Sinar Bintang Barat

Wisma keuskupan, 18 Januari 2009

18 Januari 2009 Mgr Hilarius Moa Nurak SVD akan mentahbiskan 1 diakon menjadi imam, 4 frater menjadi diakon. Pukul 18 wib 17 Januari 2009 para frater dan diakon merayakan ekaristi di puri sadana Pangkalpinang. Para frater dan diakon akan mengucapkan janji selibat di hadapan Mgr Hilarius Moa nurak SVD, uskup keuskupan Pangkalpinang. Rekan-rekan imam berdomisili di pangkalpinang dan sekitarnya diundang dalam perayaan agung.

foto010_11

Apa yang melatarbelakangi para pemuda dari Barat berani mengikrarkan janji selibat (tidak menikah selamanya)? Macam-macam jawaban bervariasi dari para frater bisa disarikan bahwa mereka selibat demi kemuliaan Tuhan dengan menyangkal dirinya sendiri.

16 Januari 2009 pastor Titus mendapat paket dari bandung. Di dalamnya ada kartu mungil bertuliskan, “Rm Titus. Hope your life shine like a star and be blessing for others. GOD BLESS YOU. From. Welly-Ami.” Para frater yang akan tahbisan tersebut sedang menjadi bintang dan semoga mereka juga menjadi berkat bagi banyak orang yang menderita.

Bintang dari mana lagi akan terbit dan bersinar di keuskupan Pangkalpinang? Kita doakan saja agar bintang tersebut bermunculan dari ke 4 penjuru mata angin, timur, selatan, dan utara.

Sepenggal Kata Positif

Wisma keuskupan, 16 Januari 2009

11 November 2008 seorang sahabat berkata,”semoga pastor semakin mendapat rejeki melimpah!”

Memang kalimat itu tidak diucapkan ketika ada doa bersama di kelompok, di Misa, atau doa pribadi. Dia mengucapkan itu ketika kami sedang bercakap-cakap melalui telepon. Biarpun demikian kalimat tersebut langsung menancap menjadi keyakinan. Keyakinan rejeki selalu melimpah mempengaruhi persepsi, perasaan, kecerahan fisik dan perilaku sehari-hari. Tidak berarti bahwa aktifitas menjadi gila kerja untuk mendapatkan rejeki. Namun kegiatan berjalan lancar seperti biasa. Yang berubah hanya struktur keyakinan.

Betapa dahsyatnya sebuah kata positif. Peristiwa yang dialami sungguh menunjukkan pembuktian sebuah kalimat positif. Bukti-bukti otentik yang masih bisa direkam adalah rejeki dalam aneka bentuk datang seperti air bah dari berbagai penjuru dunia. Acong memberi cocoa dari Australia. Paijo memberi kaos dari Singapura. Ali memberi kaos dari Hongkong. Piter memberi medali dari Itali. Encong memberi kaos dari Thailand. Lempong memberi baju dari spanyol. Burhanudin memberi wine dari kanada. Elisabet memberi jam tangan dari Bandung. Seorang teman dari jakarta menyediakan tiket dari Bangka ke Natuna untuk pelayanan Natal dan tahun Baru. Sihotang memberi angpao menjelang imlek 26 Januari 2009. Panjol mengantar duren kesukaan dari Jebus. Aneka bentuk rejeki mengalir seperti bah.

Pengalaman-pengalaman di atas semakin memperkokoh kalimat positif di atas. Ibarat data-data di atas merupakan sebuah kaki yang mendukung bagian atas dari sebuah meja. Maka kalimat positif di atas menjadi sebuah keyakinan. Nah persoalannya adalah sebuah kalimat positif dan menjadi keyakinan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, maka sangat mungkin iman kedahsyatannya melebihi sebuah kata positif di atas. Mampukah kita memiliki iman sebesar biji sesawi?

