Kasih adalah anugerah Allah. Anugerah tersebut bukan semata mata usaha manusia. Karena Allah telah menganugerahkan kasih dan lebih dahulu mengasihi kita, maka pantaslah kita mengasihi Allah dan sesama. Jika kita tidak bisa mencintai yang kelihatan bagaimana kita bisa mencintai Allah yang tidak kelihatan? Bagaimana bisa kita iri, benci, dendam, marah, loba serakah dengan sesama bisa bersujud kepada Allah? Jadi adalah mutlah kita mencintai sesama dan Tuhan. Ketika kita melihat orang sakit kita merawatnya. Ketika kita melihat orang lapar kita memberinya makanan. Ketika kita melihat orang yang haus kita memberinya minuman. Ketika kita melihat orang tak berpakian, kita beri pakaian, ketika kita melihat orang asing , kita beri tumpangan, simple gampang dan sesederhana itu latihan cinta kasih, untuk bisa.membalas kasih Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita.
Menangis dengan orang yang menangis. Tersenyum dengsn orang yang tertawa. Berduka dengan orang yang berduka. Rasa merasakan rasa orang lain dengan hati, menurunkan nalar ke hati. Kedamaian muncul bervibrasi di kedalaman hati dengan berempati dan mengembangkan sayap sayap kasih.
Terbang dan terbanglag jiwaku menembus langit untuk menjadi langit biru , bukan menjadi awan yang bergerak dan berubah setiap waktu diterpa angin.
Puri sadhana, jumaat 11 januari 2019
Semua hal di dunia tidak ada yang abadi, dia muncul dan lenyap seperti awan, menangis tertawa kejahatan kebaikan sakit sehat rugi untung dstnya. Jangan menjadi awan yang muncul lenyap, tetapi jadilah langit biru. Kita sekedar menjadi pengamat muncul lenyap derita dan bahagia.