mencelekkan mata

Mentok, 18 Februari 2009

“Orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.”

Orang waras berinisiatif membawa orang buta kepada Yesus untuk berobat. Mereka memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan si sakit. Peran orang lain terhadap sesame yang menderita mampu juga menggerakkan hati Yesus.

“Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia keluar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tanganNya atasnya dan bertanya,’ sudahkan kau lihat sesuatu?”

Doa orang waras untuk orang sakit mampu menggoncang hati Yesus. Setelah hatiNya tergoncang oleh belaskasih, Yesus memegang tangan si sakit : kebanyakan orang menjauh dan tidak peduli terhadap penderitaan sesama. Setelah Ia meludahi mata orang buta dan meletakkan tanganNya atasnya Dia bersabda, ‘Sudahkah kau lihat sesuatu.’ Proses penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus adalah bertindak , yakni memegang, meludahi, meletakkan tanganNya dan bersabda.

“Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: Aku melihat orang sebab melihat mereka berjalan-jalan tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” Komentar pastor Meo Bupu selaku pembimbing retret dalam kotbah di gereja santa maria pelindung para Pelaut, kita sering melihat orang seperti pohon. Kita tidak melihat manusia sebagai manusia.

“Yesus meletakkan lagi tanganNya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat  segala sesuatu dengan jelas.” Yang dilakukan oleh Yesus untuk menyembuhkan orang adalah mengubah persepsi si sakit. Ketika persepsi si sakit berubah, maka akan berdampak pada state dan physiologis. Keduanya mempengaruhi perilaku dan behaviour.

Pastor Yance pr, ketika menjelaskan tentang CU mengutip gagasan dari seorang motivator, robert namanya, “kita mulai mengubah persepsi. Persepsi akan mempengaruhi tindakan. Tindakan yang diulang ulang membentuk behaviour. Behaviour membentuk karakter seseorang.” Langkah para pekerja CU adalah mengubah pola pikir orang.

Sebelum para motivator bermunculan di abat ini, Yesus sudah menjadi motivator handal untuk mengubah perilaku orang dan Dia adalah tabib agung. Yesus adalah model bagi para motivator jaman sekarang. Apakah para petugas pastoral juga memodel gaya Yesus, memotivasi orang dan menjadi tabib agung?

Read 0 comments

  1. Yesus menyembuhkan org buta melalui proses, tidak sekaligus, 2x Yesus menjamah sehingga si buta bisa melihat, dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita buta dan belum dapat melihat kasih ALLAH sehingga kita sering mengeluh dan tidak dapat membaca warta gembiraNya. Padahal sejak dalam rahim ibu, Tuhan sudah menanamkan benih kasih dalam diri kita, agar kita hidup di dunia dengan kasih itu. Kasih adalah harta yang tak bernilai. Untuk kasih itu Allah memberikan kita rupa-rupa perlengkapan , kemampuan dan talenta agar kita mampu menghidupi kasih itu. Berkomunikasi dan berelasi dengan siapa saja kasih itu, serta bergandengan tangan dalam kasih. Kasih itulah bekal hidup kita yang dianugerah Allah kepada kita.

  2. Yesus menyembuhkan org buta melalui proses, tidak sekaligus, 2x Yesus menjamah sehingga si buta bisa melihat, dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita buta dan belum dapat melihat kasih ALLAH sehingga kita sering mengeluh dan tidak dapat membaca warta gembiraNya. Padahal sejak dalam rahim ibu, Tuhan sudah menanamkan benih kasih dalam diri kita, agar kita hidup di dunia dengan kasih itu. Kasih adalah harta yang tak bernilai. Untuk kasih itu Allah memberikan kita rupa-rupa perlengkapan , kemampuan dan talenta agar kita mampu menghidupi kasih itu. Berkomunikasi dan berelasi dengan siapa saja kasih itu, serta bergandengan tangan dalam kasih. Kasih itulah bekal hidup kita yang dianugerah Allah kepada kita.

  3. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mau memberi bantuan kepada orang lain kalau ada yang datang minta bantuan, tapi kalau datang lagi orang yang minta bantuan biasanya cenderung kita menolak, tapi Yesus tidak pernah menolak orang yang datang kepadanya. Siapapun dia apapun statusnya asal kita mau datang kepadaNya maka Yesus tidak akan pernah mengabaikan kita.Seperti Yesus menyembuhkan yang buta, mentahirkan yang kusta, menyembuhkan wanita yang pendarahan selama 32 tahun. Yang menjadi persoalan adalah maukah kita datang kepadaNya dan mengikuti teladan hidupNya?

  4. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mau memberi bantuan kepada orang lain kalau ada yang datang minta bantuan, tapi kalau datang lagi orang yang minta bantuan biasanya cenderung kita menolak, tapi Yesus tidak pernah menolak orang yang datang kepadanya. Siapapun dia apapun statusnya asal kita mau datang kepadaNya maka Yesus tidak akan pernah mengabaikan kita.Seperti Yesus menyembuhkan yang buta, mentahirkan yang kusta, menyembuhkan wanita yang pendarahan selama 32 tahun. Yang menjadi persoalan adalah maukah kita datang kepadaNya dan mengikuti teladan hidupNya?

  5. Kalimat demi kalimat dalam tulisan ini memmpunyai sarat makna dan alangkah baiknya bila diterapkan dalam kehidupan.
    Tidak ada lagi yang layak ditanyakan, dikomentari apalagi diperdebatkan……saya perlu merenung dalam keheningan yang mendalam.
    Tidak semua pertanyaan membutuhkan jawaban, mungkin jawaban ada didalam hati kita yang paling dalam.

  6. Kalimat demi kalimat dalam tulisan ini memmpunyai sarat makna dan alangkah baiknya bila diterapkan dalam kehidupan.
    Tidak ada lagi yang layak ditanyakan, dikomentari apalagi diperdebatkan……saya perlu merenung dalam keheningan yang mendalam.
    Tidak semua pertanyaan membutuhkan jawaban, mungkin jawaban ada didalam hati kita yang paling dalam.

Tinggalkan Balasan