Jojo si Murah Hati

Wisma keuskupan, 15 januari 2009

Jojo adalah anak ibu Aling – bapak Johan candra.akhir bulan Desember 2008 keluarga Aling dan bapak Johan sekeluarga berlibur ke sydney. Di di sana ibu Aling sekeluarga pergi ke super market untuk membeli oleh-oleh khas negara kangguru. Ketika Jojo melihat cocoa, dia berujar kepada ibunya. “Ini cocoa. Belikan cocoa untuk pastor Titus Budiyanto di Pangkalpinang Bangka.” Ibu nya heran melihat tingkah polah anak bungsunya. Betapa tidak, Aling menyangka si Jojo cuek terhadap tamu yang hadir di rumahnya. tetapi prasangka Aling meleset. Walau si Jojo diam atau sambil maen basket ketika pastor Titus bertamu ke rumahnya, dia memperhatikan dengan cermat perbincangan kami. Telinga Jojo tajam dan hatinya dilimpahi dengan kemurahan.

100_14651

Pengalaman kecil ini membukakan mata seorang ibu terhadap anaknya. Prasangka Ibu terkadang keliru terhadap anak terkadang kurang sesuai. kenyataan yang dialami oleh Aling selama liburan menyadarkan dirinya sebagai seorang ibu, bahwa anaknya tampak cuek tetapi sangat cerdas, berhati lembut dan murah hati.

Terimakasih cocoa dan kaos oleh-olehmu jo. Kelak di kemudian hari kamu bertumbuh menjadi orang luar biasa, solider terhadap orang lain.

Makna Mimpi

Wisma Keuskupan, 13 Januari 2009

Mimpi terjadi ketika seseorang tidur pulas. Terkadang pesan mimpi berguna untuk hidup sang pemimpi. karena mimpi bisa merupakan gambaran tentang dirinya. Bahkan kondisi orang saat itu terkadang bisa tercermin melalui mimpi. Bila seseorang diselimuti dengan perasaan takut, mungkin dia bermimpi hal menakutkan. Kebetulan 12 Januari 2009 pastor Titus mimpi buang air besar, tanggal 13 Januari 2009 setelah bangun tidur pastor perut Titus mules. Bahkan mungkin mimpi merupakan cara alam bawah sadar berbicara kepada kita. Bilamana seseorang rajin mencermati bahasa alam bawah sadar melalui mimpinya, maka boleh jadi unconscious akan memberikan lebih banyak lagi inspirasi-inspirasi berguna untuk hidup.

Apakah anda pernah mimpi dan mimpi tersebut sungguh relevan dengan hidup anda?

Kebetulan, Hasil Doa atau Kemurahan Tuhan?

Wisma, 9 Januari 2009

Pukul 13.30 wib 3 imam imam dan sebagian karyawan-karyawati keuskupan pangkalpinang berangkat melayat Ibu dari seorang pegawai keuskupan di pekuburan katolik Jalan Koba Pangkalpinang. Sedangkan sebagian rekan imam dan sebagian karyawan-karyawati mengikuti ibadat pelepasan di rumah duka. Pukul 1340 wib hujan turun dengan lebat. Banyak orang berteduh di bawah atap di tengah-tengah pekuburan. Kekhawatiran para pelayat timbul. Bilamana selama pemakaman hujan, maka dikhawatirkan tenda biru yang terpasang roboh.

Sambil kelakar seorang imam berujar kepada seorang bapak tua di pekuburan. “Berdoalah kepada Tuhan, agar hujan berhenti sesaat selama pemakaman.”

Bapak itu sambil bercanda berkata,”wus … “ tangan kanan bergerak ke langit.
10 menit hujan berhenti. Pukul 14.00 wib jenasah tiba di pekuburan. Peti segera diusung dan diletakkan di atas liang lahat. Seluruh keluarga berdiri di atas bagian kepala peti. Para pelayat berada di bawah kaki, samping kiri dan samping kanan peti. Seorang imam dengan jubah putih membawa buku doa. Doa-doa mengiringi. Bunga ditabur di liang lahat. Segumpal tanah dilemparkan ke dalam liang lahat. Asap dupa mewangi menebar ke penjuru liang lahat. Perintah pemimpin untuk menurunkan langsung diikuti oleh penunggu kubur. Selama menguruk liang lahat dengan tanah, seluruh pelayat dan keluarga mengiring dengan puji dan doa kepada Allah.

dscn6827

“Biarkan dia kembali ke pangkuan Bapa dalam damai sejahtera.” Penguburan berjalan dengan lancar. Air dari langit berhenti sejenak. Dia seolah mengetahui kepedihan dan sekaligus kegembiraan manusia. Dia baru menurunkan air dari langit setelah seluruh proses pemakaman usai.

