Pesan Mgr Martinus Situmorang OFM cap

Wisma keuskupan, 30 April 2009

Mgr Martinus Situmorang dalam kata sambutan di gereja st yusuf katedral pangkalpinang menyampaikan pesan kepada umat yang hadir, KWI merupakan persekutuan para uskup seluruh indonesia. Para uskup saling mendukung dan berbagi pengalaman dalam karya pastoral sesuai dengan konteks keuskupan masing masing sehingga bisa mengembangkan iman umat di keuskupan masing-masing. Mengutip kotbah Mgr Sudarso SCJ, keuskupan pangkalpinang mengembangkan persaudaraan sejati melalui komunitas basis gerejani. Bapa uskup Hilarius Moa Nurak SVD sangat bersemangat dalam pengembangan KBG. Uskup di sini juga termasuk kita semua sebagai umat beriman. Kami para uskup hadir di sini juga belajar dari beliau dalam pengembangan KBG.

Para uskup mengharapkan kesetiaan gereja dalam mewartakan kabar gembira kepada semua golongan agama dan suku di keuskupan masing masing sesuai dengan konteks keuskupannya. Gereja mengupayakan persaudaraan dengan semua golongan dan agama. Gereja juga konsern terhadap orang-orang miskin dalam segala bentuk dan perwujudan. Gereja mengambil inisiatif atas situasi umat sehingga banyak orang mengalami keselamatan. Gereja yang demikian menjadi tanda kehadiran kristus di tengah-tengah dunia sehingga kehadiranNya sungguh nyata di dalam diri masing masing umat katolik. Masing-masing umat beriman katolik hendaknya menghadirkan kasih Allah di masing masing keuskupannya.

Pesan beliau kepada umat katolik keuskupan Pangkalpinang memukau seluruh hadirin. Kesetiaan meneruskan misi Yesus di dunia sesuai dengan konteks masing masing keuskupan. Kepedulian terhadap orang miskin dan persaudaraan mendapat tekanan utama dalam pesannya. Kita masing masing diingatkan akan tanggungjawab kita sebagai umat beriman sesuai panggilannya masing masing.

Mgr Situmorang ketua KWI, Mgr Sudarso SCJ dan Mgr Henri Soesanto menekankan persaudaraan sejati dalam kotbah dan kata sambutannya. Apakah yang bisa dibuat oleh kita untuk mewujudkan gagasan para pembesar gereja tersebut?

Read 5 comments

  1. Namun kita semua yang mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan wajah yang tak terselubung, kita sedang diubahrupakan menurut gambarNya dari kemuliaan kepada kemuliaan, sebagaimana halnya Tuhan yang adalah Roh. (2 Korintus 3:18)

    Entah kita sadari atau tidak, setiap hari kita sedang bertumbuh di dalam Tuhan,menjadi semakin menyerupai Dia. RohNya yang tinggal di setiap kita, mengubah kita dari dalam ke luar, mencerminkan kemuliaan Tuhan yang menyala dari dalam. Agar supaya semakin bersinar, kita harus peka dengan segala kehendakNya. Sehingga kita benar-benar bertumbuh di dalam Tuhan. Jika telah bertumbuh di dalam Tuhan, maka dalam setiap langkah hidup kita akan selalu berpijak pada kehendak dan ajaranNya. Roh Tuhan bekerja di dalam diri kita untuk mengubah kita ke dalam citraNya, namun kita juga harus melakukan bagian kita. Tugas kita adalah merespon pekerjaan yang sedang berlangsung di dalam diri kita. Kita harus berani membuka hati dan menyerahkan sifat lama kita untuk digantikan dengan sifat yang baru, yaitu kolaborasi antara kita dan Tuhan. Itulah yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan gagasan para pembesar gereja.

    Pengembangan KBG haruslah dimulai dari diri setiap umat gereja, sesuai dengan panggilanya masing-masing, lalu berkembang ke wilayah yang lebih luas, yaitu ranting-ranting, kemudian ke kelompok-kelompok, terus ke wilayah-wilayah, yang pada akhir akan berkembang pada tingkat gereja. Pekerjaan yang sering kali sukar, namun membawa upah yang besar. Terimakasih para uskup yang telah hadir dan memberikan semangat pada semua umat di Pangkalpinang khususnya dan semua umat gereja umumnya.

  2. Tujuan utama hidup sebenarnya adalah untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan membuka hati dan pasra dari hati kepadaNya.

    Hati adalah pusat perasaan halus, kasih, dan hal” baik lainnya, maka memudahkan kita untuk menerima berkatNya(kedamaian, kebahagiaan, kemuliaan, dll) yg berkelimpahan.

