oh gara-gara itu

bothok asin sekali : wah kemarin masak sudah petang sehingga terburu.

Talas ini sudah 10hari tergeletak dilantai:wah belum sempat,sibuk.

kita punya cabe di kebun utk masak,kok justru beli:wah kebetulan sudah ada yg dipotong.

celana+kaos di almari sudah habis.belum disetrika ya:wah belum sempat,ngurus anak.

kok enggak masak sayur bayam? khan di kebun banyak sayur seperti bayam, chao sim, dan lain-lain = tadi saya masak pagi masih pagi sehingga masak sayur kangkung yang ada di almari es.

semalaman kran kamar mandimu meluap dari mlm-pagi:wah itu gara-gara anjing menggonggong.jadi gak terdengar sudah penuh atau belum.

siang hari kok justru tidur,bukan masak utk peserta retret:Kalau dituruti pekerjaan tidak akan ada hentinya.

apakah anda tidak mempunyai waktu untuk berdoa di hari minggu? oh gara-gara tamu kemarin datang.

begitu pandai orang mencari alasan atau menyalahkan yg lain(anjing,anaknya sendiri,tukang kebun,gelap, dan lain sebagainya. kayak Tuhan bertanya kepada adam,kok kamu makan buah terlarang:lha disuruh hawa.Tuhan tanya hawa,kok kamu makan buah terlarang:itu tuh gara2ular!

dalam keseharian tidak jarang dijumpai ketika terdapat persoalan,orang membela diri dg menyalahkan org lain.bpk acong melihat rumah walet yg dibangunnya 1th retak,sedangkan pemborong tidak mrasa bersalah berkata,”yg saya butuhkan hanya 1 yakni menyadari diri salah utk perbaikan,tetapi itu tidak saya temukan!membuat saya sedih!” Introspeksi mengupgrade diri perlu kerendahan hati.setelah anda membaca kisah ini anda semakin rendah hati&mengupgrade diri setiap waktu.salam&doa dari rumah retret purisadhana pangkalpinang.

Tinggalkan Balasan