Setiap pelayanan misa ke rias , bun bun atau yohanes selalu ikut pastor yg bertugas. Dia menjadi penunjuk jalan bagi para imam. Semalam dia memberi uang kepada dessy, pemudi jawa rias.
Dalam perjalanan pastor bercanda dg bun bun, “ wah di rias ada wanita cantik. Siapa namanya?”
“Dessy”
“Kau suka dia atau tidak?”
“Suka romo”
Dia suka kamu atau tidak?”
“Nggak tahu romo”
“ mau gak kau kAwin dengan dessy?”
“Mau romo”
Pagi ini yohanes datang ke pastoran. Dia duduk menemani pastor makan mie. Melihat pastor makan dia berujar, “Saya belum makan romo.”
“ makan lah roti ini!”
Ketika dia asyik makan roti,” di rias ada wanita cantik. Siapa namanya , bun?”
“Dessy”
“ semalam
Kau beri uang berapa?”
Rp. 7000 ( tujuh ribu )”
Saya tertawa hahahaha
Lanjutnya ,” setiap hari saya memberi nya uang.”
“Hah ? Kau setiap hari pergi ke rias?”
“ tidak romo, setiap sabtu.”
“Apakah kau mencintai dessy?”
“ iya romo”
Yohanes yg disapa bun bun, anak orang berada. Jiwanya terganggu, kata banyak umat di stasi tobali. Setiap hari dia mengkonsumsi obat dari dokter RSJ.
Cinta tidak mengenal orang sehat atau sakit jiwanya. Bahkan orang yang sehat jiwa raganya, bisa sakit karena mencintai.
Cinta bisa mengobarkan jiwa seseorang untuk bergerak melampaui kemampuan kodratinya. Dia bagaikan sengat. Begitu orang tersengat cinta maka seluruh diri berubah : lebih hidup dan hidup. Hidup nya mempunyai kekuatan tiada batas. Kekuatan tersebut mampu menghasilkan karya agung seperti seperti karya candi prambanan. Karena sengat cinta roro jonggrang, bandung bondowoso mencipta candi prambanan dalam semalam.