    Apakah kita telah melakukannya dengan baik?

  3. Setiap selesai misa pada berkat penutup imam : memberi berkat dan berkata ……. Perayaan Ekaristi sudah selesai” Umat menjawab: “Syukur kepada Allah”. dilanjutkan oleh imam “MARILAH PERGI! KITA DIUTUS” dan umat meng-amin-i.

    Yang diutus itu adalah KITA berarti bukan hanya imam tetapi termasuk kita sebagai warga gereja. Oleh karenanya tugas membangun dan memperkembangkan Komunitas Basis Gereja adalah tugas kita bersama.

    Caranya ????? ya hadirkan Yesus di dalam kehidupan kita se-hari2. Sebagai orang yang diberi berkat berlebih bisa sebagai penyalur berkat (menjadi Yesus yang berbelas kasih) dan sebagai orang yang kurang beruntung bertahan untuk tetap hidup dan tetap setia kepada janji Allah (menjadi Yesus yang teraniaya)sehingga ketika dua kelompok ini bertemu mereka saling bertemu dengan Yesus (Yesus hadir di tengah2 mereka). Kita sebagai Warga dari NKRI memiliki latar belakang budaya, adat istiadat dan bahasa yang berbeda, namum kita memiliki dasar hidup bersama sebagai warga masyarakat yaitu PANCASILA. Karenanya kita harus menghormati agama2 lain sebagai cara menghadirkan Allah di lingkungan kita melalui PEMBERDAYAAN HUBUNGAN ANTAR UMTA BERIMAN dengan mengadakan dialog mengenai masalah2 agama sehingga tidak terjadi pertentangan akibat perbedaan agama.

    Selamat berkarya dan menghadirkan Allah di manapun kita berada sesuai dengan panggilan hidup kita masing-masing.
    Percayalah bahwa Roh Kudus yang adalah Roh Allah sendiri yang akan membantu dan membimbing kita semua, asalkan kita mau dan memberi waktu dan tempat untuk Roh Kudus bekerja dalam hati kita.

  4. Setiap selesai misa pada berkat penutup imam memberi berkat dan berkata : ……. Perayaan Ekaristi sudah selesai” Umat menjawab: “Syukur kepada Allah”. dilanjutkan oleh imam “MARILAH PERGI! KITA DIUTUS” dan umat meng-amin-i.

    Yang diutus itu adalah KITA berarti bukan hanya imam tetapi termasuk kita sebagai warga gereja. Oleh karenanya tugas membangun dan memperkembangkan Komunitas Basis Gereja adalah tugas kita bersama.

    Caranya ????? ya hadirkan Yesus di dalam kehidupan kita se-hari2. Sebagai orang yang diberi berkat berlebih bisa sebagai penyalur berkat (menjadi Yesus yang berbelas kasih) dan sebagai orang yang kurang beruntung bertahan untuk tetap hidup dan tetap setia kepada janji Allah (menjadi Yesus yang teraniaya)sehingga ketika dua kelompok ini bertemu mereka saling bertemu dengan Yesus (Yesus hadir di tengah2 mereka). Kita sebagai Warga dari NKRI memiliki latar belakang budaya, adat istiadat dan bahasa yang berbeda, namum kita memiliki dasar hidup bersama sebagai warga masyarakat yaitu PANCASILA. Karenanya kita harus menghormati agama2 lain sebagai cara menghadirkan Allah di lingkungan kita melalui PEMBERDAYAAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERIMAN dengan mengadakan dialog mengenai masalah2 agama sehingga tidak terjadi pertentangan akibat perbedaan agama.

    Selamat berkarya dan menghadirkan Allah di manapun kita berada sesuai dengan panggilan hidup kita masing-masing.
    Percayalah bahwa Roh Kudus yang adalah Roh Allah sendiri yang akan membantu dan membimbing kita semua, asalkan kita mau dan memberi waktu dan tempat untuk Roh Kudus bekerja dalam hati kita.

  5. Kesetiaaan meneruskan misi Yesus, berarti secara tidak langsung, mencari pengikut Yesus.

    Apakah yang bisa dibuat oleh kita untuk mewujudkan gagasan para pembesar gereja tersebut?

    Principle Marketing harus kita gunakan,. Rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang.. Misinya sudah ada, …. Komisi harus dibentuk untuk mewujudkan gagasan ini. Jangka waktu pembentukan komisi, dan jangka waktu komisi membuat rencana harus kita tentukan juga..
    Ayo, siapa yg punya waktu untuk komisi ini.
    Jangan dibiarkan sebagai gagasan saja.

Tinggalkan Balasan