Apakah kejadian ini kebetulan? Bukankah pastor dan bapak itu orang berdosa? Bahkan terkesan bapak itu hanya main-main, “wus …”? Sekurang-kurangnya tumbuh kesadaran bahwa Allah sungguh maha rahim dan Maha penyayang. Dia memenuhi kebutuhan manusia yang baik dan yang jahat, yang saleh atau berdosa. Terimakasih Tuhan, Engkau mengajar hamba-Mu untuk menyadari kemaharahiman-Mu.

Pesan Begawan Hilarius Moa Nurak SVD

Keuskupan , 9 Januari 2009

 

Di hadapan para pastor dan para pegawai di komisi Mgr Hilarius Moa Nurak SVD menyampaikan bahwa program-program komisi hendaknya diketahui dan disetujui oleh Mgr Hilarius. Karena Uskup penanggungjawab seluruh komisi di keuskupan. Bilamana terdapat tawaran dari KWI, maka komisi hendaknya selektif, yakni memilih program yang sesuai dengan prioritas keusukupan.

 

Bapak Andi produktif, amat giat dalam melaksanakan program. Dia mempunyai prioritas dalam melaksanakan program. Kami mengucapkan berlimpah terimakasih. Berkaitan dengan istilah kita hendaknya mempertahankan istilah yang sudah hidup di umat. Misalkan percakapan Tuhan besertamu mau diganti Tuhan bersamamu.

 

Pada saat kita menerima tubuh kristus , kita menerima orang menderita. Ekaristi adalah puncak. Puncak tidak lepas dari kaki bukit. Puncak = Yesus tidak lepas dari kaki bukit = masyarakat. Ekaristi korelasi dengan orang menderita di masyarakat. Kehadiran kita bersama mereka mengangkat mereka keluar dari penderitaan. Ekaristi dengan orang miskin dalam arti pemberdayaan kemiskinan. Pemberdayaan orang miskin bisa melalui berbagai macam cara yakni CU, PSE, dll. Melalui CU kita bisa membantu mengembangkan orang miskin agar mereka berkembang untuk mencukupi dirinya sendiri. CU dikembangkan oleh komisi Pengembangan Sosial Ekonomi.

 

Pendidikan manusia bertumbuh semenjak di dalam kandungan ibu. Tidak mengherankan bilamana terdapat pendapat bahwa keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan faktor penentu dalam pendidikan anak. Demikian juga pendidikan iman. Pendidikan iman anak sudah dimulai sejak anak di dalam kandungan ibu dan kontak mereka dengan sesama di masyarakat dan di sekolah. Maka pihak sekolah hendaknya memperhatikan dengaan seksama pendidikan iman anak di sekolah melalui pelajaran agama katolik atau retret. Melalui ilmu pengetahuan agama, anak diharapkan mampu mempertanggungjawabkan imannya kepada orang lain. Bahkan mereka mampu merasul di tengah-tengah teman-temannya di sekolah dan di masyarakat. Patut disayangkan bilamana anak tidak mampu menjelaskan iman yang dianutnya.  

 

Komisi seminari keuskupan pangkalpinang hendaknya lebih menekankan doa panggilan dan pengudusan para imam daripada menggalang dana. Berbagai macam cara untuk mewujudkan hal tersebut. Misalkan di paroki kerahiman ilahi Batam setiap hari jumaat ada adorasi, kerahiman ilahi dan doa untuk para imam. Stasi st hilarius Jebus Bangka setiap sabtu pertama umat berdoa di depan sakramen maha kudus untuk panggilan imam dan kekudusan para imam.

