Pertapaan Yung Fo, 6 november 2009
Ketika kita bosan di rumah, alam mengirim signal bahwa kita merindukan keinginan jalan-jalan.
Ketika kita bosan bekerja, alam mengirim signal bahwa kita tidak cocok terhadap pekerjaan kita atau perlu mengambil jarak sejenak terhadap rutininatas kita.
Ketika muncul amarah, justru alam memberi warning bahwa kita merindukan kesabaran. Ketika pikiran kalut kacau pada waktu dicaci maki, alam mengirim signal bahwa kita memang merindukan ketenangan dan kedamaian batin.
Ketika kita tidak bisa tidur di malam hari, alam mengirim signal kepada kita bahwa kita merindukan untuk segera menyelesaikan pekerjaan kita atau menyelesaikan persoalan kita dengan sesama dan Tuhan.
Ketika kita tamak terhadap harta, alam member signal bahwa masa kecil kita miskin – berkekurangan sehingga diri mau menunjukkan bahwa dia mampu melampauinya.
Ketika maag kita kambuh, alam mengirim signal bahwa kita sedang stress terhadap pekerjaan atau kita menyimpan kesalahan orang lain.
Ketika kita galau, alam mengirim signal bahwa nurani kita menggugat atas perilaku, sikap dan pikiran kita terhadap diri, sesama dan Tuhan.
Ketika kita males berdoa atau malu terhadap Tuhan, menjadi pertanda bahwa kita mungkin menyimpan bau busuk di dalam hati dan kita merindukan pertobatan.
Ketika orang membenci kita, alam memberi signal bahwa dia merindukan ia merindukan pengampunan atau sikap kita terhadapnya kurang sesuai dengan persepsinya.
Ketika orang mempersoalkan uang/dia merasa kurang atas pemberian kita maka alam memberitahu kepada kita bahwa dia masih memerlukan uang atau kekurangan uang karena pemberian kita belum sesuai dengan harapan dia.
Ketika orang tidak mau berjumpa dengan kita atau menghindar pada waktu berpapasan dengan kita, alam memberitahu bahwa sikap kita terhadap orang itu kurang fleksible atau orang itu merindukan penerimaan diri.
Ketika orang merasa miskin, alam memberitahu bahwa dia merindukan kaya
Ketika orang terluka dengan kita, alam memberitahu bahwa perkataan kita atau perbuatan kita kurang berkenan di hati allah dan sesama
Ketika orang merasa diperlakukan tidak adil oleh kita karena kita memberi atau membantu orang tersebut kurang sesuai harapan orang itu, maka alam memberi signal kepada kita bahwa kita perlu belajar memberi/membantu sesuai dengan harapan orang dan bukan berdasarkan harapan kita
Ketika orang menjelekkan nama kita, alam mengirim signal bahwa kita perlu rendah hati menjalin dengan banyak orang dengan kasih tulus.
Ketika orang menfitnah kita, alam mengirim signal bahwa kita sedang dimurnikan atau kita telah menyakiti Tuhan dan sesama.
Ketika orang tidak memakai kita, alam memberi signal bahwa pekerjaan kita kurang baik dan kurang bertanggungjawab.
Ketika orang tidak mau terbuka terhadap kita, alam mengirim alarm kepada kita bahwa kita kurang mampu menjaga mulut kita.
Ketika orang menfitnah dan kita justru marah, itu pertanda alam bahwa memang betul adanya didalam diri terdapat kelemahan.
Bagaimanapun tutur kata buruk orang lain / perbuatan buruk orang lain atau perkataan dan perbuatan baik orang lain merupakan cermin perilaku, sikap dan tutur kata diri kita sendiri. Kita patut bersyukur bahwa Allah memakai orang orang demikian. Sehingga kita dipacu untuk menjadi bijak dan baik adanya seperti bapa disurga baek adanya.
Ketika harta benda ayun musna, keluarga dan sahabat meninggalkan dirinya, banyak orang menyalahkan dia, ayub menangkap signal bahwa ia sedang dimurnikan oleh Allah melalui pencobaan oleh tangan iblis. Sekalipun ia menderita hebat, ia tetap setia kepada Tuhan dan rendah hati terhadap sesama. Perlu rahmat Tuhan menjadikan segala signal sebagai goal kita dalam hidup menuju sebuah kesempurnaan jiwa. Mohon berkat dan doa untuk berkarya bagi sesama dan Tuhan dengan segala kelemahan dan dosa.
mawas diri terhadap setiap tingkah laku dan polah kita se hari2, kadang batas2 senang susah, gembira sedih terasa bias, senang untuk siapa dan susah untuk siapa ?
korban lumpur lapindo sangat susah karena harta benda hilang tetapi Lapindo merasa senang karena meminimalkan ganti rugi..
sangat penting keseimbangan , keadilan…
mawas diri , bersyukur dalam setiap keadaan dan ingat selalu hukum tabur tuai… itu yg ingin dilatih dan diterapkan dlm diri sendiri… belajar menjadi lebih baik lagi..
Terimakasih, hukum tabur tuai dan selalu mawas diri itu penting skl seperti pendapatmu di atas
itulah sifat manusia.n qrennya Tuhan mengirmkan kita teguran teguran melalui berbagai cara,salah satunya alam
Melalui ciptaan Nya kita bisa mengenal kehendakNya. Firman Nya dalam Kitab suci sudah jelas di depan mata. tinggal mengambil dan membacanya. salam