sabtu 29 oktober 2012
Romo melihat banyak sekali orang berkumpul di suatu tempat. Melihat mereka hati romo tergerak oleh belas kasihan karena mereka seperti domba yang tidak bergembala. R romo mengenakan jubah putih dan mengambil kitab suci. romo memilih yakobus 4: 1-18 dan matius 6: 9-13.
“Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.
Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para panatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minya dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaknya kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.”
Setelah membaca firman itu romo mengajak semua orang bergandengan tangan untuk berdoa bapa kami. mereka membentuk banyak lingkaran. Doa bapa kami dikutip dari injil matius,
“Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami kedalam pendobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat (karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama lamanya. Amin).
Sebelum berkat penutup mereka bertanya, bagaimanakah jiwa anaknya dan mereka. Romo melihat Yesus bersama-sama dengan jiwa-jiwa orang yang percaya kepada-Nya. Yesus berada di belakang jiwa-jiwa orang yang telah meninggal untuk menuntun mereka ke jalan kehidupan.
Mendengar hal itu bersukacitalah banyak orang. Makanya “Bertobatlah dan percayalah kepada injil” supaya kita diselamatkan.