehingga semua orang mendapat mengenal Yesus sehingga gara-gara satu orang semua orang bisa mengenal Yesus, sehingga.
Marilah kita melatih mengendalikan diri sehingga kita fasih menghadapi godaan-godaan setan yang menarik hati. Latihan kita tidak perlu yang hebat. Pilih satu kecenderungan negatif dalam diri kita dan kita olah dengan tekun.
Seandainva kalau kita cenderung membicarakan kejelakan orang maka kita mengurangi kebiasaan buruk tersebut. Kalau mungkin mengganti berita buruk menjadi berita baik untuk disebarkan kepada semua orang. Kalau kita cenderung mencari kekayaan tidak wajar seperti korupsi, mencuri, germo, dan lain-lain sampai melupakan Tuhan, marilah kita sisihkan waktu kita untuk Tuhan dan sesama. Kalau kita gila kekuatan atau kekusaan seperti memperebutkan kedudukan tidak wajar maka marilah kita mencoba merendah di hadapan Allah yang maha kuat karena Dialah yang maha kuat. Kalau kita cenderung ingin mengtahui segala hal maka marilah kita mengekang keinginan tahu kita dan mengakui kebesaran Tuhan yang tak mampu tertandingi oleh manusia.
Seringkali keinginan tahu justru akan membunuh diri kita sendiri dan membuat kita menderita. Dengan latihan-latihan dan campur tangan Tuhan dalam setiap hidup kita, kita berharap semakin fasih menghadapi godaan setan. Dengan demikian kita tidak mudah jatuh kedalam dosa. (Titus Budiyanto, wisma keuskupan Jalan Batu Kaldera XXI N0. 545 A Pangkalpinang 33147)