Memberontak atau menerima ” sesuatu “

Ketika ziarah ke israel terlihat pemandangan padang gurun dengan hawa yang sangat panas di siang hari jarang tetumbuhan hidup di atas pasir panas sedangkan pada malam hari super dingin maka para peziarah disarankan memakai jaket penahan dingin.


Menjadi unik pertapaan ini bernama padang gurun. Pondok pondok panggung dari papan beratap seng berdiri di tengah hutan penuh pepohonan dan air mengalir dari sumber mata air jernih. Baru mengerti ketika tinggal di sini bahwa ada benarnya nama itu. Siang hari hawanya super panas sedangkan malam hari super dingin.


Bagi orang yang biasa hidup di tempat dingin akan suka dengan hawa dingin dan bagi yang suka hawa panas enjoy enjoy saja. Kebetulan saya enggak tahan dingin, lumayan mendera tubuh. Semakin kita melawan hawa dingin semakin kedinginan lah kita. Semakin melawan hawa panas , makin panaslah kita.


Saat dingin menusuk tulang, terimalah hawa dingin masuk ke tubuh dengan rasa syukur maka rasa dingin itu menyatu dengan tubuh. Tubuh berdamai dengan dingin . Pada akhirnya kita enggak kedinginan dan bisa tidur.


Pada saat panas menyengat, kita terima panas tersebut. Maka rasa panas akan menyatu dengan tubuh. Tubuh akan menyesuaikan rasa panas sehingga kita bisa bekerka dengan suka cita.


Semakin kita melawan sesuatu kita memberi kekuatan kepada sesuatu itu. Semakin kita menyerah pasrah menerima sesuatu itu maka kita bisa berdamai dengan sesuatu itu. 

Kita tidak bisa mengubah alam yang dingin menjadi panas atau yang panas menjadi dingin. Yang bisa kita lakukan adalah mengubah sikap kita terhadap panas dan dingin atau sesuatu itu.

Tinggalkan Balasan