Letakkanlah Bebanmu kepada-Ku!

Pertapaan Yung fo, 24 Juli 2009

Pastor setiap jam 18 wib perut saya panas. Rasa panas tersebut menjalar naik ke dada dan kepala. Apakah rasa panas tersebut berasal dari santet? (dia jenis kinestetik melihat bahasanya) Kata bawahan saya, bekas pegawai mempunyai ilmu, sering duduk di kursi tertentu dan di kantor. (Dia menggunakan audio remember ekternal). Apakah penyebabnya kuasa gelap dari pegawai itu atau kuasa gelap lain?
Ibu merasa panas di bagian perut setiap jam 18.00 wib? Letak persis rasa panas tersebut coba dimana?

Di sini pastor! Di bagian perut saya.

Nah letakkan salah satu telapak tangan ibu di bagian itu! Sentuhlah lembut bagian itu dengan telapak tangan ibu. Sambil berdoa di dalam hati, ambil rasa sakit itu dan letakkan di sebelah kiri ibu!”

Sudah pastor. Saya sebenarnya sedih pastor. Pikiran ruwet. (melihat kata kerja yang dipakai ia jenis kinestetik) Saya memikirkan Asak (ia memakai kata kerja tidak spesifik), adik kandung saya di Bandung. Adik kandung di Jakarta menyarankan kepada saya dan Asak agar rumah warisan dikontrakkan. (audio remember: ia mengingat masukan dari adiknya di Jakarta. Massukan tersebut membuat pikirannya ruwet). Saya harus bagaimana?

Pastor merasa perihatin dengan situasi kalian bertiga. Persoalan harta warisan bisa membuat pikiran ruwet. Saran pastor, kalian sebagai ahli waris harus berembug untuk membicarakan hal tersebut di dalam terang Tuhan. Pembicaraan hendaknya didasari oleh kebaikan Tuhan.

Iya pastor

Nah, tadi ibu merasa sedih dan pikiran ruwet. Perasaan sedih tersebut terletak dimana?

Rasa sedih menekan di bagian dada.

Bagus. Sekarang letakkan salah satu telapak tangan ibu di bagian yang menekan itu. Seorang bijak bernama Yesus pernah berkata,”datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan member kelegaan kepadamu” sambil menyentuh dan menggenggam rasa menekan tersebut, berdoalah dalam hati dengana mengingat petuah bijak tersebut.

Oke, pastor.

Bila sudah, genggam dan serahkan rasa menekan di dada tersebut di tangan Tuhan

Sambil menunggu dia berdoa di dalam hati saya berkata, sementara anda berdoa di dalam hati dan menyentuh dada anda, anda mengalami kebahagiaan dan keringanan.

Sudah pastor.

Sekarang rasa ruwet ibu terletak dimana?

Ada di kepala , pastor.

Nah, letakkan kembali salah satu tangan ibu di kepala. Rasakan dan rabalah dengan lembuh bagian tersebut sambil mengingat petuah bijak dan berdoa di dalam hati. Setelah itu ambil dan serahkan rasa tersebut kepada si bijak.

Hati saya bahagia. Tubuh terasa ringan. Kepala menjadi enteng. Kapan pastor datang ke Bandung? Pastor sangat baik sekali kepada saya. Saya sangat bahagia hari ini. Perasaan bahagia saya, saya mau bagikan kepada sesama menderita.

Berterimakasihlah kepada Tuhan dan si Bijak dengan berbuat baik kepada sesama, maka ibu merasa bahagia di masa tua. Selamat berkarya ibu.

Read 1 comment

Tinggalkan Balasan