Memasuki malam, memasuki detik detik akhir hidup kita.
Seluruh haru biru dikembalikan kepada yang memiliki hidup, Allah.
Kita kembali pada kosong: tak membawa apapun,selain kain yang menutup aurat.
Kita datang tak membawa apapun, kita pulang dengan tangan kosong.
Engkau memberi, Engkau yang mengambil.
Selamat memasuki kematian dan menghadap Tuhan.
Wahhh…..bener lho punya telinga ke-3……sepertinya “KEMBALI” adalah lanjutan dari pembicaraan kita semalam yg belum berakhir karena ngantuk semua.
Agus mengatakan Tuhan tidak melihat apa kita yang pakai, celana panjang/pendek, sarung, singlet dll……HATI kita lah yg dilihat.
Pada waktu kita datang Tuhan sudah melengkapi sarana untuk mengarungi kehidupan dan tidak ada keharusan/pesan2 waktu Tuhan mengambil kita……dan kita tidak tahu kapan waktu yg diberikan kepada kita sudah habis……marilah kita siapkan hati kita dalam sisa waktu yang diberikan dengan baik agar kita tenang saat Dia mengambil.
Kita sudah dalam kehadiran Tuhan……banyak tulisan Pastor merupakan secercah cahaya atau beberapa cercah cahaya dari kehadiran Tuhan……meyakinkan diri kita akan pertolongan, cinta dan bimbingan-NYA
Makasih Pastor.
Wahhh…..bener lho punya telinga ke-3……sepertinya “KEMBALI” adalah lanjutan dari pembicaraan kita semalam yg belum berakhir karena ngantuk semua.
Agus mengatakan Tuhan tidak melihat apa kita yang pakai, celana panjang/pendek, sarung, singlet dll……HATI kita lah yg dilihat.
Pada waktu kita datang Tuhan sudah melengkapi sarana untuk mengarungi kehidupan dan tidak ada keharusan/pesan2 waktu Tuhan mengambil kita……dan kita tidak tahu kapan waktu yg diberikan kepada kita sudah habis……marilah kita siapkan hati kita dalam sisa waktu yang diberikan dengan baik agar kita tenang saat Dia mengambil.
Kita sudah dalam kehadiran Tuhan……banyak tulisan Pastor merupakan secercah cahaya atau beberapa cercah cahaya dari kehadiran Tuhan……meyakinkan diri kita akan pertolongan, cinta dan bimbingan-NYA
Makasih Pastor.
Aku menangkap makna di balik tulisan diatas adalah “SUDAH SIAPKAH KITA BILA TUHAN MEMANGGiL KITA?”
Apakah kita sudah berbuat seperti 10 gadis bijaksana yang mempersiapkan minyak dan berjaga-jaga? atau kita masih seperti 10m gadis yang bodoh?
Yu mumpung kita masih diberi kesempatan untuk menghirup udara dan minikmati indahnya matahari, kita persiapkan sendiri jalan bagi kita menuju kahidupan abadi.
TUhan menyertai kita dibantu oleh para gembala yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, kita semua dimungkinkan untuk hidup lebih baik dan berubah. Dalam tidur kita mati dalam Tuhan dan dalam bangun kita bangkit demi kemulian Tuhan.
Aku menangkap makna di balik tulisan diatas adalah “SUDAH SIAPKAH KITA BILA TUHAN MEMANGGiL KITA?”
Apakah kita sudah berbuat seperti 10 gadis bijaksana yang mempersiapkan minyak dan berjaga-jaga? atau kita masih seperti 10m gadis yang bodoh?
Yu mumpung kita masih diberi kesempatan untuk menghirup udara dan minikmati indahnya matahari, kita persiapkan sendiri jalan bagi kita menuju kahidupan abadi.
TUhan menyertai kita dibantu oleh para gembala yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, kita semua dimungkinkan untuk hidup lebih baik dan berubah. Dalam tidur kita mati dalam Tuhan dan dalam bangun kita bangkit demi kemulian Tuhan.
Semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah suatu “titipan” dari Yang Maha…Kita dilahirkan tidak membawa apa-2…dan kita kembali kepangkuanNya juga tanpa membawa apa-2 (dalam arti materi)…Yang pertama kita bawa kedunia adalah “tangis”, demikian juga bilamana kita dipanggil olehNya, yang akan mengiringi kita adalah “tangis”…Jadi apakah arti semua yang kita miliki sekarang ini ….????
Semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah suatu “titipan” dari Yang Maha…Kita dilahirkan tidak membawa apa-2…dan kita kembali kepangkuanNya juga tanpa membawa apa-2 (dalam arti materi)…Yang pertama kita bawa kedunia adalah “tangis”, demikian juga bilamana kita dipanggil olehNya, yang akan mengiringi kita adalah “tangis”…Jadi apakah arti semua yang kita miliki sekarang ini ….????
Renungan yang paling pendek ditulis Pater, yang saya baca selama ini tapi maknanya ga kalah dahsyat sama yang lain.
Mengingatkan kembali pada kita sudahkah kita jalankan apa yang telah Allah percayakan pada (iman, keluarga, pekerjaan, dll) hingga pada waktunya kita dapat mempertanggung jawabkan dihadapan Allah.
Jika saat ini kita terkagum-kagum dengan ke “milik” an kita, jangan pernah lupa sememit kedepan kita ga tau apa yang akan terjadi pada kita, masih bisa kita nikmati semuanya, atau sudah selesai …. dan apa jawaban kita padaNYa, ga mungkin kan kita bilang sorry Tuhan aku belum siap….
Renungan yang paling pendek ditulis Pater, yang saya baca selama ini tapi maknanya ga kalah dahsyat sama yang lain.
Mengingatkan kembali pada kita sudahkah kita jalankan apa yang telah Allah percayakan pada (iman, keluarga, pekerjaan, dll) hingga pada waktunya kita dapat mempertanggung jawabkan dihadapan Allah.
Jika saat ini kita terkagum-kagum dengan ke “milik” an kita, jangan pernah lupa sememit kedepan kita ga tau apa yang akan terjadi pada kita, masih bisa kita nikmati semuanya, atau sudah selesai …. dan apa jawaban kita padaNYa, ga mungkin kan kita bilang sorry Tuhan aku belum siap….
Ku tak membawa apapun juga
Saat kudatang kedunia
Ku tinggal semua pada akhirnya
Saatku kembali ke Surga
Inilah yang kupunya
Hati s’bagai hamba
Yang mau taat dan setia padaMu Bapa
Kemanapun kubawa
Hati yang menyembah
Dalam roh dan kebenaran
Sampai s’lamanya.
Bagaimana ku membalas kasihMu
S’gala yang kupunya itu milikMu…
Itu milikMu…
(Bait lagu ini mungkin mempunyai makna yang hampir sama ya mo…)
Ku tak membawa apapun juga
Saat kudatang kedunia
Ku tinggal semua pada akhirnya
Saatku kembali ke Surga
Inilah yang kupunya
Hati s’bagai hamba
Yang mau taat dan setia padaMu Bapa
Kemanapun kubawa
Hati yang menyembah
Dalam roh dan kebenaran
Sampai s’lamanya.
Bagaimana ku membalas kasihMu
S’gala yang kupunya itu milikMu…
Itu milikMu…
(Bait lagu ini mungkin mempunyai makna yang hampir sama ya mo…)