Belas kasih pondasi bangunan puri sadhana

Purisadhana panas terik menyengat bumi dengan segala penghuninya. Rumput rumput mengering kurang air dari langit. Manusia manusia gerah gak tahan panas dan lebih suka berada di bawa rumah. Tidak sedikit manusia mengeluh dengan panas mata hari dan tidak sedikit pula manusia mengeluh tatkala hujan mengguyur bumi. Manusia cenderung mengeluh anugerah dari langit daripada bersyukur.

Dalam kesunyian pondok doa di depan patung maria bunda karmel, pikiran melambung jauh ke papua selatan. Film masa lampau terputar bagaikan TV. Selama menjadi pastor paroki st petrus bupul di pedalaman Papua dari tahun 2013-2017, pastor berusaha memprioritaskan pelayanan sakramrntal karena banyak umat merindukan pelayanan sakramen.

. 6 gereja lama dari papan yang tidak layak lagi dipakai sudah direnovasi semi permanen ( lihat beberapa berita di muat di twittwer, google )


Bersamaan dengan tugas utama tersebut romo yohanes indrakusuma memberi kepercayaan kepada pastor untuk membangun pusat spiritualitas karmel di serapu Merauke papua selatan. Berkat campur tangan Allah , dukungan para anggota komunitas tri tunggal maha kudus, dukungan dari luar merauke dari berbagai agama maka pusat spiritualitas tersebut selesai dalam tempo 1 tahun dan diresmikian 6 desember 2015 ( lihat di google ketik “pusat spiritualitas karmel di serapu merauke “, lihat di tweeter @titusbudi, lihat berita berita KTM )


Saya berfikir di bangka lebih enak daripada di papua selatan. Pulang ke keuskupan pangkalpinang bisa pensiun dan menjalani hidup bertapa ( pertapaan sinobit ). Pikiran tersebut ternyata keliru, Mgr Adrianus Sunarko OFM memberi mandat untuk membangun rumah pembinaan iman , spiritual , mental dan moral di puri sadhana pangkalpinang. ” rancangan ku ternyata bukan rancangan  – Mu. Pikiranku ternyata bukan pikiran – Mu.


Dalam ketaatan sebagai seorang imam terhadap uskup maka saya menerima. Berusaha menjalankan rancangan Tuhan dalam hidup. Belajar melakukan pikiran Tuhan di dalam hidup. 


Enam bulan bergulat dalam keheningan di pondok doa. Perlukah rancangan bapa uskup direalisasikan atau tidak? Banyak konsekwensi dalam keputusan tersebut. Selama ini setiap doa pribadi / meditasi atau ekaristi, hampir tidak pernah meminta hal yang berhubungan dengan material atau uang : hanya menyadari betapa besar kasih Tuhan dan karya karya Tuhan. Sedangkan membangun pasti pikiran berurusan dengan material atau uang.


Ketika melihat peserta retret dari berbagai agama yang puteri tidur 6 orang sekamar dan ada yang tidur 4 orang / kamar sedangkan peserta putera tidur 2 orang / kamar maka timbullah belas kasih kepada mereka. Bagaimana mungkin mereka memasuki keheningan , meditasi, kontemplasi, jika tidur beramai ramai? Mustahil rasanya. 


Ketika menyaksikan mereka muncul gerakan dari hati, timbul belas kasih. Kasihan mereka tidur beramai ramai dan berdua dengan ruangan tidak begitu lebar / sempit. Kasihan mereka sulit meditasi dan merenung secara pribadi.

Belaskasih memotivasi semua kegiatan. Maka pastor hendak membangun bangunan atas dasar kasih. Pastor menghindari kontraktor yang akan menarik fokus kita pada untung rugi. Menghindari arsitek yang mendasarkan pada harga. Menghindari belanja aneka material berdasarkan untung dan rugi. Dst
Pastor masih meyakini bahwa masih banyak manusia yang mempunyai belas kasih di tahun 2019 – 2020.

Tidak pandang bulu dia beragama katolik, kong hucu, budha atau islam. Tangan tangan yang memiliki belas kasih tersebutlah yang akan mendirikan rumah pembinaan tempat orang meditasi, kontemplasi. Aura rumah yang demikian akan terasa menyejukkan hati semua orang yang memasuki area.


Di penghujung tulisan ini pastor yakin bahwa bangunan tersebut adalah milik Allah dan untuk semua orang. Saya yakin Allah yang ada di bangka atau Allah yang ada di luar bangka terus berkarya mewujudkan rumah – Nya.


Siapapun yang tergerak oleh belas kasih bisa menyisihkan sebagian sepersepuluh atau sedikit derma kepada Tuhan yang pania akan olah dan bisa disalurkan ke :
BCA Pangkalpinang

Nomer rekening 0415766799

Atas nama PANITIA PEMBANGUNAN RUMAH PEMBINAAN

Dalam jam jam seharian selama proses pembangunan rumah milik Allah pastor sering menyanyikan lagu ” berilah kami rejeki pada hari ini … ” adalah kebahagiaan pastor banyak umat ikut berpartisipasi berdoa bapa kami bagi yang katolik dan kristen dan doa dari rekan rekan yang mempunyai Allah.

Semua adalah kosong dan Allah adalah segala galanya. Semua material adalah kosong semata dan yang kosong itu isi.

Tinggalkan Balasan