 

Kita di keuskupan arah depan keuskupan pemberdayaan umat partisipasi umat melalui Komunitas Basis Gerejani. Pengembangan komunitas basis selama ini memakai metode ASIPA. Namun demikian kita hendaknya juga mengembangkan KBG dalam aspek ekonomi. Banyak cara untuk pengembangan aspek ekonomi seperti bank UTARI, cu, dan lain-lain. Namun saya percaya bahwa CU sangat efektif membantu umat miskin membantu umat miskin untuk mengatasi kemiskinannya. Akhirnya umat mampu memuseumkan kemiskinan dan menciptakan perdamaian. Maka dari itu Komisi PSE hendaknya mengkoordinir CU yang ada, memotivir umat mendirikan CU, dan mengaminasi umat. Diharapkan umat menyadari bahwa mereka mempunyai potensi untuk mengatasi persoalan kemiskinan mereka. Bilamana hal ini dibuat, maka pengalaman gereja purba dialami kembali oleh umat di keuskupan Pangkalpinang. Melalui sarana ini umat mampu meluber keluar untuk menggarami dan menerangi dunia.

 

 

 

 

 

Visi Para Tukang Bangunan

Wisma Keuskupan, 7 Januari 2009

Pukul 23.00 wib Titus budiyanto berhenti memandang sepak terjang para buruh dalam mencapai Visi mereka. Visi mereka adalah membangun wisma keuskupan di Jalan Batu Kadera XXI N0 545 A Pangkalpinang. Mereka bekerja dari pukul 08.00 wib sampai dengan 23.30 wib. Makanan mereka setiap hari adalah nasi, mie dan telor. Di hari minggu mereka makan di rumah makan padang. Minuman mereka adalah air putih, teh dan kopi. Tempat tidur mereka di papan ukuran 8 x 10 meter. Bagaimanakah mereka gigih mewujudkan visi? Bagaimanakah mereka mampu mempunyai kekuatan luarbiasa walaupun makanan mereka sederhana?

dscn6781

Pastor Hendrawinata berujar,”Motivasi adalah uang dan keluarga. Semakin lama mereka menyelesaikan bangunan, semakin lama mereka berpisah dari orang tua, dan sebaliknya. Semakin mereka cepat menyelesaikan pembangunan, semakin banyak kesempatan mereka untuk menggarap proyek yang lain.”

Proses perjuangan para tukang-tukang bangunan menginspirasi kita bahwa kita perlu melukiskan goal kita secara gamblang. Setelah out come dirumuskan dengan rinci dan jelas, kita harus berjuang mewujudkannya siang dan malam. Perjuangan mewujudkan visi dan mimpi harus dilandasi motivasi jelas.

Apakah kita mempunyai visi dan misi yang jelas? Apakah kita sudah merumuskan out come hidup kita?

Hujan Merupakan Rahmat Tuhan

Keuskupan, 7 Januari 2009

Pukul 14 wib Titus dijemput oleh Bapak Wijaya untuk bersantap bersama dengan keluarga besarnya. Panter 2003 berwarna biru membawa kami dari keuskupan menuju ke Pangkalbalam. Di ruang tamu banyak keluarga berkumpul bercakap-cakap. Tuan rumah mempersilahkan kami memasuki ruang tamu untuk bergabung dengan keluarga besar. Keterbukaan keluarga terhadap orang luar merupakan wujud sikap penerimaan pihak luar masuk ke lingkaran bagian dalam. Mereka menerima kehadiran imam di tengah-tengah keluarga. Kehadiran Imam sungguh membawa warna indah dalam perjumpaan keluarga besar.

dscn3937

Imelda mengutarakan isi hatinya kepada pastor Titus,”banyak urusan semenjak ama berada di rumah sakit sampai pemakaman selalu terdapat sisa. Beaya opname dan perawatan di rumah sakit sekalipun mahal, tetapi terdapat uang sisa. Bidang-bidang lain juga mengalami kelebihan. Kelebihan ini akan disumbangkan ke orang-orang menderita.”

