Bante Thailand

Keuskupan Jalan batu Kadera XXI n0 545 Pangkalpinang, 29 Mei 2009

Djing (5/27/2009 9:03:06 PM): Yo… hr sabtu ad acara waisak di vihara. Cetia, vihara kecil, di belakang rumah. Bakal Banyak bhante yang datang. Biasa saya sudah sibuk bantu. Pemilik Cetia to royal. Sm semua org gitu baik. Donatur to (itu) cantik, baik, berduit lg yaaa… Klo dia menyediakan makan untuk Bante semeja penuh dan bergizi semua lagi. Gak ada tahu tempe. Dana makanan untuk para Bante diberi tiap hari lho di jkt. Dulu aku juga cemtu la (begitulah). Kini dak agi (sekarang tidak lagi). Dulu yakin dana untuk materi to (itu) penting. Sekarang lebih ke pengolahan hati (kerohanian – mental), belajar rendah hati, beriman dan sabar. Kayanya to (itu) lebih penting daripada makanan dan pakaian. Ya klo ada acara saya tetap datang ke Cetia, tetapi tidak sesemangat dulu Lagi. Dulu to pengendalian pikiran, skr ke hati.

Acong (5/27/2009 9:34:10 PM): Makanan dan pakaian adalah fana. Kecantikan adalah sementara sifatnya.

Djing (5/27/2009 9:35:27 PM): Ya, lahir, sakit, tua dan mati.

Djing (5/28/2009 9:17:09 AM): hr minggu Sore… Teman… Hr ni uda pada datang… pada tanya dia kemana. kok gak muncul-muncul. gak tahu, ikut urus gak sesuai agi dgn ht, ky ad yg ganjal. Ku diam la. Ada yg bertentangan. misal Sekarang ku ke kubur, gak lg bw apa-apa. Paling nurut ht bw garu aja. nyaman dihati wangi… terasa sendiri. Dulu rasanya enak. Bakti Kali… Padahal dak perlu.

Acong (5/28/2009 9:27:14 AM): wuih, luarbiasa. Orang tercerahi merupakan penerang kepada kehidupan dunia. Kehadirannya semoga menebarkan cahaya kebaikan bagi setiap orang di sekitarnya.

Djong, “Dia mengundang banyak Bante. Dia banyak menyumbang nya. Dia banyak memberi makan dia. Dia banyak menopang kehidupan orang. Tetapi penghasilan orang itu berasal darimana? Kehidupan orang itu bagaimana? Kenyataan real di lapangan seperti apakah dia. Apakah sepakterjangnya ekologis terhadap lingkungan, sesama, Tuhan?

Acong, “Siapa menabur, dia menuai. Fokuskan pandangan kita ke titik putih di antara dunia gelap. Biarkan kegelapan berada bersama terang, dan terang dihiasi kegelapan.

Read 3 comments

  1. Kehidupan ini begitu kecil, tetati… begitu penting.
    Kehidupan ini merupakan titik balik menuju ke tingkat yang lebih tinggi, atau lebih rendah,,, Bahagia atau menderita,,, pilihan hanya dapat dilakukan di kehidupan ini.

    Waspadalah akan hal ini lalu pilihlah, pilihlah dengan baik.

  2. Jangan pernah lakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan suara hati, terutama di dalam pelayanan. Di dalam pelayanan dan kehidupan se-hari2 diperlukan ketulusan dalam pelaksanaan sebab Tuhan menghendaki agar kita melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan. Yang terpenting justru bukan pada uang/ materi, tapi perhatian, waktu dan ketulusan di dalam pelaksanaan. Bila di dalam pelaksanaan kita terpaksa melakukannya karena tradisi atau takut dikatakan orang maka kita tidak akan merasa nyaman dan ketidak nyamanan akan mengakibatkan kita menjadi tidak tulus dalam menjalankannya. Agar hidup kita hanya tertuju demi kemuliaan TUHAN, perlu latihan pengolahan hati yang terus menerus sama halnya seperti kita terus menerus berlatih meditasi / doa hening, dia tidak datang begitu saja seperti jatuh dari langit, harus ada niat dan keinginan serta latihan. Semoga dengan bimbingan dari romo Titus kita semua diingatkan dan selalu berlatih untuk perkembangan iman kita kepada-NYA dan HIDUP DEMI KEMULIAAN-NYA. Amin

Tinggalkan Balasan