Kere Melahirkan Kere!

jakarta, 23 maret 2011

Baru saja pastor pulang ke kampung halaman di kuningan jogjakarta. Di sana pastor bertemu dengan kawan-kawan sekampung. terbersit rasa heran melihat suasana di sana. Mbah warno dulu jaman pastor SD, membuka warung sayur, sekarang bu slamet anak mbah warno meneruskan usaha buka warung. Mami anak bu slamet sekarang meneruskan warung yang biasa dijaga oleh bu slamet.

Bapak paijan berjualan bensin di tepi jalan di jalan Colombo di depan SD Negeri 1 yogyakarta, sekarang dia pun juga masih berjualan di tempat yang sama dengan gerobak yang sama. Salah seorang anak pak slamet setelah menikah juga berjualan bensin eceran sepanjang masa.

Mas jono, anak bapak selamet ketika pastor masih SMA bekerja menjaga parkir di kolam renang IKIP Yogjayarta. Lha sekarang dia masih setia menjaga parkir itu dengan dibantu oleh anaknya yang sudah besar dan anak si enu kakak si jono.

Orang tua isteri enu membuka warung di pojok kampung kuningan ketika pastor masih SMU. Nah sekarang istrinya itu juga membuka warung di tempat yang sama.

Bapak Tukul membuka warung di pintu gerbang kampung kuningan Yogyakarta ketika pastor masih SMU. Lha sekarang warung itu diteruskan oleh Sugiharto anaknya. tempat jualannya lebih kecil daripada warung orang tuanya.

Bu Unah – pak sukir membuka warung makan di depan kolam renang karang malang Yogyakarta ketika pastor SMU. Eh sekarang yang berjualan anak puterinya yang sudah menikah.

Lingkungan kita sangat berpengaruh banyak terhadap perkembangan otak, emosi, kerohanian dan fisik seseorang. Hanya orang yang mampu mengadakan loncatan dari kotak lingkungan kecil, ialah yang mengalami kesuksesan. ketika orang tidak berani keluar dari kotak, maka kere melahirkan kere.

salam dari atas mobil dalam perjalanan dari pecenongan jakarta selatan menuju ke kelapa gading jakarta pusat.

Tinggalkan Balasan