jakarta, 20 maret 2011
Kebanyakan orang mengucapkan syukur atau terimakasih setelah memperoleh sesuatu dari orang lain atau Tuhan. Misalkan orang tua kita memberi uang dan kita berucap makasih pak. Jarang orang mengembangkan syukur atau terimakasih sebelum menerima sesuatu dari orang lain atau Tuhan. Misalkan, terimakasih Tuhan karena engkau sudah memberi saya rumah burung walet dengan sarang burung walet 5 kg/bulan. Padahal ketika mengucapkan terimakasih, kita belum mendapatkan sarang burung walet itu atau belum memiliki gedung walet. Padahal justru letak kunci kesuksesan salah satunya adalah bersyukur sebelum menerima.
Demikian juga manusia sulit mengucapkan terimakasih kepada Tuhan ketika ia mengalami kesulitan karena bencana atau orang lain. Bahkan orang sangat sulit berterimakasih kepada orang yang justru melukai kita melalui tutur katga atau perbuatan kita. Padahal justru ketika kita merasa sakit dengan perilaku orang atau alam, di situlah diri kita yang asli tampak dan justru melaluinyalah kita mampu meraih kesempurnaan.
Menurut kawanku, keberhasilan-kesempurnaan, mendapat hal baik atau hal buruk merupakan bentuk kesempurnaan manusia sebagai sang creator atas hidup kita dengan kerjasama rahmat Tuhan.
Salam dari atas mobil menuju ke bandara soekarno hatta.
Halo Romo titus… apa kabar? masih ingat dengan 5 duren yang kt habiskan di sinkai melintang? 🙂
masih ingat,
Hahaha masih, sekarang.musim durian..kapan nek makan lagi?
Bangka belum musim durian, mungkim desember baru musim. Tunggu musim.baru makan
Hahaha ingat duren nya
Sekarang masih di kebun sahang kah?
ya tinggal di jl koba km 13,5 air mesu pangkalpinang
Masih di rumah retret purisadhana