Melly adik Imelda menyela percakapan keluarga,”SMS pastor Titus tertanggal 5 Januari 2009 diforwatkan ke seluruh keluarga. Iya pastor. Bahkan di detik-detik terakhir Ama masih memberikan rahmat bagi kita semua …”

SMS pastor Titus Budiyanto tertanggal 5 Januari 2009,”Januari 2008 pukul 08.00 wib keuskupan pangkalpinang mengadakan ibadat peletakan batu pertama pembangunan wisma keuskupan pangkalpinang. Selama ibadat hujan turun dengan lebat. Di dalam kotbah Mgr Hilarius berkata bahwa hujan merupakan rahmat Tuhan. Berarti Tuhan memberkati pembangunan rumah. Demikian juga ketika gerak jalan seluruh umat Bangka Belitung tertanggal 11 November 2008 dari St Yusuf Pangkalpinang menuju ke gua Maria Yung Fo Pangkalpinang hujan lebat. Di depan gereja katedral dia menyampaikan bahwa hujan merupakan rahmat Tuhan. Kalau kita mencermati awal misa requiem hingga pemakaman di pekuburan Katolik Jalan Koba, hujan turun dengan lebat. Ini merupakan tanda baik, yakni Allah melimpahkan rahmat berlimpah kepada keluarga besar ama. Rejeki anak dan cucu sangat melimpah.”

Nasi dan sayur cap cai menjadi lebih lezat ketika rekan iman mau berbagi satu sama lain. Sikap keluarga Claudia terhadap peristiwa hujan di saat pemakaman merupakan wujud sikap iman yang baik. Kotbah uskup merupakan sikap Mgr Hilarius Moa Nurak SVD terhadap air hujan bertepatan dengan kegiatan besar keuskupan dipandang rahmat Tuhan. Ini merupakan sikap iman seorang uskup. Peristiwa alam mengajar kita semakin bijaksana menyikapi hidup sehingga kita mendapatkan kebahagiaan. Selamat atas rahmat yang dilimpahkan kepada keluarga besar Imelda Claudia.

Melayat

dscn3892Sejak kemarin , Titus budiyanto melayat orang mati di pangkalbalam. Nenek Suryani meninggal di usianya ke 89 tahun. Seluruh cucu dan anak berkumpul. Seluruh ruangan di rumah di tutup dengan kain putih. kematian dimaknai sebagai kegembiraan. Claudia Imelda dan Wiryo menjelaskan,”ama sudah meninggal. Anak-anak sudah menikah dan bisa mandiri. Cucu-cucu sehat walafiat. Dia sudah selesai tugasnya di dunia. Dia sudah kembali kepada Tuhan.”

Iman pasangan muda ini patut diteladani. Kita patut bergembira dengan kematian orang yang dicintai, karena dia sudah mendapatkan kesempurnaan bersatu dengan Tuhan. Juga dimaknai bahwa tugas dan tanggungjawab di dunia yang dipercayakan kepadanya sudah selesai.

Hari Ini juga melayat orang mati pukul 18 wib di Baciang Pangkalpinang. Kontras dengan situasi di atas. Dia terbujur kaku di atas tempat tidur papan. di samping terdapat peti. Dia belum dimasukkan ke dalam peti. Letak ranjang dan peti tersebut di ruang tamu. Tembok dibiarkan asli. lingkungan di sekeliling masih hutan. Tubuhnya gemuk besar menyimpan guratan kepedihan. Dia meninggal karena sakit. Namun demikian kematian adalah misteri. Allah yang memberi, Allah yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan, kata Ayub.

Pelayanan Sakramen Tobat

Telkom, 20 Deseber 2008

Menjelang hari Natal, setiap pagi hingga malam begawan Titus budiyanto melayani sakramen pertobatan dan sakramen ekaristi. Ratusan orang berbeban berat oleh karena dosa-dosa mereka mendapat keringanan dengan pengampunan dosa. Langkah hidup menjadi lebih ringan bilamana mereka mampu keluar dari kegelapan dan berjalan di jalan terang. Sang terang pernah berjanji menyertai kita sepanjang masa. Penyertaan Allah dalam perjalanan hidup memampukan kita menghadapi tantangan-tantangan baru untuk menghadapi segala kesulitan dan tantangan hidup, sehingga kita senantiasa ditopang ketika kita tersandung dan jatuh. Dengan demikian kita bisa mempertahankan kesucian yang telah Bapa anugerahkan dalam sakramen pertobatan.