Berwawan dengan Yesus

Keuskupan, Senin, 21 Juni 2010

Pukul 0230 wib adalah waktu tidur paling euenak untuk kebanyakan orang. Biasanya sih memang jam begitu keadaan senyap dan nyenyak banget. Apalagi setelah banyak pekerjaan di hari minggu. . Enggak ada tamu datang untuk konsultasi atau berdiskusi pada saat dini hari. Lagian ini rumah para Imam lagi. Orang enggan datang masuk gedung megah.

Ketika uenak-uenaknya tidur, Yesus datang mengetuk pintu jam 02.00 wib 21 Juni 2010. Antara males atau bangun membukakan pintu hati? Kalau nuruti kedagingan – ego, ya mesti nyo milih tidur aja deh. Di saat rasa males itu menyusup di batin, ketukan itu semakin kuat. “bangunlah nak!”

Aku tetap aje tidur di ranjang. Mata melek dan merem. Rasa kantuk sangat kuat. Telpon bordering. “romo, perut saya sakit sekali… bentar-bentar… terus ada keluar flek, ada apa ya romo?”

Weleh konsultasi kehamilan kok ke romo. Emang tlp ini enggak salah alamat? Lha romo kok ditanya tentang ngeflek. Weleh-weleh … itu dalam hati. Mungkin dia takut , khawatir, cemas terhadap anak dalam kandungannya.

“apakah ada apa-apa dengan anak saya atau tidak mo? Perut di bagian bawah seperti narik-narik. Tolong doakan dong mo.”

Ya sudah ak bilangin ke dia nya, Tuhan Yesus menyertai engkau dan anakmu setiap hari. Berdoalah kepada Yesus. Di dalam doa, ajaklah cakap-cakap bayi dalam kandungan. Sampaikan permintaan maafmu kepadanya. Mungkin kau terlalu banyak bergerak naik – turun tangga atau mobil sehingga berakibat seperti sekarang ini. Pesanlah kepadanya bahwa engkau sangat mencintai anak dalam kandungan itu. Mama mau menjaga memelihara merawat sampai umurmu 9 bulan.
Romo kok tahu kalau saya banyak gerak? Iya romo saya percaya bahwa Yesus menyertai saya dan anak saya.

“ketika Yesus bersama para murid-Nya di perahu, mengamuklah angin taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk kedalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya,”guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Ia pun bangun menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah! Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali” (Markus 4: 37-39). Ketika engkau khawatir – takut terhadap gejolak anak dalam rahimmu, sadarilah bahwa Yesus berada di dalam perahu anda. Dia akan menghardir gelombang kekhawatiran anda. Bicaralah kepada anakmu, “Diamlah anakku! Tenanglah!”

Nah, sekarang segera ke rumah sakit untuk konsultasi dengan dokter!
Pastor saya sudah diinfus di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta. Ternyata sakit juga diinfus ya pastor. Saya baru sekali ini diinfus dan opname di rumah sakit. Kejadian tadi bertepatan dengan jadwal cek ke dokter.

Nah aman deh kalau sudah di rumah sakit. Dokter di rumah sakit adalah mutlak dalam keadaan seperti kamu, doa kepada Yesus juga mutlak untuk orang beriman. Nah setelah anak dalam rahimmu diam, tenang dan damai maka tidurlah dalam lindungan Tuhan.

“Siapa yang melawat aku ketika aku terbaring sakit, sebenarnya ia melawat Aku” Penelpon itu adalah Yesus. Jadi betapa indahnya bertemu dan berwawan hati dengan Yesus melalui tlp.

Tinggalkan Balasan