Berbagi Rejeki

Keuskupan, 25 Februari 2009

Acong bertamu di rumah Nenek Moi. Dia tinggal seorang diri di Sungailiat. Semua anak dan cucu sudah mendiri. Setiap bulan anak dan beberapa donatur di kota sungailiat memberi uang untuk makan. Sekali waktu orang memberi beras, telor, sayur, mie, dll.

Hampir setiap Acong singgah, ia selalu merauk sebagian makanan milik kepunyaannya untuk diberikan kepada Acong. Sekalipun pemberian tersebut ditolakn, namun nenek itu memaksanya agar menerima sebagian harta miliknya.

Bahkan cicin yang diikat di kain dan dimasukkan ke dalam sompet mau diberikan kepada Acong. Berulangkali beliau berujar, “aji tidak bisa makan sendiri. Aji harus berbagi berbagi dan berbagi. Semua rejeki berasal dari Tuhan. Aji hanya membagi kepadamu. Apalagi dulu pastor Molen SSCC sudah membantu banyak keluarga kami.”

Aji moi (nenek Moi) menjadi teladan Acong. Acong bengon melihat nenek tua di depannya. Dia soelah melihat orang suci di hadapannya. Yang berkenan di hati Allah Acong atau nenek itu? Berulangkali beliau menyembah Acong seperti dewa atau orang suci. Selalu beliau mohon berkat untuk kesehatan dan anak cucunua.

Kasih nya tidak berkesudahan. Justru karena dia memberi memberi dan memberi agar orang lain bisa makan (hidup) maka dia dianugerahi umur panjang dan kesehatan.

Terimakasih nek.

Read 0 comments

  1. Semakin banyak memberi, maka akan semakin banyak menerima. kalimat ini banyak sekali bukti nyatanya. Seorang kakek yang dermawan dan juga kaya raya pernah bercerita kepada saya, bahwa beliau memang sering memberi apa yang beliau miliki kepada orang lain. Dia bertanya kepada saya,kamu tahu kenapa saya semakin kaya dan berumur panjang? itu karena setiap kali saya memberikan sesuatu kepada orang lain, maka orang tersebut akan berkata “Terima kasih Pak, semoga Bapak tambah murah rejeki, panjang umur dan selalu dilindungi Tuhan”. Kakek itu berkata, “Itulah rahasia keberlimpahan dan panjang umur saya. Kamu tahu berapa orang yang telah mendoakan saya seperti itu? Banyak sekali. Maka Tuhan mengabulkan doa mereka”. Sungguh sesuatu yang masuk akal sekali cerita kakek itu. Maka berlomba lombalah menjadi tangan yang di atas. Tanpa mengharapkan balasan dari manusia, Allah akan memberikan balasan atas perbuatan mulia semua umatNya.

  2. Semakin banyak memberi, maka akan semakin banyak menerima. kalimat ini banyak sekali bukti nyatanya. Seorang kakek yang dermawan dan juga kaya raya pernah bercerita kepada saya, bahwa beliau memang sering memberi apa yang beliau miliki kepada orang lain. Dia bertanya kepada saya,kamu tahu kenapa saya semakin kaya dan berumur panjang? itu karena setiap kali saya memberikan sesuatu kepada orang lain, maka orang tersebut akan berkata “Terima kasih Pak, semoga Bapak tambah murah rejeki, panjang umur dan selalu dilindungi Tuhan”. Kakek itu berkata, “Itulah rahasia keberlimpahan dan panjang umur saya. Kamu tahu berapa orang yang telah mendoakan saya seperti itu? Banyak sekali. Maka Tuhan mengabulkan doa mereka”. Sungguh sesuatu yang masuk akal sekali cerita kakek itu. Maka berlomba lombalah menjadi tangan yang di atas. Tanpa mengharapkan balasan dari manusia, Allah akan memberikan balasan atas perbuatan mulia semua umatNya.

  3. Seperti kita senang diberi, maka begitu juga orang yang kita beri. Senangkah kita diberi? Inginkah kita merasakan kebahagiaan yang orang rasakan? Berikan maka kita akan merasakannya… Berlatih memberi sejak kecil memang berguna untuk saat kita sudah hidup di dunia nyata…

  4. Seperti kita senang diberi, maka begitu juga orang yang kita beri. Senangkah kita diberi? Inginkah kita merasakan kebahagiaan yang orang rasakan? Berikan maka kita akan merasakannya… Berlatih memberi sejak kecil memang berguna untuk saat kita sudah hidup di dunia nyata…

Tinggalkan Balasan