Kelepasan

Pertapaan Yung Fo, 7 Oktober 2009

Aku hanya mau hidup sampai tahun 2012, setelah berkumpul dengan isteri, anak-anak, menantu, dan cucu di singapura.

Aku tidak mau hidup lama di dunia, sudah puas hidup di dunia.

sekiranya aku meninggal, tubuhku dibakar dan abunya dibuang di laut. Setelah tubuhku dibakar, penyakitku lenyap – tidak menyebar dan tidak merepotkan anak cucu, yang harus menyembayangi di hari-hari kematian.

Tanggal 16 Oktober aku terbang ke atas awan menuju ke negara singa untuk mewujudkan angan-anganku. Nafas hidup, ku hembuskan di tengah-tengah hening di antara mereka. Roh ku menaungi semua sebelum aku menghadap kepada sang pencipta, Tuhan.

Kini saatnya aku merdeka, terlepas dari belenggu penderitaan di dunia. memasuki kehidupan baru , dimensi baru kehidupan. Bahagia bersama dengan sang penciptaku.

Maafkan segala dosa dan salah selama menari di dunia yang sudah tua renta ini, agar aku bisa pergi dengan enteng kehadiratNya. terimakasih atas kebaikan anda semua.

salam dari surga.

Read 3 comments

  1. Hidup seperti memikul sekarung kerikil.
    Saat diletakkan satu persatu,langkah menjadi ringan.
    Berlari ke tempat tujuan…,kebahagiaan tak letih menunggu.
    Ada kepuasan…ada kelegaan…
    Saat rela melepaskan semua…sungguh merasa telah berada
    di surga dunia.

    Hehe…,salam juga dari surga buat romo

    • “saat diletakkan satu persatu,langkah menjadi ringan.berlari ke tempat tujuan.” Luarbiasa engkau memiliki tujuan hidup dan bergerak dari situsi sekarang menuju ke tujuan hidupmu. tidak semua orang memiliki tujuan hidup yang jelas dan berjuang menuju tujuan itu. salam sukses untuk yuli djap

  2. Lepaskan segalanya,,, nikmati kasih Tuhan yg sejati Dan abadi bekerja sesuai dgn kehendak-Nya,,,, Biarkan Kasih Tuhan yg terkasih… Membantu kita untuk kembali menjadi cahaya yg indah seutuh” nya , sepenuh hati , sepenuh jiwa,,,

Tinggalkan Balasan