Penghulu Dunia

keuskupan pangkalpinang, 9 Juli 2009

Masing-masing orang bertanggungjawab atas keputusannya pilihannya.Rasa benci/dendam hanya merusak diri&bangsa Indonesia.Setan bekerja sempurna dalam kebencian,dendam,kepahitan.Pengampunan/kasih membangun&membahagiakan manusia&indonesia.posisi umat beriman semakin terjepit&tertindas dengan pengaruh setan&kuasa penghulu dunia.

Setan bermanis muka,dibalik kemanisan terdapat maut.kecenderungan melihat kecantikan yang terlihat&terdengar oleh telinga,namun tuhan melihat relung hati.kebobrokan hati dilihat dengan hati.Kepekaan hati,kerendahan hati,kedekatan dengan Allah memampukan lebih peka melihat karya setan dalam aneka bentuk menggoda manusia.Kini siapa menabur angin,tunggu saja menuai badai.

Bangsa-bangsa diluar menyanjung senyum manis.seluruh bangsa didalam seperti seorang anak kecil yang kurang berfikir logis karena melihat hadiah/iming-iming dari penghulu dunia.”padahal setan berkeliling mengaum-ngaum mencari mangsa.lawanlah dia teguh dalam iman.”siap menerkam orang-orang beriman,yang terhypnotis dengan aneka janji indah.ratusan peraturan penghulu setan akan menggencet orang-orang beriman.

Mungkin Tuhan memberi kesempatan seperti waktu Dia memberi kesempatan mencobai si Ayub.Kini aura setan semakin terasa kuat menyelimuti.Dia membiarkan menentukan pilihan untuk menyembah atau membangkang.Setan memojokkan manusia untuk memilih 1 hal,yakni maut.orang tidak lagi diberi kebebasan memilih sesuai nurani,tetapi dipaksa untuk menyembah dia(setan).di saat orang beriman sudah tergencet oleh kuasa setan,dia lupa.

bangsa-bangsa lupa terhadap keputusan masa lalunya.bangsa-bangsa lupa dengan sejarah bangsa atau sejarah hidupnya.itulah harapan penghulu setan.siapa setia kepada iman dalam pencobaan seperti Ayub,dia akan mengalami keselamatan,imannya dikuatkan.Siapakah yang tahan terhadap pencobaan?siapkah kita digencet pencobaan?siapkan penderitaan mendera?siapkah kebebasan kita dibelenggu oleh penghulu setan?Tuhan membantu kita

Read 2 comments

  1. Betapa besarnya uang 100rb jika dibawa ke rumah Tuhan.
    Betapa kecilnya uang 100rb jika kita bawa ke mall…

    Kenapa kita ingin duduk di depan jika kita nonton konser.
    Tapi kenapa kita ingin duduk di belakang jika kita ke rumah Tuhan…

    Betapa malasnya kita membaca kitap suci yang tebal.
    Namun betapa semangatnya kita membaca novel…

Tinggalkan Balasan